Menceritakan seorang wanita yang memiliki perasaan cinta kepada suaminya sendiri. Penikahan paksa yang di alami wanita itu menyebabkan tumbuhnya beni cinta untuk sang suami meskipun sang suami selalu bersikap dingin dan acuh kepadanya.
Wanita yang bodoh itu bernama Andin. Wanita yang rela suaminya memiliki kekasih di dalam pernikahannya, hingga sebuah kecelakaan terjadi. Andin mengalami koma dan ketika sadar semua tidak seperti yang di harapkan oleh sang suami.
Apakah cinta Andin tetap bertahan meskipun ia menderita amnesia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Eliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Hot
Bertapa terkejut Rian ketika melihat kearah tempat tidurnya. Andin tidur dengan menggunakan gaun pengantin yang kelihatan sangat mewah namun terlihat begitu berat untuk di pakai karena gaun tersebut di penuhi dengan payet dan mutiara serta kawat pada bagian roknya.
"Lebih baik aku mandi terlebih dahulu, Mungkin setelah aku mandi dia akan bangun." Rian bermonolog pada dirinya sendiri.
Rian melepaskan jas dan meletakannya kebagian wadah pakaian kotor. Dengan cekatan Rian membuka semua atribut yang melekat di tubuhnya sehingga tersisa celana dalam dengan model trunks. Rian berjalan menuju kamar mandi dengan santai bagaikan seorang model celana dalam.
Tanpa Rian sadari dua mata hazel itu menatap Rian dari tempat tidur. Hanya tubuhnya tidak berani bergerak karena malu melihat sebuah keindahan yang di ciptakan sag illahi di hadapannya. Matanya di jamu dengan keindahan roti sobek di bagian perut dengan tangan yang berotot dan bagian pantat yang padat. Andin menelan salivanya secara paksa setelah Rian masuk kedalam kamar mandi.
"Apa malam ini dia akan melakukannya denganku?" Andin bermonolog dengan wajah begitu cemas.
Andin mulai memikirkan berbagai alasan jika suaminya meminta dirinya untuk memberikan kesuciannya malam ini. Ketika sedang sibuk berpikir, Andin mendengar suara pintu dari kamar mandi yang menandakan bahwa Rian telah selesai membersihkan tubuhnya.
Andin dengan cepat memejamkan matanya kembali agar Rian tetap mengiranya tidur. Andin lupa bahwa gaun yang di gunakannya sudah sedikit melorot kebawah pasalnya ketika dia ingin membukanya tadi sebelum Rian datang, Kaitan gaun itu nyangkut dan Andin malu memanggil Rian hanya sekedar membantunya untuk melepas gaun. Andin tidak ingin membuat opini di otak Rian seolah dirinya begitu menginginkan malam pertama dengan pria itu.
Andin terpaksa menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur karena terlalu lelah meraih pengait yang berada di punggungnya.
Dada Andin sedikit terekspos karena gaun pengantin itu sedikit melorot. Andin tidak berani bergerak ketika matanya sedikit mengintip dan melihat Rian yang telah bertelanjang dada dengan celana pendek yang ia gunakan sedang terdiam menatap ke arahnya.
Jarak antara mereka tidak terlalu jauh namun Andin sadar bahwa Rian sedang menatap sesuatu dari bagian tubuhnya.
Refleks Andin menjerit dan menyilangkan tangannya kearah dada karena ia yakin dadanya terlihat jelas di hadapan Rian namun bagian tengah dada masih sedikit tertutup. Wajah Andin merah padam karena malu dan begitu juga Rian. Mendengar jeritan Andin, Rian langsung membuang pandangannya ke samping kanan.
"Kamu sudah bangun? Ngapain juga tidur pakai gaun beginian?" ujar Rian.
"Aku sulit membukanya" ujar Andin pelan, berusaha untuk duduk namun begitu sulit karena gaun pengantin itu ada kawat di bagian roknya.
Rian yang menyadari Andin butuh bantuan segera mengulurkan tangannya untuk membantu Andin berdiri atau sekedar duduk.
Uluran tangan Rian di terima Andin namun apesnya tarikan Rian justru terlepas dan Rian pun kehilangan keseimbangan sehingga dirinya jatuh menimpa Andin.
Bertapa terkejut Andin merasakan sentuhan bibir Rian tepat di atas dada kirinya. Bagaikan di sengat listrik perasaan yang ia rasakan. Rian yang merasa sesuatu yang lembut namun kenyal di sentuh bibirnya serta harum tubuh Andin menusuk hidungnya terasa terhipnotis sehingga reflek ia memejamkan matanya menikmati kekenyalan di bibirnya. Sentuhan ketidak sengajaan itu berubah menjadi kecupan.
Andin mendorong tubuh Rian namun sayangnya otak jernih Rian kini telah keruh oleh pemandangan indah di hadapannya.
Kini gerakan Rian tidak hanya mencium namun menjilat dan tangan satunya ia gunakan untuk meremas bagian sebelahnya. Andin bagaikan tersengat listrik ketika mendapatkan prilakuan itu. Suara desa han keluar begitu saja dari bibir Andin. Hal yang tidak pernah ia rasakan kini ia rasakan.
Rian yang tidak pernah merasakan menyusu kini terasa haus ingin menyusu. Sehingga malam ini terasa menggila ketika merasakan hal itu.
Rian menarik bagian depan gaun pengantin itu hingga gun dukan itu terlihat jelas di hadapannya. Kulit putih mulus tanpa cacat sedikitpun. Warna kemerahan jelas terlihat di tengahnya. Rian dengan cepat sebelum ada pelawanan langsung melahap bagian tengah gun dukan itu. Suara merdu Andin terdengar ketika dirinya menghisap dan memainkan gundukan itu.
"Ah.... ah ..." suara itu tidak bisa di tahan karena begitu nikmat dan hal itu pertama kali dirasakan Andin.
"Terus sayang..." ujar Rian seperti mengigau mendengar suara yang keluar dari bibir ranum Andin.
Rian sebenarnya tidak ingin menyentuh Andin sebelum ia mencintai wanita itu namun dirinya tidak bisa menahan hasratnya jika di sajikan dengan sesuatu yang indah.
"Aku ingin engkau jadi istriku seutuhnya " ucap Rian di telinga Andin meminta persetujuan Andin karena dirinya sudah tidak tahan dengan gairah ketika menyentuh sang istri.
Meski belum siap Andin tahu bahwa ini adalah haknya Rian. Lagian dirinya sudah telanjur di jalan buntu. Andin mencoba mengangguk dan tidak menunggu lama Rian langsung menyium bibir ranum berwarna pink itu dengan lembut dan berasa manis.
Ciuman lembut itu lama kelamaan semakin panas dan berakhir dengan napas mereka yang hampir habis.
Rian mengalihkan ciumannya ke leher jenjang Andin dan terus turun ke dada, pusar hingga bagian inti. Andin menutup pahanya dengan rapat ketika Rian menurunkan segitiga biru yang ia gunakan.
Rian mencium Andin sekilas untuk meminta persetujuan sang istri dan di balas dengan panas oleh sang istri.
Rian mencoba merenggangkan paha Andin dan membuka bagian segitiga itu. Setelah segitiga itu terlepas Rian terkesima dengan pemandangan yang ia lihat.
Rian mencium bagian inti tersebut dan memberi pelayanan terbaik hingga Andin mencapai klimaks dan ketika Andin telah selesai Rian baru membuka celana pendeknya dan melihatkan keperkasaannya.
Rian mengarahkan juniornya ke arah inti Andin dan dengan kuat menembus lapisan atmosfir yang membuat Andin menjerit dan mendorong tubuh Rian. Namun sayangnya Andin tidak mampu melakukannya karena kekuatan Rian lebih besar di bandingkan dirinya.
Setelah penyatuan yang berujung dengan penyiraman beni ke rahim Andin. Rian dan Andin tertidur tanpa selimut. Udara di dalam kamar yang begitu dingin membuat mereka saling berpelukan.
Dinginnya AC dan angin yang menerpa dari balkon sangat terasa menembus kulit Rian yang tidak tertutup apapun dan adanya rasa kebas yang terasa di tangannya menyebabkan Rian terbangun. Bertapa terkejut dirinya melihat Andin berada di sampingnya dengan keadaan tanpa busana.
Rian teringat kejadian beberapa jam yang lalu, bayangan yang menggairahkan kini bermain di pikirannya. Rian melirik kearah sepray putih di samping Andin. Noda darah yang kering kini jelas terlihat di seprai itu. Rian memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan dirinya. Ada rasa bersalah dirinya kepada Andin karena telah merebut kehormatan wanita suci itu meski ia sadar bahwa kesucian wanita itu sudah miliknya. Rian memijat pelipisnya untuk meredakan pusing di kepalanya.