kisah tentang kehidupan Kanaya yang terpaksa menjadi single mom ketika masih belia. Dia menjadi korban ambisi karyawan ibunya yang ingin menjebak ayah tirinya.
Kanaya terpaksa hidup terpisah dari orang tuanya, untuk menyembunyikan ketiga anak kembarnya. Ia berhasil hingga akhirnya menjadi istri seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Cobaan seakan tiada henti menerpanya, ketika ia sudah bahagia, hantaman terberat dalam hidupnya adalah ketika ia harus kehilangan salah satu putra tercintanya.
Bagaiamanakah Kanaya menjalani hidupnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arnesh Yadha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Tikus
Kay pun mau bertemu dengan appanya dengan syarat harus ditempat ramai bukan tempat yang sepi, kay juga mengatakan kalau dia takut terhadap appanya. Zio menghela nafasnya kasar setelah menutup sambungan telpon nya. Wajarlah kanaya takut padanya karena zio sendiri juga tidak sadar dan tidak tau apa saja yang sudah ia perbuat.
Cafe Rembulan , disinilah kanaya saat ini. Dia mengutak-atik HP nya mengirim pesan kepada appanya. Suasana cafe yang ramai ditemani alunan musik dari salah satu band kampus menambah nyaman suasana. Banyak anak muda yang nongkrong disana entah hanya sekedar ngobrol, melepas penat, ataupun yang asik berkencan. Hari ini kay mengenakan baju casual namun tetap nampak elegan dan cantik.
Zio memasuki cafe, diapun lansung menuju tempat duduk kay, karena dalam chat kay mengatakan dimana posisinya.
" Udah lama kay, maaf tadi sedikit macet"
" Langsung aja appa, jelaskan maksud dan tujuan kita ketemuan, jujur kay masih takut dan kay tidak nyaman.. " Ucap gadis itu tanpa memandang lawan bicaranya
Zion pun langsung menjelaskan mulai dari awal hingga dia masuk kedalam rumah serta apa yang ada dalam penglihatannya malam itu. Dia menjelaskan bahwa pengaruh obat itu membuatnya merasa tengah bersama istrinya. Air mata pun kembali membasahi pipi kay, dalam diam dia kembali menangis. Peristiwa yang dia alami malam itu sangatlah membekas diingatannya, betapa brutalnya sang appa dikuasai kabut nafsunya.
" Aku tau kay kamu sakit dan kamu juga marah, bahkan mungkin kamu akan membenciku, akupun juga benci dengan kebodohanku betapa mudahnya dikendalikan oleh setan berwujud hasrat itu.... Aku.. Aku menyesal kay.. "
" Sudahlah appa, percuma, kita sesalipun tak ada gunanya lagi, semua sudah terjadi dan biarlah luka yang menganga ini aku tanggung, satu hal yang pasti kita tak akan seperti dulu lagi... Mungkin aku akan pergi, aku tak ingin merusak hati mama dengan luka kelam tadi malam.. "
Mata zio membola mendengar pernyataan kay yang bilang akan pergi, pikirannya sudah negatif, dia takut kay akan nekat dan melakukan hal diluar kendalinya.
" Kay.. Aku harap kamu... "
" Tenang appa nanti kalau mama pulang akupun akan pulang, untuk sementara aku tinggal di apartemen papa aja... Em... Aku rasa semua sudah clear kan, kalau begitu kay pamit appa, selamat sore assalamu'alaikum... "
Tanpa menunggu jawaban, kanaya meninggalkan cafe Rembulan. Zio hanya bisa diam menatap punggung anak sambungnya yang semakin menjauh, setidaknya gadis itu tidak akan berbuat nekat mengakhiri hidupnya kan. Sebelum zio beranjak sebuah notif masuk, pesan chat dari kanaya.
[Appa tolong jangan beritahukan kejadian ini pada mama, tak perlu appa mempertanggung jawabkan apapun cukup cintai dan sayangi mama, jaga mama baik hati maupun raganya. Appa tenang saja kay gak akan ambil jalan pintas kok, apapun yang terjadi nanti kay akan tetap berjuang]
Setelahnya tampak kembali nomor kay tidak aktif seperti sebelumnya. Setelah membayar di kasir zio pun melenggang meninggalkan tempat itu.
Didalam mobil zio menghubungi sahabat nya Nero, dia adalah ketua gank motor yang cukup disegani di area jawa dan Bali. Saat masih SMA dulu zio pernah menjadi anggotanya. Zio ingin menyelidiki siapa dalang dibalik insiden yang menimpanya bersama kay. Dia harus memberikan hukuman terhadap orang itu.
Tiba di basecamp ice dragon , segera dia melangkahkan kakinya masuk, dia disambut oleh beberapa anggota yang sedang berkumpul diantaranya ada Nero dan Aga. Aga adalah seorang hacker, kemampuannya melacak maupun meretas data targetnya tak perlu diragukan lagi. Zio pun menceritakan semua kejadian yang dia alami kepada para sahabatnya. Aga mulai mengutak-atik laptopnya sambil mendengarkan penuturan zio. Kurang lebih 20 menitan lah aga berhasil meretas CCTV hotel tempat pesta berlangsung waktu itu.
Aga memutar video saat zio mulai masuk bersama istrinya kedalam ballroom. Video berputar hingga saat zio menerima minuman dari Marsya. Aga kembali memundurkan video, terlihat jelas wanita itu menuangkan sebotol kecil cairan kedalam minuman itu. Zio mengepalkan tangannya rahangnya nampak mengeras bahkan suara gemeltuk giginya yang beradu terdengar sangat keras. Nero menepuk bahu zio menenangkan emosi pria itu.
Video dilanjutkan kembali untuk melihat kemana wanita itu setelah memberikan minuman, nampak dia berada di lobby sedang melakukan reservasi kamar. Wajahnya nampak berbinar ketika menerima kunci kamar lalu dia pergi menuju toilet. Disaat wanita itu sudah berada di dalam toilet nampak zio keluar dari Ballroom dan berpapasan dengan Rio, setelahnya zio keluar meninggalkan hotel.
" Brengsek ternyata dia pelakunya, kurang ajar sekali dia!!! " Amuk zio sambil menghempaskan kembali bokongnya di tempat dia duduk tadi. Dia mengusap keras wajahnya sambil dadanya naik turun menahan emosi yang menggelegak dalam dadanya.
" Tenang zi, kalo langsung lo eksekusi gak asik zi, dia juga nampaknya pemburu cowok good looking deh... " Ujar aga
" Coba deh kita liat ini" Aga kembali mengajak zio merapat ke tempat nya.
Dia memperlihatkan kelanjutan video di hotel setelah kepulangan zio. Nampak disana Marsya keluar dari toilet namun pakaian yang ia kenakan telah berubah. Kali ini dress yang ia pakai lebih seksi, dress ketat selutut berwarna hitam tanpa lengan dengan belahan di panjang dibagian samping, sedangkan bagian depan mengekspose belahan dadanya dimana dada besarnya nampak penuh dan sedikit menyembul. Dia berjalan kembali menuju ballroom dengan senyum manis yang terpatri dibibirnya kepada siapa saja yang ia temui.
Didalam ballroom dia nampak mencari-cari keberadaan seseorang. Aga cs langsung menebak bahwa orang yang sedang dicari ya orang yang kini tengah mengucap istighfar disamping mereka. Aga terkekeh melihat ekspresi temannya itu. Dari dulu zio memang terkenal paling lugu diantara mereka, walaupun anak gank motor dan good looking, namun setiap melihat wanita cantik yang mengumbar tubuhnya dia akan langsung menyebut nama Rabbnya.
Marsya kembali keluar, matanya nampak memindai seisi lobby hotel, hingga dia bertemu dengan Rio yang baru saja keluar dari toilet, dia nampak bertanya. Mendengar jawaban tidak memuaskan dari Rio dia pun nampak kesal. Namun raut mukanya langsung berubah, wanita itu kemudian bergelayut manja ditangan Rio. Rio yang nampak sudah mupeng karena melihat bongkahan dada Marsya yang seolah hendak melompat dari bungkusnya itu langsung mengiyakan ketika wanita itu menyeretnya ke kamar yang telah dipesannya tadi. Aga menjeda videonya.
" Gimana guys mau lanjut ga liat tayangan live nya?? " Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya
" Ntar aja ga, kalo pak ustad pulang, kalo ntar kita pengen ga enak kan bawa cewek panggilan dihadapan menantu Kyai.. Bhahahahaa... " Celetuk zenos menggoda zio. Yang digoda malah mendengkus kesal.
" Bisa gak loe cek CCTV rumah gue, penasaran gue, gimana bisa gue masuk kamarnya kay, padahal perasaan gue masuk kamar gue sendiri deh.. "
" Lha kan loe mabok gimana bisa ingat, apa loe mencurigai anak loe? " Tanya Nero
" Enggaklah.. Gue cuman penasaran aja... "
" Bisa, bentar ya gua simpen dulu yang ini" Jawab aga
" Eh busyet dah pake disimpen segala, mau buat koleksi lo?! " Celetuk bian yang logatnya agak nyablak
" Bukan lah... Ya buat bukti dong nanti kalo kita eksekusi tikus gatel itu!! "
Aga kembali mengutak-atik laptopnya. Setelah dapat apa yang diminta zio, aga langsung menunjukkan pada mereka.
Video dimulai saat zio keluar dari rumah bersama istrinya. Setelah mobil mereka berangkat nampak didalam rumah seorang gadis cantik berambut panjang menuruni tangga, dia menuju meja makan dan menyantap hidangan yang disiapkan oleh seorang wanita paruh baya. Selesai makan gadis itu nampak mengambil beberapa cemilan dan air minum , kemudian membawanya kembali ke lantai atas menuju kamarnya.
" Wah gila... Anak loe cakep juga ya, wajarlah kalau dalam pengaruh obat loe bisa menerkam nya, secara body maupun wajah nya mirip banget sama istrimu. Coba dia berhijab pasti dia 11 12 deh sama nyokapnya" Celetuk aga sambil terus memandang layar laptopnya
" Kok loe ga nikahin anaknya aja sih, kenapa milih nyokapnya??.. " Tanya Nero
" Ya karena gue cintanya sama nyokapnya bukan anaknya, ya gila kali kalo gue harus nunggu anaknya. Gue ngerasa nyaman sama nyokapnya itu dari awal gue ketemu dan akhirnya setiap hari kerja bareng dia, kala itu nih bocah masih piyik, awal ketemu anak ini masih berusia 11 tahun, kalo gue suka dia jadi pedofil dong gue.. " Jelas zio panjang lebar
Semua kembali fokus saat video dialihkan keluar rumah, ketika mobil zio memasuki halaman. Nampak zio yang terlihat frutasi dengan muka merah keluar dari mobil. Penampilannya sudah mulai acak-acakan dia mengundurkan sabuknya lalu mengambil beberapa botol air mineral dari dalam mobilnya dan mengguyurkan ke kepalanya, sontak semua tertawa hanya zio yang diam tanpa ekspresi. Berlanjut ke video dimana zio mulai masuk kedalam rumahnya sambil sempoyongan dan menenteng tuxedo nya dia berjalan menaiki tangga menuju ke sebuah kamar tempat tadi seorang gadis membawa makanannya. Aga kembali menjeda videonya.
" Nah gimana, loe sendiri kan yang masuk?! "
Zio pun menggeram, dia nampak frustasi dan menyesal.
" Tenang zi... Kita bakal bantuin loe kok ngasih pelajaran ama tikus itu.. Besok kita bakal jemput dia kesini gimana loe setuju kan?! " Usul Nero.
Zio hanya mengangguk, karena kini pikirannya kembali melayang membayangkan betapa hancurnya hati kay. Lamunanya buyar ketika mendengar suara jeritan dan tangis keluar dari laptop,sepertinya aga sengaja membesarkan volumenya untuk meraih attensi yang lain. Jeritan dan tangisan itu terdengar pilu bercampur dengan suara gumaman dan desahaan seorang pria bahkan lolongan panjangnya yang menunjukkan bahwa pria itu tengah menuntaskan hasratnya. Berulang kali suara lenguhan dan kecipak penyatuan terekam diiringi teriakan dan jerit tangis, namun sayangnya tak ada yang mendengar selain CCTV yang menempel erat didinding balkon.
" Weh busyet nikmat banget keknya, berapa ronde bro loe tuntasin semua hsahhahHa.. " Celetuk bian lagi
" Ganas banget keknya hingga tuh cewek jerit-jerit" Ucap zenos
" Kampret loe itu si.. Siapa tadi loe bilang namanya... Emm si itulah pokoknya, bukan ngejerit kesenengan dia ngejerit kesakitan mungkin kebesaran kali ya punya zio heheehhee.. " Cerocos lukman yang dari awal hanya menyimak.
" Bisa dihapus permanen ga videonya?! " Tanya zio ditengah riuh suara teman-teman nya.
Aga pun kembali menjeda videonya kala hanya menyisakan keheningan disana.
" Bisa aja sih, emang loe takut ketauan istrimu ya? " Tanya aga
" Bukan, tapi kay yang minta gue rahasiain semuanya. Dia juga ga mau gue tanggung jawab, demi mama nya kata dia. " Ucap Zio lesu
" Emang bener ucapan anak loe, kalau mau tanggung jawab juga macam mana coba, masa iya loe akan nikahin anak loe juga? " Tanya Nero
" Kalau dia gak Terima pertanggungjawaban loe, boleh ga kalau gue yang gantiin loe? " Goda aga. Zio melayangkan tatapan tajam seolah ingin menguliti aga. Yang ditatap malah cengengesan, dia tau betapa protektifnya Zio. Andai bukan karena pengaruh obat dan dia sendiri pelakunya, mungkin jika itu orang lain sudah pasti dia akan dihabisi oleh Zio.
Mereka pun membuat rencana menjebak masya. Zenos yang terkenal paling pandai merayu yang ditugaskan langsung memancing target. Benar saja, tak butuh waktu lama Marsya masuk kedalam perangkap mereka. Wanita itu dibawa Zenos kebase camp mereka kemudian diintrogasi disana.
