Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Tri sangat bahagia karen kini dia sudah kembali berkumpul dengan ayah, ibu, adik dan neneknya...Tri tidak memikirkan lagi tentang kehidupan mantan suaminya...karena sekarang dia mau fokus kedepan untuk kehidupan keluarganya.
"Ayah ibu...maafin Tri ya, yang sudah mempermalukan kalian dengan status ku yang sudah menjadi janda ini. Tri juga tidak menginginkan hal ini terjadi bu...mungkin ini sudah takdir Tri " ucap Tri sambil memeluk bu Karina...karena Tri tahu status janda di kampungnya itu di pandang rendah.
"Nak...justru ibu senang kamu sudah pisah dari mantan suami kamu...dan sekarang kita bisa berkumpul lagi disini...buat apa kamu teruskan pernikahan itu sementara kamu tidak bahagia...walaupun hidup kita susah dan sering di hina dan di rendahkan tapi ibu tidak peduli...yang penting kita bisa berkumpul bersama-sama lagi..ibu doakan semoga kamu bisa bangkit dari keterpurukan ini" ucap bu Karina menyemangati putrinya.
Tri baru 19 tahun saat di menikah d3ngan Robert berarti sekarang umur Tri 20 tahun sudah menjadi janda..namun status janda itu tidak membuat Tri minder...justru membuat Tri akan berusaha bangkit untuk mengangkat derajat orang tuanya.
"Kakak nggak kemana-mana lagi kan?...jangan pulang lagi ke rumah mas Robert...nanti dia menghina kakak lagi....lebih baik kakak Tri tinggal aja disini...lebih enak tidak ada yang bicara kasar dengan kakak Tri...Angga kesal sekali saat kemarin keluarga mas Robert hina kita itu kakak...seandainya aku sudah besar mungkin aku membalas perbuatan mereka." ucap Angga sok dewasa.
"Hahaha...kamu ya dik masih kecil ngerti apa kamu...belajar saja yang pintar kita akan membahagiakan ayah ibu dan nenek ... agar tak di hina dan di rendahkan orang lain dik...hanya mereka yang kita punya sekarang." ucap Tri
Tri menasihati adiknya agar belajar lebih pintar lagi...supaya mereka berdua akan membahagiakan orang tua.
"Hehehe...iya kakak aku saja ingin cepat-cepat besar...supaya bisa bekerja dan membahagiakan orang tua...karena cita-citaku nanti ingin menjadi seorang dokter yang sukses...bisa membantu orang yang tidak mampu bayar biaya rumah sakit di kasih gratis...aku ingin memiliki rumah sakit sendiri kakak" ucap Angga.
Bu Karina dan pak Arya tersenyum mendengar cita-cita anak laki-lakinya itu...bagi mereka tak masalah jika Angga bercita-cita tinggi semoga aja ada rejeki.
"Wowww...luar biasa....jadi kamu ingin jadi seorang dokter ya dek...? Dokter Angga Wijaya... cocok juga ya ibu yah...makanya dek kakak janji sama kamu kakak akan berusaha agar kakak bisa menyekolahkan kamu nanti sampai sukses." Ucap Tri semangat dengan adanya orang tua dan adiknya
"Hehehe...iya kan kak dokter Angga Wijaya...yang tampan dan baik hati" ucap Angga menghayal padahal masih SD.
Ibu Karina dan ayah Arya ikut tersenyum mendengar tingkah kedua anaknya...bagi mereka sebagai orang tua kebahagiaan mereka yang sesunggunya dengan kembalinya Tri berkumpul bersama mereka.
"Ayah janji nak...tak akan menjadikan kamu atas keegoisan ayah lagi...cukup penderitaan kamu sampai disini....kamu memaksa ayah untuk merestui kamu menikah dengan Robert demi ibu kamu...sekarang berkat kamu ibu kamu sudah sembuh dan sekarang kamu juga sudah kembali" batin ayah Arya.
"Nak sini koper kamu biar ibu membantu kamu menata pakian kamu..." ucap bu Karina.
Kemudian Tri di bantu oleh ibunya untuk menata semua pakiannya didalam lemari kamarnya yang terbuat dari triplek tapi sudah agak usang... dan hanya satu pintu....kasur Tri juga hanya kasur kapuk yang sudah lumayan jelek...di taruh di lantai di alas triplek juga..hidup mereka sangat sederhana itu yang membut para tetangga selalu menghina mereka miskin...yang punya hayalan tinggi karena Tri nekad kuliah...padahal Tri kuliah karena dia pintar dan mendapatkan beasiswa.
Sehinggga ada tetangga berkata." "Hidup miskin aja paksa kuliah...mendingan kerja bantu orang tua agar tidak hidup dalam kekurangan terus..." mulut tetangga seperti pisau tajam luar dalam jika kita tidak kuat dan sabar kita bisa putus asa.
Padahal dari dulu walaupun Tri kuliah...dia selalu membantu ibunya..setelah menikah saja yang Tri nggak perna lagi bantu orang tua...kadang bantu-bantu tetangga jualan singkong ke pasar nanti hasilnya bagi dua...dulu orang tuanya Tri memiliki ladang walaupun hanya beberapa meter saja...tapi terpaksa di jual karena di pergunakan untuk kebutuhan sekolah Tri dan Angga.
"Nak...lebih baik kamu istirahat saja ini sudah jam sebelas malam Angga sudah tidur besok dia sekolah..nenek kamu juga sudah tidur." ucap bu Karina.
"Iya bu...ibu tidur aja dulu...aku mau cek novel dulu soalnya dari tadi aku nggak tulis satu bab pun bu.." ucap Tri.
"Ya sudah tapi jangan sampai tengah malam ya nak..." ucap bu Karina keluar dari kamar kecil Tri.
Sebelum tidur Tri melanjutkan tulisan novelnya...hingga banyak bab yang dia update untuk novelnya itu...sekarang nggak ada beban pikiran Tri lagi akan hinaan dari suaminya...yang tertanam dalam pikiran Tri saat ini adalah bagaimana caranya bisa sukses ke depannya.
Dia sangat antusias saat melihat sudah banyak pembaca novelnya...puluhan ribu orang dengan ulasan baik dan positif...Tri makin semangat karena itu akan membuatnya bermimpi untuk sukses ke depannya.
"Ya Allah...banyak sekali yang membaca novelnya aku nggak, menyangka sepertinya aku masih sanggup membuat satu novel lagi biar jadi dua...ya Robby, semoga ini menjadi awal yang baik." gumam Tri yang senang atas hasil karyanya.
"Semoga aku mendapatkan hasil dari pihak novel Amin...pokoknya aku harus tetap semangat karena mulai sekarang aku pasti punya banyak waktu untuk menulis novel."gumam Tri...dia terus menulis hingga banyak bab sekalian dia siapkan untuk besok updatenya..
"Alhamdulillah Ya Allah...sunggu di luar dugaanku...semoga ini awal yang baik...makasih banyak ya Mar...semua atas berkat kamu kalau bukan karena saran dari kamu mana tahu aku novel bisa menghasilkan uang...walaupun belum nampak hasilnya tapi aku yakin hasilnya pasti memuaskan "Batin Tri.
Tri sampai tertidur pulas dengan ponsel di tangannya...untung aja ponselnya nggak di tindih bisa pecah layarnya.
Biasanya waktu di rumah mantan suaminya... Tri bangun sendiri untuk melakukan sholat tanpa di bangunin..namun kali ini berbedah Tri di bangunkan ibu Karina untuk sholat subuh.
Keesokan harinya Tri di bangunkan oleh bu Karina untuk sholat subuh...setelah ibu Tri membantu bu Karina memasak dan menyiapkan sarapan pagi...juga Tri membersihkan rumahnya dari luar sampai dalam hingga rapih...Tri juga menata bunga-bunga yang ada di depan rumah dengan indah...jadi bagi yang melihat walaupun rumah reot tapi pemandangannya bagus.
.
gregetan bgt Ama si eyang itu, batu banget jadi orang