Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32_Dinas Luar Kota
Pagi harinya mika dan Melvin yang kemarin memang memilih untuk menginap di mansion orang tuanya pun sudah siap untuk menjenguk kak Clara di rumah sakit.
Mika sudah menyiapkan banyak makanan yang ia siapkan dengan mami Siska di dapur, Sedangkan Melvin sedang berbicara dengan papi Jhonny di ruang tamu sambil menunggu istri-istri mereka sendiri.
Setelah itu baru lah mereka menuju ke rumah sakit dengan mika dan Melvin menggunakan mobil sendiri begitu pun dengan mami Siska dan papi Jhonny.
Sampai di rumah sakit mereka langsung menuju ke kamar kak Clara di mana sudah ada kak Clara dan juga kak Dimas beserta baby Celine pastinya.
🥕🥕🥕
Setelah satu minggu berada di negara B baru lah hari ini mika dan Melvin harus kembali ke negara A karena mereka harus segera bekerja dan tak bisa menunda lama lama cuti nya apa lagi mika ya kan karena itu bukalah perusahaan ibu nya.
Sampai di negara A sore hari dan mika merasa capek sekali tubuhnya karena dia dari tadi tidak bisa tidur di pesawat entah kenapa, padahal biasanya dia akan tidur di pesawat sebelum mendarat.
Sampai di mansion dia segera tidur di kamar nya, Melvin yang melihat sang istri pun memaklumi hal tersebut dan ikut berbaring pula karena dia juga capek.
Sedangkan di negara B kelahiran anak dari kak Clara dan sang suami yang notabennya adalah pebisnis terkenal di sana sudah mulai menyebar, memang merek merencanakan hal tersebut untuk memberitahukan media satu minggu setelah kelahiran Celine Kanaya Dipta anak dari kak Clara dan kak Dimas.
.
Pagi harinya mika banget terlebih dahulu dan langsung melihat sang suami yang masih tidur memeluk pinggangnya erat sekali, mika melihat garis wajah sang suami yang menurutnya sangat sempurna dan tampan.
Tangannya membelai lembut wajah sang suami yang sudah di tumbuhi bulu bulu kumis tipis karena kemarin Melvin lupa untuk mencukur nya.
Tiba-tiba saja Melvin mengeratkan pelukannya menandakan bahwa dia sudah terbangun namun belum juga membuka mata nya.
"Sayang, jangan kenceng kenceng peluk nya. Aku mau ke bawah siapin sarapan kamu!" pekik Mika karena dia sangat susah untuk bergerak karena keterbatasan tenaga dan juga waktu.
"Bentar, gini aja dulu!" seru Melvin malah menelusup kan wajahnya ke leher sang istri.
Jangan di tanya lagi bagaimana perasaan mika yang rasanya campur aduk, bagaimana bisa Melvin bertingkah seperti ini di saat mika berusaha untuk tidak sampai jatuh ke perasaan nya sendiri kepada sang suami.
Aneh memang, padahal mereka adalah suami istri namun mika harus membatasi perasannya agar tidak ada yang tersakiti nantinya jika Melvin ingin berpisah dari nya dan mika tidak ada penyesalan atau kesedihan yang berlarut-larut.
Dengan sekuat tenaga mika pun berusaha melepaskan pelukan sang suami apa lagi mereka akan sangat telat jika harus terus di kasur seperti ini, tak lama Melvin pun merasa kasihan karena wajah sang istri yang sudah mulai memerah.
Setelah di lepaskan oleh sang suami, mika pun segera bersiap setelah itu turun untuk menyiapkan sarapan sang suami, tak lama Melvin pun juga bersiap dan setelah itu turun ke bawah.
Di sana mereka makan dengan tenang apa lagi Melvin yang memang tidak suka jika dalam meja makan berbicara karena bagi keluarga Wijaya itu adalah salah satu hal yang tidak sopan.
Setelah sarapan Melvin pun mengajak mika pun berangkat bersama dari pada harus beda-beda mobil namun mika terus menolak karena baginya mobil Melvin terlalu mahal dan bisa menarik perhatian semua orang.
Akhirnya mau tak mau Melvin pun mengalah saja dan memilih untuk membuntuti mobil sang istri dari belakang dengan pak Ilham yang mengantarnya.
Sampai di kantor segera mika masuk dan langsung bertemu dengan mbk Ratna dan juga Billy rekan kerjanya yang juga baru saja sampai di sana.
"Mbk, bil." ucap mika menyapa rekan rekannya yang sudah hampir satu minggu tak ia temui.
"Astaga nih anak, dari mana aja coba lama banget sih ambil cutinya?!" seru mbk Ratna merasa senang karena mika sudah kembali, dia juga memeluk mika merasa kangen sekali.
"Hehe, aku ada urusan mbk jadi harus cuti satu minggu deh." jawab mika memang benar bukan dia akan urusan.
"Oh iya kamu udah buka grup kan kalau sebentar lagi ada meeting sebelum bank buka jadi yuk buruan ke ruang meeting kayaknya pak manajer udah dateng deh," sahut mbk Ratna.
"Oh iya mbk, ayo. Ayo bil!" ajak mika.
Mereka bertiga pun segera menuju ke ruang rapat di adakan nya rapat, saat dalam perjalan tak sengaja mereka berpapasan dengan Vivi rekan kerja mika yang tak suka dengan nya dan mengatakan sesuatu yang sepertinya sedang menyindir mika.
"Kerja kok sering banget ambil cuti, di kira ini perusahan pilih nenek moyang elo!" sentil Vivi berjalan berlalu mendahului mika dan yang lainnya.
Mbk Ratna yang memang tidak suka dengan omongan Vivi pun menghentikan nya dengan nada kerasnya tak suka jika mika terus di hina seperti ini.
"Eh elo, bujang warna warni!" pekik mbk Ratna maklum lah mungkin karena dandanan Vivi yang terlalu menor sehingga meningkatkan nya pada sebuah makanan.
"Apa elo bilang!" pekik Vivi tak terima jika dia di panggil aneh seperti itu.
"Ya sorry namanya juga kelepasan, makanya kalau make up itu yang normal aja. Elo mau goda siapa emang nya hm?!" sindir mbk Ratna menarik tangan mika yang dari tadi hanya diam saja tak menjawab.
Setelah itu tak lama mereka pun sampai di ruang rapat, rapat berjalan dengan baik dan di dapatkan hasil akan ada kunjungan kerja dan juga dinas luar kota untuk beberapa minggu ke depan dan banyak yang mengusulkan nama untuk di ajak dinas bekerja.
"Baik lah kalau begitu yang nantinya akan ikut saya dan Bu heti dinas ke luar kota adalah mika dan juga Ratna," ucap pak manajer, Bu heti adalah salah satu manajer juga sehingga beliau juga sangat di segani sekali di kantor.
"Baik, pak." jawab mbk Ratna dan mika bersamaan.
Setelah itu rapat Kun selesai dan mereka kembali ke pekerjaan masing-masing sebelum lusa mika dan mbk Ratna harus berangkat untuk dinas luar kota.
Untuk Vivi jangan tanyakan lagi, dia merasa kesal karena jika ada proyek atau dinas seperti ini pasti mika selalu di ajak sedangkan dia? Dia yang selalu mengajukan diri namun tidak pernah sekali Kun di tunjuk membuat hati Vivi merasa sangat iri dan suatu saat nanti jika ada kesempatan untuk membalaskan dendam ke mika maka dia akan membalaskan dendam nya.
Sedangkan mika sendiri dia hanya mematuhi semua ketentuan dari kantor jadi tidak ada hal yang spesial menurutnya, yang dia pikirkan sekarang ini hanya lah bagaimana dia akan meminta izin kepada sang suami karena ini sangat mendadak sekali.
.
.
TBC
trus si cowonya terlalu kaku thor