Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Di depan area toilet laki laki Kinara menunggu Kafeel dengan gelisah. Sampai beberapa menit kemudian nampak Kafeel berjalan dengan elegan datang menghampirinya.

"Ada apa?" tanyanya dengan santai.

"Aku mohon apa yang sudah kita berdua bicarakan kala itu biar menjadi rahasia kita berdua, jangan menambah masalah dengan mengatakannya ok?" ucap Kinara langsung to the point.

Mendengar hal itu Kafeel hanya tersenyum sinis, ia benar benar tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita di hadapannya ini, entah antara dia yang bodoh atau memang terlalu polos?

"Apa kau begitu mempercayai suami mu itu?" tanya Kafeel membuat Kinara lantas menatap ke arahnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Apa kamu sedang mengujiku?" tanya Kinara balik.

"Apa yang kamu lihat belum tentu sebuah kenyataannya, mau bertaruh dengan ku?" ucap Kafeel dengan santai.

"Jangan main main!" ucap Kinara memberi peringatan.

Di saat suasana menjadi tegang tiba tiba terdengar langkah kaki mendekat ke arah keduanya, Kafeel yang mendengar hal itu lantas langsung menarik Kinara masuk ke dalam toilet dan bersembunyi, awalnya mereka berdua mengira langkah kaki itu hanya sekedar melewati kamar mandi, namun nyatanya langkah kaki itu malah semakin dekat dan seperti hendak masuk ke dalam kamar mandi.

Keduanya yang panik akan ketahuan lantas berlari semakin masuk hingga ke sebuah bilik tempat penyimpanan peralatan untuk bersih bersih. Bilik tersebut berukuran kecil hanya 2x2 meter yang memang difungsikan untuk menyimpan alat pel dan juga beberapa buah sapu. Ruangan yang kecil di tambah peralatan yang menumpuk membuat tubuh keduanya saling menempel dengan nafas yang saling menerpa satu sama lain.

Sementara itu dari arah luar Geffie menarik tangan Nabila hingga masuk ke dalam toilet kemudian menguncinya sebentar. Geffie mengecek beberapa bilik toilet apakah ada orang atau tidak, setelah memastikan sepi dan kosong Geffie mulai menatap ke arah Nabila dengan tatapan yang kesal.

"Bi apa yang kamu lakukan tadi? apa kamu ingin membuat Kinara mengetahui segalanya?" ucap Geffie setengah berteriak.

"Mas Geffie?" ucap Kinara lirih namun Kafeel langsung memberikan isyarat agar Kinara diam dan tidak bersuara.

"Ayolah Gef aku sungguh merindukan mu, aku hanya memegang tanganmu tidak lebih, kenapa kamu heboh sekali?" ucap Nabila dengan santai.

"Memang hanya memegang tangan tapi gak di dekat Kinara juga Bi, bagaimana kalau ada yang melihatnya?" ucap Geffie lagi dengan kesal.

Nabila yang melihat Geffie emosi lantas mulai mendekat ke arah Geffie kemudian memeluknya dengan erat sambil menatap ke arah Geffie.

"Aku minta maaf ya..." ucap Nabila sambil memberikan kecupan di bibir Geffie.

Kinara terkejut melihat apa yang baru saja terjadi, hingga tanpa sadar ia meremas jas milik Kafeel dengan kencang sedangkan tangan satunya menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara, jangan tanya kenapa ia bisa melihatnya? pintu bilik penyimpanan alat bersih bersih memang di buat dengan beberapa lubang lubang yang berbentuk garis sehingga Kinara dapat melihat adegan di luar meski tidak full.

Kafeel menatap wanita di hadapannya dengan iba, entah mengapa rasa sakit melihat Nabila berselingkuh kini sudah perlahan memudar seperti telah terbiasa menerima rasa sakit itu hingga kini hatinya kebal dan hanya menatap dengan datar kejadian di hadapannya itu.

Geffie yang mendapat kecupan singkat itu tentu saja merasa terpancing dan tidak puas dengan Nabila yang tiba tiba menyudahinya. Geffie kemudian lantas menarik tengkuk Nabila dan ******* bibir milik Nabila dengan ganas.

Sungguh hancur hati Kinara melihat suaminya ternyata benar benar berselingkuh dengan sahabatnya, tidak hanya Fara bahkan juga Nabila. Kafeel yang memang tidak bisa melihat air mata seorang perempuan lantas dengan spontan mengusap air mata Kinara yang jatuh lalu membisikkan sesuatu di telinga Kinara.

"Jangan menangisi orang seperti mereka karena itu akan sia sia." ucap Kafeel setengah berbisik membuat Kinara lantas menatap manik mata biru di hadapannya.

"Bagaimana pria ini bisa setegar itu melihat istrinya sendiri berselingkuh?" ucap Kinara dalam hati sambil terus menatap pria di hadapannya.

Sedangkan Geffie dan juga Nabila jangan di tanya lagi keduanya melanjutkan kegiatan mereka dengan ganas dan brutal, Geffie menggendong tubuh Nabila dan membawa tubuhnya naik ke atas wastafel dengan tangan yang sudah bermain dan berkeliaran pada bagian intim milik Nabila yang memang kala itu mengenakan sebuah mini dress berwarna merah terang. ******* dan erangan kecil samar samar terdengar membuat hati Kinara terasa tercabik kala menyaksikannya secara langsung tepat di depan mata kepalanya.

Kata kata maaf yang di ucapkan Geffie beberapa hari yang lalu terus berputar di kepalanya seakan mengatakan bahwa kata kata itu hanyalah sebuah pemanis untuk dirinya. Kinara sudah tidak bisa berkata kata lagi, kejadian yang baru saja dilihatnya benar benar membuatnya terkejut secara lahir dan batin.

Dok dok dok

"Apakah ada orang di dalam? ah sial bagaimana bisa kamar mandi ini terkunci?" teriak sebuah suara dari arah luar.

Geffie kemudian lantas menghentikan aksinya kala mendengar suara bising di luar, begitu pula dengan Nabila ia lantas langsung turun dari atas wastafel kemudian merapikan pakaian serta riasannya.

"Jangan memancingku lagi Bi, karena itu akan membuatku hilang kendali." ucap Geffie dengan nada memperingati kemudian melangkah keluar dari sana.

Sementara Nabila nampak diam sebentar menunggu langkah Geffie lebih jauh, kemudian baru keluar dari toilet setelah beberapa menit berlalu.

Kafeel menatap sekitar dan yakin bahwa keduanya sudah pergi, namun wanita di depannya ini bukannya keluar dari tempat persembunyian malah diam melamun menatap kosong ke arah depan.

"Mereka sudah pergi." ucap Kafeel lirih namun tetap tidak ada jawaban apapun dari Kinara membuat Kafeel lantas menatap Kinara dengan bingung.

"Ehem" ucap Kafeel lagi namun kali ini dengan sedikit menggoyang goyangkan bahu Kinara.

"Eh iya maaf." ucap Kinara dengan linglung kemudian membuka pintu dan keluar dari sana.

"Apa kamu baik baik saja?" tanya Kafeel yang tidak tega melihat Kinara.

"Aku baik hahaha." ucapnya dengan tawa yang garing. "Aku permisi dulu." ucap Kinara kemudian.

Kafeel hanya menatap Kinara dengan perasaan iba, Kafeel sadar dan tahu pasti saat ini hati Kinara tengah hancur, rasa sakit yang ia rasakan jelas tidak ada apa apanya di banding rasa sakit yang di tanggung Kinara selama ini, apalagi mengingat usia pernikahan yang sudah memasuki tahun ke enam, harusnya menjadikan keduanya semakin erat menuju hari tua bersama dan menghabiskan waktu bersama putra putri mereka, tapi apa yang dilakukan Geffie benar benar telah menghancurkan segala angan dan juga impian yang sudah Kinara bangun sejak awal pernikahannya bersama Geffie.

Bersambung