Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Tujuh hari sudah bu suci di rawat ,dan akhirnya hari ini sudah boleh pulang,selama tujuh hari itu juga gendis dan erlangga semakin dekat saja,perlahan gendis menerima sikap dan perhatian dari erlangga.
hari ini kebetulan wekeend jadi erlangga bisa mengantar suci dan gendis pulang,
"nak erlangga sekali lagi ibu berterima kasih banyak,sudah bersedia melunasi biaya rumah sakit ibu,sungguh ibu sangat berhutang budi sekali sama nak erlangga" ucap suci kepada erlangga yang sedang mendorong kursi roda ke arah mobil yang berada di parkiran rumah sakit
"tidak apa apa bu,jangan seperti itu saya sangat ikhlas untuk semuanya"jawab erlangga begitu lembut
"sampa sampai ibu kamu nengokin ibu loh nak erlangga,ibu benar benar tidak enak hati,begitu merepotkan nak erlangga sekeluarga"
Memang benar tante desi sang ibu erlangga juga sempat menengok suci,tante desi begitu antusias ,dia juga mengakrab kan diri kepada ibu nya gendis itu.
"sudah bu tidak apa apa,erlangga harap ibu mendukung aku saja sekarang"ucap erlangga dengan sedikit berbisik namun masih bisa di dengar oleh gendis
Sang ibu hanya senyum saja dia benar benar berdoa semoga erlangga adalah jodoh nya gendis,karena suci juga melihat perhatian yang begitu besar di tunjukan kepada anak bungsu nya itu.
"ya allah berikan lah kebahagian untuk anakku gendis,semoga erlangga adalah orang yang tepat,cukup sudah gendis di benci oleh ayah nya semoga dengan mengenal nak erlangga semuanya bisa berubah"gumam suci dalam hati.
Sementara gendis yang mendengar bisikan erlangga kepada sang ibu,dia hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya,sungguh sikap erlangga begitu jauh sekarang dengan saat pertama kali bertemu,sikap nya yang dingin irit bicara,namun sekarang sangat manis dan cerewet.
Setibanya di halaman rumah.
Gendis memencet bel,
cukup lama menunggu akhirnya pintu di buka dari dalam.
Amel membuka pintu,dia sedikit salah tingkah saat melihat pria impiannya datang kerumah mengantar sang ibu.
"ya ampun ibu,alhamdulillah sudah pulang,kenapa ibu tidak mengabari aku dulu,pasti nanti amel jemput"ucap nya dengan berlutut di depan kursi roda sang ibu,dia melirik sekilas kepada pria idaman nya itu namun yang di lirik hanya acuh tidak perduli.
"ih pasti ini ulah nya gendis kan bu,dia memang sengaja ingin menguasai ibu,dasar penjilat"ucap nya lagi dengan memutar bola matanya
"bukan begitu amel,jangan selalu menyalahkan adik mu,ibu memang sengaja tidak mengabari orang rumah ,toh waktu ibu di rawat saja kalian tidak pernah datang lagi untuk menengok"ucap sang ibu dengan sedikit menyindir.
Amel sedikit melotot ada sedikit ada rasa tidak terima saat ibu nya bicara seperti itu,namun dia harus menjaga image nya,dia harus bersikap lembut di depan pria impiannya itu.
"ada siapa amel,kenapa hanya diam di luar saja,persilahkan masuk dong tamu nya"teriak baskoro di dalam rumah tanpa niat menghampiri.
"ayok buk masuk,gendis dorong ibu ke dalam."perintah amel kepada adik nya.
gendis mengangguk dan mendorong kursi roda sang ibu kedalam rumah,tibalah di luar amel dan erlangga,
"ehem.." belum sempat amel bicara gendis sudah memotong "pak erlangga silahkan masuk pak maaf saya kelupaan" ucap gendis sedikit berlari ke arah mereka dengan sedikit senyuman kikuk
Erlangga tersenyum kecil lalu masuk membuntuti gendis.
sorot mata amel sangat tajam,dia merutuki kelakuan adik nya barusan yang sudah menganggu waktu berduaan pikir nya
"merusak momen saja,baru saja mau mulai mendekati,dasar gendis sialan"ucap nya dengan menghentakan kaki berkali kali.
"loh ibu sudah pulang?dengan siapa?"ucap baskoro kepada istrinya itu.belum sempat suci menjawab,datang lah gendis dengan erlangga masuk kedalam rumah.
"eh pak erlangga,silahkan duduk pak,aduh maaf ya rumah nya berantakan sekali,amel belum sempat membersihkan nya dia sibuk dengan skripsi nya maklum lah sebentar lagi wisuda"ucap baskoro membanggakan amel.
"tidak apa apa pak,saya kesini hanya mengantar bu suci dan gendis"ucap nya dengan sopa .
Mendengar itu baskoro sedikit tidak terima saat tau sang istri dan anak bungsu nya lebih dekat kepada bos nya itu,seharus nya amel yang erlangga dekati,tapi baskoro tidak akan menyerah,dia akan terus mendekatkan amel dengan erlangga.
"gendis tolong antar ibu ke kamar nak,pasti ibumu lelah"ucap nya begitu manis,tentu saja itu hanya kepura puraannya di depan erlangga
"amel sini sayang,temani dulu pak erlangga pasti dia kelelahan ,ayah akan menyusul adik dan ibumu dulu"ucap nya lagi .
Amel sangat mengerti maksud dari ayah nya,baskoro memang sudah mewanti wanti amel suapaya bisa memenangkan hati bos nya itu,meskipun baskoro sudah tau bahwa amel meliki pacar namun bagi baskoro itu tidak masalah justru bagus jika amel mempunyai dua pria kaya raya.
Amel mengangguk dan duduk di berhadapan dengan erlangga,jujur saja erlangga sangat risih namun dia juga bingung harus bagaimana,mau pulang tetapi berlum pamit kepada ibu dan gendis,mungkin dia akan menunggu beberapa saat sampai gendis turun dari kamar bu suci pikir nya.
"oh iya pak,kesibukan sehari hari bapak apa?"ucap nya mulai membuka obrolan
"lumayan sibuk,saya mengurus kantor peninggalan ayah saya saja"ucap erlangga dengan datar dan dingin.
"wah hebat banget pak erlangga ini ya,oh iya pak sebentar lagi saya lulus,kalo boleh saya mau melamar ke kantor bapak ya pak,saya mendapat nilai tertinggi loh pak"ucap amel dengan terus mencairkan suasana,
"kamu bisa melamar kebagian HRD nanti"ucap nya begitu dingin.
"aduh sampai lupa bapak belum saya suguhkan minum ,sebentar yah pak,saya buatkan dulu minum yang segar"ucap nya dengan beranjak dari duduk nya,dan berlalu ke arah dapur
"huh akhirnya pergi juga"gumam erlangga dengan sedikit membuang nafas.
Sementara itu,di dalam kamar suci baskoro sedang memarahi sang anak bungsu
"ingat ya dis,kamu jangan keganjenan,jangan ke geeran erlangga dekat dengan ibu itu hanya alibi saja suapaya dia menarik perhatian amel,pasti erlangga menyukai amel makanya dia begitu perhatian kepada ibu mu"ucap baskoro
"tapi yah,sepertinya pak erlangga lebih menyukai gendis,soal nya sewaktu di rumah sakit erlangga begitu gentar mendekati gendis"sela bu suci seolah tidak terima dengan ucapan suaminya itu.
"halah ibu diam saja"ucap nya dengan melotot ke arah sang istri
"cukup yah,ayah ini kenapa sih sebenarnya,jelas jelas ibu baru pulang dari rumah sakit,kenapa ayah malah berbicara yang lain lain,bukanya menanyakan kondisi ibu."ucap gendis kemudian dengan suara yang sedikit di tekan kan.
"diam kamu,pasti kamu berada di atas awan kan sekarang ,saat ibu mu berkata begitu,jangan dulu merasa di atas angin,lihat kamu gendis bahkan kamu dengan kakak mu saja masih cantikan kakak mu,berkaca dulu ,mana mungkin seseorang seperti erlangga menyukai perempuan bandel seperti kamu,pasti yang dia cari seperti amel,cantik dan putih tentunya,dia hanya menjadikan kamu alat ,suapaya lebih gampang mendekati kakak mu saja"dengan terang terangan baskoro menghina anak bungsu nya itu.
Gendis menggelengkan kepalanya perlahan,kelopak mata nya sudah berkaca kaca namun dia tahan suapaya air mata itu tidak jatuh,dia menatap nanar sang ayah,dia melihat manik mata hitam milik ayah nya,begitu jelas tatapan kebencian sang ayah kepadanya,dia mundur perlahan,menatap sang ibu sekilas lalu berlari keluar dengan menutup pintu kamar sang ibu,dia bersandar di pintu,dada nya naik turun,perlahan air mata nya jatuh,cepat dia hapus sebelum ada yang melihat nya,dia menarik nafas lalu membuang nya dengan berkali kali,di rasa emosi nya sudah stabil dia melangkah berjalan kebawah dengan tujuan menemui tamu nya itu
Namun saat dia sudah ada di bawah dia melihat erlangga sedang memeluk kakak nya,entahlah perasaan apa yang dia rasakan saat ini,tapi hati nya sungguh panas,terasa sesak di dalam sana,matanya menangkap kakak nya berada di dekapan erlangga,
"ehem...maaf saya menganggu permisi "ucap gendis ,kemudian dia berlari ke arah kamar dan masuk lalu menguncinya.
Melihat itu erlangga reflek mendorong tubuh amel sampai tersungkur dan membentur kursi.
"aw sakit pak"ucap amel dengan mengusap ngusap kepala bagian belakang nya.
Erlangga tidak perduli,dia terus saja menatap ke arah atas,dimana kamar nya gendis berada,dia ingin mengejar namun gengsi nya terlalu tinggi akhir nya erlangga pergi pulang tanpa berpamitan kepada tuan rumah.
Melihat itu amel mendengus kasar,lalu tersenyum miring dengan menatap ke arah atas dimana kamar sang adik berada.
"mampus kamu gendis,biar sadar diri sekalian,beruntung kejadian tadi di lihat gendis,jadi dia bisa tau posisi nya berada di mana sekarang,jelas saja masih di bawah amelia"gumam nya dengan senyuman licik.
Tanpa gendis tau kejadian tadi adalah salah paham yang di lakukan oleh sang kakak
Amel sengaja menumpahkan minuman itu kebaju erlangga dengan berpura pura jatuh,dan amel juga sengaja menjatuhkan diri ke pangkuan erlangga,erlangga cukup kaget namun belum sempat menyingkirkan tubuh amel,gendis sudah datang telebih dahulu....