Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Mobil yang di kemudikan oleh Samuel kini sudah sampai di halaman parkir rumah sakit setelah seseorang telah menghubungi nya kalau pasien sudah sadar.
Dengan gerak cepat dia pun keluar dari dalam mobil untuk masuk ke dalam rumah sakit.Bibirnya menyunggingkan senyuman saat sesuatu yang sedang di rencananya kini berjalan dengan mulus.
"Maaf Tuan saya bertindak lancang telah melakukan tes DNA Anda dengan anak yang bernama Ali tanpa seizin Anda".ucapnya dalam hati.
Sebelum menemui Ali dia pun terlebih dahulu menemui salah satu Dokter untuk menyerahkan sesuatu.Sungguh dirinya hanya ingin memastikan sesuatu yang membuat nya harus melakukannya.
Setelah dirinya menyerahkannya barulah dirinya mendatangi kamar Ali.
Sampai di depan pintu dia pun membuka handle pintu.
Ceklek
Pintu pun terbuka,laki-laki dewasa itu melihat seorang wanita paruh baya kini sedang duduk di samping remaja tanggung itu dengan raut wajah sedih.
"Selamat sore".ucapnya sambil melangkah menuju ke arah ranjang di mana remaja itu kini berbaring.
Wanita itupun menoleh.
" Sore.Cari siapa Nak?tanyanya saat wanita paruh baya itu memperhatikan laki-laki itu.
Samuel pun tersenyum lalu mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.
"Saya Samuel Bu.Saya yang tidak sengaja menabrak cucu Anda".ucapnya dam membuat wanita paruh baya itu pun terkejut.
" Maafkan saya Bu,saya benar-benar tidak sengaja".katanya dengan wajah bersalah.
"Semuanya sudah terjadi Nak, lagipula Nak Sam sudah bertanggungjawab membawa cucu saya ke rumah sakit. Terima kasih Nak".
Samuel pun menganggukkan kepalanya tanda iya.
Lalu dia pun melihat sekeliling ruangan dirinya tidak mendapati wanita yang menjadi Bosnya Ali.
"Cari siapa Nak Sam?
"Bosnya Ali. Tadi sebelum saya pergi saya menitipkan Ali kepadanya tapi kenapa sekarang tidak ada?
Wanita paruh baya itupun mengerti.
" Bu Mila sudah pulang beberapa menit yang lalu setelah saya datang. Memangnya ada apa Nak Sam?
"Tadi dia menelpon saya dan memberitahukan kalau Ali sudah sadar dari pingsannya tapi saya lihat Ali seperti nya masih dalam keadaan yang sama seperti sebelumnya".ucapnya sambil melihat kearah remaja yang kini sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit.
" Ali memang sudah sadar Nak tapi tadi Ali kembali terlelap setelah minum obat ".
Samuel pun mengangguk mengerti.Setelah lama menunggu akhirnya Samuel pun pamit untuk pulang dan besok dirinya akan kembali datang untuk memastikan keadaan Ali sudah baik-baik saja.
Setelah laki-laki itu pergi tak lama kemudian terlihat Ali pun membuka kedua matanya.
Dia pun melihat Nenek nya kini sedang duduk di kursi samping ranjangnya.
" Nenek ".panggilnya dengan suara pelan.
Wanita paruh baya itupun langsung melihat kearah nya dan dia pun langsung tersenyum sambil mengucapkan kalimat syukur.
"Ali kamu sudah bangun?tanya nya dengan raut wajah bahagia karena melihat cucunya.
" Iya Nek".jawabnya sambil melihat wajah Nenek nya.
"Kamu mau minum? tanyanya dan remaja itupun menggeleng kan kepala nya tanda tidak.
" Mana sakit biar Nenek pijitin".
"Tidak perlu Nek.Oh iya kenapa Nenek disini?Terus Ibu di rumah sama siapa?tanyanya dengan hati yang sedikit gelisah memikirkan Ibu nya di rumah.
" Kamu tidak usah memikirkan Ibumu, Nenek sudah meminta Nenek Nisa untuk menjaga Ibu mu selama Nenek di sini. Jadi kamu tidak usah khawatir.Ibumu pasti baik-baik saja. "ucap Neneknya menjelaskan.
" Syukurlah. Ali kira Ibu sendirian di rumah."
"Iya Nenek paham."
"Nek,bukannya tadi Ibu Mila yang nungguin Ali?
"Iya tapi Bosmu itu izin pulang karena ada kerjaan".
Ali pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.Bu Mila adalah Bosnya yang sangat sibuk.
" Oh iya tadi juga orang yang menabrak mu juga ada di sini".
Ali melihat Nenek nya.
"Orang yang nabrak Ali?
" Iya".
"Terus orang nya sekarang di mana Nek? tanyanya sambil melihat sekeliling ruangan tapi dirinya tidak mendapati keberadaan orang yang menabraknya.Neneknya melihat ke arah cucunya
" Dia akan kembali besok".
"Nek, Ali bisa pindah kamar nggak?
Neneknya mengerutkan keningnya
" Pindah kamar?
"Iya Nek."
"Kenapa musti pindah Li?
"Di sini pasti biayanya sangat mahal dan kita tidak bisa membayarnya nanti".
Neneknya pun tersenyum akhirnya dirinya tau apa yang di pikirkan oleh cucu nya.
" Tidak usah pindah Al,di sini itu tempat yang cocok untuk kamu istirahat dan kalau kamu pindah belum tentu kamu bisa istirahat yang ada tuh pasti akan marah-marah karena berisik ".
" Tapi Nek".
"Kamu istirahat saja karena semua biaya kamu sudah di tanggung oleh laki-laki yang bernama Samuel".
" Samuel? Samuel itu siapa Nek?
"Dia orang yang menabrak kamu ".
Akhirnya remaja tanggung itupun terdiam sambil memikirkan sesuatu.
" Ada apa Al sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu?
"Sebenarnya ini bukan kesalahan orang itu Nek".
" Maksud kamu apa Al, Nenek tidak mengerti. "
"Ini murni kesalahan dari Ali Nek.Siang itu setelah pulang sekolah Ali pergi untuk bekerja tapi saat itu Ali merasakan sedikit pusing jadi zin untuk tidak bekerja.
Ali keluar dari dalam restoran dengan menggoes sepeda dalam kecepatan yang sangat kencang hingga terjadilah kecelakaan itu. "
"Ini kesalahan Ali karena tidak fokus jadinya peristiwa ini pun tejadi."
"Lain kali jangan lakukan hal yang sama".
" Baik Nek".
Keduanya pun larut dengan pikiran masing-masing hingga wanita paruh baya itupun menatap ke arah cucunya dan membuat remaja tanggung itu bingung
"Ada apa Nek?tanyanya tapi wanita itu masih terdiam.
" Nek. Ada apa?
Neneknya pun menggenggam tangan cucunya
"Apa kamu masih ingin tau tentang Ayahmu?
Wajah remaja itupun berbinar saat Nenek nya ingin membicarakan tentang Ayahnya.
" Iya Nek.Ali ingin mendengarnya. "Ucapnya sambil tersenyum.
" Al.Nenek minta maaf".
Wajah remaja itupun kembali berubah menjadi sedikit bingung
"Kenapa Nenek minta maaf? Kan Nenek tidak mempunyai salah sama Ali".jawabnya dengan wajah kebingungan nya.
" Nenek tau tapi Nenek hanya ingin meminta maaf agar kamu tau apa yang akan Nenek katakan nanti akan membuat kamu merasa tidak tenang."katanya dan itu semakin membuat hati remaja itu tiba-tiba saja merasa kalau Nenek nya akan mengatakan sesuatu yang sangat penting.
"Apa kamu mau mendengarkan nya?tanyanya sambil melihat kearah cucunya yang masih terlihat kebingungan.
" Al..... Ali".panggilnya hingga remaja itupun akhirnya menganggukkan kepalanya tanda iya.
Sebelum cerita wanita paruh baya itupun menarik napas dalam-dalam lalu dia pun menghembuskan nya dengan pelan.Sungguh hatinya benar-benar tidak ingin menceritakan peristiwa 15 tahun yang lalu karena itu kembali mengorek kisah yang sudah lama di rahasiakan nya dan rasanya dirinya ingin mengubur nya dalam sedalam nya tapi semuanya kini harus kembali terbuka agar hidup cucunya bisa berubah.
Flashback on
Rintik hujan kini sedang membasahi bumi, terlihat seorang wanita berumur tiga puluhan kini sedang berjalan pulang untuk menuju rumah nya yang berada jauh di ujung jalan.
Di berjalan bersama dengan temannya karena habis pulang kerja bareng di sebuah pabrik garmen yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Saat keduanya sedang asyik mengobrol tiba-tiba keduanya melihat sebuah mobil berhenti tepat di atas jembatan.Keduanya masih melanjutkan perjalanan tapi langkah keduanya pun terhenti saat melihat dua orang laki-laki berpakaian hitam-hitam turun sambil menggotong sesuatu.
Keduanya pun saling bertatapan
"Zah, seperti nya mereka bukan orang sini".
" Iya Nis."
Sebelum mereka berdua berbicara lanjut tiba-tiba dua orang itu ingin melemparkan sesuatu.
"Jangan bilang mereka habis membunuh Zah terus itu adalah mayatnya dan mereka mau membuangnya".ucap Nisa dengan suara sedikit bergetar karena takut.
"Kita harus menolongnya Nis".
" Kamu jangan gila Zah mereka itu pasti akan membunuh kita ".
Seketika wanita itupun terdiam, sungguh dirinya benar-benar merasa takut tapi dirinya harus menolongnya.Dan akhirnya dia pun meminta tolong ketika ada beberapa orang laki-laki sedang berjalan tidak jauh dari nya.
"Pak tokong saya".
Laki-laki itupun berhenti dan melihat nya
" Ada apa Mbak?
Tanpa berkata dia pun langsung menunjuk kearah jembatan.Mereka pun melihat nya
"Sepertinya mereka berdua orang jahat Mas, mereka mau membunuh seseorang".
" Sepertinya Mbak benar. Ayo kita ke sana".ajak laki-laki itu kepada teman-temannya.
Laki-laki yang berjumlah lima orang itupun langsung berlari ke arah jembatan hingga dua laki-laki yang kini sedang bersiap untuk melemparkan sesuatu pun akhirnya menjatuhkan nya ke bawah setelah mendengar teriakan seseorang.Karena takut keduanya pun panik dan dengan cepat mereka pun masuk ke dalam mobil dan kabur.
Lima laki-laki itupun langsung mendekatinya dan alangkah terkejutnya saat mereka melihat seorang gadis muda.
Zahra dan Nisa pun mendekat
"Ada apa? tanyanya sesudah sampai dan melihat lima laki-laki itu hanya terdiam sambil melihat ke arah samping jembatan.
"Itu manusia? tanya keduanya dengan wajah sedikit takut.
" Sepertinya iya, coba kita periksa".ucap laki-laki yang lebih muda.
Dia pun langsung mendekati dan memegangi tangan kanan gadis yang sepertinya pingsan.
"Masih hidup".
Semuanya pun terlihat lega lalu membawanya ke sebuah klinik kesehatan yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kelima laki-laki itu pergi setelah mengantarkan nya dan kini hanyalah tinggal Zahra dan Nisa keduanya masih menunggu Dokter memeriksanya.
" Semoga gadis itu baik-baik saja".Doa Zahra dalam hati.Sungguh hati begitu sedih saat melihat keadaan gadis itu.
Dokter pun keluar dari ruangan pemeriksaan.
"Dengan keluarga pasien".
Semuanya pun hanya terdiam membuat Dokter itu itu kembali bersuara
"Dengan keluarga pasien".
" Saya Dok".jawabnya dengan wajah gugup nya.
"Bisa ikut keruangan saya, ada yang ingin saya bicarakan tentang kondisi pasien".
Wanita itu pun menganggukkan kepalanya iya.Lalu dia pun melihat kearah sahabatnya
" Kamu tunggu di sini ya Nis, tungguin gadis itu kasihan kalau di tinggal ".
" Iya."
Setelah beberapa saat kemudian dia pun kembali ke ruangan di mana sahabatnya kini sedang menunggu gadis yang mereka tolong.
Ceklek
Pintu pun terbuka,Nisa melihat sahabatnya itu berjalan masuk dengan wajah yang sedikit sedih.
"Ada apa? tanyanya sesudah sampai dan dia pun melihat ke arah gadis itu.
" Zah, ada apa?Dokter bilang apa? tanyanya penasaran.
"Dokter memberikan ini".ucapnya sambil memberikan sebuah gelang berwarna pink.
Nisa pun menerimanya.
" Ini apa Zah?
"Itu gelang yang gadis itu.Gadis itu bernama Nabila".
"Kok kamu tau namanya?
"Itu tertulis di sana".ucapnya sambil melihat kearah gelang kertas.
"Nn.Nabila.Iya kamu benar Zah ada namanya.Terus kenapa sekarang kamu terlihat sedih?
"Aku sedih karena gelang itu."
"Ini kan hanya gelang kertas biasa Zah kenapa kamu sedih gitu".
Wanita itupun terdiam sejenak lalu dia pun berbicara lagi
" Itu bukan gelang biasa Nis, kata Dokter itu adalah gelang yang di berikan oleh sebuah rumah sakit sebagai tanda pengenal kepada para pasiennya. "
"Maksud kamu apa sih aku tidak ngerti."
"Gadis ini adalah pasien rumah sakit jiwa Nis".
" Apa".ucap Nisa dengan wajah terkejut.
bersambung