NovelToon NovelToon
Wanita Satu Milyar

Wanita Satu Milyar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Keluarga
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Sekti

Karena kecantikannya yang eksotik, sudah banyak pria yang melamar wanita yang bernama Yolanda. Namun, mereka ditolak semua.

Mulai dari Pria Penjual bakso, seorang Kuli Bangunan bahkan seorang Guru Honorer.

Mereka semua ditolak semua lamaran pernikahannya oleh Yolanda. Ia merasa semua pria tersebut belum bisa memenuhi keinginannya.

Yolanda akan mau menikah, jika ada pria yang bisa memberi mahar sebesar satu miliar, satu mobil mewah dan satu rumah megah. Alasan Yolanda meminta mahar dibluar logika tersebut karena banyak pria yang menyia-nyiakan seorang istri bahkan di kondisi ekonomi saat ini yang serba mahal.

Ada sih, pria kaya yang melamar Yolanda, tapi pada akhirnya ia tolak karena pria kaya tersebut perhitungan. Padahal usia Yolanda sudah memasuki 25 tahun.

Apakah Yolanda menemukan pria idamannya? Ataukah akan menjadi jomblo sampai tua? Ikuti kisah selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gunung Kudaki, Laut pun Kan Kusebrangi

"Ayo lawan aku jika ingin mencelakai Neng Yolanda!"

Gus Rahman menyiapkan aba-aba karena ia diserang oleh kedua pria asing yang tertutup kepalanya oleh kain.

"Berani juga kamu Gus! Memangnya kamu bisa karate? Ayo berduel dengan kami!"

Kedua pria tersebut meremehkan Gus Rahman dan langsung menyerang anak Kyai tersebut dengan golok yang tajam.

Namun, dengan cepat Gus Rahman menangkis tangan kedua penjahat tersebut hingga golok tersebut bisa berada di tangan Gus Rahman.

"Hebat juga kau Gus! Kirain kamu anak Kyai yang lemah dan manja! Rasakan jurusku ini! Hiyak! Aw! Sakit!"

Salah satu penjahat yang memakai caping dan berbaju warna coklat.

Tangan pria jahat itu terpelintir karena Gus Rahman sangat lihai memainkan tangannya. Salah satu penjahat tersebut tumbang.

Penjahat satunya, yang memakai baju berwarna hitam dan bersarung kotak-kotak mulai menyerang Gus Rahman yang membawa parang.

"Hiyak! Hiyak!"

Mereka seri. Penjahat yang terakhir, ilmu karatenya sebelas dua belas dengan Gus Rahman.

"Boleh juga ilmu karatemu Gus! Namun, tak akan kubiarkan kamunemnang! Ini demi Nona bohay!"

Pria tersebut terus menyerang hingga tangan kanannya terkena golok yang dipegang oleh Gus Rahman.

Penjahat bersarung tersebut meringis kesakitan. Tangannya mengalirkan cairan berwarna merah.

"Sialan! Sakit sekali! Awas saja kamu Rahman! Kali ini kau menang! Nanti, tidak akan bisa karena aku akan mengarahkan pasukan untuk balas dendam padamu!"

Mereka lari terbirit-birit karena kalah dan tangannya terluka. Mereka masih menyimpan dendam dengan Gus Rahman.

Golok milik kedua penjahat masih di tangan Rahman.

"Alhamdulillah, Ya Alloh. Atas bantuanMu, aku bisa menyelamatkan Neng Yolanda. Neng, cepat kita pulang sebelum para penjahat datang lagi!"

Terpaksa Gus Rahman menarik Yolanda dengan langkah cepat agar mereka cepat sampai ke kampungnya kembali. Ia tidak mau kerusuhan terjadi lagi.

Mereka lari terseok-seok agar bisa cepat sampai rumah mereka masing-masing.

"Gus, kami kok masih memegang golok milik penjahat itu! Apa nanti tidak bahaya kalau kita bawa!" tanya Yolanda sambil berlari dan nafasnya terengah-engah.

"Ini akan saya gunakan untuk menelusuri siapa kedua pria yang tega akan menodai kamu.!" kata Gus Rahman dengan tegas.

Sepuluh menit kemudian, Gus Rahman sampai di kampungnya.

"Alhamdulillah, akhirnya akunsampai di rumah. Terima kasih Gus, kamu telah menyelematkan aku!"

Yolanda hampir saja ditangkap oleh pria asing yang tak dikenal tersebut.

***

Akhirnya Gus Rahman pulang. Sementara Yolanda ke rumahnya. Ada beberapa ibu-ibu bérada di rumahnya Yolanda. Ia sedang memasakkkam untuk Yolanda dan para tamu undangan pada acara yasinan yang digelar besok.

"Ya Alloh Neng, kamu dikuburannya lama banget! Ini udah hampir isya lho!" tanya Bu Susi yang memakai daster berwarna biru. Ia sedang mengaduk mie yang banyaknya sewajan.

"Iya, soalnya tadi ada penjahat yang menahan saya! Tapi Gus Rahman sudah melawan penjahat itu hingga mereka lari tunggang langgang! Aku hampir ditangkap penjahat Bu! Yolanda takut!"

Yolanda meringis ketakutan mengingat saat ada di kuburan tadi.

"Ya Alloh Neng. Lain kali kalau ke kuburan pulangnya jangan malam-malam. Di sana memang sepi dan banyak orang jahat Neng! Tidak satu kali terjadi kasus memilukan di desa sebelah! Memang nyata penjahat itu! Eneng harus waspada! Apalagi Emak sudah nggak ada!" ujar Bu Susi.

"Bu Susi dan Bu Tumi, menginap di rumah Yolanda saja. Saya takut sendirian di rumah! Besok kan juga masih acara!" ujar Yolanda sambil menepuk pundak Bu Susi.

Bu Susi meringis. "Iya Neng. Nanti Ibu dan Bude Tumi, akan menginap di sini. Kami juga nggak tega, wanita cantik sendirian di rumah!" ujar Bu Susi. Walaupun tetangga, namun berasa keluarga.

Akhirnya waktu sudah larut malam, Yolanda dan kedua tetangganya tersebut mulai tidur. Mereka masih banyak kegiatan pada esok pagi.

***

Pagi pun tiba. Yolanda sengaja tidak pergi mengajar, karena memang dua pekan ini, libur semester.

Yolanda sedang membantu Ibu-Ibu di dapur memasak aneka olahan masakn dari pada nganggur.

"Assalamualaikum!"

Terdengar ucapan salam dari ruang depan. Yolanda segera menemui siapa yang mengucapkan salam tersebut.

Setelah Yolanda sampai di ruang depan, ternyata teman-teman gurunya datang. Termasuk pak Reynan.

Mereka membawa berbagai macam buah-buahan dan camilan satu mobil pict up penuh.

"Ya Alloh, Pak Utomo! Kalian repot-repot banget bawa ini semua!"

Yolanda sangat terkejut melihat masing-masing temannya membawa keranjang besar yang berisi aneka buah tangan beraneka warna.

"Bu Guru Yolanda, saya Pak Utomo, mewakili guru semuanya, turut berduka cita atas meninggalnya Bu Darmi! Kemarin kami tidak bisa melayat, karena beritanya mendadak," ujar Pak Utomo sambil memberikan amplop berisi uang.

Yolanda menggelengkan kepala. "Bapak dan Ibu guru semuanya, tidak perlu memberikan saya amplop berisi uang! Saya menolaknya! Karena saya tidak menerima undangan! Tetapi. Barang-barang berupa hadiah dan buah-buahan saya terima. Nanti saya akan bagikan pada anak-anak kecil di kampung ini! Mereka sangat membuktikan!"

Yolanda memberikan amplop tersebut kepada pak Utomo kembali.

Pak Utomo tercengang. "Bukankah Neng Yolanda suka uang?" tanya pak Utomo yang penasaran.

Yolanda tersenyum. "Tapi bukan sumbangan Pak. Saya suka uang jika uang itu hasil dari jerih payah saya sendiri!" jawab Yolanda dengan entengnya.

Kemudian Reynan mendekati Yolanda. "Bu Yolanda, saya sudah mendapatkan uang satu miliar karena dalam waktu dekat ini, saya memperoleh rezeki yang tidak terduga. Bolehkah saya melamar Nona Yolanda pada hari ini?"

Reynan menyodorkan uang satu koper berwarna hitam yang berisi uang satu miliar.

Yolanda takjub. "Tapi Pak ...."

"Tidak ada tapi-tapian Bu. Untuk Mobil BMW sudah terparkir di depan rumah Nona. Dan kunci rumah mewah! Ini ada di tangan saya! Semuanya sudah clear Nona! Saya tidak jadi ke Belanda karena saya berhasil mencairkan bisnis saya yang sekarang sukses!"

Reynana sangat yakin, kalau pinangannya akan diterima oleh Yolanda saat itu juga.

"Benar Bu guru. Pak Reynan sudah berjuang demi Ibu. Walaupun ini bertepatan dengan meninggalnya emak Darmi. Kami dari pihak guru mohon maaf jika pinangan ini dalam kondisi berduka. Saya harap Bu guru menerima pinangan dari Pak Reynan!"

Pak Utomo mendesak agar Yolanda mau menerima pinangan dari Reynan.

"Iya Bu Yolanda. Semoga kamu menerima pinangan dari saya. Saya berjanji akan membahagiakan Ibu Yolanda sampai tua. Sampai kita muncul uban di rambut kita. Soalnya kalau saya menikah dengan selain Neng Yolanda, itu tidak bisa! Setiap malam saya selalu galau memikirkan kamu Bu! Apakah masih ada yang kurang! Gunung akan kudaki? Laut pun kalau mau, akan saya sebrangi?"

Reynan sudah kehabisan kata-kata untuk membujuk Yolanda agar menerima pinangan darinya

1
Susi Akbarini
waaahhh..
kasihan yolanda..
❤❤❤❤❤
Abu fatih Aljawi: Semoga kakak, ikuti cerita selanjutnya. Mohon bersabar ya kak
total 1 replies
Susi Akbarini
masih cantik gmna sih madudnya..
kan ada baret luka..
Susi Akbarini
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3....
pasti Reynan akan menjauh..
tinggal gus rahman..
apa masih mau menerima?
Susi Akbarini
akankah yolanda hamil..
akankah gus rahman masoh maubama yolanda..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhh..
jatuhnya obsesi itu si reynan..
klao gus rahman kan tidak ..
ia ikhlaa aja...
❤❤❤❤
sapa yg bakal bantuin yolandaa dari cengkraman reynan
Abu fatih Aljawi: kalau kk ikuti cerita terus. insya Alloh aku up lagi.

mksih kk dukungan bacanya.
total 1 replies
Susi Akbarini
makanya diomo gun aja ...
jgn dipendam..
siapa tahu yolanda mau nunggu Gus Rahman berjuang..
lanjutttt....
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
lhaaahhhh..
jadi galau kan???
😀😀😀❤❤❤❤
akankah yolanda terima pak reynan???
Susi Akbarini
jeng3..
bisakah gus rahman mengalahkan mereka???
lanjutttt..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3..
apakah yolanda tetap dgn satu milyarnya..
ataukah dia mau nungguin gus rahman aja..
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😚❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
kak ada part cerita yg diulang nulisnya ini
Abu fatih Aljawi: sudah saya koreksi tinggal review editor. makasih
Abu fatih Aljawi: Apa iya kak. maaf aku koreksi dulu ya? soalnya saya sibuk banget sampai nggak koreksi ulang
total 2 replies
Susi Akbarini
yaelahhhh..
Aisyahhhhh..
Susi Akbarini
jeng3.

siapa hayo jodoh yolandaaaa..
😀😀😀❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
waaahhhh..
yolanda akan milih siapa nantinya yaaa???
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lha kok ngaji?
apa masih baca iqra..
blm baca Qur'an?
❤❤❤❤
Susi Akbarini: kan lagi dapat tamu bulanan
total 1 replies
Susi Akbarini
lhaaa..
lak tenan..

gak.jati nrmnung tapi batalin..
😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
lhaaahhh
.
gmana yoh pak rojak..
main jogohinn anak aja
Susi Akbarini
benarkah kyai rozak mau nembung..
atau malah mau batalin?

penasarannn..

lanjutttt

❤❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!