Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Resonansi Dimensi"
Fajar multidimensi menyingsing di atas Dimensi Tersembunyi, menciptakan pemandangan yang semakin asing setiap harinya. Kelima Penjaga Keseimbangan Kosmik berkumpul di sekitar Prisma Keseimbangan, yang kini berpendar dengan warna-warna baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Arya, dengan api multidimensi yang berkobar lembut di sekelilingnya, memecah keheningan. "Sudah seminggu sejak integrasi Pemangsa Realitas, tapi perubahan terus berlanjut."
Citra mengangguk, tubuhnya yang terbuat dari energi kosmik berfluktuasi seiring dengan gelombang energi yang melintas. "Aku bisa merasakan getaran baru di seluruh multiverse. Seperti... resonansi."
Bima, yang baru saja kembali dari patroli dimensionalnya, menambahkan, "Bukan hanya itu. Aku melihat fenomena aneh di beberapa dimensi. Realitas yang seharusnya terpisah mulai bersinggungan."
Dewa, yang tampak lebih transparan dari biasanya, menjelaskan, "Struktur realitas menjadi lebih fluid. Batas-batas yang dulu kita anggap tetap kini menjadi lebih... fleksibel."
Sang Penyeimbang, dengan mata terpejam dan dahi berkerut dalam konsentrasi, akhirnya berbicara, "Ini lebih dari sekadar perubahan struktur. Seluruh hukum fisika multiverse sedang mengalami redefinisi."
Zephyr, yang telah mengamati dalam diam, melangkah maju. "Kalian benar. Integrasi Pemangsa Realitas telah memicu evolusi multiverse yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan tugas kalian sekarang adalah untuk memastikan evolusi ini tidak mengarah pada kehancuran total."
Tiba-tiba, Prisma Keseimbangan berdenyut kuat, memancarkan gelombang energi yang memenuhi ruangan. Hologram multiverse muncul di udara, menampilkan ribuan dimensi yang bergerak dan berinteraksi dalam pola yang kompleks.
Arya, dengan mata terbelalak, bertanya, "Apa yang kita lihat ini?"
Zephyr menjelaskan, "Ini adalah peta real-time multiverse. Kalian bisa melihat bagaimana dimensi-dimensi mulai beresonansi satu sama lain, menciptakan harmoni baru... atau disharmoni."
Citra menunjuk ke arah sekelompok dimensi yang tampak bergejolak. "Lihat! Dimensi-dimensi itu tampaknya dalam bahaya!"
Bima mengangguk. "Resonansi mereka tidak stabil. Jika dibiarkan, mereka bisa hancur atau bahkan menghancurkan dimensi di sekitarnya."
Dewa, yang kini bisa melihat aliran energi antar dimensi dengan jelas, menambahkan, "Kita harus bertindak cepat. Tapi bagaimana cara kita menstabilkan resonansi ini?"
Sang Penyeimbang, setelah beberapa saat berpikir, akhirnya berbicara, "Kita harus belajar untuk 'mendengar' dan 'memainkan' harmoni multiverse. Seperti sebuah orkestra kosmik, kita harus menyetel setiap instrumen dimensi agar bermain dalam harmoni."
Zephyr tersenyum bangga. "Tepat sekali. Inilah evolusi berikutnya dari peran kalian sebagai Penjaga Keseimbangan Kosmik. Kalian harus menjadi konduktor dari simfoni multiverse."
Arya, dengan semangat berkobar di matanya, berseru, "Baiklah, mari kita mulai! Bagaimana caranya?"
"Pertama," Zephyr menjelaskan, "kalian harus mengembangkan kepekaan terhadap frekuensi dimensional. Kemudian, kalian harus belajar untuk memanipulasi frekuensi ini menggunakan kekuatan kalian masing-masing."
Citra mulai berkonsentrasi, mencoba merasakan getaran energi kosmik yang melintas. "Aku... aku bisa merasakannya. Seperti musik yang sangat halus."
Bima memejamkan mata, membiarkan angin dimensionalnya berputar perlahan. "Ya, aku juga bisa merasakannya. Setiap dimensi memiliki nadanya sendiri."
Dewa, yang paling peka terhadap struktur realitas, menambahkan, "Dan ketika nada-nada ini berinteraksi, mereka menciptakan harmoni atau disharmoni."
Sang Penyeimbang mengangguk. "Tugas kita adalah memastikan bahwa interaksi ini selalu menghasilkan harmoni."
Zephyr memandang kelima Penjaga dengan bangga. "Ini adalah awal dari era baru bagi kalian dan bagi multiverse. Kalian akan belajar untuk menjadi pelindung, penyeimbang, dan kini juga konduktor dari simfoni kosmik yang tak terbatas."