NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:649.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Selingkuh

Khalisa sedang berada di dalam mobil miliknya yang tengah di dikendarai Narendra. Pria itu tadi menghampiri Khalisa yang menunggunya bersama Abian. Narendra cukup terkejut melihat Khalisa berjalan bersama pria lain, sementara Devan menunggunya di rumah dalam keadaan yang kacau.

Sebagai orang yang mengenal baik Khalisa, tentu saja Narendra penasaran dengan apa yang terjadi.

"Ada masalah apa Ca?" tanya Narendra sambil mengusak pucuk kepala Khalisa.

"Masalah apa?" beo Khalisa.

"Mas tadi bertemu Devan di rumah kamu. Dia terlihat kacau. Kamu juga tidak membaca pesan yang dia kirimkan dan tidak mengangkat panggilan darinya." ucap Narendra menjelaskan.

"Ica sudah memutuskan pertunangan dengan Devan. Masalah pesan, Ica memang belum memeriksa pesan yang masuk. Dan saat nonton suara ponsel Ica silent jadi tidak dengar panggilan dari Devan." jawab Khalisa yang tidak mau disalahkan.

"Kenapa kamu membatalkan pertunangan kamu, Ca? Baru empat bulan lho. Apa karena pria tadi?" tanya Narendra lagi. Sepeduli itu dia dengan Khalisa sejak dulu. Narendra sudah sangat menyayangi Khalisa, sama seperti Sonia yang sangat sayang dan peduli dengan Khalisa. Tentu Narendra ingin yang terbaik untuk Khalisa.

"Namanya pak Bian, dia dosen pembimbing Khalisa. Kami tidak sengaja bertemu tadi. Sebelumnya Ica belanja di temani Kak Nia." jawab Khalisa. Lalu dia memberitahu Narendra kalau Sonia kemudian pergi dengan Sultan karena ada pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

Khalisa tidak menaruh curiga apapun pada Sonia. Apa lagi saat mereka ngobrol, yang dibicarakan Sultan, Sonia dan Abian masalah pekerjaan. Khalisa tidak tahu saja, kalau Sultan sudah membuat janji dengan dokter obgyn untuk memeriksakan kandungan Sonia. Sebagai ayah dari janin yang ada di kandungan Sonia, Sultan ingin yang terbaik untuk kesehatan calon anaknya.

"Nia? Dia sempat menemani kamu belanja?" tanya Narendra memastikan. Akhir-akhir ini sulit sekali Narendra bertemu Sonia, tapi dia selalu ada waktu untuk Khalisa.

"Tadi enggak sengaja ketemu Kak Nia di Karlina Agency. Khalisa tadi mengembalikan cincin pertunangan Khalisa pada tante Karlina...."

"Kenapa? Apa Devan menyakiti kamu?" tanya Narendra memotong ucapan Khalisa.

Khalisa mengangguk, lalu memalingkan wajahnya menatap jendela samping. "Devan selingkuh." ucapnya.

"Kamu yakin? Atau hanya mendengar gosip saja?"

Khalisa menghembuskan napas kasar. Semua orang pasti tidak percaya Devan selingkuh darinya. Tapi itulah kenyataannya. Khalisa tidak sakit hati dengan Devan, dia hanya kecewa pada Viola.

"Ica melihat dengan mata kepala Ica sendiri. Devan selingkuh dengan kak Viola."

Narendra menepikan kendaraan milik Khalisa. Untung saja, jalanan yang mereka lewati cukup lengang karena sudah masuk kawasan perumahan dimana kantor wedding organizer yang digunakan Sonia dan Narendra berada.

Narendra melepas seat belt yang dia kenakan. Dia juga melepaskan seat belt yang Khalisa kenakan. Lalu detik berikutnya Narendra membawa Khalisa dalam pelukannya.

Narendra langsung percaya begitu Khalisa menyebut nama Viola. Dulu gadis itu juga pernah mendekatinya, tak lama setelah Narendra dan Sonia bertunangan. Tapi Viola salah memilih lawan, Narendra pria baik-baik yang tidak akan menghianati pasangannya hanya karena nafsu.

Narendra juga memilih diam. Dia tidak memberitahu masalah Viola pada Sonia dan Khalisa. Narendra hanya tidak ingin hubungan persaudaraan mereka rusak. Sungguh Narendra tidak menyangka Viola kembali melakukan hal yang sama pada Khalisa. Adik yang sangat disayangi Viola.

"Ica baik-baik saja Mas. Terima kasih, Mas Rendra sudah peduli pada Ica." ucap Khalisa sambil melepaskan diri dari Narendra. Tidak baik dan tidak pantas dia dan calon kakak iparnya berpelukan seperti ini. Orang yang melihat mereka pasti akan salah paham. Khalisa tidak mau itu terjadi.

"Jangan ada air mata untuk pria bajing an seperti Devan." ucap Narendra. Entah mengapa dia yang marah dalam kasus ini. Andai saja dia tahu lebih awal, sudah pasti Devan akan habis ditangannya begitu mereka bertemu tadi.

***

Dilain tempat, Sonia tidak nyaman berada di rumah sakit tempat Sultan mendaftarkan dirinya untuk periksa. Meski dapat antrian nomor pertama, tapi mereka tetap harus menunggu diruang tunggu. Dokter mendadak melakukan operasi caesar.

"Bagaimana kalau Khalisa curiga dengan hubungan kita?" tanya Sonia, sambil memperhatikan sekitar.

"Tenang saja." jawab Sultan tanpa beban. Ini yang dia inginkan, bisa memiliki Sonia meskipun caranya salah.

Malam itu, dia tidak sengaja melihat teman Sonia yang sesama model memasukan sesuatu dalam minuman Sonia. Gadisnya tiba-tiba saja merasa kepanasan. Sultan paham betul apa yang sudah Sonia minum.

Niat awalnya, dia hanya ingin menyelamatkan Sonia, membawa gadis itu pergi dari pesta yang dia selenggarakan untuk merayakan keberhasilan perusahaannya berkat para model yang dia gunakan untuk promosi. Namun, dia tidak bisa menahan saat Sonia melepaskan pakaian dihadapannya dan minta untuk dipuaskan. Entah berapa banyak dosis yang diberikan teman Sonia yang sesama model tersebut. Entah siapa juga laki-laki yang teman Sonia siapkan untuk meng eksekusi gadis yang dia cintai.

Malam itu, untuk pertama kalinya, dia dan Sonia berhubungan. Sultan akan bertanggung jawab apapun yang terjadi pada Sonia. Dia mencintai gadis itu. Bahkan sebelum mereka bertemu.

Berbeda dengan Sultan yang akan bertanggung jawab dengan Sonia. Saudara sepupu Khalisa itu justru ingin menjebak Narendra agar tidur dengannya. Dengan begitu, seandainya dia hamil, dia bisa mengakui janin yang ada dalam kandungannya adalah anak Narendra.

Sayangnya Sonia tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukannya dengan Narendra. Sultan tidak melepaskannya sedikitpun. Mereka bahkan melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan lagi dengan kesadaran penuh.

Sultan membuat Sonia nyaman berada di samping pria tersebut yang tidak dia dapatkan dari Narendra. Sehingga seperti sekaranglah kondisi yang terjadi. Sonia dinyatakan hamil dan tentu saja itu anak Sultan. Sonia sulit memilih. Sonia tidak berani membatalkan pernikahannya dengan Narendra. Dia juga tidak bisa meninggalkan Sultan begitu saja.

"Kita secepatnya harus menikah Sonia." ucap Sultan yang membuat Sonia semakin binggung.

Pembahasan pernikahan Sonia dan Sultan terjeda. Nama Sonia dipanggil perawat untuk masuk kedalam ruangan dokter.

Cukup lama Sonia berada di ruangan dokter. Usianya kehamilannya sudah menginjak usia empat minggu. itu berarti janin itu tumbuh setelah Sonia melakukan hubungan yang kesekian kalinya dengan Sultan.

"Sonia." panggil Sultan karena Sonia diam saja setelah keluar dari ruangan dokter.

"Aku akan menemui orang tuamu. Kita harus menikah secepatnya Sonia." ucap Sultan.

"Beri aku waktu. Aku ingin bicara dengan Ica dulu." balas Sonia.

Sultan menautkan alisnya tanda tidak mengerti, "Mengapa Ica?" tanyanya.

"Karena Ica yang bisa membantu aku. Hanya Ica yang bisa menggantikan aku menikah dengan mas Rendra."

"Mas Rendra?" beo Sultan.

"Dia tunanganku, dan kami akan menikah empat minggu lagi. Ica yang akan menggantikan aku menikah dengan mas Rendra. Hanya Ica yang bisa mengobati luka mas Rendra, setelah aku membatalkan pernikahan kami." jawab Sonia menjelaskan.

Sultan menggeleng, "Jangan lakukan itu Sonia. Bian mencintai Ica sudah sejak lama. Dia menungu adikmu lulus untuk melamarnya. Dan sekarang biarkan Bian bersama Ica." sahut Sultan.

"Bian atau aku?" ucap Sonia memberikan pilihan yang sulit pada Sultan.

"Jika kamu ingin Bian bersama Ica, maka aku akan tetap menikah dengan mas Rendra. Dia pasti mau menerima keadaanku apa adanya. Mas Rendra tidak akan mempermasalahkan aku yang mengandung anak dari pria lain." ucap Sonia lagi, lalu turun dari mobil Sultan dan langsung masuk kedalam kediaman orang tuanya.

Sonia butuh ketenangan untuk memikirkan semuanya. Dia harus bisa menyelesaikan masalah yang dia buat sendiri. Harusnya dia tidak perlu melakukannya lagi dengan Sultan setelah malam pertama itu.

Sonia menjambak rambutnya sendiri. Berat badannya mulai bertambah. Perutnya juga semakin besar.

***

"Masih ada Devan di teras." ucap Narendra.

"Kamu mau masuk atau menghindar?" tanya Narendra lagi. Kalau Khalisa akan masuk ke rumahnya, Narendra akan menginap di rumah itu malam ini. Tidak mungkin dia membiarkan Khalisa menghadapi Devan seorang diri.

"Bisa bawa Ica pergi dari sini?" tanya Khalisa.

Tanpa menjawab, Narendra melajukan kendaraan miliki Khalisa ke apartemen miliknya. Besok Khalisa sudah mulai bekerja, dia harus secepatnya istirahat. pertemuan dengan wedding organizer tadi cukup lama. Membahas persiapan terakhir sebelum hari H pernikahan Sonia dan Narendra.

"Mas, kita mau kemana?" tanya Khalisa.

"Apartement Mas. Tidak apa-apa, kan?" jawab Narendra.

"Mas, antarkan Ica ke rumah paman saja." ucap Khalisa yang merasa tidak enak kalau dia menginap di apartement calon suami kakaknya.

"Kamu yakin akan bertemu mereka dengan keadaan seperti sekarang?" tanya Narendra.

Khalisa tidak bisa lagi membantah, dia belum siap bicara dengan paman Kemal dan bibi Amanda tentang hubungannya dengan Devan. Bukan Devan yang jadi masalah, tapi Viola. Sejak kakaknya itu memilih tinggal bersama Diana, pamannya marah besar dan sudah lama tidak bertegur sapa dengan Viola. Jika tahu Viola adalah selingkuhan Devan, Khalisa yakin pamannya akan marah besar. Bukan hanya pada Viola, tapi juga pada ibunya.

"Bagaimana Ca?" tanya Narendra.

"Ke apartemen Mas Rendra saja." jawab Khalisa.

...◇◇◇...

1
Rusmini Rusmini
pusing banget dgn org di sini /Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
apakah ada hubungannya dgn Narend,Diana,Khalisa..../Hammer//Hammer/
asiah puteri mulyana
ya ampuun viola bener2 syg bgt ayah sm Ica smpe berkorban segala-galanya...ternyata pemeran utamanya sebenarnya adalah viola aku pikir..
Rusmini Rusmini
hmm/Proud//Proud/
Rusmini Rusmini
nikah siri itu om Dion
Rusmini Rusmini
apa emang gak suka atau iri dgn kehidupan Narend dan Icha
Rusmini Rusmini
ilang yo biarin aja /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
kalo sifat spt william menurun pd Devan apa nggak kasihan menurun kok celap celup /Panic//Panic/
Rusmini Rusmini
/Hammer//Hammer//Hammer/
Rusmini Rusmini
/Grievance//Grievance//Grievance/
Rusmini Rusmini
sungguh puyeng pala barbie
asiah puteri mulyana
curiga ulah Sonia😔
Rusmini Rusmini
lanjooottty
asiah puteri mulyana
OMG ...😱😱😱
Sapna Anah
bukanya d siram Mala pergi
Rusmini Rusmini
kayaknya Diana emang "sakit" beneran
Rusmini Rusmini
aneh maknya Viola dan Khakisa... sakit hati dgn pak ARsyad lampiasannya od anak-anaknya
Rusmini Rusmini
apa mo berantem dgn Diana...
Rusmini Rusmini
demi harta di halalkan sgala cara tp kamu tau hukum tabur tuaikan /Smug//Smug/
Rusmini Rusmini
pak Dosen dah punya anak rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!