NovelToon NovelToon
Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:465.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Desau

Rendra bisa menempuh pendidikan kedokteran lewat jalur beasiswa. Di kampus dia diremehkan karena miskin dan culun. Tak jarang Rendra bahkan dibully.

Namun dibalik itu semua, Rendra adalah orang yang jenius. Di usianya yang masih 22 tahun, dia sudah bisa menghafal berbagai jenis anatomi manusia dan buku tebal tentang ilmu bedah. Gilanya Rendra juga piawai mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibat kejeniusannya, seseorang menawarkan Rendra untuk menjadi dokter di sebuah rumah bordil. Di sana dia mengobati wanita malam, pecandu, orang yang tertusuk atau tertembak, dan lain-lain. Masalah besar muncul ketika Rendra tak sengaja berurusan dengan seorang ketua mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7 - Rencana Ian

Davina memutar bola mata jengah. Dia terpaksa mengalah karena Rendra sudah lebih dulu menangani pasien. Davina lalu terdiam di tempat untuk mengamati Rendra dari jauh. Ia penasaran dengan kinerja cowok berkacamata itu.

"Lagi ngapain?" tegur seorang lelaki. Dia sukses membuat Davina terlonjak kaget. Setelah ditengok ternyata orang yang menegur adalah Ian.

"Ian! Kau ini bikin aku kaget," balas Davina sambil mengelus dada.

Ian tak langsung menjawab. Arah tatapannya justru tertuju ke arah Rendra. Terlihat jelas raut wajah penuh kebencian dari Ian.

"Dia nyebelin banget kan," cetus Ian seraya menunjuk Rendra dengan dagu.

"Semua orang tahu kali kalau dia nyebelin," sahut Davina.

"Apa kau tahu? Gara-gara dia, aku dan Erik beberapa kali di marahi sama Dokter Reza. Padahal kemarin kami sudah hancurin sepedanya, tapi tetap aja dia datang ke rumah sakit," ungkap Ian. Perlahan dia melirik Davina. Tepatnya ke arah dada cewek itu. Mengingat Davina memiliki ukuran dada yang besar.

Selain cantik, Davina diketahui memiliki badan bak gitar spanyol. Terlebih dia sering mengenakan pakaian ketat. Beberapa dokter senior bahkan tertarik kepadanya.

Plak!

Sadar Ian menatap kemana, Davina layangkan tamparan ke pipi cowok itu.

"Aku tahu kau lihat kemana. Robot berkacamata itu memang nyebelin, tapi setidaknya dia nggak pernah bersikap kurang ajar kayak kau!" timpal Davina yang langsung beranjak meninggalkan Ian.

"Ternyata sikap orang pintar emang belagu," komentar Ian. Dia tercengang dengan sikap Davina. Dirinya mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Halo?! Ganggu aja kau. Aku lagi sibuk nih!" orang yang ditelepon Ian menyahut. Dia tidak lain adalah Vino.

"Aku teringat sama pembicaraan kita tentang Davina di klub tempo hari," ucap Ian.

"Kenapa? Tertarik melakukannya?" balas Vino. Dia merupakan salah satu korban cowok yang mendapat penolakan dari Davina.

"Iya. Tuh cewek emang belagu banget," ungkap Ian. Sama seperti Vino, dia juga tertarik dengan Davina. Awalnya Ian berusaha melakukan pendekatan baik-baik, namun Davina selalu saja menilai buruk tentang dirinya, dan tamparan tadi adalah yang terparah bagi Ian.

"Kau nggak takut? Tuh cewek bukan dari keluarga biasa loh," sahut Vino.

"Bisa kalau kita melakukan rencananya dengan rapi." Ian melirik ke samping. Dia melihat Rendra berjalan mendekat.

Dengan cepat Rendra melangkah menjauhi Ian. Saat itulah Ian terpikirkan sebuah ide gila.

"Aku punya ide!" cetus Ian.

"Apa?" tanya Vino dari seberang telepon.

"Tapi ini melibatkan pria jelek berkacamata yang juga kita benci," ujar Ian.

"Oh... Jadi kau ingin mengerjai dua anjing secara sekaligus?" tebak Vino.

"Ya. Bisa dibilang begitu."

"Oke. Kita bahas ini lebih mendalam di klub nanti malam. Aku harus mengerjakan sesuatu sekarang."

Pembicaraan berakhir di situ. Ian segera melanjutkan kegiatannya sebagai dokter koas.

Di waktu yang sama, Rendra sedang sibuk dengan laptopnya. Ia memperbarui data medis pasien Dokter Reza yang ada di rumah sakit.

"Permisi, Dokter Rendra. Kau disuruh Dokter Reza untuk memeriksa bangsal nomor 30 di lantai tujuh." Seorang perawat bernama Desi bersuara. Kepalanya menunduk karena berusaha menghindari kontak mata dengan Rendra.

"Apa? Lantai tujuh? Mbak Desi yakin?" Rendra kaget. Karena setahunya lantai tujuh bukanlah bagian departemen penyakit dalam.

"Itulah yang dikatakan Dokter Reza," ujar Desi.

Rendra mendengus kasar. Tetapi dia tak punya pilihan lain selain menuruti perintah seniornya. Terlebih Desi merupakan perawat senior yang dirinya percaya. Pergilah Rendra ke lantai 7.

1
Celcyth
mampir temen" ke novel aku
Lisyati Supriyati
no coment ahh but good job lah rend👍
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok/
Mahayabank
Nah pembully an vino...segera tiba../Facepalm//Facepalm/
Mahayabank
Penjara dengan fasilitas nyaman tentu,x ...hadeeh.
Mahayabank
Makasih up,x /Ok/
Aisyah 🐾
apakah ada preman yg dulu ada di club malam
Aisyah 🐾
gila lebih baik
Aisyah 🐾
🤣🤣bagus juga kayaknya kalo di bawah di cukur,kenapa ya gak ada cukuran buat pria pas ti rame
Leni Agustina
cerdik alias cerdas dan licik,itulah yg harus dilakukan Rendra untuk menghadapi seorang vino.pembalasan Rendra baru saja dimulai.
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
habis kau vino kata maaf gak cukup untuk membayar semua kesalahanmu 😂
Yuli a
cerdik banget.... melukai tanpa menyentuh... biar orang lain yang bekerja ya ren....🤣🤣🤣 cukup kasih jalannya aja... sambil mengamati....
kaila
lanjut
༄༅⃟𝐐Nadhifa 💕👋🔰π¹¹™❣️
obat pelumpuh otak ya
Nay Nayla
...
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
Penyiksaan berikutnya baru saja dimulai...
Mahayabank
Makasih sudah up /Ok/
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
rasain kau vino gak bisa nyaman lagi karena ada Rendra 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!