Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 33
Drap.. Drap.. Drap..
Sebelumnya..
"Sial!! Seharusnya aku ikut pergi ke rumah sakit." Umpatnya sambil berlari-lari kecil.
Indra terus mengumpat di sepanjang jalan. Bukan tanpa alasan, setelah dia melihat satu pesan dari seseorang, dia dengan gercep langsung berlari ke tempat tersebut untuk memastikannya.
"Hosh.. Hosh.. Haish, tau begini lebih baik aku naik ojol saja." Ucapnya cukup letih.
Dan tak lama kemudian, sesampainya di tempat tersebut.. Indra memperhatikan sekitar dan celingak-celinguk mencari seseorang tersebut.
"Mana dia? Katanya mau bertemu disini?! aku harus cepat-cepat ke rumah sakit, aku benar-benar mengkhawatirkan Intan." Gumamnya dengan perasaan gelisah.
Tap.. Tap.. Tap..
Terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berjalan ke arah Indra. Mendengar suara tersebut, Indra langsung menoleh ke belakang dan melihatnya.
"Ah, hai..!! Kukira kau tak akan datang?"
"Cepat, apa maksud pesanmu tadi, Naura?!" Pintanya untuk segera menjelaskan.
Ya, orang yang mengajak bertemu Indra ialah Naura. Bukan tanpa alasan, dia ingin memberikan satu kejutan untuk sang mantan kekasih yang dulu pernah meninggalkannya.
"Santai dulu dong. Aku juga baru tiba, kenapa kita tak cari kafe terdekat dulu? Sepertinya akan sangat bagus jika kita mengobrol sambil makan sesuatu." Ucapnya dengan senyum penuh arti.
Indra langsung menatap Naura dengan malas. Bisa-bisanya wanita ini malah mengajaknya makan, sedangkan dirinya sendiri sedang mengkhawatirkan isterinya yang di bawa ke rumah sakit.
"Apa kau mengajakku bertemu hanya untuk makan? Oh, ayolah.. Aku sedang tak ada waktu untuk makan bersamamu!" Ucapnya sedikit tegas.
Seolah tak kapok dengan ucapan yang di layangkan Indra, Naura hanya terkekeh saat mendengarnya. "Pfft.. Apa kau sedang menolakku saat ini?"
"Naura, aku...."
"Apa kau tidak ingin tahu sebuah kebenaran? Ah, maksudku.. Fakta."
Saat itu juga, Indra menaikan satu alisnya. Dirinya bingung dan tak paham dengan maksud ucapan Naura.
"Kebenaran?" Tanyanya dengan menunjukan ekspresi bingung. "Jangan berbelit-belit, cepat kau sebutkan saja apa maksud dari ucapanmu, aku tidak bisa berlama-lama."
"Ah, baiklah. Sepertinya kau sedang terburu-buru. Apa kau tidak tega meninggalkan isterimu sendirian? Padahal kebenaran ini lebih penting dari si jalangg itu." Sedikit menekan kata di akhir.
Mendengar Naura mengucapkan kata tersebut membuat Indra langsung tersulut emosi.
"Cukup!! Bisa-bisanya kau malah menghina isteriku, sebenarnya apa maumu sih?! Kau pikir kau ini siapa, hah?!!" Pekiknya dengan kesal.
Melihat reaksi Indra yang menunjukan rasa marahnya, Naura hanya memasang wajah datarnya sambil menatap Indra dengan intens.
"Woah, baru pertama kali aku melihatmu membentakku, Indra. Oke, aku akan memgatakannya sekarang, kuharap kau tidak terkejut apalagi menyesal. Ah.. menyesal sih sudah pasti."
"Ck!" Indra berdecak kesal.
"Liora adalah anak kandungmu."
Deg
Saat itu juga, Indra terkejut dan langsung menatap Naura. Bagai petir di siang bolong, ucapan Naura ini benar-benar berhasil membuat mematung dengan tubuh bergetar.
Anak kandung? Ayolah, ini mimpi atau bukan? Dalam hato Indra terus bertanya-tanya. Apa Naura sedang mencoba untuk membohonginya? Kebenaran tersebut membuat Indra sedikit tak percaya.
"Berhenti untuk membodohiku....."
Srukkk
Naura melemparkan sebuah kertas pada Indra. Dengan cepat pria itu langsung mengambilnya dan melihat apa isi dari kertas tersebut.
Duaaaarrrr
Dan benarlah, di dalam kertas tersebut membuktikan kalau 99,9% Liora adalah anak biologisnya atau bisa di sebut sebagai anak kandung.
"I-ini....?"