Glorya Amira Putri. seorang gadis yang mandiri dari kecil karena perpisahan kedua orangtuanya disebabkan kematian.
Andreu Gilbert Edizon seorang Tuan muda yang angkuh dan dingin,yang sangat tampan dan juga terlahir Jenius.
Dinovel ini akan mengisahkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. bagaimanakah kisah mereka ----} yuk intip..😀🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Pagi sudah menampakan diri,
Amira sudah terbangun sejak pukul 4 pagi seperti biasanya setelah mencuci wajahnya,Amira menyempatkan diri kedapur mengerjakan pekerjaan seperti mencuci piring,pakaian dan juga pagi ini membuat sarapan untuk semuanya.setelah selesai dia kembali kedalam kamarnya untuk segera mandi juga bersiap siap pergi bekerja.
Hari ini,hari pertama Amira bekerja jadi dia tidak ingin datang terlambat,karena Amira berangkat mereka bundanya belum bangun jadi Amira memutuskan membuat sebuah surat mengatakan bahwa dia sudah berangkat juga memberitahui jika sarapan sudah di buatnya.
Pukul 6:50 pagi itu,Amira tiba di kantor Giledz One,setelah memarkirkan mobilnya Amira lansung masuk,tidak lupa menyapa resepsionis.
"Selamat pagi mbak" Ucap Amira.
"Selamat pagi juga,Nona Glorya ya,Tuan muda berpesan nanti Nona lansung saja naik kelantai atas keruang kerja Tuan muda.." Ucap Sari menjelaskan.
"Oh ya Mbak,terimakasih informasinya,
kalau begitu saya permisi." ucap Amira.
"Silahkan" ucap Tari.
Amira berlalu menuju kearah lif lalu menekannya menuju ruangan Tuan muda Andreu berada untuk memulai pekerjaannya,tidak terlalu lama Amira sudah sampai disana.masih di depan pintu,Amira dengan ragu-ragu ingin mengetuk pintu ruangan Andreu tetapi ketika akan mengetuk pintu itu tiba- tiba suara pak Rendi dari belakang memanggilnya.
"Nona glory.." ucap Rendi membuat Amira menoleh kebelakang.
"Eh..Iya Tuan Rendi,selamat pagi Tuan.." Ucap Amira.
"Pagi juga,mau masuk,kalau begitu mari ikut saya." Ucap Rendi lansung di angguki Amira lalu dia mengikuti langkah kaki Rendi masuk keruangan Tuan muda Andreu.
Suara pintu terbuka,Andreu yang sudah tau siapa yang datang hanya diam di tempat duduknya sambil melihat berkas di mejanya.
"Selamat pagi Tuan muda,Nona Glory sudah datang.." Ucap Rendi.
"Kau tau apa yang harus kau lakukan Ren.."Jawabnya tampa menoleh.
"Baik Tuan muda.."Ucap Rendi lalu menoleh kearah Amira.
"Nona Glory mari ikut saya.." ucap Rendi berjalan yang di ikuti Amira dari belakang pergi kearah ruangan dekat pintu masuk yang hanya di batasi dinding kaca transparan,disana juga sudah ada tempat duduk dimana diatas meja tersebut sudah banyak tumpukan berkas.
"Tuan muda memerintahkan ruang kerja nona di satukan disini bersama Tuan muda,untuk mempermudah Tuan muda memanggil nona,saat Tuan muda memerlukan Nona.Untuk hari ini Nona bisa mulai berkerja dengan mempelajari berkas yang sudah saya siapkan di meja nona,nanti saya juga akan memberitahukan apa saja perkerjaan nona.Apa ada yang ingin di tanyakan?" Ucap Rendi.
"Baik Tuan terimakasih.Em..mengenai Apartemen saya Tuan." ucap Amira.
"Oh saya hampir lupa,ini kartu Akses dan juga pinnya Apartemen kamu,Nona bisa lansung tinggal disana,nomor 999. sedangkan di paling atas,itu Apartemen Tuan muda.." ucap Rendi memberitahu Amira.
"Tuan bisakah saja ijin tidak larut malam pulang hari ini,soalnya saya harus mengambil barang-barang saya di rumah kakak saya." Ucap Amira.
"Nanti saya akan tanyakan pada Tuan muda,sekarang Nona mulailah bekerja dan jangan lupa pelajari berkas itu. kalau begitu saya permisi " ucap Rendi di angguki Amira.
"Baik Tuan." ucap Amira.
Rendi kembali mendekati meja kerja Andreu.
"Tuan saya sudah jelaskan semua dengan Nona Glory,sebentar lagi kita akan meeting dengan rekan bisnis Tuan dari kota C." Ucap Rendi.
Mendengar penjelasan Rendi,Andreu bangun dari tempat duduknya lansung berjalan menuju arah pintu keluar, belum benar sampai kepintu Andreu berbicara yang terdengar oleh Amira saat itu tengah duduk sambil memperlajari berkas yang di berikan Rendi.
"Bilang padanya untuk hari ini kerja sampai jam 3 sore." Ucap Andreu lalu keluar menuju ruangan meeting semantara Rendi berbelok kearah Amira sebentar menyampaikan pesan Tuan mudanya.
"Nona sudah mendengar yang Tuan muda katakan?" Tanya Rendi.
"Iya Tuan saya dengar,sampaikan pada Tuan muda terimakasih sudah mengijinkan saya." Ucap Amira.
"Baik Nona." ucap Rendi lansung keluar menyusul Tuannya keruang meeting.
Di ruangan Amira,
dia sangat senang sudah mendapatkan Ijin pulang awal,dia pun segera mengabari keluarganya kerumah, setelah selesai memberitahui kakak iparnya,Amira kembali melihat pekerjaannya.
Di ruangan lain tempat Andreu meeting bersama rekan bisnisnya baru di mulai tetapi sudah terdengar suara yang membuat orang disana ketakutan.
"Jelaskan padaku kenapa proyek ini tidak di berjalan sesuai rencana awal,
jika kau membuat alasan tidak masuk akal maka bersiaplah kepalamu aku penggal!!." Ucap Andreu dengan menusuk dan tajam.
Mendengar itu orang itu lansung berkeringat dingin dan tubuhnya juga bergetar.
"Be..begini Tuan,saat ini lokasinya sedang mengalami banjir ja..jadi ada beberapa bahan rusak terkena banjir membuat kami harus membeli bahan yang baru,pekerjaannya juga harus di hentikan menunggu airnya surut." Jelas orang itu dengan gugup.
"Alasanmu bagus sekali"
Prok..prok..prok tepukan tangan Andreu membuat orang itu semakin ketakutan.
"Kau pikir aku tidak tahu hah..?"
plak..
Berkas tersebut melayang kearah wajah orang itu.
Orang itu semakin ketakutan karena sudah menyadari pasti atasannya itu tau kalau dirinya kerupsi uang pembangunan proyek serta penjualan bahan bahan bangunan proyek.
"Ren bawa manusia tidak diri ini,
pastikan jari dan mulutnya tidak di tempat asalnya.dia sudah berani bermain denganku!" Ucap Andreu semakin membuat orang itu ketakutan.
"Untuk kalian,jika ada yang berani bermain di belakangku nasip kalian akan sama dengannya."
Ucap andreu sangat menakutkan.
Setelah itu Andreu lansung keluar dari ruangan meeting meninggalkan mereka yang ketakutan menuju ruangannya.
tampa perasaan dia membuka pintu ruangannya lalu menutupnya dengan membanting pintu itu dengan kuat membuat Amira telonjak keget.Amira melihat jelas Atasannya itu sangat marah tampa berani menegurnya Amira hanya terdiam di tempat duduknya.Amira juga bertanya tanya apa maksud dari ucapan Atasannya.
"Ren pastikan keluarganya merasakan nasip yang sama,setelah itu pergilah kesana kau cek semua datanya dan segera bawakan padaku." ucap Andreu yang tengah menghubungi Rendi yang sudah membawa orang itu keruang eksekusi.
"Kurang hajar!!tu akibatnya berani bermain denganku." ucap Andreu saat ini tengah duduk di kursi kebesarannya sambil memejamkan matanya namun beberapa menit kemudian Andreu tersadar membuka matanya ingat bahwa sekarang dia tidak sendiri di ruangannya itu,ada seketarisnya sekarang.
"Ems..kau kemarilah." Panggilnya.
Mendengar Tuannya memanggil,Amira segera bangun lalu pergi menuju kearah Andreu.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya Amira sebisanya tenang sebenarnya takut karena tadi sempat melihat Atasannya marah.
"Tidak perlu takut aku belum pernah memakan orang.kau bisa buatkan kopi, sekarang pergilah buatkan aku kopi."
Ucap Andreu.
"Baik Tuan,akan saya buatkan." ucap Amira berlalu pergi ingin menuju keluar namun terhenti.
"Kau mau kemana?"
"Tadi Tuan menyuruh saya membuatkan kopi.." Jawab Amira.
"Kau punya mata simpan dimana,kau tidak melihat di samping ruangan ini ada tempat untuk penyeduh kopi,lihat arah kirimu." Ucap Andreu.
"Ya Tuan." Ucap Amira lalu menuju ruang arah kirinya.
bilang ke dari tadi ada tempatnya,aku kan ngak tau kalau ada,dasar Tuan muda pemarah
Gumam Amira dalam hatinya.
"Jangan mengataiku,cepat buatkan kopinya tidak usah manis,awas kalau manis.kau harus meminumnya saat itu juga." ucap Andreu sedikit mengancam.
Sedangkan Amira lansung melotot matanya mendengar Atasannya itu tau kalau dia sedang mengumpatinya.
Amira segera membuat kopi, setelah itu dia berjalan lagi kearah Andreu sambil membawa kopi dan di letakkannya diatas meja Andreu.
"Tuan muda ini kopinya.." Ucap Amira sembari meletakannya diatas meja Andreu.
Andreu melihat kopi itu lalu di ambilnya kopi itu.sebelum meminumnya,Andreu menatap datar kearah amira detik kemudian dia mulai meminumnya.
Andreu terdiam lalu menatap kearah Amira yang masih menunggu komentar darinya.
"Tidak buruk.aku mau besok pagi kopinya sudah ada di meja saya." Ucap andreu dengan tangannya memberi kode agar Amira kembali ketempatnya,
"Baik Tuan.."Amira pun kembali duduk ketempatnya.