" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ke tiga puluh
Mona datang ke ruang meja makan dengan membawa beberapa makan manis yang belum ada dimeja makan.
" Ini tuan." ucap Mona yang langsung meletakkan makanan itu di samping Andreas .
" Tuan."
" Ada apa?" tanya Andreas yang langsung melirik kearah samping.
" saya hanya mengucapkan terimakasih pada tuan atas semua barang yang tuan berikan pada saya.tapi apa tidak terlalu berlebihan anda memberikan barang begitu banyaknya?" tanya Mona yang merasa canggung pada tuannya.
" Tidak,itu semua milikmu .mulai besuk kamu ikut aku ke kantor dan tugasmu menjadi sekretarisku.jangan banyak komentar, masalah pekerjaan ada Arga yang langsung turun tangan mengatasi itu." jawab Andreas sembari menikmati makan malamnya.
" Baik tuan" jawab Mona yang hanya bisa pasrah,awalnya dia merasa kesal dengan orang itu tapi kini berubah yang saat ini dirinya harus menghormati apa keputusan dari orang itu.
"Sabar." batin Mona yang mencoba berlatih untuk sabar menghadapi orang satu ini.
" Cepat kamu makan,mau sampai kapan kamu bertahan berdiri tanpa makan." ucap Andreas yang mulai memerintahkan ia untuk makan malam.
akhirnya Mona duduk ditempat duduknya dan menikmati makan malam bersama.Andreas sempat sedikit melirik kearah Mona yang saat itu mereka berdua sedang makan malam bersama.
" Kamu itu makan atau apa,lihat nasimu sedikit." ucap Andreas yang diam-diam memerhatikan cara makan Mona.
" Tadi saya...." belum selesai berbicara langsung saja Andreas memotong pembicaraan Mona.
"Jangan bantah,ambil lagi." perintah Andreas,pada akhir dia mengambil sekali lagi dengan perasaan jengkelnya setelah tuannya sendiri selalu memaksa dirinya.
" Untung kamu bossku,kalau bukan aku maki-maki kamu habis-habisan." batin Mona yang mencoba untuk lebih bersabar menghadapi orang satu ini.
setelah selesai makan malam ,Mona membereskan piring yang ada dimeja makan.satu-persatu dia bawa ke dapur untuk dia bereskan beberapa piring kotor.
Sedangkan Posisi Andreas sudah ada diruang kerjanya yang mulai disibukkan dengan beberapa berkas yang besuk harus dia bawa ke tempat kerjanya.
Satu jam kemudian
Andreas langsung keluar dari ruang kerjanya dan dia tak sengaja mendapati Mona duduk di luar didekat kolam renang sembari tangannya memegang gelas ukuran sedang ditangannya .
Andreas pun datang mendekati Mona yang terlihat duduk santai.
" Kamu sedang apa?" tanya Andreas pada Mona.
" Tuan." sapa Mona yang langsung berdiri ditempat duduknya , tepat di tempat duduknya ada segelas minuman disampingnya.
Andreas langsung duduk ditempat itu, Melihat tuannya duduk langsung membuat Mona kebingungan.
" Bukannya tuan duduk didalam,diluar dingin tuan." ucap Mona yang sengaja berkata itu agar pria itu pergi dari tempat duduknya.
"Apa sengaja kamu mengusirku,jika kamu melarang aku untuk duduk disini kenapa kamu duduk disini?" tanya Andreas yang langsung mendapatkan respon bingung setelah mendengar apa jawaban dari tuannya.
"Bukan melarang, tapi disini dingin tuan." jawab Mona dengan hati-hati.
"Sudahlah jangan protes kamu,cepat buatkan aku minuman kopi seperti biasanya." perintah Andreas pada Mona.
"Baik tuan." jawab Mona dengan ekspresi sedikit kesal pada tuannya, yang pada akhirnya dia pergi ke dapur membuatkan minuman untuk tuannya.
Sedangkan Andreas duduk santai sembari menunggu Mona ditempat itu.
Andreas duduk terdiam melihat pemandangan diluar rumah yang saat itu langit malam tampak bercahaya dengan bintang-bintang menghiasi malam.
Beberapa menit kemudian
Mona datang membawa secangkir minuman untuk tuannya,saat hendak meletakkan minuman itu Mona bergegas berdiri meninggalkan tuannya.
" Stop." ucap Andreas pada Mona yang langsung berdiri di arah sampingnya.
" Kamu mau pergi kemana?" tanya Andreas pada mona.
" Saya mau masuk kedalam." ucap Mona yang merasa tak nyaman harus duduk bersama tuannya.
" Duduk disini,kenapa kamu pergi." Andreas memerintahkan Mona untuk kembali ke tempat duduknya,yang posisi duduk awal Mona tepat disamping Tuannya.
" Tapi ..."
" Duduk." ucap Andreas dengan nada menekan,Pada akhirnya Mona duduk di samping tuannya. Jujur saja, Mona merasa sedikit tegang setelah tuannya duduk tepat disampingnya sembari melihat pemandangan malam diluar rumah.
" Apa kamu sudah siap?" tanya Andreas pada Mona sembari menyeruput minuman kopi miliknya.
"Maksud tuan apa?" tanya mona yang terlihat bingung dengan pertanyaan dari tuannya.
Andreas langsung melirik kearah Mona." Maksudku,besuk kamu mulai kerja di kantor sebagai sekretarisku." jawab Andreas .
" Siap tuan." jawab Mona, walaupun dalam hatinya masih meragukan hal itu.apalagi ini pengalaman pertamanya bekerja sebagai sekertaris.
Dari awal dia bekerja,ia hanya bekerja sebagai cleaning service, dan dia harus menerima jika dirinya harus menempati pekerjaan awalnya sebagai sekretaris untuk tuannya.
" Baiklah jika kamu siap,apalagi aku bukan orang sembarangan merekrut seseorang bekerja di bagian itu.aku memilihmu karena aku percaya kamu bisa melakukan itu semuanya.apalagi pekerjaan di rumah ini akan digantikan oleh bibi Ami.jadi tugasmu penuh untuk bekerja di kantor, masalah rumah bibi Ami yang akan mengerjakannya." pesan Andreas pada Mona.
" Baik tuan saya mengerti." jawab Mona dengan kepala sedikit menunduk.
" Besuk akan ada Arga yang akan membantu kamu,dan ingat jangan melakukan kesalahan.jika mana kamu melakukan kesalahan tahu sendiri akibatnya." ucap Andreas yang diam-diam membuat Mona sedikit tegang.
" Kenapa juga sih harus jadi sekretaris dia ,kalau sudah begini susah aku gerak." batin Mona yang merasa terkekang dengan aturan yang dibuat oleh tuannya.
" Sabar Mon,sabar." batin Mona yang mulai mengontrol emosinya didepan tuannya.
" Baik tuan,saya mengerti." jawab Mona pada tuannya
"Bagus ,jika kamu mengerti apa yang aku katakan." jawab Andreas yang duduk santai menikmati kopi hitamnya.
" Dan mulai sekarang kamu jangan panggil aku tuan .panggil namaku saja."
sontak saja membuat Mona kaget bukan main." Maksudnya?"
" Di saat kita sedang berdua panggilan namaku dengan nama Andreas."
" Apa tidak sopan tuan?" tanya Mona yang nampak kebingungan kenapa tiba-tiba tuannya bicara seperti itu.
" Sopan saja,apa ada masalah kamu mengucapkan namaku?" tanya balik Andreas pada Mona.
"Tidak,tapi bukannya anda atasan saya dan harusnya saya menghormati anda sebagai tuan saya?"
" Iya didepan umum,berbeda saat kita berdua di satu ruangan.kamu panggil namaku saja." jawab Andreas dengan santai.
" Yang terpenting itu pesanku,dan ingat Mona besuk hari pertama kamu kerja .jangan sampai telat dan pakai baju dan perlengkapan lainnya yang sudah disediakan Arga." pesan Andreas pada Mona.
Mona pun membalas dengan anggukkan kepala,dia mengerti apa pesan tuannya pada dirinya.
Setelah mereka berdua saling mengobrol, akhirnya mereka segera masuk ke dalam rumah, karena sudah waktunya mereka untuk beristirahat dari aktivitas dan mulailah mereka kembali ke kamar mereka masing-masing.