Dewasa 🌶
Hasha, putri bungsu keluarga Drake dijebak oleh temannya sendiri. Ia hampir diperkosa oleh laki-laki hidung belang. Namun malam itu, seorang pria dari masa lalunya tiba-tiba muncul menyelamatkannya dari laki-laki hidung belang tersebut.
Namun seperti kata pepatah, lolos dari lubang buaya, masuk ke lubang singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 23
Ternyata kedua abangnya Flynn dan Suho membawa Hasha makan dan jalan-jalan. Hari ini Hasha menghabiskan harinya bersama kedua abang kesayangan. Mereka makan di restoran kesukaan Hasha, jalan-jalan ke tempat-tempat indah dan malamnya mereka ke pasar malam.
"Wahhh, indahnyaa!" Seru Hasha senang.
Gemerlap nuansa pasar malam di hadapannya membuatnya tercengang. Banyak tenda-tenda yang berdiri kokoh sebagai pusat perbelanjaan. Ada juga pameran karya seni dan berbagai macam produk yang terpajang indah di setiap tapak jalan yang mereka lewati.
Hasha berada di tengah antara Flynn dan Suho. Tangannya melingkar di lengan kedua abangnya. Mereka sangat dekat. Bahkan dari sore tadi mereka bertiga sudah menjadi bahan perhatian dari orang-orang yang mereka lewati. Ada yang menatap mereka dengan aneh, juga kagum. Mungkin orang-orang yang menatap aneh itu mengira Hasha memacari dua orang laki-laki sekaligus. Apalagi sikap Hasha yang sangat manja ke mereka. Dikit-dikit peluk, kalau senang sama sesuatu dia juga akan memberikan kecupan singkat di pipi kedua abangnya. Jelaslah orang yang lihat akan salah paham.
Lucu sih itu. Nggak tahunya abang kandungnya.
"Mami, kakak itu pacarnya dua."
Lihat? Sampai anak kecil saja mengira dia pacaran sama dua cowok sekaligus. Hasha dan kedua abangnya saling bertatapan lalu tertawa.
Flynn melepaskan diri dari Hasha dan melangkah ke tempat jualan bandana. Hasha dan Suho mengikutinya. Kini si abang pertama berbalik sambil memegangi bandana berwarna biru muda yang lucu. Pria itu memakaikannya ke Hasha.
"Cantik," gumam pria itu.
"Tapi Hasha udah gede bang."
"Masih anak kecil di mata abang. Pake aja."
"Abang!"
"Kamu itu masih imut-imut banget wajahnya Hasha. Masih kayak belasan tahun, kamu lupa temannya babang Zayn kamu yang di club waktu itu ngiranya kamu masih anak sekolah?" Flynn mencubit pipi tembem adiknya. Selalu saja ada perdebatan kalo dia jalan sama abang pertamanya ini. Suka nyebelin sih.
"Dek, mau naik itu nggak?" Suho menunjuk komidi putar. Hasha langsung mengangguk.
"Mau banget, ayo!"
Flynn pun buru-buru membayar bandana yang dia ambil ke ibu-ibu penjual bandana dan mengikuti Suho dan Hasha.
Habis mengantri tiket, Hasha naik ke wahana itu. Hanya Hasha, kedua abangnya menunggu di bawah. Mereka terlalu tua untuk naik wahana tersebut. Apalagi semua orang yang berada di atas sana rata-rata anak-anak. Ada anak remaja juga. Hasha pun terlihat masih cocok karena wajahnya imut-imut sekali.
"Adek, lihat sini!" seru Suho mencoba mengalihkan bisingnya suara sekitar.
Hasha menoleh dengan wajah polosnya sembari tersenyum lepas.
Klik!
Oh, ternyata bang Suho mau memotretnya. Ah, dia merasa kembali ke masa kanak-kanak. Bermain ditemani oleh kedua abang kesayangan.
"Cantik nggak bang hasil fotonya?" tanya Hasha selesai menaiki wahana komidi putar. Ia bergelayut ke lengan Suho dan melihat ke hape yang di pegang lelaki itu. Hasilnya cantik, dia puas.
"Bang Suho emang the best fotografer!" pujinya. Suho tersenyum.
"Ingin kemana lagi?" Tanya Flynn.
"Bermain kembang api."
Ketiga kakak beradik itu pun berjalan meninggalkan area wahana komidi putar dan disinilah mereka sekarang, di kawasan lapangan khusus untuk bermain kereta api.
Flynn memberikan kembang api yang paling besar ke Hasha dan segera menghidupkan lilin agar mudah membakar kembang api. Hasha tertawa bahagia saat ujung kembang api sudah terbakar api membuat cahayanya menyala terang dengan percikan-percikan khas yang indah untuk dipandang.
Hasha melompat-lompat kegirangan sambil memainkan kembang api dengan kedua tangannya. Memutarnya ke segala arah, dari mulai membentuk lingkaran hingga hanya garis melintang juga bergelombang. Abang Flynn-nya melakukan hal yang sama dan mereka tertawa bersama. Suho bertugas mengabadikan moment tersebut dengan merekam mereka. Dia tersenyum. Sudah lama mereka tidak jalan bertiga begini.
Hasha sudah mau menikah. Moment seperti ini meski akan mereka lakukan lagi nanti, tapi tidak akan sesering dulu. Karena semuanya pasti sudah sibuk masing-masing, setelah Hasha menikah, Suho akan melanjutkan studi S3-nya keluar negeri. Mereka akan jarang bertemu langsung. Karena itu hari ini mereka mengambil kesempatan untuk membawa Hasha jalan-jalan.
"Bagaimana, seneng nggak?" tanya Flynn. Saat ini mereka sudah berada dalam perjalanan pulang. Flynn menyetir, Suho duduk di jok depan dan Hasha di jok tengah asyik melihat-lihat foto dan video yang di ambil oleh bang Suho-nya tadi.
"Seneng dong." sahut Hasha. Matanya terus menatap ke hape Suho yang ada ditangannya.
"Tumben banget bang Flynn sama bang Suho ajak Hasha jalan-jalan. Ada apa nih?" Hasha tahu kedua abangnya ini sibuk kerja sekarang. Apalagi bang Suho yang selain kerja sibuk mau lanjutin pendidikannya juga. Susah banget cari waktu jalan bareng kalau sama bang Suho.
"Karena bentar lagi adek tercinta kita ini mau nikah. Waktu kosong abang kedua kamu cuma hari ini juga."
Mendengar kata menikah, wajah Hasha langsung berubah.
"Bang, kenapa bang Flynn sama bang Suho langsung setuju sih pas Hasha di lamar sama bang Zayn?"
Kedua pria itu saling bertukar pandang.
"Kamu mau tahu banget? Yakin?" Flynn balas bertanya.
"Jelas dong yakin. Hasha minta penjelasannya."
Flynn terkekeh.
"Nggak boleh, rahasia."
Kalau Flynn bilang Zayn sudah mengaku telah tidur dengan adiknya itu, Hasha pasti malu sekali. Tidak, biarlah itu menjadi rahasia di antara mereka. Mungkin akan terungkap suatu hari nanti, tapi tidak sekarang.
"Cih, pake rahasia-rahasia segala. Bilang aja bang Flynn udah di bayar sama bang Zayn terus bang Flynn ngajak-ngajak bang Suho biar bang Suho setuju juga."
Flynn melotot. Adeknya ini ada-ada saja. Ia menggeleng-gelengkan kepala merasa lucu dengan tuduhan Hasha. Suasana hening kemudian. Hasha menguap lebar, mengembalikan hape milik Suho lalu bersandar dan menutup mata. Dia sudah kelelahan sekali hari ini. Mau tidur.
punya sahabatpun mau diembat.
cari yg lain...
disitu ada ulat lagi...nita