Masa lalu yang kelam mengubah hidup seorang ALETHA RACHELA menjadi seseorang yang berbanding terbalik dengan masa lalunya. Masalah yang selalu datang tanpa henti menimpa hidup nya, serta rahasia besar yang ia tutup tutup dari keluarganya, dan masalah percintaan yang tak seindah yang dia banyangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 : kembali
"sayang kamu mau kan sekolah disini atau mau homeschooling aja?." tanya oma karena dina tau pasti cucu nya masih sulit bergaul dilingkungan yang terasa asing baginya.
"wahhh, beneran oma, boleh nggak thata sekolah diluar aja, thata nggak mau homeschooling oma." ucapnya menunduk.
"boleh sayang, kan oma kasih kamu pilihan dan kamu berhak memilih itu, oma juga tidak akan memaksa kamu jika kamu tidak mau, nak." ucap oma pada aletha.
"Terimakasih omaa, opaa." aletha tersenyum manis mendengar ucapan oma nya.
"thata mau masuk sekolah nya kapan?." tanya oma dengan lembut.
"emm, besok bisa nggak omaa, thats mau sekolah besok.." ucap aletha menatap oma nya dengan mata yang berbinar binar.
"emang nggak capek nak? kamu juga baru nyampe dan butuh istirahat juga, nak." timpal opa nya ikut berdiskusi dengan kedua kesayangan nya.
aletha menoleh pada opa nya dan menatapnya. "nggak papa opa, boleh ya sekolah nya besok?." kekeh aletha dan memohon dengan wajah imut nya, membuat kedua pasangan berumur itu menjadi gemas pada cucu mereka.
"hufttt... baiklah opa sudah persiapkan surat surat nya, dan kamu bisa sekolah besok." ucap opa, meski terasa berat ia hanya takut cucunya kecapean dan berakhir sakit.
"dan oma juga sudah siapkan seragam nya di kamarnya tahta." oma melanjutkan ucapan dari suaminya, membuat aletha girang dengan ucapan keduanya.
mata biru itu berbinar mendengar ucapan opa dan oma nya. "yeyyyyy, terimakasih banyakk opa omaa, tahta sayang kalian." kata aletha memeluk opa dan oma nya, dan mencium kedua pipi mereka sebagai tanda sayang.
"apapun untuk kebahagiaan cucu opa, opa akan selalu usahakan itu, nak." ucap tuan besar Adijaya.
*****
5 Tahun kemudian, tepatnya saat Aletha umur 14 Tahun kelas 8 SMP dia dan sahabat nya yaitu syeilaaa Aditama dan Rere Kusuma disarankan untuk mengikuti kelas akselerasi dan lolos atas kejeniusan otak mereka.
Akhirnya mereka loncat kelas. "oma thata lukus omaa..." ucap aletha dengan girang.
"syukur lah, cucu oma memang benar hebat dan cantik." puji oma kepada aletha.
"selamat thatakuuuu~~~ Lo emang pinter hehehe.." puji sahabat aletha yaitu lala dan rere bersamaan dengan tawa mereka.
"Hehh, Lo juga kalii.." Aleta menoyor kepala kedua sahabat nya itu agar eling.
"Ehh, iya lupa." canda lala sambil cengengesan dan mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
saat aletha masuk SD disana aletha bertemu dengan lala dan rere kedua sahabat nya, mereka juga masuk kedalam mafia yang sudah dibuat saat usia mereka menginjak 12 tahun dan sekarang mafia itu sudah menduduki peringkat nomer 1 didunia dan mempunyai banyak cabang diseluruh dunia terutama di Indonesia.
Aletha juga membangun perusahaan dengan kecerdasan otaknya dan sekarang usahnya tidak sia sis karena perusahaan yang dia bangun menduduki peringkat nomer 1 didunia, tidak semua orang mengetahui jika sosok aletha mempunyai perusahaan sendiri, tapi orang terdekat aletha seperti oma, opa dan kedua sahabat nya mengetahui nya.
perusahaan Aletha sudah memiliki beberapa cabang didunia, dan mereka mendirikan sekolah go international di Indonesia yaitu AR HIGH School, sekolah yang aletha dan teman teman nya bangun.
****
seperti biasa, aletha sedang makan dicafe namun tiba tiba telepon nya berdering, ternyata oma nya menelpon, dengan segera ia mengangkat telepon dari omanya.
"hallo, iya oma ada apa" ucap aletha dengan menempel kan Henphone nya ke telinganya.
"ini bunda kamu nyuruh kamu pulang keindonesia nak, kamu mau." tanya oma ditelpon.
"hmm, nanti aletha pikiran dulu ya oma.." ucap aletha.
"iya sayang, pikirkan dengan baik, oma selalu mendukung apapun keputusan mu." suara oma terdengar lembut ditelinga aletha.
"Baik oma, terimakasih selalu ada buat thata." balas aletha.
" baiklah sayang, cepat pulang ya." ucap oma
"baik oma, thata tutup dulu telepon nya."ucap aletha setelah mendengar oma nya menjawab ucapanya lalu mematikan teleponnya.
kedua sahabat nya saling pandangan melihat aletha yang berubah menjadi murung dan seperti berpikir keras.
lala bertanya apa yang terjadi pada sahabat nya. " kenapa lo tha, ada masalah?" tanya lala.
"Huft.. bunda nyuruh gue pulang ke Indonesia, males banget kalo ketemu keluarga kandung gue.." ucap aletha menghela napas kasar sambil mengacak ngacak rambut nya prustasi.
"Nggak boleh gitu tha, lo harus turuti kemauan bunda lo, kasian pasti mereka kangen sama lo secara kan lo ninggalin mereka saatt lo usia masih kecil, gilaa tha." ucap rere, mencoba menasehati aletha.
lala mengangguk kepala, tanda setuju pada sahabat nya. "yeahhh bener apa yang dikatakan rere, dan lo nggak bisa kek gini terus tha, lari dari masalah." timpal lala.
"Gue nggak lari dari masalah la, cuma gue belum siap lagi kalo liat wajah mereka, mereka nanem luka nya terlalu dalam laa untuk sembuh juga butuh waktu lama." lirik aletha, kedua sahabat nya langsung memeluk aletha dengan erat..
"gue paham tha, maaf kalo gue salah ngomong." ucap lala merasa bersalah, ia mengelus punggung aletha agar tenang.
"Lo nggak salah kok, gue aja yang belum Terima takdir gue. udahh ahh kenapa malah jadi sedih sedih kek gini sih." ucap aletha kembali tersenyum kearah mereka.
"yaudah deh, gue pulang keindonesia asal kalian juga ikut gue kesana dan liat keadaan markas yang ada di Indonesia kaya gimana... dan gue juga mau liat perusahaan gue disana hehehe... " lanjut aletha cengengesan.
kedua sahabat nya memutar kedua matanya malas. " Serah lo deh tha, kalo kita nggak mau pasti juga lo paksa." ucap rere.
"hehe tau aja kalian, kalian kan sahabat gue jadi kemana mana harus bareng... Makasih sahabat tercintakuu~~ tambah sayang sama kalian." kata aletha sambil memeluk kedua sahabat,
"Sama sama my princess, apapun yang terjadi nanti kita harap lo selalu cerita sama kita, kita bakal selalu ada buat lo." ucap lala ikut memeluk dengan erat.
"huhu~ gue terharu deh, makasih ya." ucap aletha, ia sangat bersyukur memiliki seorang sahabat, keluarga seperti mereka. rasanya ini adalah doa yang selalu dia ucapan kan dimasa lalu dan sekarang tuhan mengabulkan doa yang setiap hari itu dia ucapkan.
"ahh lo mah kebanyakan ngomong 'makasih' padahal kita ini udah angep lo keluarga, apapun keinginan nona muda adijaya akan diusahakan oleh kedua peri cantik ini." canda lala, mereka pun tertawa dengan ucapan lala yang lucu.
"Lo mau pulang sekarang atau nanti tha?." tanya rere dengan menatap mata biru aletha.
"Sebentar lagi deh, gue masih mau ngademin otak gue yang panas ini." ucap aletha melebih lebihkan.
"oke deh, gue temenin." ucap lala sambil meminum, minumannya, rara pun kembali memakan, makanan yang dia pedan tadi sedangkan aletha memandangi jalanan dengan melamun.
Tingg...
Notifikasi whatsapp...