NovelToon NovelToon
Air Mata Yang Kering

Air Mata Yang Kering

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Istri ideal
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: shakila kanza

Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang, namun di kemas dalam versi yang berbeda sesuai pandangan author dan ada tambahan dari cerita yang lain.

Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.

Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.

Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.

Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???

Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???

yuk simak cerita lebih lengkapnya.
Tentang akhir ceritanya adalah harapan Author pribadi ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permohonan Haris

Setelah membereskan dapur Mutia ingin beristirahat ke kamarnya, lampu kamar masih mati saat Mutia masuk.

Mutia melepas jilbabnya dan ingin mengganti pakaiannya di dalam kamar, tidak ada ruang ganti seperti di Rumah Utama mereka. Mutia menyalakan lampu lalu memilih baju tidur di lemarinya.

Mutia menanggalkan satu persatu pakaiannya lalu mengganti dengan yang baru, Mutia menuju meja rias lalu memakai pelembab untuk kulitnya, menyisir rambutnya dan mengikatnya ke atas agar tidak gerah.

Sembari bersenandung Mutia berbalik ingin ke ranjangnya dan betapa terkejutnya saat menoleh ke ranjang yang biasanya dia tempati.

"Aaaaah... Astaghfirullah.... Ke... kenapa... Ka kamu... bisa... di... sini....???" Mutia gugup dan terkejut saat melihat Haris berbaring di tempat tidurnya dengan santai dan memeluk gulingnya.

"Kapan Mas Haris masuk???" Tanya Mutia saat sudah menguasai dirinya.

"Sudah dari tadi, kamu aja yang Ndak lihat..." Kata Haris sambil memejamkan matanya.

Mutia langsung memerah wajahnya karena malu membayangkan jika Haris melihat dirinya sedari tadi. "Maaf Mas... Tolong pulanglah..."Kata Mutia berusaha sabar menghadapi Haris.

Haris justru memejamkan matanya seolah-olah sudah tertidur tidak mengindahkan permohonan Mutia padanya. Dia tidak ingin pulang jika perlu dirinya ikut tinggal di sini bersama Mutia dan anak-anaknya.

"Aku tau Mas Haris belum tidur... "Kata Mutia.

"Aku rindu panggilan Ayah keluar dari bibir manis mu Bun..."Jawab Haris masih memejamkan mata, sejujurnya dia tengah memendam hasrat saat memandang Mutia berganti tadi, namun dirinya tau diri bila dirinya tidak pantas meminta di saat seperti ini.

Mutia memandang Haris tidak percaya, bisa-bisanya Haris berkata seperti itu di saat hubungannya sedang seperti ini. Mutia pun memutuskan untuk pergi ke kamar Intan saja, namun baru saja langkah kakinya berjalan satu langkah, tangannya di tarik oleh Haris hingga terduduk di ranjang.

"Bunda Mau kemana???" Tanya Haris memandang Mutia penuh dengan harapan.

"Kalau Mas Haris ingin tidur di sini, Aku ingin tidur di tempat Kakak saja..."Kata Mutia lalu berdiri namun dirinya ditahan oleh Haris.

Haris duduk bersimpuh di bawah dan memeluk pinggang Mutia dari bawah. Wajahnya mendongak memandang Mutia yang tengah berdiri.

"Jangan seperti ini..."Kata Mutia lalu duduk kembali.

"Jangan membuat semuanya menjadi rumit Mas... Ayo kita berpisah baik-baik..." Kata Mutia melepas tangan Haris dari pinggangnya.

Haris memegang tangan Mutia lalu mengecupnya berkali-kali sambil berurai air mata penuh dengan penyesalan, sudah terlalu dalam dia menyakiti Mutia namun dirinya masih belum bisa merelakan bila rumah tangganya dengan Mutia hancur.

"Maafkan Aku Bun... Aku sudah melukaimu terlalu dalam..."Kata Haris sambil menggenggam tangan Mutia yang dingin.

"Maafkan Aku atas semua keserakahan yang membuat kita semua jadi seperti ini..." Kata Haris lagi.

Mutia membisu lidahnya Kelu, dia sudah lelah membuang air matanya dengan perasaan sedih selama ini. Mungkin juga air matanya yang sudah habis tak mau keluar lagi.

"Maaf... " Kata Mutia akhirnya sambil menarik nafas menahan emosi di dalam dirinya.

"Kita bukan anak kecil lagi, anak-anak juga sudah mulai besar, Mari kita jalani hidup kita masing-masing. Aku sudah cukup bahagia seperti ini, ternyata sendiri tidak terlalu buruk. Kita tetap bisa membesarkan mereka bersama kelak biarkan mereka memilih ingin tinggal dimana, sudah tidak perlu kita bertengkar lagi. Mari kita berpisah secara baik-baik..."Kata Mutia sambil melepas tangan Haris.

"Bun... Seandainya aku melepas Kiara, apakah Bunda mau tetap mempertahankan rumah tangga kita ini?"Tanya Haris masih dengan bersimpuh.

Mutia terkejut dengan ungkapan Haris barusan, apakah sungguh Haris akan melepas Kiara demi dirinya dan anak-anaknya. Lalu langkah apa yang akan ditempuh dirinya setelah ini, haruskah dirinya memaafkan Haris dan melupakan kesalahannya kembali, Apakah Haris tidak akan mengulangi kembali jika di beri kesempatan. Pikiran Mutia penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya bingung dalam mengambil keputusan.

****

Yuk Bun... kasih semangat Mutia dengan like , komentar dan vote ya... jangan lupa favoritnya...🙏🤗🌷🌷🌷🥰🥰🥰

1
Yuyun Yuliana
cerita2 othor bagus semua 💪
Shakila khanza: makasihh kakk🙏😍
total 1 replies
nola lasinde89
Luar biasa
nola lasinde89
Lumayan
Wulan Azka
hmm lagi lagi lagu, mana panjang bisa sampai 2 halaman..padahal baca ceritanya sudah terbawa suasana sedih, terharu, eh pas Nemu lagu jadi drop 🙄
Wulan Azka
sebenarnya ceritanya bagus tapi entah kenapa pendek banget dan yg bikin males tuh tiap bab mesti ada lagunya, mana panjang bener, berasa kayak lagu itu cuma biar terkesan isi ceritanya panjang padahal cuma sedikit..sekali kali ngga apa2 ada lagu, tapi kalau tiap bab ditulisin lagu tuh ya gimana 😮‍💨
Dewi Dama
sedih...
Diajeng Lope
hmhmhm kan haris memang pecundang dan mutia iya2 sja hdweh....
Diajeng Lope
jika aku mau 1 hari mau 1jam mf tdk mutia terlalu gmn ya hdwrh
Diajeng Lope
jika aku maaf2 kata males amat suruh nolong
Diajeng Lope
ini nih kiara minta di tampol pake bon cabe level 50 amit2 sama2 wanita tega amat hanya krn uang n nafsu
endah setyowati
Luar biasa
Diajeng Lope
haris n kiara memang setan berwujud manusia....
Diajeng Lope
mutia pumya segalanya ga takut cerai mau apalgi jika si kutu kupret haris mohon2 atau mertua cukup jawab coba tukar posisi sanggup tdk.haris sja yg gila
Diajeng Lope
kiara itulah resiko jdi ke 2 jdi jgn sok tersakiti deh gemes polll
Diajeng Lope
kiara korban tpi dri awal sdh tahu haris punya istri n anak2 jdi ibarat kiara numpang hidup ma haris
ken darsihk
Nanti aq mampir thor
Sudah lounching kah
Shakila khanza: sudah kak...
total 1 replies
Shakila khanza
sudah kak... baru masuk bab 2
Kadek Bella
lanjut thoor,,,xtra party nya,,,
sri wahyuni
katanya 8 bulan telah berlalu kok malah sebulan thor🤦
Shakila khanza: maaf kak sampai lupa alurnya 🙏🙏
total 1 replies
Fatimah Pratiwi
menurutku sesuaikan aja sama istri2 jaman skrg. istri2 skrg malah lebih pintr.. di alur cerita ini kayknya wanita lemah, ngak bisa ambil keputusan, ngak punya ketegasan. perhatikn juga alur dan tipo ny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!