Transmigrasi Novel 90_an

Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️

*****

Sementara itu, di rumah Komandan Jing Hao, Jing Lily menangis kepada ibunya sambil mengeluh. Dia menceritakan kebohongan yang sama dengan yang diucapkan nya kepada ayah nya.

Dia menambahkan bahwa ayah nya memukul nya karena tidak mempercayai nya. Namun, dia tidak menyebutkan ancaman dari Xiang Jun.

Dia juga tidak mengurus soal Xiang Jun yang akan dipromosikan, sebab jika itu diketahui ibu nya, mungkin ia akan ragu untuk membantu nya.

Dia hanya ingin jika dia tidak bisa bersama Xian Jun, maka orang lain pun seharus nya tidak berhak memiliki nya.

"Ibu, aku sangat terluka. Perempuan itu pasti sedang menggoda kakak Gu," Jing Lily menangis terisak.

"Tenanglah, biarkan ibu yang mengatasi wanita itu. Jangan membuat ayahmu marah dulu," Siren mengusap punggung putri nya.

"Aku ingin wanita itu hancur sampai kakak Gu tidak ingin menatap nya lagi," Jing Lily menunjukkan ekspresi penuh kebencian.

"Ibu akan menyiapkan nya, ibu akan memanggil beberapa preman untuk menghancurkan nya," siren tersenyum sinis.

 "Dia hanya perempuan dari desa, beraninya macam-macam di sini."

"Terima kasih, Ibu. Aku tidak sabar melihat kehancuran nya."

"Sekarang bersihkan diri, penampilanmu sudah seperti pengemis."

Setelah Jing Lily masuk ke kamar nya, dia segera pergi untuk menemui para preman yang selalu disewanya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Segera, perampok itu menangkap siren, membawanya ke kamar tidur, lalu mendorong nya ke tempat tidur hingga dia terjatuh telentang.

Hooligan mengangkat rok yang dikenakan Siren hingga memperlihatkan celana nya bagian dalamnya berwarna putih. Hooligan itu menarik celana dalam Siren, mencium dan menjilat Siren tanpa banyak bicara.

"Aahhhh,,, yaaahhh,,,." Siren mengerang nikmat, tangannya menekan kepala si penjahat agar lebih keras.

Hooligan memiringkan bibirnya, "Apakah Anda menyukainya, Nyonya?"

"Ya, aku suka, aahhhhh."

"Bagaimana mungkin seorang komandan tidak bisa memuaskan Anda, Nyonya, sampai Anda mencari kesenangan di luar?"

"Dia selalu cepat keluar sebelum aku puas. Cepat lah jangan terlalu banyak bicara “siren marah karena bandit itu berhenti beberapa kali.

Holigan itu lalu berdiri melepas celananya, terlihat miliknya yang tidak seberapa itu menegang.

"Saya akan memuaskan Anda, Nyonya." Bandit itu segera memasukkannya ke dalam milik siren.

Mendorongnya dengan kasar.Biar Begitu Siren Menyukainya Seperti Itu.

Siren berteriak keenakan, dia selalu meminta semakin dalam. (Beneran ga normaaaaaall🤮🤮🤮🤮)

*****

Pagi itu di rumah Xiang Jun,Li Meiyin terbangun dengan perasaan segar setelah semalam terhindar dari ancaman Serigala. Dia menyebut suaminya sebagai Serigala, karena menurutnya, Serigala adalah hewan yang sulit dijinakkan dan dikenal setia, biasanya memiliki satu pasangan sepanjang hidupnya.

Li Meiyin tidak menemukan suaminya di tempat tidur, lalu menoleh ke meja. Dia melihat ada segelas susu dan selembar kertas yang berisi pesan serupa, hanya ditambah informasi bahwa Xiang Jun sedang berolahraga. Manis nya Suamiku ini.

Setelah menghabiskan susu itu, Meiyin cepat-cepat merapikan tempat tidurnya dan membersihkan diri. Dia perlu segera menyiapkan sarapan untuk Xiang Jun.

Ketika Li Meiyin selesai menata hidangan di meja, Xiang Jun masuk ke dalam rumah. Li Meiyin terkejut melihat penampilan suaminya yang sekarang.

"Kenapa kamu memandangku seperti itu, hmm?" Xiang Jun menggoda istrinya saat melihat tatapan Li Meiyin.

Li Meiyin langsung tersadar dan wajahnya berubah merah.

Xiang Jun mendekat ke arah istrinya, "Ayo lihat aku lagi hingga kamu puas, Meiyin."

Li Meiyin mundur sedikit, dan Xiang Jun dengan cepat memegang pinggangnya, "Mau kemana, hmm?"

"Kakak mau apa?" Li Meiyin merasa gugup di hadapan suaminya. Entahlah, dia selalu merasa suaminya memiliki daya tarik yang membuatnya lemah.

Xiang Jun memegang dagu Li Meiyin dan segera memberinya ciuman. Ciuman lembut dari Xiang Jun pun dibalas oleh Li Meiyin.

Suara ciuman mereka memenuhi ruangan makan. Xiang Jun mengangkat Li Meiyin dan menempatkannya di atas meja.

Dia berdiri di antara kaki Li Meiyin, semakin mendalami ciumannya dengan menekan bagian belakang leher Li Meiyin.

Setelah beberapa waktu, Xiang Jun berhenti mencium. Dia menyatu kan kening nya ke kening Li Meiyin sambil menutup matanya.

  Napasnya tersengal-sengal, "Kalau saja aku tidak buru - buru, aku pasti tidak akan melepaskan mu Meiyin pagi ini."

"Kakak mesum."

"Hanya dengan Meiyin." Xiang Jun kembali mencium bibir istrinya yang merah, kemudian mencium keningnya.

Setelah itu, Xiang Jun pergi untuk mandi, dia perlu memadamkan hasratnya.

Xiang Jun telah siap dengan seragam nya, hari ini dia akan melapor kepada Jenderal Bing.

"Kak, bolehkah aku minta mesin jahit? Aku merasa bosan kalau tidak ada yang dikerjakan." pinta Li Meiyin kala mengantar suami nya keluar rumah.

"Baiklah, nanti aku minta Jialing untuk membelikan nya untuk mu." jawab Xiang Jun sembari mengelus pipi Li Meiyin.

"Apakah ada yang lain?"

"Tidak, untuk yang lain akan aku pikirkan nanti."

"Baiklah, aku pergi sekarang." Xiang Jun mencium kening istrinya.

 "Beberapa hari ke depan aku akan sangat sibuk dan mungkin pulang malam, jadi Meiyin tidak perlu menunggu ku untuk makan malam." pesannya.

"Um, hati-hati ya kak."

Xiang Jun pun segera berangkat.

Sesampainya di pangkalan, Shiming dan Jialing sudah menunggu di sana.

"Selamat datang calon Mayor Jenderal." canda Jialing saat Xiang Jun mendekati mereka.

Xiang Jun tidak menunjukkan reaksi apapun, sementara Shiming dan Jialing sudah terbiasa dengan karakter Kapten mereka.

Inilah sifat Xiang Jun , yang tampak dingin dan kaku di depan orang-orang, tetapi sangat romantis dan menggoda saat bersama istrinya.

(Kita berharap bisa memiliki pasangan seperti Xiang Jun ini, ya)

"Hari ini Shiming, ikut aku untuk bertemu dengan Jenderal Bing. Jialing, aku minta tolong untuk membeli mesin jahit untuk istriku." Xiang Jun melempar kunci mobil nya kepada Shiming.

"Siap, Kapten." Jialing mengangguk.

"Oh ya, Xiang Jun, apakah aku juga perlu membelikan kain?"

Xiang Jun terdiam sejenak untuk berpikir, "Beli beberapa, cari warna yang disukai wanita. Setelah itu, datanglah menyusul ku ke tempat Jenderal Bing. Dia menginginkan kalian berdua ikut, mungkin ada hubungannya dengan promosi jabatan kalian sebagai Kapten."

"Baik, Kapten."

Tak lama kemudian, Xiang Jun dan Shiming berangkat dengan mobil menuju tempat Jenderal Bing.

Sementara itu, Jialing mengajak seorang tentara untuk membelikan mesin jahit untuk Li Meiyin.

Di tempat Li Meiyin, dia sedang berolahraga di dalam rumah. Dia melakukan sit up dan squad jump.

Setelah merasa cukup, Li Meiyin mulai menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makan siang. Dia ingin menitipkan bekal untuk suaminya melalui Jialing, sambil juga membuat tambahan agar Shiming dan Jialing bisa ikut menikmati makanan tersebut.

*****

Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️ semoga kalian suka ya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️