Kisah tentang Chen Xuan, seorang praktisi legendaris yang namanya mampu meenggetarkan Benua Seniman Bela Diri, terbunuh di tangan kekasihnya. Setelah terbunuh, dia bereinkarnasi di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama denganya.
Dengan dendam di kehidupan sebelumnya, dia kembali menapaki jalan menuju keabadian, berjanji akan membalas dendam di masa lalu, tapi ketika dia mulai berjalan dan menuju keabadian, satu-per-satu konspirasi mulai terbuka, konspirasi tentang alasan mengapa kekasihnya mengkhianatinya di kehidupan sebelumnya serta konspirasi dari kelahirannya kembali, saat itu dia menyadari bahwa alasan kelahiranya kembali tidak sederhana untuk membalas dendam, tapi ada sesuatu yang besar yang harus dia lakukan!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
×Bab 34:Kera Batu Yang Brutal!
Ketika Chen Xuan melangkahkan kakinya keluar dari kedai, dia melihat kepulan debu yang berterbangan di udara. Pekikkan suara panik dan langkah kaki tergegas-tergesa memenuhi seluruh area.
Sementara itu, pada dinding kayu yang mengelilingi desa Gaoshan. Hampir semuanya telah runtuh ke tanah, mahluk binatang ajaib berbentuk kerah setinggi sepuluh meter bergegas masuk ke dalam desa. Mengamuk dengan liar.
Kera raksasa berlari dengan sangat cepat, tangan besar dan berbulu itu menangkap para penduduk desa lalu memasukkannya ke dalam mulut kotor dan penuh lendir. Mengunyah dengan nikmat, darah merah segera memenuhi mulut kera raksasa. Membuat dia tampak sangat mengerikan.
Gambaran ini terlihat sangat sadis dan brutal, bahkan Chen Xuan tidak bisa membatu tetapi mengerutkan kening.
"Kera Batu, itu adalah binatang ajaib Tingkat Satu-Menengah. Sangat dekat untuk menjadi binatang ajaib tingkat Dua!" Chen Xuan menatap kera raksasa yang mengamuk dengan raut wajah serius.
Binatang Ajaib Tingkat Satu-Menengah, itu setara dengan praktisi Dao Kondensasi Tahap-Lima. Lebih jauh lagi, binatang ajaib memiliki tubuh fisik yang lebih kuat dari manusia. Jadi kekuatan kera batu ini harus lebih kuat dari praktisi Dao Kondensasi Tahap-Lima normal.
Meski Chen Xuan tidak takut dengan kera batu, tapi dia masih harus berhati-hati.
Kera batu yang mengamuk terus berlari menuju kerumunan penduduk yang panik, ketika dia sampai pada beberapa kelompok penduduk yang berlari. Dia mengulurkan tangan besar dan berbulu ke arah seorang gadis kecil yang tampak berusia lima tahun, menariknya dari kerumunan.
"Shuijing'er!" Wanita paruh baya yang berdiri di samping gadis kecil berseru dengan panik, kemudian tanpa memperdulikan keselamatannya. Wanita paruh baya itu berlari menuju kera batu.
Kera batu tidak tertarik dengan wanita paruh baya, dia tampaknya lebih tertarik kepada gadis kecil yang sedang menangis di tanganya. Dengan rasa ingin tahu, kera batu mendekatkan tubuh gadis kecil ke wajahnya.
Mata hitamnya menatap tubuh gadis kecil dengan rumit, seolah-olah dia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuh gadis kecil itu. Namun, tubuh kera batu tiba-tiba tersentak saat batu sebesar kepalan tangan orang dewasa menghantam tubuhnya.
Segera, wajah kera batu berubah. Dia berbalik dan menatap wanita paruh baya dengan marah, lalu dengan langkah besar. Kera batu bergegas menuju wanita paruh baya.
Tangan kiri kera batu yang kosong bergerak menuju wanita paruh baya, membuat gerakan menggenggam.
Wajah wanita paruh baya berubah pucat, melihat tangan besar yang mendekat. Wanita paruh baya itu menutup matanya dengan pasrah.
Namun detik berikutnya, wanita paruh baya itu tidak merasakan tangan besar yang mencengkram tubuhnya seperti yang ada dalam imajinasinya. Pada saat yang sama, dia juga mendengar suara terkejut dari orang-orang di sekitarnya. Ini membuat wanita paruh baya bingung, kemudian. Dengan rasa penasaran, dia perlahan membuka matanya.
Ketika dia sepenuhnya membuka mata, apa yang ada di depanya membuatnya terkejut. Saat ini, tepat di depan matanya, seorang pemuda berjubah hitam menahan pergelangan tangan kera batu. Menghentikan tangan besar itu yang hanya beberapa senti dari mencapai tubuhnya.
"Bibi, jika kamu baik-baik saja. Bisakah kamu bergerak menjauh, aku tidak bisa bertarung dengan baik jika bibi masih berada di sekitar!" Kata pemuda berjubah hitam dengan nada malas.
"Oh, tentu!" Mendengar kata-kata pemuda berjubah hitam, wanita paruh baya segera menemukan kesalahanya. Dia mengangguk dan berlari meninggalkan pemuda berjubah hitam dan kera batu yang sedang terjerat bersama.
Sambil bergerak menjauh, wanita paruh baya tidak lupa memohon. "Tuan, tolong selamatkan putriku!"
"Serahkan padaku!" Pemuda berjubah hitam yang sebenarnya adalah Chen Xuan menganggukkan kepalanya dan memberi isyarat kepada wanita paruh baya agar tidak perlu khawatir.
Lalu Chen Xuan mengalihkan pandanganya ke arah kera batu. "Baiklah, lepaskan gadis kecil itu dan aku akan membiarkanmu pergi. Jika tidak, desa Gaoshan ini akan menjadi kuburanmu!"
"Roarrrr!" Seolah mengetahui bahasa Chen Xuan, kera batu meraung dengan keras ke langit. Dia mengguncang lenganya yang di tahan oleh Chen Xuan dan melambai dengan gila.
"Cih!" Chen Xuan mendengus, kemudian melepaskan genggamannya pada lengan besar kera batu. Namun karena gaya dorong yang besar dari ayunan lengan kera batu, Chen Xuan di paksa mundur sejauh sepuluh meter. Kedua kakinya bergesekan dengan tanah sebelum akhirnya berhenti.
"Memang fisik yang kuat, layak menjadi Binatang Ajaib Tingkat Satu-Menengah!" Chen Xuan mendengus dingin, kedua lenganya sedikit mati rasa.
"Roarrr!!" Melihat Chen Xuan tampak baik-baik saja, kera batu merasa terhina. Dan amarahnya semakin meningkat, dengan lengan kananya yang masih memegang gadis kecil. Kera batu segera bergegas menuju Chen Xuan dengan langkah besar.
Mengangkat tangan kirinya yang besar tinggi-tinggi, kera batu memukul Chen Xuan dengan gerakan memalu. Bermaksud untuk meruntuhkan Chen Xuan ke tanah.
Tapi Chen Xuan dengan refleks berguling ke samping kiri, membiarkan tangan besar kera batu memukul tanah. Menciptakan efek getar yang menyebar ke seluruh area desa.
Chen Xuan tahu bahwa kelemahan kera batu adalah gerakanya yang cenderung lebih lambat, jadi setelah menghindar. Chen Xuan segera melompat ke wajah kera batu. Qi Tempur merah pekat berkumpul di telapak tanganya sebelum di hancurkan ke wajah kera batu.
"Pukulan Kiri Berat!"
Bang!!!
Suara teredam menggema di telinga semua penduduk yang berkumpul di kejauhan, dan di depan mata mereka yang terkejut. Kera batu di kirim terbang sejauh lima meter, tangan yang mencengkram Xiao shuijing terlepas dan gadis kecil itu terhempas di udara.
"Shuijing'er!" Wanita paruh baya yang berdiri di kejauhan berseru dengan panik.
Melihat gadis kecil yang jatuh, Chen Xuan segera melompat dan mengkap gadis kecil itu ke dalam pelukanya.
"Kamu baik-baik saja gadis kecil?" tanya Chen Xuan dengan senyum hangat di wajahnya.
"Uhm!" Xiao shuijing mengangguk meski wajah kecilnya terlihat pucat, itu di sebabkan karena dia terlalu ketakutan.
Chen Xuan tersenyum, namun tiba-tiba. Senyum di wajahnya menghilang, dan itu di gantikan dengan keseriusan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Itu karena saat ini, kera batu telah kembali bangkit dan meraung ke langit dengan suara pilu. Seolah-olah dia sedang memanggil sesuatu.
"Kera batu ini meminta bantuan!" Chen Xuan menyipitkan matanya, tampaknya situasi menjadi semakin merepotkan.
Benar saja, ketika suara kera batu berhenti. Terdengar banyak raungan dari beberapa tempat di dalam hutan, kemudian suara-suara langkah kaki besar perlahan mendekati desa Gaoshan.
Chen Xuan berbalik dan menyapu pandanganya ke arah para penduduk desa yang berdiri di kejauhan, dia diam-diam menghela nafas kasar. "Sepertinya tidak ada pilihan lain selain bertarung!"