Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 2.
Tangan Julia mencoba mendorong tubuh kekar pria itu agar menjauh darinya.
Tapi malah membuat pria itu jadi semakin mencium Julia dengan ganas, dan memegang kedua lengan Julia ke atas kepala gadis itu.
Tangisan Julia semakin menjadi-jadi, habis sudah! hidupnya sudah hancur, dia sudah bukan seorang gadis yang suci lagi.
Masa depan Julia sudah suram, tidak ada kebanggaan yang akan dia berikan nantinya kepada calon suaminya.
Julia merasakan pergelangan tangannya begitu sakit di cengkram pria itu dengan erat.
Hati Julia sakit sekali, benar-benar sangat sakit!
Julia percuma melawan, dia hanya seorang gadis kecil yang lemah, dan tidak punya kuasa untuk berontak lagi.
Yanga ada akan menambah sakit di tubuhnya, karena tenaga pria itu lebih kuat dari pada dirinya.
Julia merasakan satu tangan lelaki itu mulai mengelus tubuhnya, membelai pahanya dengan ritme yang sensual.
"Ku mohon Tuan, lepaskan aku...ku mohon" gumam Julia dengan pilunya, air matanya terus saja mengalir tidak berhenti.
Lelaki itu sepertinya sudah gelap mata, dia begitu menikmati ciumannya yang terasa begitu menggairahkan tubuh lelaki itu.
Dia tidak mendengarkan suara lemah Julia yang memohon untuk di lepaskan, dia sangat menyukai tubuh Julia, dan rasa bibir Julia.
Suara tangisan Julia meminta tolong, sama sekali tidak berguna, dan tidak di anggap sama sekali.
Lelaki itu semakin menikmati sentuhan tangannya pada pada tubuh Julia, meremas benda lunak di dada Julia yang terasa lembut, dan tidak tahu entah kenapa, pria itu sangat menyukai nya.
Dada lembut itu terasa seperti belum pernah di sentuh siapapun sebelumnya.
Lagi-lagi pikiran yang aneh di kepala pria itu, disingkirkan lelaki itu, dan dia tidak mempercayai kalau gadis itu belum pernah tidur dengan lelaki lain.
Pria itu sudah mulai merasakan ereksinya mengeras, dan sudah tidak bisa di tahannya lagi, tubuhnya begitu bergairah menyentuh tubuh Julia, tidak seperti biasanya. Bisa menahan diri pada wanita yang suka menggoda dirinya.
"Tuan, ku mohon...lepaskan aku" terdengar lagi suara memohon Julia yang terdengar begitu pilunya.
Pria itu semakin kalap mendengar permohonan Julia, sepertinya dia marah karena Julia menolaknya.
Banyak wanita yang ingin tidur dengannya, dan ingin mengandung anaknya, dengan tidak tahu malu mencoba merayu dirinya dengan berbagai cara.
Tapi, gadis ini malah tidak ingin di sentuhnya, dan itu membuat pria itu ingin melakukan lebih lagi pada gadis itu, ada semacam ingin melampiaskan sakit hati pada Julia.
Sekali tarik, pakain tipis yang membalut daerah sensitif Julia robek di tarik pria itu.
"Aaa...Tuan! jangan! ku mohon...jangan!" Julia histeris, air matanya semakin banyak keluar.
Ini tidak adil! aku sudah memohon, tapi dia tidak ada rasa iba sedikitpun! pikir Julia begitu sedihnya.
Hati gadis itu benar-benar terluka, hidupnya tidak berharga di mata siapapun, ini sungguh sangat menyakitkan.
Papa, Mama...putrimu sebatang kara, tidak ada yang menghargai hidup putri kalian ini.
Julia memejamkan matanya pasrah, hatinya tiba-tiba membeku.
Gadis itu akhirnya hanya diam saja, tidak bergerak sedikitpun.
Ya, dia hanya pasrah saja dengan nasib yang di jalaninya.
Setelah ini selesai, dia akan pergi jauh dari kota ini, dan jauh dari keluarga Tantenya yang tidak menyayanginya.
Gadis itu merasakan daerah intimnya mulai di masuki ereksi pria itu, karena masih tertutup tentu saja sangat sakit.
Tanpa sadar Julia menjerit.
Dan, itu membuat pria itu membeku di tempatnya.
Ternyata gadis yang sedari tadi memohon padanya itu masih perawan, sangat terasa sekali, dia tidak bisa memasukinya tanpa dorongan yang kuat.
Pria itu menatap gadis yang berada di bawahnya itu, terlihat begitu menggoda dan sangat indah.
Gadis itu tampak menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit di daerah sensitifnya, terlihat begitu cantik dan menggairahkan.
Akal sehat pria itu kembali tidak bisa di kontrolnya, gadis itu membuat dia lupa diri.
Bersambung.....
cerita ini bagus bangt...