Sebelumnya perkenalkan, gue adalah Juan mahasiswa tingkat akhir salah satu kampus swasta.. Kota yang gue tinggali ini berada di Jawa Barat, tetapi kota tersebut menggunakan bahasa jawa pada mayoritas masyarakat nya..
Gue memiliki tinggi 168 cm dan berat badan 75 kg (sedikit gemuk hehe)
Cerita ini adalah kisah sekitar 2 tahun lalu ketika gue baru naik ke tingkat dua (semester 3). Pada semester 3 ini, gue akhirnya diizinkan untuk ngekos..
Penasaran dengan kehidupan nya tinggal di kosan? Yuk ikuti terus kisah nya, Update tiap hari gess..
beri like dan vote nya ya 🙏🏻🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29
"Eh ada kak Juan, ciee yang habis pacaran" seru Sindy lalu mendekati gue
"Pacaran apaan sih Sin" sahut gue
"iihh pura-pura polos nih.. Itu di ig nya ci Misel apa tuh" ucap Sindy genit
"Emang dia posting apa sih? Aku belum liat sumpah" jawab gue serius
"Hmm niiihhh" Sindy memperlihatkan hp nya yang sedang melihat story Misel
"Ohhhh aku baru liat serius hahaha" ucap gue
"Hmm jadi kalian udah pacaran kak?" tanya dia lalu menaruh dagu dia di bahu gue
"Cie kepooo hahaha" ledek gue
"iiihhhh kak Juan serius" rengek Sindy
"Iya Sin.. Baru hari ini jadian, emang kenapa?"
"Yaaahhh udah keduluan ci Misel.. Hmmm lagian ci Misel cantik kaya gitu sih pasti kak Juan juga suka. Nggak kayak aku" ucap Sindy dengan nada menyesal
"Sindyyyy dengerin yaa.. Kamu ini cantik, baik, lucu jadi pasti banyak cowok yang suka sama kamu. Terus juga kamu inget kan kata-kata aku waktu itu? Kamu jangan pacaran dulu kan udah kelas 3 jadi harus fokus.." nasihat gue
"Hmm iya deh kak.. Tapi aku mau nungguin kak Juan aja deh" balas nya
"Dih kok gitu.. Yaudah deh terserah kamu aja Sindy. Lagian walaupun aku udah punya pacar juga kan bukan berarti hubungan aku dengan kamu jadi renggang" ucap gue lalu mencubit manja pipi chubby dia
"Hihihi iya kak" jawab Sindy sambil tertawa kecil
"Eh iya aku ini kesini mau bayar hutang tau hahaha.. Mana mamah kamu?"
"Itu lagi masuk dulu kak.. Bentar lagi juga nongol" jawab nya
Beberapa saat kemudian bu Minah muncul menemui kami yang sedang duduk bersebelahan di warung.
"Pripun mas? Mau bikin kopi?" tanya bu Minah ke gue
"Ndak bu.. Saya mau bayar hutang yang kemaren hehehe" jawab gue
"Oalah kayak sama siapa aja mas.. Nanti-nantian juga gak papa kok. Lagian mas Juan tiap hari kesini juga" ucap bu Minah ramah
"Hehehe gak papa bu, takut lupa"
Akhirnya gue bayar hutang ke bu Minah lalu pamit untuk ke kosan karena belum ganti baju.
"Aku ke kosan dulu ya bu.." pamit gue ke bu Minah
"Nggih mas monggo.. Ibu juga mau nutup warung nih" jawab bu Minah
"Sin.. Aku balik dulu ya, belum ganti baju hehe" pamit gue ke Sindy
"Hmm iya kak.. Pantes masih bau parfum nya ci Misel hahahaha" ledek Sindy
"Lah emang iya?" gue agak kaget lalu mencium baju gue
"ih nggak kok" lanjut gue
"hahahah hayooo ketahuan.. Padahal aku bohong tadi" ledek Sindy
"Kampret aku dibohongin dong" sahut gue atas ledakan dia lalu kami berdua tertawa
"Sindy udah jangan gangguin mas Juan mulu, kasian tuh mas Juan nya capek. Sini bantuin mamah nutup warung" perintah bu Minah
"Tuh dengerin Sinnn hahaha" sahut ledakan gue
"Hmmm iyaaa maaaahh" jawab Sindy agak malas
"Udah aku ke kosan ya"
"Iya kak" jawab nya lalu salim ke gue
Gue balik ke kosan lalu langsung mengganti pakaian.. Kini gue hanya mengenakan kolor dan kaus oblong.
Sebenarnya gue ingin ke kamar mba Sera untuk curhat tentang hubungan kami, tapi takutnya mba Sera sedang istirahat karena capek jadi gue urungkan niat itu.
Gw ambil posisi santai duduk di kasur sambil menyender ke tembok sembari membuka-buka sosmed sekalian juga merepost story Misel yang nge tag gw sambil senyum-senyum bangga bisa mendapatkan cewek cantik panlok kayak dia hehe..
Beberapa menit kemudian Misel datang ke kamar gue sembari membawa makanan dan minuman yang dibeli tadi.
"Sayaaangg" ucapnya seraya masuk ke kamar gue
"Iya kenapa?" sahut gue sambil menoleh
"Ini sayang, makanan nya" ucap dia sambil memberi gue minuman soda
Misel hanya mengenakan kaus longgar dan celana kain pendek se paha membuat mata gue langsung auto fokus ke paha dia hahaha
"ih liatin apa hayooo" celetuk dia yang menyadari pandangan mata gue
"Hehehe nggak yang" jawab gue sambil senyum malu
"Gak papa kok sayaaangg liat aja.. Kan aku udah milik kamu" ucapnya sambil menyenderkan badan dia ke dada gue
Gue balas ucapannya dengan mencium kepalanya.
"Yang malam ini aku tidur disini ya" ucap Misel sambil nyemil
"Yakin gak papa?" tanya gue
"Iya yang hehehe aku mau menghabiskan malam ini dengan selalu disamping kamu" jawab nya
"Iya deh sayang boleh kok" ucap gue sambil mengusap-usap kepala dia
Kami ngobrol-ngobrol sambil memakan makanan dan minuman yang di beli hingga tak terasa malam makin larut.
"hooamm yang tidur yuk" ajak gue sambil menguap
"Ayookk" jawab nya
Setelah mengambil posisi tidur, Misel memeluk dari samping kanan. Gue usap rambutnya lalu mengecup kening dia dengan penuh rasa sayang
"Mwaaah good night my sweetie" ucap gue setelah mencium kening dia
"Good night too honey" jawab dia sambil melemparkan senyuman manisnya
Malam yang indah itu membawa kami berdua ke alam mimpi.
"Sungguh indah nya hari ini" ucap bahagia gue dalam hati
----------------
Pukul 06.00
Gue terbangun dan melihat Michelle masih dengan memeluk gue dari samping.
"Good morning" ucap gue gw pelan setelah mencium dahi Misel.
Gue angkat dengan perlahan tangan dan kaki dia yang memeluk gue agar tidak membangunkan nya. Gue berlalu untuk kencing karena you know lah aktivitas ngaceng pagi hehe.
Setelah kencing gue balik lagi ke Misel dan melihat dia kini terlentang dengan kedua tangan di atas. Paha dia yang mulus terpampang, rambutnya yang berantakan membuat aura kecantikan dia makin muncul dan membuat gue juga sedikit bernafsu.
Gue coba isengi Misel dengan mengusap-usap t°ket dia. Melihat dia tidak bereaksi, gue ubah usapan menjadi remasan lembut tapi dia tetap tidak bereaksi.Niatan untuk mengisengi Misel kini berubah menjadi niat untuk merangsang dia hehe.
Gue cium bibir dia lalu mainkan pucuk ranum Misel yang masih tertutup oleh kaus tipis. Gue bisa merasakan pucuk nya yang mulai mengeras karena dia sama seperti wanita lain yang kalau tidur tak pernah memakai bh.
Gue sudahi ciuman di bibir Misel karena takut dia cepat terbangun, tapi tangan gue kini mulai meraba ke perut nya lalu masuk ke dalam kaus Misel.
Kurasakan kembali t°ket mulus misel yang ukuran pas dengan telapak tangan gue, terdengar desahan-desahan kecil di sela tidur Misel saat jari gue bermain membuat gw menjadi semakin berani untuk berbuat lebih.
Tangan gue kini meraba ke bawah dan masuk kedalam celana Misel. Sedangkan tangan gue yang satunya menyingkap kaus yang di pakai nya sehingga terpampang di depan mata gue bukit kembar nan kenyal.
Gue mainkan jari gue di bibir anu dia yang ternyata sudah basah akibat rangsangan.
T°ket dia pun tak kubiarkan menganggur, langsung gue lahap dengan lembut agar dia tidak kaget. Beberapa saat kemudian, Misel terbangun dan membuka matanya.