NovelToon NovelToon
Setengah SETAN

Setengah SETAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Matabatin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"

"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"

Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.

SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.

Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 18. Karin mendatangi rumah Zoya.

Zoya masih menatap Mia dengan tatapan terkejut nya, Zoya terkejut karena Mia bisa mendengar isi hatinya. Apalagi sekarang Mia tersenyum padanya..

"Jangan takut kak, mama pasti baik - baik aja, kan kak Yaya yang bilang mama pasti sembuh." Ujar Mia.

'Astagfirullah, gue mikir apa coba.' Batin Zoya.

"Iya, kakak yakin mama pasti sembuh dan bisa kumpul sama kita lagi." Ujar Zoya, dan melanjutkan mengelap tangan ibunya.

Setelah mengunjungi ibunya di rumah sakit, Zoya dan Mia pun pulang. Dan sampai di rumah, dia terkejut dengan kedatangan seseorang yang sudah berdiri di depan rumah nya, Karin.

Karin tampak menghampiri Mia dan hendak menarik tubuh Mia, tapi tentu Zoya langsung menghalangi nya. Zoya langsung turun dari motor nya dan mendorong Karin ke belakang.

"Heh! Apa - apaan lu!?" Bentak Zoya.

"Dia udah bunuh temen - temen gue! Temen - temen gue mati gara - gara dia, gue yakin dia penyebab nya!" Ujar Karin, dia berteriak.

"Gila ya, lu!? Sembarangan nuduh orang, adek gue lagi sakit!" Ujar Zoya.

"Lu kemaren di sekolah, kan!!? Iya kan!! Lu mancing Sisi ke toilet, terus lu bunuh dia! Iya kan!!?" Ujar Karin.

Bagai kesetanan Karin mencoba meraih Mia yang berdiri di belakang Zoya, Zoya tentu tidak membiarkan Karin sampai menyentuh Mia, dia terus menghalau anak kesetanan itu sekuat tenaganya.

"HEH!!" Bentak Zoya, seketika Karin tersentak saking galaknya Zoya.

"Lu bisa nggak ngomong baik - baik jangan nyerang!! Lu manusia apa monyet!!?" Bentak Zoya.

"Kakak kakak nya Mia, kan?? Mia udah bunuh temen - temen aku, kak. Mia udah nyumpahin kami, kata dia kami akan mati! Kematian temen - temen aku itu pasti karena sumpah nya Mia!" Ujar Karin, Zoya agak terkejut sebenar nya mendengar itu.

"Apaan sih, mati itu takdir Allah, nggak ada urusan nya sama Mia." Ujar Zoya.

"Dia, waktu di bangunan kosong itu dia bilang kata mati berkali - kali. Dia kayak orang yang kerasukan dan bilang aku dan semua temen - temenku bakal mati! Itu pasti dia, dia pasti yang bikin temen - temen aku mati!" Ujar Karin.

"Kenapa ini??" Tanya bapak - bapak yang kebetulan lewat, tetangga Zoya.

"Ini ni om, ada bocah gila nuduh - nuduh Mia. Temen dia sendiri yang meninggal, nuduh nya gara - gara Mia." Ujar Zoya.

Bapak - bapak itu menatap Mia, seketika tatapan nya menjadi segan. Tapi bapak itu lalu menatap Karin yang masih dengan emosinya menatap Mia.

"Dek, jangan nuduh sembarangan. Lu pikir gue nggak liat waktu temen - temen lu lari dari bangunan itu, hah? Setelah kalian pergi, gue yang nemuin Mia dalam kondisi pingsan, Dewo saksi nya." Ujar Zoya.

"Lu sama temen lu, kalian semua merundung Mia, kan? Kalian bawa Mia ke rumah kosong itu pasti kalian melakukan sesuatu sama Mia sampe Mia pingsan dan sakit! Harus nya gue yang nuntut kalian, paham!" Sambung Zoya.

"A- aku.."

Karin tidak bisa berkata - apa, nyata nya memang dia dan teman - teman nya berniat mencelakai Mia hari itu.

"Eehh, anak jaman sekarang masih aja keroyok - keroyokan, nggak boleh dek. Kalo di laporin ke sekolah atau di usut, bisa di laporin ke polisi loh.." Ujar bapak - bapak itu.

Melihat suasana dan kondisi yang tidak menguntungkan, akhirnya Karin pun pergi dan lari begitu saja dari sana. Zoya dan bapak - bapak tadi hanya bisa menggeleng - gelengkan kepalanya melihat itu, sementara Mia dia masuk kedalam.

"Anak jaman sekarang kok makin susah di bilangin nya, masih aja ada perundungan. Pergaulan nya salah itu pasti." Ujar bapak - bapak tadi.

"Selain pergaulan, ada banyak faktor lagi yang membuat anak - anak seperti dia itu jadi seorang perundung, terlalu di manja oleh orang tua nya dengan menganggap semua hal bisa di beli dengan uang, itu juga salah satu faktor yang membuat anak jadi sombong dan sok berkuasa." Ujar Zoya.

"Makasih ya om, aku masuk dulu, Assalamualaikum." Ujar Zoya.

"Iya, Waalaikumsalam." Sahut bapak - bapak tadi.

Zoya pun masuk kedalam, dan di saat bersamaan juga bapak tadi melihat Mia yang berdiri di depan jendela, menatap dirinya.

"Kaya ada yang aneh, tapi apa ya.." Gumam bapak itu, sambil menggaruk kepalanya.

Zoya pun masuk ke dalam rumah dan melihat Mia yang berdiri di depan jendela, wajah Mia terlihat sedih setelah kepergian Karin.

"Jangan di pikirin dek, orang dia yang merundung lu kok." Ujar Zoya, ia menghibur Mia.

"Makasih, kak." Ujar Mia, lalu dia memeluk Zoya.

Seharian itu Zoya bersama Mia di rumah, mereka menghabiskan waktu bersama di rumah mereka sampai sore tiba dan ayah mereka pulang. Setelah ayah mereka pulang, Zoya pun pamit untuk pergi kuliah malam seperti biasanya, hanya saja hari ini dia akan berangkat lebih awal.

"Pergi dulu yah, Assalamualaikum." Ujar Zoya, dan di sahuti oleh Mia dan ayah nya.

Zoya menyalakan motor nya dan melaju pergi, tapi rupanya arah nya bukan ke kampus nya tapi ke tempat lain. Setelah sekitar 20 menit Zoya mengendarai motor nya, dia tiba di bengkel tempat Gani bekerja.

Zoya melihat Gani yang ternyata masih memperbaiki motor pelanggan, Zoya tersenyum melihat nya, karena Gani begitu ceromot dan cemong sebab oli dan alat - alat perbengkelan.

"Assalamualaikum." Ujar Zoya.

"Waalaikumsalam, eh Zoya.. kenapa motor lu ada masalah?" Tanya Gani.

"Nggak ada, gue mau minta tolong sama lu." Ujar Zoya, mendengar itu, Gani melihat jam dan menyudahi pekerjaan nya.

"Bentar yah." Ujar Gani dan Zoya mengangguk.

Gani bangun dan mencuci tangan juga wajah nya yang cemong, setelah itu dia menghampiri bos nya yang berjaga. Entah apa yang Gani katakan tapi boss nya tampak mengangguk, Gani pun berjalan keluar lagi menghampiri Zoya.

"Lu keberatan nggak kalo nunggu gue bentar? Gue mandi dulu abis itu kita ngobrol di kampus." Ujar Gani.

"Okay, nggak masalah." Sahut Zoya.

"Sip, bentar yah.." Ujar Gani ia lalu buru - buru masuk ke dalam.

Zoya duduk saja di depan bengkel tempat Gani bekerja, tak lama boss nya Gani tampak keluar dan menatap Zoya. Zoya yang di tatap pun tersenyum dan boss nya Gani juga tampak tersenyum pada Zoya.

"Pacar Gani?" Tanya boss nya Gani.

"Bukan bang, temen kampus nya Gani." Sahut Zoya, dan boss nya Gani manggut - manggut saja.

Setelah sekitar lima belas menit menunggu, akhir nya Gani keluar sudah dengan pakaian bersih. Gani lalu berpamitan pada boss nya dan ia pun mengajak Zoya pergi dari sana.

"Zoy, gue nggak bawa motor kesini, gue bonceng lu, boleh?" Tanya Gani.

"Hah? Oh, boleh - boleh." Sahut Zoya.

Agak aneh dan ambigu memang, Gani yang laki - laki malah di bonceng oleh Zoya yang perempuan. Zoya juga tidak bertanya alasan nya, dia hanya membonceng Gani saja pergi dari sana.

Setelah lumayan jauh, Gani minta Zoya menghentikan motor nya dan Zoya pun berhenti.

"Sorry yah, agak aneh memang. Dah sekarang gue yang nyetir, gue mau bawa lu ketemu ayah gue." Ujar Gani, dan Zoya dengan polos nya mengangguk.

Mereka kembali melaju, dengan posisi Gani yang kini menyetir motor itu.

"Gue perhatiin lu kayak nggak nyaman banget sama boss lu, Ni??" Tanya Zoya.

"Hehe.. lu notice, ya?" Ujar Gani, dan Zoya menyahutinya dengan hanya berdehem.

"Panjang kisah nya. Gimana perkembangan pencarian Mia?" Tanya Gani.

"Mia udah pulang, Ni. Pulang sendiri.." Ujar Zoya, dan Gani tertegun mendengar nya.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
penasaran apa yg akan terjadi selanjutnya sama mereka bertujuh
Susilawati
mereka nggak sadar kalo mereka semua sdh masuk dalam perangkap setan/jin yg ada di rumah mewah.
Susilawati
semoga aja Zoya sama Jingga ketemu, siapa tahu Jingga bisa bantuin juga.
Susilawati
berarti vila yg di sewa lili, berdekatan sama rumah tragedi itu, dan aku yakin perempuan ber dress putih yg mengajak Karin itu adalah nyonya rumah itu.
neni nuraeni
jreng....jreng...jreng...aku tunggu kelnjutan nya thor☺️
Rain🍁
wahhh ganjil 7,
apa kah ....?
Hary Nengsih
kayanya gak ada ysng bisa plng
Heri Wibowo
sepertinya mereka terjebak di rumah angker
Heri Wibowo
Wah ternyata villanya berdekatan dengan rumah bekas korban pembunuhan
Mey Ana
Luar biasa
Ratna Jumilah: Makasihhh kak.. 😉
total 1 replies
neni nuraeni
dasar setan alas...thor selametin dong ayah nya yaya,kasihan mia sama yaya
Susilawati
kenapa ayah nya Zoya tiba2 aja melompat dan apa benar ayahnya sdh meninggal.
Susilawati
lagi tegang2nya baca, bersambung......
lanjut Thor
Susilawati
penasaran apa yg akan terjadi sama Karin , apa dia akan ikut sama perempuan itu
Heri Wibowo
jadi ikut tegang bacanya, lanjut Kak Ratna.
Heri Wibowo
lanjut
Susilawati
ayo Zoya tanyakan sama ayah kamu tentang hutang dan dendam yg di bilang sama setan itu.
semoga aja ayahnya Zoya mau jujur dan cerita yg sebenarnya
Susilawati
pantas aja di rumah Zoya banyak banget sosok astral nya, ternyata ada pintu ghoib yg terbuka di kamar Mia.
semoga dgn di kunci nya kamar Mia, nggak ada lagi gangguan dari makhluk2 astral
Susilawati
Amiiin 🤲
semoga di tahun 2025 semakin sukses karya2 nya Thor.
Ratna Jumilah: Aamin.. Makasih banyak doa nya, kak.. hehehehe.. 🫰🏻😄
total 1 replies
Susilawati
sepertinya setan/jin yg bakalan di hadapi pak Yusuf berat nih, tapi semoga aja pak Yusuf bisa mengusir mereka dari rumah nya Zoya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!