Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dante William
Farhana sedang membereskan kamar tamu di bantu oleh satu pelayan yang ada di rumah tersebut.
"Nona, biar saya saja. Anda duduk saja di sofa sana," ucap pelayan kepada Hana.
"Tidak apa-apa biar cepat selesai," jawa Hana seraya tersenyum tipis.
Pelayan tersebut tidak memaksa lagi, dan melanjutkan pekerjaannya.
Hana melirik kepala pelayan tersebut yang sudah lama bekerja di rumah itu. "Bibi, saya boleh tanya sesuatu?" tanya Hana.
"Tanya apa Nona?"
"Selama saya menikah dengan Gery saya tidak pernah melihat ayah dan ibunya? Dan pada saat saya kami menikah pun mereka tidak hadir," ucap Hana sembari menatap pelayan tersebut yang mendadak raut wajahnya berubah tegang.
Pelayan tersebut terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan Hana, terlihat jelas jika pelayan tersebut menggerakkan kedua bola matanya kekiri dan kekanan dengan gelisah.
Sepertinya di rumah tersebut menyimpan banyak rahasia besar yang tidak ia ketahui, pikir Hana sembari memasang sprei ke ranjang berukuran king size dan mewah itu.
"Kenapa diam? Saya akan menyimpan rahasia dengan rapat," ucap Hana seraya menguci bibirnya.
Pelayan tersebut tersenyum canggung seraya berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan Hana. "Nona pasti berpikir jika di rumah ini banyak teka-teki, tapi mohon maaf saya tidak bisa menjelaskannya. Saya hanya akan menjawab pertanyaan anda saja yang lumrah. Tuan Dante dan istrinya telah bercerai saat Tuan Gery masih remaja. Itu saja yang bisa saya jelaskan, Nona," jawab kepala pelayan tersebut.
"Dante? Nama ayah mertuaku Dante?" batin Hana bergumam.
"Tidak ada apa, Bi. Tapi sekarang mereka ada di mana?" tanya Hana lagi.
"Tuan Dante kembali ke negaranya yaitu di Italia mengurus bisnis keluarganya, sedangkan mantan istrinya saya tidak tahu keberadaannya," jawab kepala pelayan tersebut.
Hana menganggukkan kepalanya berulang kali, mengerti dan paham dengan penjelasan pelayan tersebut.
"Terima kasih, Bi. Atas penjelasannya," ucap Hana seraya tersenyum tipis.
Pelayan tersebut mengangguk pelan. "Apakah Nona bahagia dengan pernikahan ini?" tanya Pelayan tersebut sembari menatap Hana dengan sendu. Ia merasa kasihan dengan istri majikannya itu.
"Maaf, saya tidak bermaksud untuk lancang akan tetapi saya juga punya anak gadis seusia anda tapi dia masih kuliah. Jujur saja hati saya ikut sakit saat melihat anda di sakiti oleh Tuan Gery," jelas kepala pelayan tersebut, masih menatap Hana dengan sendu.
Hana tersenyum kecut dan menganggukkan kepalanya. "Saya menjalaninya dengan ikhlas, Bi. Bibi pasti sudah tahu dengan semua kejadian yang menimpa keluarga saya dan bagaimana bisa saya menikah dengan Gery," jawab Hana dengan lirih.
"Iya. Yang sabar," jawab kepala pelayan tersebut seraya menghela nafas panjang. Merasa prihatin dengan nasib Hana.
"Ayo kita harus segera menyelesaikan membersihkan kamar ini, karena Tuan Dante sebentar lagi akan datang," ucap kepala pelayan tersebut mengalihkan pembicaraan mereka agar Hana tidak larut dalam kesedihannya.
*
*
*
Di Bandara internasional Soekarno-Hatta, seorang pria tampan dan gagah berjalan sembari menyeret kopernya yang tidak terlalu besar. Pria itu memakai kaca mata hitam dan memakai outfit casual membuat dirinya tampak lebih muda lagi dari umurnya yang sudah mencapai kepala empat.
"Selamat datang di Indonesia, Sir," sapa seorang Bodyguard berpakaian serba hitam menyambut kedatangannya, serta mengambil alih koper yang di bawa oleh pria tersebut lalu memasukkannya ke dalam bagasi mobil.
"Hem." Pria tersebut hanya menjawab dengan deheman saja, dan masuk ke dalam mobil saat bodyguard tersebut membukakan pintu untuknya.
"Tuan Gery tidak bisa menjemput anda karena sibuk dengan pekerjaannya di tambah lagi ia harus kuliah," jelas bodyguard tersebut saat berada di balik setir mobil.
"Ya!" jawabnya terdengar dingin dan datar.
Bodyguard tersebut melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya. Berada di satu mobil dengan Bos besarnya membuatnya seperti kehilangan nafas, auara dingin dan gelap seolah menyelimutinya.
Tidak ingin banyak bicara, bodyguard tersebut segera melajukan mobilnya membelah jalanan kota yang ramai lancar itu.
"I Hate Jakarta!" umpat Pria tersebut yang bernama Dante William ketika merasakan udara panas dan kemacetan yang membuat mood-nya berantakan.
Dante William adalah pria berusia 40 tahun. Mempunyai perusahaan kapal pesiar terbesar di Italia. Ia adalah Hot duda, kaya raya dan juga sangat tampan, membuatnya menjadi di kagumi para kaum hawa.
"Sory, Sir," ucap Bodyguard tersebut seraya menurunkan suhu AC mobil agar terasa semakin dingin.
"Gery anak nakal itu sudah menikah dengan gadis Indonesia?" tanya Dante dengan nada yang datar. Tatapan tajamnya di balik kaca mata hitamnya itu menyiratkan emosi yang sudah ingin meledak. Rahang tegasnya menggertak kuat.
"Yes, Sir," jawab Bodyguard tersebut sembari menelan ludahnya dengan kasar. Ia tidak berani menjawab pertanyaan bos besarnya itu terlalu jauh.
"Lo finirò!" geram Dante dalam bahasa Italia yang artinya 'aku akan menghabisinya!'
*
*
*
Suasana di rumah mewah tampak heboh, para pelayan berbaris rapi di depan pintu rumah untuk menyambut Bos besar mereka yang sebentar lagi akan sampai.
"Nona, anda tidak seharusnya berada di sini," ucap kepala pelayan kepada Hana yang ikut berbaris dengan mereka.
"Kenapa? Saya juga ingin menyambut Ayah mertua saya," jawab Hana.
"Tapi--" ucapan kepala pelayan tersebut terputus saat melihat mobil alphard berdehenti di depan rumah.
"Baris yang rapi!" ucap kepala pelayan mengintruksi teman-temannya.
Dante keluar dari dalam mobil dengan gaya yang sangat gagah dan elegant, ia melangkah tegap sembari menatap sekeliling rumahnya yang sudah lama ia tinggalkan. Masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sama sekali. Seketika itu kenangan bersama mantan istrinya melintas di benaknya.
"Selamat datang, Sir," sambut semua pelayan bersamaan.
"Iya, terima kasih," jawab Dante dengan nada datar dan tidak begitu fasih dalam mengucapkan bahasa Indonesia.
Ia berjalan pelan melewati satu persatu pelayan yang berdiri di dekat pintu tersebut. Langkahnya terhenti tepat hadapan Hana yang terlihat menundukkan kepala.
"Kenapa dia tidak pakai seragam seperti kalian?" tanya Dante kepada kepala pelayan.
"Sory, Sir. Dia adalah istri Tuan Gery," jawab kepala pelayan dengan hati-hati seraya memejamkan matanya. Berdoa di dalam hati semoga Hana tidak terkena masalah.
"What!" Dante seketika itu langsung melepaskan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, bersamaan dengan Hana yang mengangkat kepalanya dan tanpa di sengaja pandangan mereka bertemu.
DEG
Jantung Hana berdetak tidak karuan saat manik mata berwarna biru laut itu menatapnya sangat tajam, setajam silet.🤣
Dante segera mengalihkan pandangannya seraya berdecih kesal. "Menantu?" batin Dante ingin tertawa di dalam hati saat melihat gadis cantik itu adalah istri dari putranya.
***
Farhana
Cantik banget❤
Dante William
Apa yang kalian bayangkan saat melihat Dante? Kalau Emak otaknya udah traveling ria🤣🤣🤣🙈
Jangan lupa beri dukungan, vote, like, dan gift, juga masukin daftar favorite kalian❤
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk
daddy pasti jantungnya dag dig dug nungguin Hana tertidur
Kamu benci banget sama Hana.
siap2 diceraikan istrimu dan diperistri daddymu nanti mantan istrimu