NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Bara

Cinta Dalam Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

dia menjadi seorang yatim piatu setelah ayahnya tiada.
dan meninggalkan dirinya yang sakit sakitan bersama sang ibu tiri.

perhatian orang baru dalam kegersangan dan kesendiriannya membuatnya sedikit terlena dan lupa.
setitik bahagia coba ia rajut bersamanya.

namun...
dia adalah kakak tirinya.

mampukah ia menata kembali hidupnya saat ia tahu siapa sebenarnya laki laki yang di perkenalkan sang ibu tiri sebagai kakak tirinya itu ?!
sementara sesuatu yang berharga miliknya telah di renggut oleh seseorang itu.

simak cerita baru aku ya....

cinta dalam bara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3 pingsan

Raha nampak baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai jubah mandi.

Gadis itu kemudian segera masuk ke dalam walk in closet miliknya dan segera berganti pakaian.

Tak lama,

Ia terlihat duduk di sisi pembaringan.

Kedua tangannya menumpu pada pinggiran tempat tidur dan kepalanya menoleh ke samping.

Tepatnya ke arah luar jendela kamarnya.

Perlahan titik titik bening yang semakin menganak sungai membasahi pipinya.

Dadanya kian terasa sesak.

Bahunya nampak berguncang naik turun.

Raha menangis terisak.

Tubuhnya jatuh merosot ke lantai hingga ia berakhir jatuh terduduk di sana.

" papa....." bisiknya,

Lama gadis itu larut dalam kesedihannya hingga entah pingsan atau tertidur tubuhnya nampak terkulai tak bergerak di atas lantai.

tok tok tok.....

" nona...

Ini bibik Mira...." panggil seorang pelayan yang datang dengan membawa nampan berisi makanan dan obat obatan untuk Raha.

Namun sudah berkali kali ia mengetuk pintu, pintu itu tak kunjung terbuka.

Tok tok tok.....

Wanita itu kembali mengulang ketukannya.

" nona...

Buka pintunya nona !! " bik Mira sedikit mengencangkan ketukannya.

" nona tolong buka pintunya nona....jangan membuat bibik takut " panggil wanita itu dengab wajah yang panik sekarang.

" ada apa ?! " Tanya Leon tiba tiba di belakang bik Mira.

" e...

Ti..tidak tahu mas, bibik ketuk dari tadi nona Raha tidak mau membuka pintu kamarnya " jawab bik Mira sedikit kaget dengan kehadiran Leon yang tiba tiba di sekitarnya.

" apa di kunci ?! " taya pria berwajah dingin itu lagi.

" iya...dari dalam " jawab bik Mira.

Cklek cklek....

Leon mencoba memutar knop pintu, tapi nihil.

Benar kata bik Mira,

Pintu itu di kunci dari dalam.

" apa sudah lama dia di dalam ?! " tanya leon kemudian

" sejak pulang dari makam kemaren, nona tidak keluar sama sekali dari dalam kamarnya.

Dia juga tidak minum obatnya seharian kemaren " jelas bik Mira dengan raut wajah cemas.

Brak brak brak......!!

Leon yang mulai kehilangan kesabaran karena tak ada respon sedikitpun dari dalam kamar mulai menggedor pintu kamar Raha itu.

" Leon...

Ada apa ?! " tiba tiba Calista pun berada di sana.

Suara gaduh di lantai atas membuatnya ingin tahu dan akhirnya ia naik ke lantai dua di mana kamar Raha dan kamar utama serta sebuah perpustakaan yang menyatu dengan ruang kerja berada.

" entahlah,

Aku juga tidak tahu...

Katanya dia tak keluar sejak kemaren " jawab Leon.

" biarkan saja,

Mungkin dia masih bersedih...

Beri dia sedikit waktu untuk sendiri " kata Calista kemudian.

Terdengar lembut,

Tapi entahlah....

Terasa janggal kata kata itu bagi bik Mira.

Wanita baya itu menoleh dan menatap Calista sedikit lama.

" nona belum minum obatnya sejak kemaren...saya khawatir,

Baru seminggu yang lalu nona keluar dari rumah sakit " kata bik Mirah lagi kemudian dengan raut wajah sedikit tidak suka.

Calista menghela nafas.

" bibik jangan salah paham...

Aku hanya tidak mau mengganggu ketenangan Raha " Calista meralat kata katanya sendiri.

Leon yang berdiri di depannya tepatnya di sisi bik Mira hanya terdiam membisu.

" saya mengerti nyonya..." jawab bik Mira.

Kemudian wanita itu berbalik arah.

" bibik mau kemana ?! " tanya Calista.

" mengambil kunci serep, saya cemas...takut ada apa apa dengan nona " jawab bik Mira sambil melangkah cepat menuruni anak tangga menuju kamarnya.

Meninggalkan dua orang yang masih berdiri di depan pintu kamar tertutup Raha.

Tak lama bik Mira datang dengan membawa kunci lain kamar itu.

" nona...kalau nona tidak mau membukanya,

Maafkan bibi,

Bibi terpaksa akan membukanya dari luar " kata bik Mira dan menunggu beberapa menit.

Klik...

Akhirnya bik Mira pun membuka pintu kamar itu dengan kunci di tangannya.

Cklek...wanita itupun membuka pintu kamar itu.

" nona....!! " bik Mira terpekik ketika pintu terbuka ia melihat tubuh Raha tertelungkup di lantai.

Wanita itu segera menghambur ke arah tubuh Raha.

Air mata wanita baya itu menetes,

" nona...!! bangun nona..." panggil bik Mira sambil menepuk nepuk pipi Raha yang nampak begitu memucat.

bibir gadis itu terlihat membiru.

" minggirlah bik...

Biar aku memindahkannya ke atas " Leon yang turut menyusul langkah bik Mira bersuara.

Bik Mira menurut, wanita itu menyisih dan memberikan ruang kepada Leon untuk mengangkat tubuh Raha yang terkulai lemas di lantai.

Leon meraup tubuh ringkih itu kemudian membawanya ke atas tempat tidur.

Kemudian Leon meletakkan tubuh pucat yang memutih seputih kapas itu ke atas pembaringan dan meletakkannya di sana dengan sangat hati hati sekali.

Calista melihat pergerakan Leon dengan tatapan mata tak berkedip.

Kening wanita itu berkerut.

Entah kenapa ia merasa Leon terlalu berlebihan.

" dokter Rizal....tolong datang kerumah,

Nona pingsan " terdengar suara bik Mira menelpon seseorang.

" bibik menelpon siapa ?! " tanya Calista.

" dokter Rizal... "

" siapa dia ?! "

" dokter pribadi nona Raha, nyonya tidak tahu ?! " tanya bik Mira dengan raut wajah sedikit aneh.

" oh...

Iya iya aku tahu, aku hanya lupa..." jawab Calista gugup.

Setelah selesai berbicara di telepon, bibik Mira kembali mendekat kepada Raha.

Ia mengusap lembut kening gadis itu kemudian menyelimuti tubuh gadis itu dengan selimut.

Butuh waktu sedikit lama ketika seorang pelayan datang dengan di ikuti dua orang laki lali berbeda usia di belakangnya.

Bik Mira segera bangkit dan menyambut salah satu dari dua orang itu.

Tepatnya pada seseorang yang berusia lebih tua.

" dokter Rizal..." panggil bik Mira menyambut orang itu.

" iya bik...

kenapa dengan Raha ?! " tanya pria baya yang di panggil dokter Rizal oleh bik Mira.

" saya tidak tahu sejak kapan dokter,

Tapi nona sudah pingsan ketika saya menemukannya " jelas bik Mira.

" apa tubuhnya kembali lebam lebam seperti kemaren bik Mira... ?! " tanya dokter Rizal dengan raut wajah cemas.

" entahlah dokter, saya belum memeriksanya..." jawab bik Mira.

Segera dokter Rizal melangkah mendekat tanpa menyapa dua orang lain yang juga berada di tempat itu.

dokter itu sedikit menyingsingkan lengan panjang baju yang di pakai Raha dan memeriksa kulit tubuh gadis itu.

Wajahnya menyiratkan sedikit kelegaan ketika ia tak menemukan lebam lebam di sana.

" bagaimana ayah...?! " tanya seseorang yang datang bersama dokter Rizal.

Dia adalah putra dokter Rizal yang bernama Tubagus Rizani.

Dia di panggil dokter Zani.

Pria itu berprofesi sama dengan sang ayah, dokter spesialis penyakit dalam.

Selama satu tahun belakangan ini, pria itu mengabdikan diri di sebuah rumah sakit khusus penyakit dalam di Rusia.

Dan satu bulan yang lalu sang ayah memanggilnya untuk kembali pulang.

Sejak seminggu yang lalu ketika Raha kembali drop, dokter muda berusia 26 tahun itu turut merawat dan bertanggung jawab atas gadis itu di rumah sakit.

" periksalah,

Mungkin diagnosamu berbeda denganku...

Kau sudah memegangnya kan ?! " jawab dokter Rizal.

Zani mengangguk,

Kemudian ia melangkah dan duduk di sisi pembaringan gadis itu.

Tangannya terulur memeriksa lengan gadis itu. Tak lama ia kembali menoleh kepada sang ayah.

" sedikit drop tapi tidak berbahaya...

Ia terlalu memaksa dan memforsir dirinya, dan ia tidak kuat untuk itu " jelas Zani.

Dokter Rizal mengangguk setuju.

Kemudian,

Dokter pribadi yang khusus dipilih tuan Prayoga untuk menangani Raha itu nampak menulis dan memberikan selembar kertas kepada bik Mira.

" bik Mira....ini no telephon Zani,

Untuk selanjutnya dia yang akan menggantikanku merawat Raha.

Jangan khawatir,

Ini sudah sepengetahuan mendiang tuan Pratama.

Zani sudah merawat Raha ketika ia anfal terakhir kali di rumah sakit " jelas dokter Rizal kepada bik Mira.

Bik Mira menganggukkan kepalanya.

" apa dokter akan pergi ?! "

" ya...

aku akan menemani istriku berobat ke Singapura.

Perkara obat, Zani yang akan membawanya setelah ini.

Ayo Zani " kata dokter Rizal yang di angguki oleh bik Mira.

Kedua orang itu kemudian segera keluar dari kamar itu setelah sebelumnya mereka juga menganggukkan kepala mereka kepada Calista dan Leon.

1
Agus Tina
Aduh kenapa menghubungi mama Raha?
Yuliana Tunru
aduh raha smoga kau segwra baikan dan smoga dokter zaki tlp jadi raha bisa ditolong ..kasihan bgt jgn sampai.mati sia2 dan calista makin bebas merampok harta mu raha
Agus Tina
Thor kali ini buatlah cerita yg dikit beda ya thor. Jangan biarkan Raha menerima Leon ... carilah tokoh lain yg bener2 sayang pada Raha ... semangat upnya ... vote untukmu
Ripah Ajha
the best, 👍🏻 👍🏻👍
Ripah Ajha
baru baca, karyamu bener2 keren Thor👍👍👍
indy
semoga raha tidak hamil
Susi Akbarini
ya ampun raha..
kok gak hubungi dokter xani..
Siti Nurhasanah
haduuuhh...mana Raha belum tandatangan lagi. Takutnya Calista keburu tahu rencana Raha dan berusaha menggagalkannya, selama Raha masih sakit
Yuliana Tunru
raha ttp lah sembunyi atau oergi lah ke LN tinggal dgn bibi mu dan beeusaha agar ttp sehat biar bisa bls leon dan sinhkirkan calista dlm hidup mu
indy
jangan sampai calista menemukan raha sekarang
Siti Nurhasanah
kok jadi Nyonya Zahra 😄
Yuliana Tunru
smoga msh selamat biar tau rasa sakit hati krn tak bisa ketemu raha lg ..dan smoga calista diusir dr perusahaan papa raha dgn surat kuasa dr raha dan.pengacara x
indy
semangat Raha, sembuhkan dirimu
Susi Akbarini
tenanggggg calistaaa..



penjahat kelamin sekelaa leon tak akan mudah mati...
😀😀😀❤❤❤❤
Titin Rosediana
semangat Raha... jadilah kuat buat Leon & Calista menyesal sedalam2nya...up lagi ka/Drool/
Agus Tina
Kasihan Raha .... Leon rasain
Yuliana Tunru
akhir x kemarqhqn rqhq tumpah akibat kecewa x yg sangat mendlm dr orang2 yg dekat x dgn x..smoga leon baik2 z ya
Tuti Tyastuti
lanjut💪
Tuti Tyastuti
sabar ya raha
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!