Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
Malam menjelang setelah sholat Maghrib Rana baru keluar dari dalam kamarnya dan langsung menuju meja makan karena dia yakin keluarganya semua pasti berkumpul di meja makan
"malam ma,pa,kakak,abang,adek" sapa Rana lalu mendudukkan dirinya di kursi tempatnya biasa dudu kursi paling ujung sedangkan saudara-saudarinya duduk berdekatan dengan kedua orang tuanya
"hemm "hanya itu jawaban yang Rana dapatkan itupun hanya deheman dari sang kakak yangain hanya diam
Rana hanya mengepalkan tangannya di bawah meja, tapi Rana tidak pernah mau protes pada mereka semua karena hanya bentakan dan cacian yang akan mereka lontarkan untuk Rana
Setelah duduk Rana mengambil makanannya sendiri tidak seperti saudaranya yang lain ibunya akan mengambilkan makanan untuk mereka
"ma tolong dong udang tepungnya " ucap Rana karena udang tepung yang di inginkannya ada di depan Raka dan itu jauh dari jangkauan Rana yang berada di ujung
Raya yang mendengar itu segera bangkit dari duduknya dan berniat memberikan udang tepung yang kakaknya inginkan
"mau kemana kamu raya !?" tanya sang mama
"mau kasi ini kekak Rana ma!!" jawab Raya
"duduk,dia itu punya kaki dan tangan biar kakakmu sendiri yang ambil" ucap mama Sania
Raya pun kembali duduk di tempat duduknya
"jangan manja kamu Rana,sana ambil sendiri " ucap papa Nathan
"iya pa maaf " jawab Rana dan berdiri dari duduknya lalu mendekati tempat duduk adiknya Raya di mana di hadapannya itu ada udang tepung yang di inginkannya
Rana mengulurkan tangannya untuk mengambil Udang tepung kesukaannya tapi belum juga tangannya sampai di piring wadah Udang itu mama Sania sudah menegurnya
"jangan ambil banyak-banyak dua aja adik sama kakakmu masih mau " ucap mama Sania
"iya ma" jawab Rana hatinya terasa berdenyut sakit karena mamanya mementingkan saudara saudaranya padahal mereka sudah makan banyak sedangkan Rana belum makan satu pun
"ini kak punya Raya,Raya sudah bosan makan ini" ucap Raya Memberikan dua ekor Udang tepung miliknya
Rana hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada adiknya itu karena Rana memang sudah biasa mendapatkan lebih atau sisa adiknya jika adiknya sudah bosan baik itu pakaian maupun makanan
"makasih dek"jawab Rana
"iya kak sama-sama " jawab Raya merasa senang karena kakaknya mau menerima sisanya walaupun dia belum memakannya
Rana kembali ketempat duduknya dan memakan makanannya
"Pa Rana belikan ponsel baru dong,ponsel Rana layarnya pecah pah kemarin nggak sengaja jatuh dari saku baju Rana" ucap Rana sambil memakan makanannya
"bisa nggak sih kalau makan itu nggak ribut,bikin nggak nafsu makan aja" ucap Raka meletakkan sendoknya dengan kasar hingga piringnya berdentang keras terkena sendoknya
"maaf kak" jawab Rana menundukkan wajahnya
" lekas habiskan makanan kalian" ucap papa Nathan tegas dan mereka pun segera menyelesaikan makan mereka
Setelah makan mereka meninggalkan meja makan sedangkan Rana membantu bik Marmi membereskan meja makan
"nggak usah non biar bibi saja yang selesaikan " ucap bi Marmi
"nggak apa-apa bi " jawab Rana dan terus membantu bik Marmi
Setelah semua bersih Rana meninggalkan bi marmi di dapar dan menuju ruang keluarga ingin bergabung dengan keluarganya
Saat Rana akan sampai di dekat dimana keluarganya berkumpul Rana mendengar rengekan kakaknya Raka yang meminta motor baru pada Ayahnya
"Pa aku mau beli Motornya Bang Reza soalnya motornya itu bagus banget pa lagian bang Reza jualnya murah " ucap Raka
"emangnya di jual berapa dek!?" tanya Hardi
" 300 juta kak" jawab Raka
"ya sudah besok kakak ikut kamu liat motornya kalau cocok kita beli" jawab Hardi
"beneran ya kak!?" tanya Raka memastikannya
"beneran " jawab Hardi
"makasih kak,kakak memang is the best deh pokoknya " ucap raka bahagia
Rana tersenyum melihat kakaknya bahagia dan dia berfikir jika meminta kakaknya untuk mengganti ponselnya yang rusak pasti tidak masalah karena ponsel yang di inginkannya hanya harga beberapa juta sedangkan kakak keduanya meminta Motor yang harga Ratusan juta pun di iyakan
"kak Ardi,Rana juga dong di beliin ponsel ya" ucap Rana duduk di samping sang ibu lalu memeluk lengan ibunya tapi segera di tepis oleh mama Sania
"ihhhh apaan sih kamu,sana gerah tau" ucap mama Sania
"maaf ma" ucap Rana tersenyum walaupun dalam hatinya meringis pilu karena selalu saja dapat penolakan jika mendekati keluarganya kecuali sang adik
"mau ya kak Gantiin ponsel Rana!?" ucap Rana lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari dang kakak
"Nanti kalau kakak punya uang" jawab Hardi ketus lalu berdiri dari duduknya dan pamit pada mama dan papanya lalu naik kelantai dua menggunakan lift
Tak lama semuanya pun meninggalkan Rana sendirian di ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah katapun
Rana hanya tersenyum melihat semuanya dia sudah terbiasa di perlakukan seperti itu tapi rana tidak pernah bosan mendekati mereka demi untuk mendapatkan perhatian mereka
Setelah semua keluarganya masuk kedalam kamar mereka masing-masing Rana pun naik ke kamarnya yang juga berada di lantai dua di lantai yang sama dengan ke empat saudaranya akan tetapi kamar rana berada di ujung dan akses kekamarnya menggunakan Tangga biasa tidak sama seperti ke empat saudaranya
Bahkan kamar Rana dan saudaranya yang lain itu di beri penyekat alasannya agar Rana tidak kekamar saudaranya untuk merecokinya
Rana masuk kedalam kamarnya dan duduk di atas tempat tidurnya yang hanya tempat tidur biasa beralaskan kasur kapuk yang sudah mulai mengeras karena sudah bertahun-tahun tak pernah di ganti tapi Rana tidak pernah protes Rana hanya sibuk membuat ulah demi bisa menarik perhatian keluarganya
Rana mengambil tas sekolahnya yang baru di beli lewat online
Rana sengaja melakukan itu semua karena selama ini permintaannya tak pernah di turutin makanya Rana nekad memesan online semua kebutuhannya seperti tas ransel,sepatu,buku tulis dan alat-alat tulis lainnya
"untung saja aku punya ide cemerlang pesan online perlengkapan sekolah kalau enggak tas dan sepatu tinggal aku ikat pakai tali rafia " ucap Rana mengelus semua perlengkapan sekolahnya yang baru satu persatu
"tapi kenapa aku nggak sekalian pesan seragam sekolah ya kan seragamku sudah berulang kali di jahit" ucap Rana
"tapi biarlah aku akan menabung uang jajan untuk beli seragam baru biar nanti pas naik kelas 11 pakai seragam baru kan tinggal beberapa bulan lagi udah naik kelas yang penting sekarang aku harus lebih giat lagi belajar biar dapat juara umum " ucap Rana
"pasti mama dan papa bangga pada Rana kalau bisa jadi juara umum dengan nilai terbaik " ucapnya lagi membayangkan Mama dan papanya memeluknya karena sudah membuat mereka bangga
Rana tersenyum senyum sendiri membayangkan itu semua
Rana segera mengambil buku tugas yang di berikan oleh gurunya
Rana segera menyelesaikannya dan semua tugasnya selesai saat jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul sebelas malam
Setelah menyelesaikan tugasnya rana membereskan peralatan sekolahnya lalu mengistirahatkan tubuhnya
...****************...
Mampir disini juga ya di karya baru mak othor semoga para pembaca setia mak othor nggak merasa kecewa dengan ceritanya
Makasih untuk semuanya 🥰😍😍😘😘😊😊🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻