Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.
Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.
akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. menangkap pelaku
Dengan semangat Burhan menganggukkan kepalanya, tebakan Al tepat sasaran. Al menatap nyalang ke arah Burhan, dia tidak terima kalau ada yang menyukai istrinya apalagi itu sahabatnya sendiri pantang baginya berbagi.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Burhan heran.
"Jangan kau coba dekati dia, atau kau habis di tanganku." Ancam Al.
"Suka-suka dong, loh kok ngatur?! Selama janur kuning belum melengkung mah bebas kali, emang siapa kau berani melarangku mendekatinya?" Ucap Burhan santai.
"Aku suaminya..!" Ucap Al menekan kata-katanya.
Burhan kaget mendengarnya, sejak kapan Al menikah, Itulah yang ada di dalam benaknya saat ini. Yang dia tahu kalau Al adalah calon suami dari Sonia penyanyi papan atas di negaranya.
"Kau bercanda? Sejak kapan kau menikah? Semua orang juga tahu kalau kau itu calon suaminya Sonia. Perempuan yang sangat kau puja itu, yang bahenol, montok, Wooww...!" Ceeocos Burhan.
"Kau tidak perlu tahu, yang pasti jangan sampai berita ini menyebar..! Kau tahu sendiri bukan, kalau Mommy dan Satria sedang menyelidiki kasus kecelakaanku beberapa bulan yang lalu." Ucap Al.
"Jadi aku keduluan lagi? Ah sialnya, tapi kau tenang saja sebagai sahabat dan calon adik ipar yang baik aku akan menutup mulutku." Ucap Burhan.
"hm."
"Besok aku akan mengabarimu jika penelitiannya sudah selesai." ucap Burhan.
"Pergilah." Usir Al.
Burhan sudah tau seperti apa sifat asli dari sahabatnya itu, dia keluar dari kamar Al. Di lantai bawah Adel dan Cindy melihat Dokter lebay turun dari lantai atas, Adel tak bisa menahan tawanya.
"Ohh romeo, jangan pergi..! Jangan tinggalkan siti disini romeo.. romeo.. Romeo .. Aahhh jangan pergi.. Hahaha.." Sindir Adel mendramatisir kata-katanya diiringi tawa nyaring dari mulutnya.
Burhan menahan malu, wajahnya memerah namun dia tetap melangkahkan kakinya keluar dari mansion megah Wiguna. Cindy ikut tertawa melihat keusilan Adel, bukan hanya Cindy yang tertawa ternyata Pak ahmad, Indah dan juga Rasya melihatnya dari kejauhan.
"Al nemu temen lebay kayak gitu dari mana sih? Konyol bener dah." Ucap Adel.
"Nemu di rumah sakit jiwa kali, makanya penyakit gilanya masih nempel separo di kepalanya, kesel banget deh gue bertahun-tahun di gangguin dia mulu." Jawab Cindy.
Lelah tertawa Adel naik ke atas lantai atas dengan sisa tawanya, Al menatap Adel heran istrinya itu masih saja tertawa sampai mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata.
"Kenapa?" tanya Al.
"Dokter tadi emang dia gitu ya? Orangnya konyol bener dah, ngerayu Cindy ampe kayak gitunya." Ucap Adel.
"Entahlah." Jawab Al.
"Aku izin pergi sebentar ke rumah ayah, nanti pelayan yang akan membawakanmu makanan tapi kau jangan memakannya sebelum aku datang." Ucap Adel.
"hem." jawab Al singkat.
Adel bersiap mengambil tasnya, dia keluar dari kamar Al dan berpamitan kepada Indah. Sampai di lantai bawah Adel memanggil pelayan, dia berpesan kepada pelayan untuk menyiapkan menu masakan untuk suaminya selama dia pergi.
"Mbak tolong masakkan capcai dan juga ayam goreng untuk Al, aku akan pergi sebentar. Nanti kalau udah mateng tinggal antarkan saja ke atas." Pesan Adel.
"Baik nona." Jawab pelayan tersebut.
Adel berlalu dari hadapan pelayan tersebut, Bu Endah datang membantu pelayan yang bernama Sisil memasak makanan untuk Al.
"Bu, boleh aku minta tolong padamu untuk mengambilkan air putih, biar sekalian nanti bawanya." ucap Sisil minta tolong pada Bu Endah.
Bu Endah mengambil air putih, sedangkan Sisil menata makanannya diatas nampan. Bu Endah memberikan segelas air minum kepada Sisil, saat semuanya sudah lengkap Sisil mengantar makanan ke atas lantai atas, namun sebelum masuk kamar Sisil melihat sekelilingnya, dirasa aman ia mengeluarkan botol kecil berisi cairan bening ke dalam air minum Al dan serbuk putih ke dalam makanannya lalu menutupnya dengan nasi.
Sisil membuka pintu namun seseorang mencekal tangannya, di terkejut melihat Adel menatap nyalang ke arahnya.
'bukankah tadi dia pergi?' Batin Sisil terkejut.
"Akhirnya dugaanku terbukti, jadi selama ini kau yang dengan sengaja memasukkan obat ke dalam makanan dan minuman Al." Desak Adel mencengkram tangan Sisil sampai si empu mengerang kesakitan.