Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Devan Curiga
Setelah cukup istirahatnya sekarang Kiara lagi duduk dimeja makan untuk makan malam dengan mbak Tini. Kiara makan dengan lahap makanan yang telah disiapkan oleh mertuanya itu.
Nyonya ningrum sangat baik orangnya, dari dulu dia selalu memperhatikan dan membantu orang yang dalam kesusahan.
Setelah makan Kiara menonton tv sebentar setelah itu dia pergi tidur karena memang sangat Lelah sekali.
Sementara itu di kediaman Tuan Kalandra mereka kedatangan Devan yang datang dengan muka kesal, Devan sudah yakin dan percaya kalau semua ini ulah papanya yang sengaja menyembunyikan anak dan istrinya.
“Pah papa sembunyikan Kiara dimana?” tanya Devan yang datang tiba tiba menanyakan Kiara tanpa salam terlebih dahulu.
“kamu kenapa Van datang datang main tuduh saja” jawab nonya ningrum pada putranya itu.
“mama juga ikut kan sembunyiin Kiara” ucap Devan lagi
“untuk apa mama dan papa mu menyembunyikan Kiara, kalau mama ketemu kiara mama akan bawa dia pindah kesini” jawab Nyonya Ningrum
Devan menghentakkan tubuhnya disofa yang ada didepannya, Devan kelihatan kesal sekali karena dia tidak jadi bertemu dengan Kiara gara gara orang lain yang lebih dulu datang dari padanya.
“kamu darimana Van? datang marah marah begini…bikin papa bingung saja” tanya Tuan Kalandra pada putranya itu, Devan memandang sengit kearah papanya itu. Tuan Kalandra yang ditatap begitu oleh Devan hanya bisa tertawa dalam hatinya meihat tingkah Devan saat ini.
“aku dari desa X pah, ada yang melihat Kiara tinggal disana , tadi langsung aku kesana tapi Kiara nya sudah pergi sebelum Devan datang” terang Devan
“kamu yakin kalau informasi itu benar jangan jangan beritanya bohong” sahut Nyonya Ningrum
“benar mah, banyak yang kenal dengan Kiara disana , Kiara punya usaha disana lumayan terkenal” jawab Devan lagi
“terus setelah kamu sampai disana siapa yang kamu temui?” tanya Nyonya ningrum lagi dia ingin tau dengan siapa devan bertemu.
“yani orang yang kerja sama Kiara, tapi dia tidak tau kemana Kiara pergi, mama tau tidak” tanya balik Devan
“ngaco kamu ngapain tanya ke mama, ada ada saja yang pergi siapa nanya kesiapa, kamu pergi berobat deh kerumah sakit, dicek mana tau ada yang lepas” ucap Nyonya ningrum sambil menahan tawanya melihat wajah sengit Devan disuruh berobat kerumah sakit
“mama beneran nggak tau?” tanya Devan lagi yang masih penasaran dengan kedua orangtuanya ini.
“mama lempar juga kamu ya Van sembarangan saja kalau bicara, kamu usaha lagi cari yang benar jangan banyak ngeluh, kalau capek cari Kiara ya sudah dirumah saja sama istri baru kamu” jawab Nyonya Ningrum kesal juga dengan ke ngeyelan Devan yang terus menuduh mereka menyembunyikan Kiara padahal Bener.
“Devan akan buktikan kalau papah tidak terlibat dengan menghilangnya Kiara dari desa itu” ucap Devan sambil menatap papanya yang hanya terlihat santai saja menanggapi kemarahan anaknya itu.
Devan berdiri dari duduknya dan berjalan keluar menuju mobilnya setelah pamit sama orang tuanya, melihat kemarahan anaknya Tuan Kalandra tertawa kencang dengan istrinya.
“kebakaran jenggot sendiri tu anak, ya sudah mah hari sudah malam papa ma uke kamar dulu mau istirahat” ucap Tuan Kalandra
“iya pah mama mau liat Kiara dulu” balas Nyonya Ningrum, tuan Kalandra hanya mengangguk setelah itu mereka berjalan kearah tujuan masing masing.
Sesampai dirumah sebelah Nyonya Ningrum mencari Kiara ke kamarnya dia melihat menantunya itu sudah tidur dengan lelap, lalu dia keluar lagi setelah menutup pintu kamar Kiara lagi, setelah itu dia mencari tini yang sedang berada di dapur.
“Tini , titip nona Kiara ya kamu tidur dikamar sebelah nona Kiara saja jadi kalau ada apa apa cepat tau” jelas Nyonya Ningrum
“iya Nyonya “jawab Tini, setelah itu Nyonya Ningrum pergi masuk ke kediamannya untuk pergi tidur.
**DEVAN**
Devan masih uring uringan dia pulang kekediaman dengan Kiara, disana masih ada bik Jum yang menjaga rumah yang di tinggal pergi Kiara.
“Bik, tolong bikin minuman Devan bik” ucap Devan pada bik jum yang sedang berada di dapur.
“ini den, ada apa kenapa mukanya suntuk begitu?” tanya bik Jum
“tadi Devan hampir ketemu sama Kiara bik di desa X tapi kalah cepat Kiaranya sudah pergi dari desa itu, Devan bingung bik mau cari kemana lagi, ini sudah hampir 8 bulan bentar lagi anak Devan lahir bik” terang Devan
“belum jodoh buat ketemu kali den, memang tidak ditanya sama tetangga yang ada disana mana tau ada yang tau kemana non Kiara pergi” ucap bik Jum
“tidak ada yang tau bik, seperti nya mereka kompak menutupi kemana perginya Kiara” jelas Devan
“Diminum kopinya den” ucap bik Jum , Devan pun memimum kopinya setelah itu dia berdiri dan berjalan kearah kamarnya.
“Devan mau tidur disini bik” ucap nya sebelum masuk ke kamarnya.
Devan semenjak Kiara pergi sering tidur dirumah ini kalau lagi rindu sama istri pertamanya itu. Sera yang tau keadaan Devan membiarkan saja tanpa pernah bertanya.
Sera sadar kalau semua kekacauan ini ada andil nya juga di dalamnya, kalau lah dia menolak ajakan menikah dari Devan pasti ceritanya akan lain, dia tidak perlu kehilangan sahabat terbaiknya itu.
Sera tau malam ini Devan tidur dirumah Kiara karena tadi Devan sudah mengirim pesan padanya, semenjak menghilangnya Kiara mereka banyak disibukkan mencari Kiara.
Rasa bersalah dan ketakutan atas kehilangan orang yang dicintainya membuat Devan kurang focus denga rumah tangganya dengan Sera.
**KIARA**
Tengah malam Kiara terjaga dari tidurnya dia sangat haus dan lapar, memang kebiasaan Kiara selama hamil suka lapar Tengah malam
Kiara berjalan menuju dapur dia membuka lemari es mencari apa yang bisa dimakan, dia melihat banyak buah dan cake yang sangat menggugah seleranya, selagi Kiara memilih milih apa yang akan dimakannya mbak Tini datang menghampirinya.
“cari apa non Kiara, sini saya bantu” sapa Tini pada menantu keluarga Kalandra itu.
“ini mbak tin, saya lapar mau bikin nasi goreng he he he” ucap Kiara sambil mengeluarkan bahan untuk masak nasi goreng.
“sini non biar saya yang bikin, non Kiara duduk saja” ucap Tini yang langsung menyalakan kompor untuk memasak nasi goreng.
Kiara duduk menunggu nasi goreng nya yang sedang dimasak mbak Tini sambil memakan buah anggur yang ada di lemari es.
**SERA**
“mau dibawa kemana ya pernikahan ini” bisik Sera dalam hatinya dia sudah mengajak Devan untuk berpisah tapi Devan tidak mau menceraikannya atau pun Kiara
“apa aku pergi saja dengan Kafi , agar Devan bisa kembali denga Kia bersama dengan anaknya, tapi bagaimana dengan Kafi nanti kalau aku menyusul mas Haris sama siapa Kafi akan tinggal kalau sekarang aku pergi dari sini” gumam Sera dalam hatinya.
Alasan pertama Sera menikah dengan Devan adalah Kafi anaknya dengan Haris, dia tidak mau nanti Kafi kalau dia meninggal hidup dijalanan sedangkan dia masih kecil sanak saudara juga tidak punya.
Kafi baru berusia 2 tahun lebih masih sangat kecil, aku harus bertemu Kiara dan mengatakan semuanya agar Kiara bisa memaafkan aku