Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan Bersama
Elis mengeliatkan tubuhnya dibawah selimut. Rasanya tidurnya sangat nyenyak tadi malam sehingga pagi ini merasa tubuhnya sangat segar sekali.
"Cepatlah bersiap keluarga kita sudah menunggu untuk sarapan bersama."
Sebuah suara bariton tiba-tiba mengejutkan Elis. Dia langsung membuka mata dan melihat seorang pria berdiri tepat di depan tempat tidur.
Hampir saja Elis menjerit karena menyangka ada yang menceroboh masuk ke kamarnya. Namun seketika pikirannya ingat jika pria tampan yang sudah berpakaian rapi ada di depannya kini adalah Louise, suaminya dan ini bukanlah kamarnya melainkan kamar hotel tempat mereka mengadakan pesta pernikahan tadi malam.
"Baik. Tunggu sebentar." jawab Elis sambil bergegas bangun dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi.
Beberapa saat kemudian Elis keluar lagi karena ia lupa membawa baju ganti.
Tak sampai tiga puluh menit Louise dan Elis sudah tiba di restoran yang ada di hotel ini. Semua keluarga Elis dan Louise sudah duduk di satu meja menunggu mereka.
"Maaf, sudah membuat kalian menunggu." kata Elis karena merasa tidak enak telah membuat semua orang menunggu.
"Tidak apa-apa Elis. Kami juga baru datang." jawab mommy Revina sambil tersenyum kepada menantunya.
Felix, Revina dan Laura memang baru tiba di restoran lima menit lebih cepat sebelum Louise dan Elis. Sedangkan Aryo sudah setengah jam yang lalu tiba di sana. Aryo ingin membuat keluarga Louise terkesan dengan datang lebih awal dan juga berharap bisa berbincang-bincang dengan Felix agar bisa lebih akrab dengan pemilik perusahaan Boison Grup yang terkenal kaya raya itu.
Namun kenyataan yang terjadi tidak sesuai ekspektasinya. Selama setengah jam Aryo hanya duduk sendiri seperti orang bodoh dan setelah Felix dan keluarganya tiba, Aryo hanya sempat berkenalan dan menanyakan kabar saja sebelum akhirnya anak dan menantunya tiba.
"Ini hadiah pernikahan dari mommy." Revina memberikan sebuah papar bag kepada Elis.
"Maaf karena hari ini juga mommy dan daddy harus kembali ke London." lanjut Revina lagi.
"Terima kasih, mom. Tidak apa-apa aku mengerti. Mommy dan daddy pasti sangat sibuk." balas Elis yang memang sangat pandai berkomunikasi dan menempatkan diri dalam situasi apapun.
Meskipun baru keduanya kalinya bertemu dengan kedua orang tua Louise, tidak membuat Elis canggung sama sekali.
Elis kemudian membuka kado yang di berikan oleh mommy Revina yang ternyata satu set perhiasan yang begitu mewah dan tentunya harganya sangat mahal.
"Cantik sekali. Terima kasih mom. Aku sangat menyukainya." kata Elis dengan wajah yang berbinar.
Padahal sebenarnya Elis tidak terlalu menyukai perhiasan. Apa lagi perhiasan yang mahal-mahal. Tapi demi menghargai pemberian mama mertuanya, Elis terpaksa berbohong mengatakan menyukai perhiasan itu.
Sementara itu Aryo yang duduk di sebelah Elis tersenyum penuh arti melihat kado yang di terima oleh putrinya itu. Aryo dapat menebak jika set perhiasan itu harganya mencapai miliaran dolar. Meskipun tidak banyak tahu tentang dunia perhiasan, tapi Bintang Media pernah memuat artikel yang membahas tentang perhiasan yang baru di rilis oleh desainer perhiasan nomor satu dunia belum lama ini.
Usai sarapan pagi bersama. Louise mengajak Elis untuk segera cek out dari hotel. Elis pikir Louise akan membawanya pulang ke apartemen pria itu, tapi ternyata mobil yang membawa mereka malah pergi ke bandara internasional.
"Mengapa kita ke sini ?" tanya Elis penasaran.
"Apa kita akan mengantar orang tuamu ?" tanyanya lagi.
Astaga, aku bahkan tidak menyiapkan apa-apa untuk mertuaku. Batin Elis yang merasa sungkan karena tidak memberikan sesuatu kepada orang tua Louise.
"Tidak. Kita akan pergi bulan madu."
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor