Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.
"Pak Aland = Sialand." Aylin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDG Bab 9 - Bukankah Itu Mobil Pak Aland?
"Sudah puas?" tanya Aland, mencium kening Aylin seperti ini juga bukan hal yang mudah baginya.
Ada banyak perasaan yang berkecamuk di dalam hati, selain merasa bersalah, Aland juga mulai memikirkan tentang arti tanggung jawab.
Sebagai pria yang telah matang, hal-hal kecil seperti ini selalu dia pikirkan.
Pada akhirnya dia dan Aylin akan berpisah, jadi sentuhan fisik seperti ini sungguh tidak perlu mereka lakukan, karena yang akan rugi hanyalah Aylin sendiri.
Tapi sayangnya pemikiran seperti itu tidak sampai ke dalam benak Aylin, hingga gadis ini terus merengek untuk minta dicium.
Dan ditanya seperti itu Aylin tak bisa langsung menjawab, sebab kini jantungnya sudah berdegup tidak karuan. Wajahnya terasa begitu panas dan Aland bisa melihat dengan jelas kedua pipinya yang bersambung merah.
Ciuman dengan menggunakan lidah? Astaga, aku hanya mencium kening dan darrahnya sudah mendidih. Batin Aland.
"Bapak mencium ku? Bi-bisa-bisanya bapak mencium ku! Jika Daddy tahu, Bapak akan langsung ditembbak!" kesal Aylin.
Astaga, jantungku mau copot! Batinnya lagi, secepat yang Aylin bisa dia langsung membuka pintu dan keluar dari mobil tersebut. Dan lagi-lagi menutup pintunya dengan kuat.
BRAK!
"Astaga," desis Aland, dia benar-benar butuh waktu untuk membiasakan diri dengan gadis barbar itu.
Tidak, bukan hanya dia saja yang harus membiasakan diri, tapi mobilnya juga.
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Aylin, bisa saja suatu saat nanti pintu mobil itu akan copot.
"Huh!" Aland membuang nafasnya dengan kasar, kedua matanya masih menatap ke arah Aylin di luar sana, gadis yang berlari menuju pintu utama rumah ini.
Saat Aylin masuk terlihat jelas pula jika gadis itu menutup pintunya dengan kuat. Aland hanya mampu geleng-geleng kepala sendiri.
Beberapa saat lalu Aylin selalu merengek untuk minta dia cium dan setelah dikabulkan sekarang gadis itu mengancam atas nama sang Daddy akan menembbaknya.
"Gadis itu benar-benar berbahaya," gumam Aland, sebelum dia pergi dari sana. Aland lebih dulu mengirim pesan pada Aylin, dia tidak ingin disalahkan atas kecupan tersebut.
'Lain kali jangan minta yang aneh-aneh, jadi tidak kesal sendiri saat aku mengabulkannya.' tulis Aland, langsung dia kirim pesan tersebut.
Tidak puas hanya mengirim satu pesan itu akhirnya Aland kembali mengirim pesan yang kedua.
'Selesai foto bersama teman-teman mu, hubungi aku, aku yang akan jemput untuk datang ke kantor.' tulis Aland dan langsung dia kirim.
Mencoba untuk bersikap layaknya kekasih yang sesungguhnya, karena dia tidak ingin Aylin selalu berpikir bahwa dia hanya sedang memanfaatkan wanita itu saja.
Mereka berdua harus sama-sama mendapatkan manfaat dari hubungan ini.
Puas dengan dua pesan yang sudah dikirim, akhirnya Aland pergi meninggalkan rumah ini.
*
*
Malam harinya seluruh keluarga Carter berkumpul di meja makan untuk merayakan keberhasilan Aylin, tahun ini gadis cantik tersebut akan wisuda. Jadwalnya 2 Minggu setelah pendaftaran wisuda.
Mommy Aresha, kak Naina dan Kiara semangat sekali ingin segera membeli baju kembaran untuk menghadiri acara wisuda. Malam ini kebahagiaan benar-benar terasa di dalam rumah.
Selama dua Minggu ini Aylin bebas, dia juga sudah mulai bisa masuk ke perusahaan sang kakak jika ingin mulai bekerja. Tapi Aylin belum memutuskan, sebab mendadak hidupnya berantakan gara-gara sang dosen.
Jam 9 malam Aylin masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Dia baru sempat melihat ponsel dan membaca dua pesan yang dikirim oleh sang dosen.
Bibirnya mengerucut, selalu saja merasa tak suka tentang apapun yang berhubungan dengan pria itu.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku mulai bekerja di perusahaan?" gumam Aylin, mulai bingung lagi untuk menentukan masa depannya.
Tapi dia sudah tidak mau melanjutkan pendidikannya lagi, sudah trauma takut jika bertemu dengan dosen seperti pak Aland.
"Tidur dulu saja lah, dipikir besok lagi," gumamnya kemudian, lalu merebahkan tubuh di atas ranjang dan tak butuh waktu lama langsung terlelap dengan sendirinya.
*
*
Jam 9 pagi Aylin dan semua teman-temannya telah berkumpul di studio foto. Hari ini mereka semua menggunakan baju seragam berwarna biru, lengkap dengan riasan yang sangat cantik. Para wanita dan para pria berusaha tampil sebaik mungkin untuk foto kenang-kenangan ini.
Dan yang paling mencengangkan adalah penampilan William, hari ini Dia benar-benar terlihat berbeda. Bukan lagi sih culun yang selalu jadi bahan ledekan, tapi sudah terlihat seperti seorang tuan muda dengan tubuhnya yang gagah.
"Wah, Apakah kamu benar-benar William? aku tidak mengenalmu lagi," ucap para mahasiswi.
Aylin, Nora dan Sella juga sama tercengangnya.
"Dia tampan sekali, Kenapa tidak sejak dulu berpenampilan seperti itu?" ucap Sella.
"Ayo kita nanti foto di dekat William," ajak Nora pula dengan penuh semangat.
Namun saat sesi foto dimulai ternyata mendekati Aylin.
"Nor, sini foto di dekatku juga," ajak Aylin, dia berada di barisan paling depan, wajahnya yang cantik selalu jadi perhatian utama.
"Nor nor nor nor! Panggil nama lengkap ku, NORA!" kesal Nora, tapi malah membuat semua teman-temannya tertawa.
Karena Nora tidak mau, jadi hanya Aylin wanita yang berfoto paling dekat dengan William.
Klik!
Satu foto terambil dan foto itu akan jadi kenangan yang indah untuk semua orang.
Selesai dari studio foto mereka semua menuju sebuah kafe untuk makan siang bersama. Memesan sebuah meja panjang agar bisa duduk bersama-sama.
"Apa rencana mu setelah ini Aylin? apakah akan langsung bekerja di perusahaan keluargamu?" tanya seorang teman.
"Belum tau, tapi yang jelas Aku tidak akan lanjut S2. Bagaimana dengan mu? sudah memutuskan untuk membuka usaha?" balas Aylin pula.
Pembicaraan di sana terjadi begitu hangat, mereka saling berbincang membicarakan tentang masa depan. Rencana-rencana apa yang akan mereka tuju, juga sepakat untuk selalu rutin melakukan reuni tiap tahun.
"Apa rencana mu Wil?" tanya Aylin pada William, sepertinya di antara semua orang tinggal William yang belum menyampaikan apa rencananya.
"Aku mendapatkan undangan untuk bekerja di perusahaan pak Aland dan aku menerima tawaran itu," balas William.
"Oh keren, aku juga mau, sayangnya aku tidak diundang," sahut yang lain.
"Bukankah itu mobil pak Aland?" tanya Nora tiba-tiba, dia juga menunjuk ke arah luar sana.
Saat itu bertepatan dengan ponsel Aylin yang bergetar. Karena terkejut Aylin langsung membuka ponselnya.
Tidak! Tidak! Jangan bilang ini pesan dari pak Aland! Batin Aylin yang mendadak cemas, sumpah dia tidak ingin hubungan anehnya dengan sang dosen sampai diketahui oleh orang lain, apalagi teman-temannya.
Nora pasti akan menggoreng berita palsu, menyebar gosip bahwa dia wisuda gara-gara menggoda pria itu.
Tapi sialnya ternyata pesan ini benar-benar dari si Aland.
'Aku datang untuk menjemput mu, keluar lah.'
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sajennya jangan lupa ya, terima kasih semuanya ... Maaf gak bisa balas komen satu-satu. Terima kasih untuk semua dukungannya ❤️