Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 7
"Kata Kak Dita, Mama bukan ibu kandungku, ibu kandungku adalah tante Rindu. Apa itu benar, Mah?."
Bola mata Delia membulat begitu mendengar ucapan putri sambungnya, Delia menggigit bibir bawahnya, tubuh Delia seakan lemas, Akhirnya kebenaran terungkap juga. Mia tahu siapa ibu kandungnya, Delia terpaku sibuk dengan pikirannya dan hati tengah berkecamuk.
"Iya, Mama Delia bukan ibu kandung Mia. Tante Rindu adalah mama kandungmu, Nak!." Jawab Delia membuka mulutnya.
Mia langsung menatap mamanya.
"Jadi benar aku bukan anak mama, hiks" Mia kecewa, Isak tangisnya mulai terdengar.
Sungguh inilah yang membuat Delia dan Husni khawatirkan. Delia memegang kedua bahu Mia menariknya pelan untuk menatapnya, Delia sangat sakit melihat air mata anaknya.
"Mia, dengerin mama. Walaupun mama bukan orang yang melahirkan Mia, tapi mama sayaaang banget sama. Mia." Delia merangkulnya. Ia pun tak dapat lagi menahan Isak tangisnya.
"Mia, tetap anak mama. Mia masih mau' kan, jadi anak mama?." Delia dengan suara seraknya karena menangis.
"Tapi kenapa, Ma? Tante Rindu tidak pernah menemui Mia? Apa karena Mia nakal?." Tanya Mia melepas pelukannya.
Delia menggelengkan kepalanya.
"Gak!, Mia bukan anak nakal! Mia anak baik, kalau soal Tante Rindu tidak pernah menemui Mia biar ayah aja yang jelasin." Delia.
"Mia, disini dulu ya, mama panggil ayahmu kesini." Delia turun dari ranjang Mia.
Delia melangkah keluar dari kamar Mia,
Delia masuk kamarnya sendiri, terlihat Husni sedang mengancing piyama berwarna blue dengan motif polos yang sedang di pakainya.
"Sayang gimana? Apa katanya?." Tanya Husni berjalan mendekatinya.
"Mas, Mia sudah tahu kalau aku bukan ibu kandungnya." Tutur Delia dengan tak bersemangat.
"Apa?." Husni membulat matanya shock.
"Iya, Mas. Bahkan dia sudah tahu kalau Rindu adalah ibu kandungnya!." Delia lagi.
"Maaf. Mas, terpaksa aku memberi tahunya. Ternyata Dita yang sudah mengatakan semuanya." Delia merasa bersalah.
"Lalu Mia bagaimana? Apa dia marah sama kamu?." Husni cemas.
"Aku gak tau, Mas. Tapi sepertinya dia kecewa sama aku. Gimana kalau dia tidak mau menerima aku lagi, Mas?" Delia sangat sedih. Delia menangis sesenggukan.
"Hussh, jangan berpikir seperti itu." Husni memeluk istrinya, untuk membuatnya tenang. Husni membawa istri yang masih di pelukannya duduk di atas ranjang. Husni menggenggam kedua tangan istrinya.
"Aku yakin walaupun Mia sudah tahu kalau kamu bukan ibu kandungnya, dia akan tetap menyayangimu." Husni menghiburnya.
Setelah tenang Delia menghapus air matanya dengan jari-jarinya.
"Mas. Mia sedang menunggumu, dia tanya kenapa mba Rindu tidak pernah menemuinya?." Delia memberi tahu.
"Baiklah, aku akan menemuinya!." Husni.
Husni bangkit dari duduknya, "Mas, tolong bicara baik-baik ya," Delia pintanya.
Husni menganggukan kepala, tanda setuju.
Husni mengetuk pintu kamar Mia, tak ada jawaban, Husni masuk kamarnya. Terlihat Mia sedang berbaring di ranjang miliknya. Husni duduk di tepi ranjang. ia tahu putrinya belum tidur.
"Sayang, ayah mau bicara sebentar, boleh?." Husni Meminta waktu.
Mia berbalik badan menghadap sang ayah.
"Sayang, ayah tahu kamu pasti sangat terkejut, setelah kamu tahu kalau ternyata mama Delia bukan ibu kandungmu." Husni memulai pembicaraan. Mia hanya diam.
"Mia. Kamu tahu saat kamu masih kecil, saat itu usia kamu dua tahun dua bulan. Waktu itu kamu sakit, kamu demam. Kamu rewel sekali, kamu nangis kejer, gak mau di ajak siapa-siapa. Kamu selalu minta ayah terus menggendongmu, tapi anehnya, kamu malah mau ikut di gendong sama mama Delia yang saat itu adalah tetangganya nenek." Husni cerita mengenang masa kecil anaknya.
"Apa benar begitu, Yah." Mia mulai penasaran. ia pun bangun dan duduk di ranjang berhadapan dengan ayahnya, Husni menganggu.
"Ya, di saat semua orang bingung, Kakek, Nenek, Om Yudi dan Tante Klarisa tidak dapat membujuk kamu yang nangis terus, tapi begitu kamu melihat mama Delia, Kamu langsung merengek minta di gendong sambil bilang, Mama, Mama" Husni.
"Tapi dia bukan mama aku?." Mia dengan raut kecewa dan sedih.
"Mia, dengerin ayah. Walaupun mama Delia bukan mama kandung Mia, tapi mama Delia sayang banget sama kamu. Mia tau, barusan mama menangis. Dia sedih dan merasa kalau kamu gak sayang lagi sama mama. Setelah kamu tahu mama Delia bukan ibu kandungmu." Husni tuturnya.
"Maafin Mia, Yah!." Mia merasa bersalah.
"Gak apa-apa, kata mama kamu tanya kenapa? Tante Rindu tidak pernah menemui Mia?." Husni, Mia mengangguk, Husni menyiapkan diri mencari jawaban yang tepat. ia memegang tangan mungil anaknya.
"Begini sayang, Ayah dan Tante Rindu pernah menikah lalu punya anak, yaitu kak Dita dan kamu. Karena suatu hal, ayah dan Tante Rindu pisah. Maafin ayah, karena gak bisa jelasin kenapa ayah dan tante Rindu pisah? Karena itu urusan orang besar kamu masih belum mengerti." Husni menjelaskan nya.
"Ayah, Kata Kak Dita mama Delia mau merebut aku dari Tante rindu, apa dulu mama Delia juga rebut Ayah dari tante Rindu?." Mia, sungguh Husni tidak habis pikir dengan pikiran dewasa anaknya, dengan pertanyaan di luar kepala seorang anak kecil.
"Gak sayang, itu gak benar sama sekali. Bahkan Ayah dan Mama bertemu dengan Mama Delia setelah enam bulan Ayah dan Tante Rindu pisah." Husni menjelaskannya.
"Mia, Ayah tahu. Kamu masih bingung, tapi jangan salahin Mama kamu ya, Nak?." Husni pintanya.
Mia mengangguk walaupun ia tak lagi mengatakan sesuatu.
"Ayah dan Mama sayang banget sama kamu, Nak!."
Husni mengecup kening sang putri.
"Bagaimana, Mas? Kamu sudah bicara' kan sama Mia?." Delia mendekati suaminya yang baru masuk kamar.
Husni menghela nafas beratnya. Bahkan setelah ia menjelaskannya pun Mia masih diam.
"Kamu yang sabar ya, beri dia waktu. Aku yakin dia tidak akan lama terus-terusan diam."
"Ya, Mas. Aku ngerti kok ini pasti gak mudah buat Mia." Delia mencoba memahami posisi anaknya.
Sementara itu di kediaman rumah Bu Susi, Dita sedang belajar, ia duduk di kursi, meja belajar di kamarnya. Rindu masuk kamar putri sulungnya.
"Sayang, Dita. Kamu tahu gak tadi siang, kenapa adik kamu itu tiba-tiba mengamuk?." Rindu tanyanya sambil mendekatinya berdiri di belakang Dita .
Dita meletakkan bolpoin di bukunya di atas meja.
"Se.sebenarnya, adik marah karena dia gak percaya kalau mama adalah ibu kandungnya. Maaf, Ma." Dita menunduk takut di salahkan.
"Jadi Mia sudah tau kalau mama adalah ibu kandungnya, dan Tante Delia bukan ibu kandungnya?." Tanya Rindu sekali lagi
Dita mengangguk.
"Tapi kenapa kamu diam saja
Tidak mengatakan apapun sewaktu kita di sana?." Rindu
"Sebenarnya kami ingin memberi tahukan pada kalian, tapi tiba-tiba Mia jadi nangis dan marah-marah." Dita
kmu ntti x dapat penggan ti..
yg lebih baik segalax ...