Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B8
Ferdian yang melihat Fanesha hanya berdiri dia pun akhirnya bersuara "Nona kamu hanya mau berdiri disitu saja menjadi patung selamat menikmati?" Ucap Ferdian
Fanesha yang mendengar ucapan Ferdian langsung saja duduk di samping Ferdian dengan sedikit jengkel dengan ucapan Ferdian.
"Stefan, Diky, dan kamu Ferdian kenalkan ini kedua sahabatku Rebecca dan Renna"
"hai Renna, Rebecca, Stefan, Diky" mereka ber 4 berkenalan 1 sama lain hanya Ferdian saja yang diam saja dan sibuk dengan Hp jadulnya.
Rebecca dan Renna pun merasa aneh dengan Ferdian yang terlihat acuh dengan mereka.
"Rebecca Renna maaf Ferdian lagi sedang ada sedikit masalah jadi dia sedang kurang baik suasana hatinya, tolong kalian maklumi ya" ucap stefan pelan namun masih terdengar oleh Ferdian.
Ferdian yang mendengar itu lalu mendongakan kepalanya untuk melihat kearah Rebecca dan Renna dan dengan suara yang pelan memperkenalkan dirinya. "hallo Nona Rebecca Nona Renna saya Ferdian" ferdian memperkenalkan dirinya, lalu kembali berpura-pura sibuk dengan Hp jadulnya, padahal dia hanya keluar masuk room chat saja.
Sementara itu Fanesha yang diam sedari tadi pun memanggil Diky dan mengajak Diky untuk pindah meja dengan alasan mau meminta tolong sesuatu sesungguhnya Fanesha penasaran dengan apa yang terjadi dengan Ferdian.
Setelah Diky dan Fenesha tiba dimeja lain Fanesha pun mempertanyakan semuanya, dan pada akhirnya Diky pun menceritakan semua yang menyebabkan Ferdian seperti itu.
Setelah Fanesha mendengar semua cerita yang di alami oleh Ferdian dimasa lalu, Fanesha jadi tau jika memang tidak ada yang salah dari perkataannya dia tadi di kelas melainkan karena pengalaman buruk yang menimpa Ferdian lah yang membuatnya seperti itu, dan menjaga jarak dengan orang-orang kalangan atas selain kedua sahabatnya itu yang dikenalnya cukup baik.
"Jadi Fanesha aku atas nama Ferdian meminta maaf untuk mu karena sikapnya itu, jika memang tidak mengenakan di hati mu" ucap diki meminta maaf.
".........."
Belum sempat Fanesha menjawab tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari belakang Fanesha yang tak lain Ferdian. "Kamu tidak perlu meminta maaf kepada Nona Fanesha Diky disini aku yang salah" Ferdian pun duduk di sebelah Diky kemudian menepuk pundaknya dan berkata "Kembalilah temani Stefan, biar aku bicara berdua dengan Nona Fanesha"
Diky yang mendengar itu dia pun melihat ke arah Fanesha, Fanesha pun menganggukkan kepalanya yang mengartikan bahwa dia tidak masalah jika hanya berdua dengan Ferdian.
"Bagaimana Nona sudah Puas setelah mendengar cerita masalalu ku yang sering di hina oleh orang lain? Orang yang dulu aku sangat percaya bahwa dia orang yang baik tapi ternyata dia pun ikut menghina ku?" Tanya Ferdian
"aku akan menjawab setelah kamu berhenti memanggil ku dengan sebutan NOOONAAA!!!" jawab Fanesha dengan tegas dan masih terlihat masih jengkel dengan Ferdian yang masih memanggil nya dengan sebutan Nona.
"Oke baik aku akan memanggil mu Fanes bagaimana?"
"terserah kamu, asal jangan memanggil ku dengan sebutan NONA!!! MENGERTI??"
"sepakat. Jadi bagaimana jawaban atas pertanyaan aku yang tadi?"
"Belum puas karena aku merasa masih banyak yang di sembunyikan oleh Diky"
"Baiklah coba apa yang ingin kamu tanyakan tentang ku?"
"apa benar dengan semua apa yang dikatakan oleh Diky Tadi?"
"Oh itu benar semua, itulah alasan aku jaga jarang dengan orang-orang yang berstatus seperti kalian kecuali Stefan dan Diky yang sudah aku kenal baik. Aku hanya tidak mau kejadian yang sama terulang untuk kedua kalinya" "apa ada lagi?"
"oh iya aku penasaran dengan perkataan yang Jessy dan Luky ucapkan waktu dikelas yang membuat kamu sampai mengebrak meja, bisa kamu ceritakan, mungkin aku bisa membantu mu"
"Maaf untuk yang 1 itu tidak perlu, dahulu aku sudah pernah meminta tolong kepada ayah nya Stefan tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya, yang penting keluarga ku baik-baik saja, aku sudah bisa merasa lega dengan itu semua"
mendengar itu fanesha pun tidak memaksa karena bagaimana pun itu adalah ruang lingkup pribadinya.
"Baiklah sebaiknya kita kembali kemeja mereka, sebelum mereka berfikir yang tidak baik" Ajak Ferdian.
Kemudian mereka pun bangun dari duduknya namun ketika akan melangkah salah 1 kaki fanesha tersandung kaki meja yang mengakibatkan dirinya jatuh kedepan namun belum sampai terjatuh kelantai Ferdian yang melihat reflek menangkap Fanesha yang ingin jatuh kedepan. Dan kejadian itu pun dilihat oleh Diky dan Renna yang ingin menghampiri mereka untuk memberitahu bahwa makanan yang dipesan sudah terhidang diatas meja mereka dan siap untuk mereka nikmati.
"Ehem ehem" Diky pun mengagetkan Ferdian dan Fanesha yang terdiam setelah Ferdian menangkap tubuh Fanesha seperti di dalam Sinetron saja.
Ferdian dan Fanesha pun yang mendengar itu langsung berdiri tegak dengan malu dan canggung atas kejadian barusan.
"Mau sampai kapan kalian berdiri disitu saja, makanan sudah siap disana" Ucap Renna yang jengkel melihat mereka berubah membeku setelah berdiri bukannya langsung berjalan
"iya iya aku segera kesana" ucap Ferdian dan Fanesha secara bersamaan dan membuat mereka semakin canggung.
"Apa apaan kalian ini sih pakai berbicara sama seperti itu hihihi" ledek Renna.
Fanesha yang malu pun langsung menghampiri Renna dan merangkul lengan sahabatnya itu.
"Kamu itu apa-apaan sih Renna bikin aku merasa semakin malu saja" bisik Fanesha sambil berjalan menuju meja mereka.
"hihihi" Renna pun hanya tertawa kecil tidak menjawab apapun lagi selain tertawa.
Setiba mereka ber 4 tiba di meja, mereka langsung duduk dan menyantap makanan yang mereka pesan sambil berbincang ringan hingga makan yang mereka pun hanya menyisakan alat makan dan minum yang tidak mungkin mereka habiskan juga.
Setelah mereka selesai mereka pun masih mengobrol ringan kurang lebih 10 menit dan mereka pun memutuskan untuk pulang bareng dengan berkonvoi menuju kampus mereka lagi karena mobil Rebecca Renna dan Diky masih ada di kampus.
Namun setelah mereka baru saja keluar dari tempat makan yang ada didalam mall, mereka bertemu dengan Luky, Jessy, Karmila Naiba mantan pacar Ferdian yang telah membuat luka yang teramat dalam untuk Ferdian, dan membuat Ferdian menjadi seperti saat ini. Karmila juga anak tunggal dari keluarga Naiba keluarga kaya ke 9 namun dia juga termasuk salah satu Nona tercantik ke 3 yang ada di kota Blitz. dan ada juga Berry Jana anak dari keluarga jana yang berada diurutan ke 8 di kota Blitz ini.
"wow tidak di sangka ya kita bisa bertemu disini" ujar Luky
"Karmila kamu lihat sekarang tipe wanita mantan pacarmu adalah orang aneh yang sok misterius yang setiap waktu memakai masker terus" ujar Jessy kepada Karmila.
"Jaga ucapan kamu Jessy dia itu hanya mantan pesuruh ku yang aku manfaatkan untuk mengerjakan tugas-tugas ku waktu kita masih sekolah di tingkat pertama" Jawab Karmila jujur.
Ferdinan yang mendengar perkataan itu keluar lagi dari mulut Karmila dia pun emosi namun dia menahannya.
"Hey kalian 2 Nona ke 3 dan ke 5 tapi yang tidak punya etika yang baik, lebih baik diam tidak usah banyak merendahkan orang lain dan memanfaatkan nya, ingat suatu saat kalian bakal mendapatkan balasannya, mungkin akan lebih parah" Fanesha menimpali ucapan mereka.
"Benar, dan kalian jangan juga sok paling suci tidak memiliki kekurangan hanya karena kalian anak dari golongan orang-orang kaya" tambah Rebecca
"Sudahlah Re, Fan, mau bagaimanapun kita berbicara dengan mereka tetap saja mereka merasa paling suci, padahal sih aslinya sudah tidak suci alias obral sana sini upsss" tambah Renna
Mendengar ucapan Fanesha, Rebecca, dan Renna Jessy dan Karmila pun semakin marah dan ingin bergegas menampar Fanesha dan teman-temannya, namun Ferdian dan Diky pun langsung menghadang di depan mereka, sontak saja tangan mereka ditangkap oleh Ferdian dan Diky.
"Kalian jika ingin menghina ku hina saja sepuas kalian aku akan terima semua itu, tapi jangan pernah kalian menyentuh mereka dengan tangan kotor kalian itu, atau kalian akan menyesal nantinya" Ujar Ferdian.
Bersambung.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Dan Mohon maaf juga jika ceritanya terlalu berbelit-belit.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...
ingat 1T diambil 2 juta saldonya 998.000.000.000,_ itu salah besar.