Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~15
Malam itu joki yang telah di persiapkan Julian nampak bersiap di atas motornya. "Buktikan jika kamu tak kalah jago dengan Andrea," ucap Julian memberikan motivasi. Pria bernama Maxim itu memang sudah lama tak menjadi joki andalannya sejak ada Andrea yang belum pernah terkalahkan.
Julian masih mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan gadis itu hingga membuatnya langsung jatuh cinta.
"Kamu baik-baik saja?" Pagi itu Andrea yang hendak pergi bekerja tak sengaja melihat sebuah kecelakaan di pinggir jalan, nampak seorang pria terkapar di sebelah motornya di tepi jalanan yang lumayan sepi.
Sejak tadi tak ada satu pun yang menolongnya, mungkin beberapa orang yang lewat justru menyumpahi pria itu dan merasa senang jika ia jatuh mengingat lelaki itu yang memang hobby kebut-kebutan di jalan.
Di tengah kesadarannya yang menipis Julian pun nampak membuka matanya, lantas di lihatnya seorang gadis cantik bermata hazel dengan rambut keemasannya sedang menatapnya iba. Mungkin ini pertama kali ada orang yang merasa kasihan padanya karena nyatanya sejak kedua orang tuanya tiada bahkan kakaknya pun tak peduli lagi.
"Kamu baik-baik saja?" Ulang gadis itu dengan wajah khawatirnya.
Julian pun langsung mengangguk, meskipun ia merasakan nyeri di kakinya. Sebelumnya ia memang membawa motor dengan kecepatan di atas normal, namun dirinya yang masih mengantuk pun akhirnya tak bisa mengendalikan mesin kuda besinya itu ketika ada kucing yang hendak menyeberang jalan.
"Ayo aku bantu," Andrea pun langsung membantu pria itu berdiri dan ketika kakinya di gunakan untuk menopang tubuhnya sendiri Julian langsung meringis kesakitan.
"Mau ku teleponkan ambulance?" Tawar Andrea karena ia yakin pria itu takkan bisa pulang sendiri.
Julian pun langsung terkekeh. "Apa aku terlihat akan mati?" Ucapnya menanggapi dan itu membuat Andrea ikutan tersenyum.
"Sebentar," gadis itu pun membiarkan pria itu berdiri sendiri saat melihat ke arah motornya yang tergeletak di tepi jalan. Kemudian Andrea segera mengecek motor tersebut dan sepertinya tak mengalami kerusakan berat lalu di naiki dan di hidupkan mesinnya.
Julian yang melihat itu pun nampak terperangah, gadis bertubuh kecil ramping itu ternyata sangat lihai dengan mesin berkapasitas 250 cc tersebut.
"Kamu bisa mengendarainya?" Tanyanya tak percaya.
"Tentu saja, mendiang ayahku adalah seorang pembalap nasional hanya saja kecelakaan naas telah merenggut nyawanya." Terang Andrea, gadis itu nampak bercerita banyak perihal ayahnya pada pria yang belum ia kenal tersebut. Nampak kebanggaan di wajahnya ketika membahas sang ayah dan Julian pun tak menyangka jika gadis itu adalah putri dari idolanya saat masa kecil dulu.
"Ayo aku antar, ku rasa kamu takkan bisa pulang sendiri !!" Ajak Andrea kemudian.
Akhirnya dengan langkah pincang Julian pun menurut dan segera naik ke jok belakang gadis itu dan sejak saat itu hubungan mereka sangat dekat, bahkan ketika pria itu menawarkannya untuk bergabung dengan geng motornya pun langsung di setujui dengan senang hati. Setelah beberapa kali Andrea menang dalam balapan liar, Julian pun memberanikan diri menyatakan perasaannya dan siapa sangka gadis itu langsung menerimanya tanpa berpikir panjang.
"Tentu saja aku akan melakukannya lebih baik daripada Andrea," ucap Maxim yang membuat Julian kembali dari lamunannya tentang kekasihnya tersebut. Sebenarnya pria itu juga merasa khawatir setiap kali kekasihnya itu bertarung di lintasan, tapi darah pembalap sang ayah yang mengalir di tubuhnya membuat gadis itu susah di cegah dan ia hanya berharap semoga kekasihnya selalu baik-baik saja karena sungguh ia sangat takut kehilangannya.
Julian pun langsung menepuk bahu pria itu beberapa kali untuk memberikan semangat sebelum pertandingan di mulai dan kini pria itu harap-harap cemas ketika Maxim mulai melajukan motornya mengarungi lintasan liar bersama dengan rivalnya yang lain.
Maxim terlihat percaya diri meskipun beberapa rivalnya berusaha menikung dan membuangnya keluar jalur lintasan, pria itu benar-benar ingin menunjukkan pada Julian jika dirinya juga bisa lebih baik dari Andrea. Kini beberapa lintasan pun telah mereka lalui dengan saling mengejar dan menyenggol satu sama lainnya hingga motor pria itu berhasil mencapai finish pertama setelah meninggalkan jauh motor lainnya.
"Yes,"
Julian pun nampak bersorak, akhirnya joki penggantinya tak kalah bagus dengan sang kekasih dan pria itu pun langsung menerima taruhan uang senilai 30 juta yang di bagi dua dengan jokinya tersebut.
Tentu saja Julian tak memakan uang tersebut sendiri, pria itu memiliki 2 orang mekanik serta 1 helper yang juga akan mendapatkan bagian.
"Kita harus merayakannya malam ini," ucap Maxim yang terlihat sangat bangga dengan pencapaiannya. Seperti biasa seorang joki yang menang harus mentraktir para pendukungnya baik itu minuman atau makanan dan itu yang membuat mereka selalu kompak.
Kini saat mereka hendak meninggalkan tempat tersebut sebelum petugas melakukan patroli tiba-tiba pimpinan geng XX mendatanginya. "Kami ingin tanding ulang dengan taruhan 10 kali lipat dari yang kalian dapatkan saat ini," tawarnya dan tentu saja itu membuat Julian dan Maxim nampak saling berpandangan.
10 kali lipat itu berarti 300 juta, jika ia menang maka ia bisa membelikan beberapa gaun untuk kekasihnya tersebut pikir Julian.
"Tidak Jul, lebih baik kita tak usah menerima tawarannya." Ucap Maxim memberikan pendapatnya, entah kenapa firasatnya tidak baik kali ini.
Pemilik geng XX adalah anak dari seorang pejabat dan bagi mereka uang segitu tak seberapa, namun tidak dengan Julian karena pria itu tak memiliki banyak uang saat ini bahkan jika pria itu kalah taruhan tidak hanya motornya yang melayang tapi mungkin seluruh tabungannya pun tak cukup untuk membayarnya.
"Baiklah, aku terima." Sahut Julian tanpa berpikir panjang, kesempatan tidak akan datang dua kali dan jika ia menang tidak hanya bisa menyenangkan sang kekasih tapi juga bisa ia gunakan untuk menyuntik dana ke bengkelnya.
"Julian, ku mohon jangan lakukan itu !!" Mohon Maxim dengan penuh harap, bagaimana pun juga mereka telah bersahabat sejak lama dan kesusahan pria itu juga akan menjadi kesusahannya.
"Apa kamu takut?" Julian pun langsung menatap remeh pria itu, seandainya Andrea yang di tawari tanpa ragu gadis itu pasti akan menerimanya. Benar-benar pengecut, pikirnya.
Maxim nampak terdiam dan Julian pun sudah tahu jawaban sahabat sekaligus jokinya tersebut, kini pria itu pun mengajukan dirinya sendiri untuk menjadi joki.
"Aku yang akan main," ucapnya yakin dan pimpinan geng XX pun langsung tersenyum menyeringai menatapnya, bagi Julian harga diri geng motornya di atas segalanya apalagi geng XX adalah rival terberatnya selama ini dan ia tak mau mempermalukan teman-temannya.
mulutmu julian pinter banget ngelesnya, lu berisik kayak kaleng rombeng p😒😒😒🤭🤭🤭
entah kenapa aku sebel banget sama karakter julian yg kakak bikin ini,,,
biasamya gk sampai segininya🤭🤭🤭
Julian nikmati sekarang untuk mberikan kasih sayang yg lebih utk Andrea...Krn klo dh ketauan bahwa kehamilan Andrea adalah ulah mu Julian, siap siap ja kehilangan Andrea 😏😏😏