Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Musuh Kiev
"Em ngomong-ngomong. Kamu masih single?"
Violet menjawab dengan santai, "Aku sudah menikah."
"Uhuk uhuk..." Felix tersedak saat menyerutup Americano coffenya karena jawaban Violet yang seperti mematahkan hati dan semangatnya.
Tapi, Felix rasanya tidak percaya.
"Sungguh? Kenapa aku melihat kamu seperti gadis?" Sahut Felix.
Violet mengaduk-aduk hazelnut lattenya, sembari berfikir, apa benar dia memang seperti gadis yang belum menikah.
Sepertinya memang sedikit benar, lagi pula usianya masih muda dan belum pernah hamil dan melahirkan.
"Aku nggak memaksa kamu percaya. Tapi memang itu kenyataannya!"
"Ah, kenapa gadis yang cantik seperti kamu harus sudah laku?" Celetuk felix memasang wajah putus asanya.
Violet menahan senyumnya, bisa-bisanya Felix menyamakan dirinya dengan barang jualan. Tapi Violet sama sekali tidak tersinggung.
"Hidup itu maju, dan tidak berhenti. Masih banyak gadis yang berkeliaran." Sahut Violet.
Jadi sekarang dia membicarakan siapa, Felix ataukan dirinya?.
"Ya ya. Kau benar. Kalau kita tidak jodoh, tapi kita masih bisa menjadi teman kan?" Mohon Felix.
"Bukan ide yang buruk." Jawab Violet.
Felix kegirangan namun berusaha ditahan. Meskipun tidak bisa memiliki Violet, dia bisa mendekati Violet sebagai teman. Ya ya, sebagai teman. Setidaknya dia akan terus berdoa supaya Violet menjadi, janda. Jahat sekali fikiran Felix.
"Nomer ponselmu?"
Dikasih hati minta jantung. Violet tidak terbiasa memberikan nomer kontaknya kepada orang asing. Hanya orang-orang penting saja yang tau nomer kontaknya.
"Untuk apa?" Tanya Violet.
"Kita kan teman. Jadi, harus saling berkomunikasi bukan?." Alasan Felix saja. "Tenang saja, aku nggak akan berani macam-macam padamu." Imbuh Felix seakan mengerti isi fikiran Violet.
Violet akhirnya mengeluarkan kartu namanya didalam tas dan memberikannya pada Felix.
"Oh ya. Waktuku sudah habis, aku ada urusan lain. Aku pergi dulu." Violet meraih ponselnya dan memasukkan kedalam tas, lalu bersiap pergi.
Violet tidak beralasan untuk menghindari Felix semata, namun dia memang ada janji dengan klien di boutique.
"Mau kuantar?" Tawar Felix.
"Nggak perlu. Terimakasih. Semoga kita tidak bertemu lagi." Kata Violet lalu dia pergi.
"Semoga kita selalu bertemu lagi!" Teriak felix yang langsung diberikan tatapan mata dari beberapa pasang mata disekitarnya.
Meskipun Violet pergi, tapi Felix sudah puas mendapatkan kartu namanya. Pria itu kembali duduk lalu membaca identitas Violet yang membuatnya penasaran.
"Violetta Arora. Mrs, Violetta Arron. Status menikah!" Kiev mengernyitkan keningnya membaca nama Nyonya Arron.
"Bagaimana Violet bisa memiliki marga Arron? Apa jangan-jangan, dia adalah istrinya Kiev Arron? Sangat menarik!" Felix tersenyum licik.
Felix Jethro, dia adalah pesaing bisnis Kiev dari dulu. Dulu Felix selalu berusaha untuk menjatuhkan Kiev, tapi selalu gagal karena Kiev memiliki banyak mata-mata yang selalu mengintai Felix. Felix adalah musuh terbesar Kiev selama mereka menaungi dunia bisnis.
Felix melarikan diri keluar negeri selama lima tahun, dan sekarang dia baru kembali. Rupanya benar berita yang beredar kalau Kiev Arron menikahi seorang gadis dari keluarga terpandang juga.
"Ternyata dunia memang sempit, Kiev Arron. Dulu aku selalu iri dan ingin merebut posisimu sebagai pengusaha muda yang sukses dan terkenal difinshdom. Tapi, aku sekarang tidak berminat. Aku justru menginginkan istrimu yang cantik jelita!" Gumam Felix tersenyum licik.
Felix menghubungi asisten pribadinya untuk mencari tau seperti apa hubungan pernikahan Violet dan Kiev.
.....
"Nona Violet, aku sangat menyukai desain gaun Mutyara boutique." Kata seorang gadis yang baru saja melepaskan gaun pengantinnya yang didesain khusus Violet sesuai permintaan kliennya.
Kliennya kali ini asalah seorang putri dari keluarga konglomerat dikota Taylor.
"Suatu kehormatan bagi kami, jika anda menyukainya, Nona. Terimakasih." Sahut Violet.
"Oh ya. Bisakah aku bertemu dengan perancangnya? Aku sangat ingin mengucapkan terimakasih langsung padanya. Aku sangat puas!"
Violet nampak bingung harus menjawabnya bagaimana. Violet terlanjur menyembunyikan identitasnya sebagai perancang busana dan mengakui dirinya sebagai Maneger diMutyara Boutique.
"Nona Viorra saat ini sedang keluar negeri, baru tadi pagi pergi. Sayang sekali anda tidak bisa bertemu dengannya."
"Yah, sayang sekali." Nona muda itu nampaknya kecewa. Dia ingin sekali bertemu Desainer Viora sampai datang jauh-jauh dari luar kota. "Yasudah, tidak masalah. Sampaikan salamku padanya."
"Baik, nona." Violet sebenarnya tidak menyangka, hasil karyanya bisa terkenal dimana-mana.
Dia fikir setelah memutuskan kuliah dan menikah dengan Kiev, Boutique yang sudah didirikan bakal berhenti ditengah jalan, namun rupanya takdir sangat indah hingga membuatnya terus berkembang melanjutkan impiannya menjadi desainer terkenal difinshdom.
Sayangnya, Violet masih belum siap dikejar publik karena merahasiakan identitas aslinya sebagai desiner Viorra. Namun nanti, jika sudah saatnya, Violet akan membuktikan kepada ayahnya dan orang-orang yang menindasnya, bahwa dia juga bisa sukses dengan hasil kerja kerasnya.