Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Kenyataan pahit yang tiba tiba muncul

Sebuah mobil pajero sport dengan warna hitam metalik nampak keluar dari parkiran bawah tanah sebuah gedung perkantoran.

Kinara Nafasya Jeslyn atau yang akrab di sapa Ara mulai membuntuti mobil tersebut, dengan menggunakan mobil miliknya secara perlahan agar tidak di ketahui oleh si pemilik mobil. Kinara mulai gelisah dan khawatir ketika mobil tersebut mulai masuk ke sebuah perumahan dan berhenti tepat di sebuah rumah dengan pagar bercat warna hitam.

"Mungkin ini hanya sebuah kebetulan bukan?" ucap Kinara meyakinkan dirinya.

Selang beberapa menit seorang wanita cantik nampak ke luar dan membuka pintu gerbang, dari gestur tubuh serta mimik wajahnya, wanita itu nampak tersenyum malu malu menyapa si pengemudi di dalam mobil yang di ikuti Kinara sedari tadi.

"Fara? enggak mungkin mas Geffie ada sesuatu sama Fara kan?" ucapnya sambil terus menahan gejolak di hatinya agar tidak berpikir ke arah yang negatif.

Mobil yang di tumpangi Geffie kembali melaju membelah jalanan di sore hari, entah ke mana arah mobil itu melaju. Kinara terus mengikuti kemana mobil yang dikemudikan oleh Geffie, hingga kemudian mobil tersebut berbelok ke arah sebelah kiri jalan di mana terdapat plakat besar dengan tulisan Hotel Melati di depan pintu masuk.

Mata Kinara mendadak menjadi panas dengan hati yang sudah remuk kala melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang suami masuk ke dalam sebuah hotel bersama teman dekatnya sendiri. Dengan tangan yang gemetar Kinara turun dari mobil dan melihat dari kejauhan suami dan temannya tengah berbincang dengan seorang resepsionis hotel.

Meski bukti sudah ada di depan mata Kinara tetap berusaha berpikir positif bahwa suaminya tidak akan mengkhianatinya. Kinara melangkahkan kakinya ke meja resepsionis untuk berpura pura memesan kamar hotel.

"Selamat sore ibu ada yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis itu dengan senyum yang ramah.

"Saya... saya mau pesan kamar." ucapnya sambil menggigit bibir bawahnya.

"Silahkan anda mengisi daftar tamu terlebih dahulu bu?"

Kinara mengambil pulpen dengan tangan gemetar ketika melihat nama Geffie Danu Nugraha tertera di daftar tamu hotel.

"Mbak bisa saya meminta kamar di sebelah tamu ini? kami janjian memesan kamar bersebelahan karena akan mengadakan meeting." ucap Kinara sedikit memaksa.

Resepsionis itu nampak terdiam seperti tidak mempercayai ucapan Kinara. Kinara yang tahu arti tatapan resepsionis itu lantas langsung mengeluarkan lima lembar uang pecahan seratus ribu rupiah untuk di berikan kepada resepsionis itu.

"Kamu tenang saja saya hanya sebentar, saya janji tidak akan menimbulkan keributan." ucap Kinara sambil memberikan beberapa lembar uang tersebut kepada resepsionis itu.

"Baiklah bu, tapi saya harap anda bisa memegang janji anda." ucapnya yang di balas Kinara dengan anggukan.

Resepsionis tersebut lantas menulis sebuah nomor kamar dan memberikannya kepada Kinara. Kinara yang paham dan mengerti lantas langsung melngkahkan kakinya menuju ke arah lift untuk naik ke lantai lima.

******

Di dalam lift Kinara membuka perlahan genggaman tangannya yang berisi kertas bertuliskan nomor kamar hotel yang di berikan resepsionis tadi.

Setetes air mata tiba tiba saja lolos dan turun dengan begitu saja membasahi pipi Kinara, dengan gerakan cepat ia mengusap air mata itu kemudian tersenyum.

"Aku yakin mas Geffie tidak akan semudah itu berpaling, mungkin mas Geffie sedang bertemu klien dan kebetulan Fara membantunya." ucap Kinara sambil mengukir senyum di wajahnya.

Ting

Suara pintu lift terbuka terdengar nyaring membuat Kinara lantas bergegas keluar dan menuju ke arah nomor kamar yang tertulis di kertas itu.

Setelah sampai tepat di depan pintu, Kinara antara yakin dan tidak yakin hendak menekan bel pintu kamar tersebut. Tangannya benar benar terasa berat ia takut akan kenyataan yang bisa saja terungkap jika ia memencet tombol tersebut.

Cukup lama Kinara terdiam dengan bimbang sampai kemudian ia membulatkan tekad untuk menekan bel, namun sayangnya tepat pada ketiga kalinya Kinara lantas berlari ke sudut tembok untuk bersembunyi, hatinya benar benar tidak siap menerima kenyataan ini.

Cklek

Suara pintu terbuka membuat Kinara dengan spontan menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Geffie tengah berdiri sambil menatap ke kanan dan ke kiri mencari siapa yang sudah menekan bel pintu kamarnya dengan tampilan yang sudah mengenakan handuk kimono hotel, pikiran buruk mulai menggelayuti Kinara melihat sang suami memakai pakaian seperti itu karena Kinara tentulah bukan wanita yang bodoh, sampai kemudian pikiran itu benar benar terjadi dan menjadi kenyataan kala Fara tiba tiba muncul dan langsung bergelayut manja di bahu Geffie.

"Siapa sayang?" tanya Fara sambil membenamkan wajahnya di bahu Geffie.

"Entahlah, sepertinya hanya orang iseng."

"Sebaiknya kita masuk dan melanjutkan apa yang sudah tertunda, bukankah kamu sudah tidak sabar?" ucap Fara dengan nada yang menggoda kemudian mengalunkan kedua tangannya di leher Geffie lalu mencium pipinya dengan mesra sambil mendorong Geffie agar masuk ke dalam dan tak lupa menutup pintu.

Bruk

Dunia Kinara seakan runtuh menyaksikan suaminya sendiri berselingkuh dengan sahabat dekatnya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Air mata mulai membasahi pipinya dengan deras ia benar benar tidak tahu harus bagaimana lagi kali ini, ia tentu saja tidak menyangka bahwa suami yang selama ini menjadi panutannya berubah menjadi seseorang yang tega menghujamnya dengan ratusan batu.

Kinara menutup mulutnya dengan rapat, walau sedang hancur tentu saja Kinara tidak melupakan janjinya terhadap resepsionis itu untuk tidak membuat keributan.

******

Kinara menghentikan mobilnya tepat di halaman rumahnya. Kinara tidak berani masuk karena ia yakin putri kecilnya pasti belum tidur dan akan menanyainya dengan berbagai pertanyaan yang runtut dan tentu saja hal itu akan membuat Kinara kesusahan dalam menjawabnya.

Kinara membenamkan wajahnya di kedua tangan yang bertumpu pada stir mobil, pikirannya kali ini benar benar kacau, bagaiman mungkin suami yang selalu bersikap lembut serta penyayang dalam sekejap berubah menjadi seorang peselingkuh. Kinara menghembuskan nafasnya perlahan berkali kali untuk membuat dirinya tenang namun tetap saja gagal dan gagal lagi.

"Bagaimana aku bisa bertahan jika sudah seperti ini?" ucapnya pada diri sendiri.

Potongan demi potongan kenangan terlintas dan berputar di benaknya, tidak ada kata lain yang terus berputar selain kata mengapa mengapa dan mengapa, bukankah selama ini hubungan mereka selalu baik? lalu dimana letak salahnya? apakah ia terlalu naif atau mungkin terlalu mudah untuk di bohongi? sehingga selama ini suaminya berhasil memanipulasi segalanya.

"Apa salahku mas? apa aku benar benar menjadi seorang istri yang gagal? hingga tidak bisa membuat suamiku hanya memandang satu wanita saja? harus bagaimana aku sekarang?" ucap Kinara sambil memukul mukul dadanya yang sesak karena menahan tangisnya agar tidak terisak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mela Wati

Mela Wati

sakit ketika kita harus overtaking akan suami tapi hal yg kita overtaking in itu adalah kenyataan.

2022-08-01

1

mila

mila

suka gemes ga si sama cerita2 kayak gini,tapi masih penasaran aj buat di baca....sukses selalu thor🌷

2022-07-13

2

Nurr Amirr🥰💞

Nurr Amirr🥰💞

Salam thor🙏🙏🙏... aqu mampir di karyamu✌️🥰🥰🥰...semoga sentiasa success💪💪💪😘

2022-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit yang tiba tiba muncul
2 Menggali luka sendiri
3 Bukan salah Delisha
4 Setidaknya aku tidak sendiri di dunia ini
5 Hanya butuh sebuah penjelasan
6 Apakah kata maaf terlalu mudah?
7 Memanfaatkan kesempatan yang ada
8 Impian dan angan yang pupus
9 Tidak mungkin dia tahu bukan?
10 Tidak ada dalam kamusku
11 Sudah terlalu lelah
12 Jangan samakan aku dengan mereka
13 Penggunaan kata yang ambigu
14 Kaca yang retak tidak akan bisa kembali
15 Bagai berjalan di atas seutas tali
16 Kenapa rasanya sakit sekali?
17 Kenapa harus dia?
18 Baru memulai
19 Apa kamu bahagia?
20 Tidak semua pria sama
21 Over thinking
22 Masalah baru
23 Permen kapas
24 Apa dia selingkuh?
25 Aku harus apa?
26 Sesulit itu memaafkan
27 Mertua?
28 Apa aku hanya sebuah patung?
29 Menantu idaman
30 Hanya ada satu jawaban diantara dua pilihan
31 Apakah aku siap untuk bercerai?
32 Duda baru
33 Jika perlu kau bisa meneken kontrak
34 Apa kamu ingin membalas ku?
35 Istimewa di mata orang yang tepat
36 Seperti binatang
37 Seakan tahu
38 Seorang sampah seperti mu!
39 Enggan untuk bertemu
40 Unit Penthouse
41 Surat dari pengadilan
42 Aku tidak akan menanggung kekalahan ku sendiri
43 Jauh lebih baik daripada dirimu
44 Apa aku bisa mendapat hak asuh penuh?
45 Sama sama mendapat barang bekas
46 Berwajah aneh
47 Apa aku anak mama?
48 Apa yang papa lakukan?
49 Dosa di masa lalu?
50 Penyusup
51 Jauhkan tangan kotor mu!
52 Aku ingin kau melakukan satu hal
53 Aku ingin membuat mu bergantung padaku
54 Biar waktu yang akan menjawab
55 Jangan menyesalinya
56 Permainan baru
57 Bukankah masakan bunda lezat?
58 Gulung tikar?
59 Batu berlian yang ingin ku jaga
60 Dia menggemaskan
61 Aku ingin melihatnya!
62 Hanya milik ku
63 Pengacara selalu saja banyak bicara
64 Undangan makan malam
65 Tepat sasaran
66 Orang macam apa dia?
67 Pengaruhnya sangatlah besar
68 Melangkah ke depan
69 Hanya tipuan?
70 Percayakan padaku
71 Bertaruh pada takdir
72 Pabrik uang?
73 Pintar merayu
74 Terlalu tua untuk memulai kembali
75 Mungkin aku hanya gugup
76 Kepercayaan yang hilang
77 Apa kau bisa menjelaskannya?
78 Bukan jodoh?
79 Halusinasi?
80 Di pecat
81 Dihempaskan begitu saja
82 Pergilah Ning...
83 Aku sudah memaafkan mu
84 Bodoh
85 Menyesal namun sudah terlambat
86 Apakah ini hanya gurauan bagimu?
87 Mendengarnya saja sudah tidak sudi
88 Dipermainkan
89 Ada yang aneh
90 Tentu saja aku merindukannya
91 Kehilangan segalanya
92 Tetap saja rasanya sakit
93 Ternyata begitu mudah
94 Jangan benci aku
95 Aku menemukannya
96 Mama...
97 Hanya orang luar
98 Ayah dan anak
99 Aku akan mencoba menerimanya
100 Cepat sekali berubah
101 Memulai kembali?
102 Apa aku terlalu kejam?
103 Apa yang sedang kalian lakukan?
104 Pintar menipu
105 Harus bagaimana?
106 Es krim
107 Gelisah
108 Dia semakin cantik
109 Awas saja kau!
110 Bukan aku
111 Mempermudah segalanya
112 Kecolongan lagi
113 Bisakah kita untuk akur?
114 Kasus yang rumit
115 Redam berita itu
116 Salah bicara
117 Pukulan yang telak
118 Asumsi
119 Apakah dia pelakunya?
120 Dosa apa?
121 Kenangan buruk masa lalu
122 Mengedepankan ego
123 Apapun yang terjadi, aku harus membawanya!
124 Kau pikir kau siapa?
125 Apa dia ingin balas dendam?
126 Aku yakin kamu akan bahagia
127 Oma Arsa?
128 Terlalu manis
129 Bunda pulang...
130 Memperbaiki segalanya
131 Hari pernikahan
132 Berkorban
133 Untuk terakhir kalinya
134 Bukankah aku terlalu baik padamu?
135 Ending
136 Ekstra part
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Kenyataan pahit yang tiba tiba muncul
2
Menggali luka sendiri
3
Bukan salah Delisha
4
Setidaknya aku tidak sendiri di dunia ini
5
Hanya butuh sebuah penjelasan
6
Apakah kata maaf terlalu mudah?
7
Memanfaatkan kesempatan yang ada
8
Impian dan angan yang pupus
9
Tidak mungkin dia tahu bukan?
10
Tidak ada dalam kamusku
11
Sudah terlalu lelah
12
Jangan samakan aku dengan mereka
13
Penggunaan kata yang ambigu
14
Kaca yang retak tidak akan bisa kembali
15
Bagai berjalan di atas seutas tali
16
Kenapa rasanya sakit sekali?
17
Kenapa harus dia?
18
Baru memulai
19
Apa kamu bahagia?
20
Tidak semua pria sama
21
Over thinking
22
Masalah baru
23
Permen kapas
24
Apa dia selingkuh?
25
Aku harus apa?
26
Sesulit itu memaafkan
27
Mertua?
28
Apa aku hanya sebuah patung?
29
Menantu idaman
30
Hanya ada satu jawaban diantara dua pilihan
31
Apakah aku siap untuk bercerai?
32
Duda baru
33
Jika perlu kau bisa meneken kontrak
34
Apa kamu ingin membalas ku?
35
Istimewa di mata orang yang tepat
36
Seperti binatang
37
Seakan tahu
38
Seorang sampah seperti mu!
39
Enggan untuk bertemu
40
Unit Penthouse
41
Surat dari pengadilan
42
Aku tidak akan menanggung kekalahan ku sendiri
43
Jauh lebih baik daripada dirimu
44
Apa aku bisa mendapat hak asuh penuh?
45
Sama sama mendapat barang bekas
46
Berwajah aneh
47
Apa aku anak mama?
48
Apa yang papa lakukan?
49
Dosa di masa lalu?
50
Penyusup
51
Jauhkan tangan kotor mu!
52
Aku ingin kau melakukan satu hal
53
Aku ingin membuat mu bergantung padaku
54
Biar waktu yang akan menjawab
55
Jangan menyesalinya
56
Permainan baru
57
Bukankah masakan bunda lezat?
58
Gulung tikar?
59
Batu berlian yang ingin ku jaga
60
Dia menggemaskan
61
Aku ingin melihatnya!
62
Hanya milik ku
63
Pengacara selalu saja banyak bicara
64
Undangan makan malam
65
Tepat sasaran
66
Orang macam apa dia?
67
Pengaruhnya sangatlah besar
68
Melangkah ke depan
69
Hanya tipuan?
70
Percayakan padaku
71
Bertaruh pada takdir
72
Pabrik uang?
73
Pintar merayu
74
Terlalu tua untuk memulai kembali
75
Mungkin aku hanya gugup
76
Kepercayaan yang hilang
77
Apa kau bisa menjelaskannya?
78
Bukan jodoh?
79
Halusinasi?
80
Di pecat
81
Dihempaskan begitu saja
82
Pergilah Ning...
83
Aku sudah memaafkan mu
84
Bodoh
85
Menyesal namun sudah terlambat
86
Apakah ini hanya gurauan bagimu?
87
Mendengarnya saja sudah tidak sudi
88
Dipermainkan
89
Ada yang aneh
90
Tentu saja aku merindukannya
91
Kehilangan segalanya
92
Tetap saja rasanya sakit
93
Ternyata begitu mudah
94
Jangan benci aku
95
Aku menemukannya
96
Mama...
97
Hanya orang luar
98
Ayah dan anak
99
Aku akan mencoba menerimanya
100
Cepat sekali berubah
101
Memulai kembali?
102
Apa aku terlalu kejam?
103
Apa yang sedang kalian lakukan?
104
Pintar menipu
105
Harus bagaimana?
106
Es krim
107
Gelisah
108
Dia semakin cantik
109
Awas saja kau!
110
Bukan aku
111
Mempermudah segalanya
112
Kecolongan lagi
113
Bisakah kita untuk akur?
114
Kasus yang rumit
115
Redam berita itu
116
Salah bicara
117
Pukulan yang telak
118
Asumsi
119
Apakah dia pelakunya?
120
Dosa apa?
121
Kenangan buruk masa lalu
122
Mengedepankan ego
123
Apapun yang terjadi, aku harus membawanya!
124
Kau pikir kau siapa?
125
Apa dia ingin balas dendam?
126
Aku yakin kamu akan bahagia
127
Oma Arsa?
128
Terlalu manis
129
Bunda pulang...
130
Memperbaiki segalanya
131
Hari pernikahan
132
Berkorban
133
Untuk terakhir kalinya
134
Bukankah aku terlalu baik padamu?
135
Ending
136
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!