NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Kepergian Nenek

Kani berlari kencang menyelusuri koridor sebuah rumah sakit. Tadi sewaktu bangun dari tidurnya dia mengecek ponselnya dan terkejut mendapati banyak panggilan tak terjawab dari perawat Tika, tanpa menunggu lama dia balik menelepon perawat itu dan seketika lemas mendengar bahwa sang nenek dilarikan ke rumah sakit pagi hari tadi.

Ia akhirnya mencapai ICU dan terkejut melihat sosok yang selama ini selalu berada dipikirannya sedang duduk menunggu. Kani berjalan perlahan sembari menatap pintu ruangan yang tertutup rapat, ia ingin tau apa yang terjadi dengan neneknya.

Baswara bangkit dari duduknya ketika menyadari kehadiran Kani di sana. Wajahnya khawatir dan takut, pria itu hanya bisa diam berdiri memandangi Kani yang sedari tadi menatap pintu ruangan itu.

"Belum ada kabar apapun dari dalam, mari kita tunggu saja," ucap Baswara perlahan.

"Terima kasih sudah menunggu nenek di sini, kau bisa pulang sekarang," ucap Kani menoleh ke arah pria itu.

"Aku akan menunggu di sini," ucap Baswara tegas. Mereka saling bertatapan seakan bisa menyampaikan sesuatu lewat mata.

Kani duduk di bangku panjang dekat pintu ICU, tangannya saling meremas di pangkuannya. Udara di sekitarnya terasa dingin, bukan hanya karena pendingin ruangan yang terus menyala, tetapi juga karena kecemasan yang menggelayut di dadanya. Matanya terpaku pada pintu besar bercat putih dengan tulisan “Unit Perawatan Intensif”, tempat di mana neneknya sedang mendapat penanganan.

Sesekali, perawat berseragam putih keluar-masuk ruangan dengan langkah cepat, membawa alat medis atau catatan pasien. Mereka tampak terbiasa dengan suasana ini, tapi bagi Kani, setiap detik terasa begitu lambat dan menyesakkan. Ia masih bisa mendengar suara mesin-mesin di dalam sana—bunyi monitor jantung yang berdetak stabil, suara ventilator yang mengeluarkan desisan teratur, serta sesekali alarm peringatan dari alat-alat medis yang membuatnya semakin cemas.

Sementara Baswara tampak sedih dan khawatir dengan wanita di sampingnya itu, pandangannya tak pernah lepas sedetik pun.

Waktu berlalu terasa sangat lambat, di sana tidak terdengar apa kecuali deru napas mereka khawatir, suara ponsel tiba-tiba berbunyi membuyarkan pikiran mereka berdua. Baswara lalu mengeceknya dan beranjak menjauh untuk mengangkat telepon yang diketahui datang dari sekertarisnya.

Tidak lama kemudian seorang dokter keluar  masih lengkap dengan seragam ruang operasi yang melekat di tubuhnya. Kani bergegas menghampirinya sementara Baswara yang melirik dari belakang sana buru-buru mengakhiri panggilan dari ponselnya dan ikut bergabung dengan wanita itu.

"Apa kau cucunya?" tanya dokter itu pada Kani yang dijawabnya dengan anggukan tak sabaran.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun beliau tidak bisa bertahan." Bagai disambar petir Kani terduduk lemas di lantai, ia tidak mau mempercayai apa yang baru saja di dengarnya.

Dunia Kani seketika runtuh. Suara dokter terdengar jauh, tenggelam dalam gemuruh di kepalanya. Matanya membelalak, tubuhnya gemetar, dan dadanya terasa sesak seolah udara di sekitarnya lenyap.

"Tidak. Tidak mungkin," suaranya nyaris tak keluar, hanya gumaman putus asa yang terbawa oleh udara dingin rumah sakit.

Langkahnya goyah, hampir terjatuh, tetapi sepasang tangan kuat menangkapnya sebelum tubuhnya menyentuh lantai.

Tanpa berkata apa-apa, Baswara menariknya ke dalam pelukan. Kani menggenggam baju pria itu erat-erat, tangisnya pecah begitu saja. Bahunya terguncang, napasnya tersendat, dan dadanya terasa begitu sakit. Baswara tidak berkata apa pun, hanya meremas bahunya pelan, memberi kehangatan di tengah kehampaan yang kini menguasai hatinya.

"Nenek—bagaimana bisa," suaranya bergetar di antara isakan yang semakin menjadi.

Baswara mengeratkan pelukannya, membiarkan Kani menangis di dadanya. "Aku tahu, Kani. Aku tahu," suaranya rendah, sarat dengan empati.

Tangis Kani tak kunjung mereda. Rasa kehilangan yang begitu dalam menghantamnya tanpa ampun. Ruangan ICU tetap sunyi, hanya menyisakan suara mesin yang terus berbunyi, seolah menjadi saksi bisu perpisahan yang terlalu cepat terjadi.

Dia ingin sang nenek masih menemaninya beberapa tahun lagi, atau puluhan tahun bersama melihat taman favoritnya yang baru ditanam kembali oleh Kani. Bahkan bunga mawar itu baru mulai tumbuh pikirnya.

"Menangislah sepuasmu, aku ada di sini," ucap Baswara menenangkan seraya mengusap lembut kepala Kani.

Kini mereka berdua bisa saling berpegangan pada satu sama lain karena telah kehilangan orang yang benar-benar penting bagi hidup mereka. Untungnya ketika Kani terpuruk dan jatuh ada pria itu yang memeganginya dengan erat, karena dia tidak punya siapapun di hidupnya.

 

 

 

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!