NovelToon NovelToon
Janda Miskin Menjadi CEO

Janda Miskin Menjadi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Janda / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.

"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.

"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.

"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.

"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.

"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.

"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

.

.

Melanjutkan cerita sampai ada wanita lain chat suaminya. Juga foto2 yang ada pada saat dirinya Yang temukan di kolong tempat tidurnya.

"Buk aku harus gimana? Aku udah nggak mau lagi sama mas aldi. Dia orang nya tempramental buk. Kalau mabuk juga aku sering di pukulin hiks hiks." shely pun tak kuasa menangis sesegukan di pelukan sang ibu. Mengingat apa yang sudah suaminya lakukan.

Apa yang di ceritakan anaknya sungguh menusuk ke relung hati seorang ibu. Bagai mana bisa? ia yang melahirkan. Dan mengandung selama 9 bulan. Kini orang lain dengan seenaknya saja menghakimi anaknya.

"Sayang? kamu tenang saja Bapak mu ini. Tidak akan tinggal diam? Saja. Kamu harus bercerai sama aldi!. Dan anakmu biarkan ikut bersama mu! Atau bersama ibu dan bapak. Lalu bapak tidak rela jika kamu sampai kembali lagi kerumah mertuamu itu? Bapak kecewa sama aldi? Dasar anak mantu kurang ajar." ucap seorang lelaki paruh baya. Yang datang dari balik pintu dapur.

Ya pak malik tadinya ia ingin mengambil tas kerjanya. Namun saat hendak mau ke dapur ia samar-samar mendengar seorang wanita menangis. Namun saat ingin mendekat. Kini beliau mendengar cerita soal suami anaknya yang KDRT.

Bu ilma pun terkejut. Begitu juga shely yang tak kalah terkejutnya lagi. Karna tiba-tiba sang ayah datang dan berucap sedemikian. Membuat ilma tak abis pikir dengan perkataan suaminya itu.

"Eehh. Ayah nggak boleh begitu lah. Shely kan lagi hamil. Trus nanti ibuk takut nya shely melahirkan suaminya tidak ada disampingnya gimana coba nanti yang azanin anaknya?." Timpal sang istri yang menasehati suaminya. Namun keputusan semua ada di tangan sang anak.

"Gini aja bagai mana kalau kamu menceraikan aldi setelah melahirkan saja. Gimana shely apa kamu setuju?." kini pak malik pun beralih menatap shely. Sehingga shely pun manggut-manggut. Namun tak di sangka pak malik akan tetap mengurusnya. 'Masalah mengazani cucunya telah bercerai kan bisa' pikirannya.

Saat bu ilma ingin menegur suaminya. Namun justru shely mencegah nya. Dan bu ilma pun membiarkan suaminya dalam pendiriannya.

"Buk biarin aja. Lagian shely juga udah ngga betah. Shely ikutin aja alur ceritanya nanti bagaimana?. Dan kemana pun langkah kakiku membawanya akan aku ikutin. Asal semua berjalan kearah yang benar." lirih nya membuat bu ilma terharu. Dan memeluk putrinya. Sungguh tak abis pikir ternyata anaknya sudah berpikiran seperti orang dewasa.

"Ibuk bangga sama kamu nak. Kamu wanita yang kuat. Sekaligus calon ibu yang hebat nantinya." pujinya pada sang anak yang memiliki pemikiran yang bijak. Kini dapur bu ilma mengandung bawang. Sehingga pak malik pun juga menitihkan air matanya. Ia bangga mempunyai wanita sekaligus anak-anak yang kuat hebat.

"Udah nangis-nangis nya. Sekrang buk mana bekalku kok belum juga siap." ucap pak malik yang mengalihkan suasana. Istrinya kini justru malah terkekeh. Ia lupa akan bekal suaminya.

"Hehehe..? oh? Ya lupa aku mas. Bentar aku siapkan dulu ya. Tunggu!." bu ilma pun bergegas menyiapkan bekal untuk suaminya. Yang tadi sempat ditinggal kerumah temannya. Kini setelah pak malik sudah mendapatkan bekalnya. Ia gegas berpamitan berangkat kerja.

"Yaudah. Ayah kerja dulu ya nak. Kamu sama ibuk dirumah aja ya. Assalamu'alaikum." ucapnya berlalu pergi.

"Iya pak. Wa'allaikumsalam." jawabnya serempak.

Setelah suami bu ilma pergi. Kini dirinya melanjutkan memasak lagi. Dan menyiapkan makanan untuk. Anak perempuannya yang sudah lama tak bertemu.

"Yasudah kamu istirahat dulu nak. Ibuk mau masak kesukaan kamu dulu. Lama kan nggak cobain masakan ibuk." usir bu ilma agar anaknya pergi ke kamar dan beristirahat.

"Ibuk aku boleh riques nggak." ucapnya sambil mendekat sama wanita yang sudah melahirkannya. Bu ilma pun yang mengiris bawang itupun menoleh."kenapa sayang. Mau di masakin apa? Hari ini." jawabnya.

"Aku mau seblak pedess banget buk." ucapnya tanpa berpikir terlebih dulu.

"Kamu ingin yang pedas-pedas? emang janinmu nggak apa-apa?." tanyanya heran dengan permintaan anaknya takut. Jika permintaan nya diturutin akan melukai si jabang bayi.

"Yaudah nggak usah pedes aja. yang biasa wae lah kalau begitu." lirihnya karna ia juga takut akan membahayakan janin nya. Dan kini ia pun berubah pikiran.

"Ok baik. Yasudah sana gih istirahat." usirnya lagi dan kali ini shely pun menurut. Apapun yang orang tua inginkan sekarang ia tak mau membantah lagi. Karna dirinya tau semuanya demi kebaikannya.

"Iya buk." akhirnya shely pun pergi ke kamarnya.

Setelah masuk kedalam kamar yang sudah lama tak ditempatinya. Kini ia sangat merindukan nya. Kamar yang ber tema hellow kitty semua seisinya berwarna pink hanya saja yang berbeda tembok. Yang berwarna biru langit.

Setelah di kamar dirinya pun merebahkan badan nya keatas kasur. Yang sangat empuk sehingga tak lama ia tak sadarkan diri dan memeluk guling kesayangannya.

Ya walau pun shely ini orang tak punya. Namun rumahnya tak kalah bagusnya dengan rumah aldi. Karna miskin bukan berati rumah nya kumuh.

Tiba-tiba saat shely hampir tertidur pulas. Kini justru kebangun dengan suara ketukkan pintu.

Tok tok tok!

"Shely sayang ini ibuk nak? Makanan nya udah siap nih? Buruan makan nanti dingin nggak enak loh?." teriak bu ilma dari balik pintu kamar anaknya.

Ceklek,,

Akhirnya pintu itupun terbuka. Bertanda pemilik kamar nya sudah bangun. Bu ilma pun tersenyum setelah shely membukakan pintu.

"Iya buk makasih ya. Maaf shely ketiduran hehe." jawabnya sambil cengingisan. Dan bu ilma pun hanya tersenyum kepada anaknya.

"Iya? udah sana makan gih nanti keburu dingin loh. Kalau dingin kan malah justru jadi ggak enak." kata bu ilma sambil mengajak anaknya duduk di meja makan.

"Iya buk." sesampai nya di meja makan. Shely pun melahap semua seblaknya. Sehingga beberapa menit sudah habis tanpa sisa.

"Enak buk makasih ya. Sungguh masakan ibuku paling the bhest deh?." Pujinya sambil mengangkat kedua jempolnya.

"Syukur deh kalau kamu suka?." ujar bu ilma

Bu ilma yang melihat anaknya selahap itupun merasa senang. Berati anaknya sangat menyukai masakannya.

"Buk aku mau kekamar lagi boleh. Shely mau merapihkan baju-baju sama menata make up ku. Noh masih berantakan. Karna tadi belum sempat dirapihkan hanya aku keluarin dari kopernya." ujarnya

"Iya nak." jawab bu ilma sambil tersenyum pada putrinya.

"Oh ya buk?. Nanti ada ulfa kesini bilang aja nanti suruh kekamar ya. Aku males ngobrol-ngobrol diluar hehe." Shely yang memberikan informasi pada ibunya. Jika sahabatnya ingin bertamu kerumah. Bu ilma pun menganggungkan kepalanya sambil tersenyum.

Setelah dirinya kembali kekamar. Lalu menutup sedikit pintu kamarnya. Agar jika sahabatnya kesini tak lagi mengetunya.

Bu ilma pun pergi ke warung kecil nya. Saat hendak merapihkan belanjaan nya tadi. Yang sempat tertunda karna pak malik meminta untuk dibuatkan bekal. Sehingga ia abaikan terlebih dulu warungnya.

Sampai akhirnya datanglah sahabat kecil shely.

Yang hendak bertamu kerumahnya.

.

.

Disisi lain ulfa  yang melewati warung ibu dari sahabatnya. Kini langkah ulfa pun berbelok untuk menghampiri bu ilma terlebih dulu.

"Assalamu'alaikum tante!!. " ucap ulfa yang berada didepan pintu warung bu ilma. Bu ilma pun menoleh lalu mengucapkan.

"Wa'allaikumsalam. Eh ada ulfa." bu ilma pun menoleh kesumber suara. Lalu mengajaknya ulfa masuk.

"Iya hehehe. Kemana si bumil muda itu tante?." tanyanya membuat bu ilma mengernyitkan dahinya berpikir sejenak lalu.

"Oh shely tan maaf suka asal mulut ini." jawabnya sedikit canggung hingga salah berucap. Sambil menonyor keningnya sendiri.

"Iya siapa lagi dirumah ini yang bumil muda tan hehehe." ujarnya membuat bu ilma terkekeh.

"Oh iya juga sih? hmm. Bisa aja kamu ul. Tuh anaknya ada di dalam kamar. Kamu udah ditunggu tuh." kata bu ilma yang menyampai kan pesan anaknya tadi. Sebelum masuk kekamarnya.

"Yaudah tan aku masuk dulu ya. Nyamperin bumil he he." ucapnya berlalu pergi kedalam rumah.

"Iya." jawab bu ilma sesaat ulfa pun sudah masuk kedalam rumahnya. Kini bu ilma kembali melanjutkan membereskan warungnya.

"Hallow sahabatku Assalamu'alaikum." ucap ulfa yang nyelonong masuk. Namun ia tetap tak lupa mengucapkan salam.

"Haaayyy Wa'allaikumsalam kangennnn." kata shely yang langsung di sambut dengan pelukan. Karna lama tak ada komunikasi apapun itu. Lantaran sibuk dengan urusan masing-masing.

"Haduh lama ya ngga ketemu makin gendut aja." ejeknya padahal ia tau kalau sahabat nya sedang mengandung.

"Aiiss mana ada gemuk. Kan ini ada isinya gemuk dari mana coba. Kamu ini ya ada-ada aja." katanya sambil memukul pelan pundak teman nya. Sehingga mereka pun cekikikan di dalam kamar.

"Hahaha. iya iya. Btw gimana kamu sama si dia? Aku waktu lewat depan rumah suamimu kemarin. Sedang sibuk dengan cat kursi ya. Namun kamunya nggak ada didepan." tanyanya sehingga membuat shely kembali murung.

Ulfa pun merasa bersalah padanya. Ia berfikir 'apa ucapannya menyinggungnya?

"Aku akan bercerai ul sama suamiku." ucapnya mantap tanpa ada air mata. Dan mampu membuat ulfa melongo.

.

.

Bersambung..

1
Sulfia Nuriawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!