NovelToon NovelToon
Gadis Pejuang Keluarga

Gadis Pejuang Keluarga

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Gadis Desa yang memiliki kakak dan adik, tetapi dia harus berjuang demi keluarganya. Ayahnya yang sudah usia di atas 50 tahun harus dia rawat dan dijaganya karena ibunya telah meninggal dunia. Adiknya harus bersekolah diluar kota sedangkan kakaknya sudah menikah dan memiliki keluarga yang sedang diuji perekonomiannya.
Ikuti terus karya Hani_Hany hanya di noveltoon ♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Hasna tersenyum lalu berkata. "Ayo istirahat Mbak, sudah siang." ajak Hasna sambil menunjuk para staf sudah beristirahat. Mbak Maria hanya tersenyum kaku, bahkan sampai sekarang dia belum ada niatan minta maaf sudah bergosip tentang Hasna.

"Iya ayo." ajaknya kembali lalu bangkit dan menuju teras kantor. Orang-orang sudah pada duduk-duduk dan minum yang segar-segar.

"Mantap euy, Mbak Maria bestie dengan Hasna." ujar Siska seolah berbisik tapi Hasna masih mendengarnya. Gak ada capeknya cari bahan gosip.

Hasna berjalan menuju ruangannya mengambil botol minum yang selalu dia sediakan dalam tasnya. Saatnya pulang ke rumah, Halim dan kak Hana sudah menunggunya.

"Loh ayah disini?" tanya Hasna ketika masuk ke dalam rumah. "Ayah sama siapa? Naik apa?" cecarnya belum juga duduk.

"Ayah sendiri de, tadi ayah kesini naik motor Widia. Katanya boleh sama yang punya, ayah juga dah pamit Mami kok." jawab Hana yang sudah diceritakan oleh sang ayah.

"Oh gitu, kenapa malah pake motor Widia? Emang ayah gak menginap?" tanya Hasna lagi.

"Ayah mau menginap disini." ucapnya mantap, ayah duduk di kursi andalannya. Membuak kantong plastiknya yang isinya ~ obat.

"Kirain ayah merokok lagi, ingat kata dokter ayah!" ujar Hasna mengingatkan. Ayah hanya mengangguk saja.

"Iya ayah, demi kesehatan ayah juga." sahut Hana membela Hasna. Bukan bermaksud menyudutkan ayah tapi demi kebaikan sang ayah juga.

"Ayah sudah gak merokok kok." jawabnya sambil meminum obatnya sebelum makan siang. Ayah rutin chek up sebulan sekali bersama Hasna semenjak sakit. Meski Hasna di kampung M, dan ayah di Kamping T tapi tetap Hasna yang memperhatikan.

Esoknya Hasna harus mengajar pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah al-Falah di kampung M. Kesibukannya bertambah! Dia mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi keluarganya.

Hana sang kakak, dia tidak dapat membantu sepenuhnya biaya Husna sang adik bungsu. Hana memberikan tempat tinggal dan makan untuk Husna. Sedang biaya pendidikannya dari Hasna karena uang hasil kerja sang ayah buat isterinya.

"Gak masalah kak, biar aku saja yang bantu biaya kuliah Husna nantinya." ujar Hasna tegas. Dia tahu posisi kakaknya bagaimana, memang bekerja tapi sekarang sudah ada anaknya.

"Ayah gak bisa kerja berat kak, kasihan ayah. Jangan sampai ayah kepikiran biaya pendidikan Husna, aku yang belum nikah, apalagi Mami yang selalu bilang tidak ada yang nafkahi." imbuh Hasna.

Ayah sedang keluar shalat Jumat makanya Hana dan Hasna bisa mencari solusi tentang masalah yang dihadapi. "Kayaknya solusinya dari pikiran ayah yang harus tenang. Berpikir positif tentang masa depan anak-anaknya akan cerah." ujar Hana.

Hasna mengangguk paham. "Tapi entahlah kak, aku juga bingung. Kalau aku bicara sama ayah gak ada ujungnya." ujar Hasna jujur. "Kayaknya ayah cocok kalau ngobrol sama kak Hana deh!" imbuhnya.

"Ya sudah nanti kakak akan bicara sama ayah. Itu ayah pulang de!" ujar Hana. "Eyang pulang nak." ujar Hana mengajak Halim berbicara.

"Ayah, aku besok ada rapat di kantor camat. Apa ayah mau ikut sekalian kembalikan motor?" tanya Hasna. "Sudah satu minggu disini nanti mau dipakai sama orangnya." imbuhnya.

"Iya ayah ikut sekalian ambil baju." jawab ayah lalu bersiap. Hasna dan Hana saling pandang seolah berkata ayah akan menetap disini bersama kita! Mereka berdua tersenyum senang.

Sepuluh menit ayah telah siap, Hasna mengeluarkan motor Widia juga motornya. "Nanti pulangnya biar satu motor saja." ujar Hasna.

"Iya." jawab ayah singkat. Hasna dan ayah Ahmad akhirnya berangkat ke Kampung T. Ayah ke rumah Mami ternyata kosong. Siangnya Widia datang bersama Yusuf.

"Loh Mami kalian mana??" tanya Ayah Ahmad saat duduk di teras rumah.

"Mami masih disana yah, di rumah tante Erna karena sakit." jawab Yusuf. Ayah hanya mengangguk saja sebagai jawaban tapi dalam hati merasa sakit.

"Mengurus adiknya sakit sanggup padahal sudah ada suami Erna yang mengurusnya. Tapi dia mengurus saya suaminya tidak bisa, selalu saja pergi-pergi." batin ayah merasa sedih.

"Dibela-belain dinikahi demi anaknya supaya punya ayah, sekarang malah aku dicampakkan." imbuh ayah dalam hati. Selama ini ayah selalu diam ketika sang isteri menjelekkannya atau mengatakan jika ayah tidak pernah menafkahi.

Kini saatnya ayah angkat kaki dari rumah sang isteri yang mau saat ayah kuat saja. "Sebaiknya aku pulang ke rumah ku bersama anak-anak. Ada mereka yang merawatku." batin ayah lagi.

Sorenya Hasna menjemput dan ternyata Mami masih juga belum pulang. Mungkin karena ayah datang makanya dia sembunyi di rumah sang adik.

"Mami mana yah?" tanya Hasna mencari mami Titik tidak ada sampai di dapur juga.

"Ke rumah Bi Erna, katanya kambuh." jawab ayah enteng, lalu bersiap ke kampung M. Ayah membawa kembali pakaiannya yang pernah dibawa ke rumah Mami, begitu juga dengan Hasna.

"Mami memang kejam, hanya bertahan berapa tahun dengan ayah! Saat ayah sakit begini dia tidak mau mengurusnya. Ya Allah." jerit hati Hasna sakit rasanya mendapati ayahnya di campakkan.

Dia hanya bisa diam, semua itu urusan sang ayah. Keputusan ayah seperti apa Hasna akan terima! Ayah betah di rumah lamanya apalagi ada cucu pertamanya ~ Halim.

Bulan kedua Hana di kampung M menemani sang ayah dan adik. Selama ayah di rumah bersama anak-anaknya ayah bahagia. Tidak pernah melakukan pekerjaan berat.

Kerja ayah hanya makan, tidur, sholat, jalan-jalan pagi dan sore, pokoknya bahagia menikmati masa tua. Anak-anaknya juga tidak ada yang mau membahas Mami disana.

Saat Hana dan Hasna bertiga di rumah dengan Halim. Hana mengatakan bahwa. "Maaf de, kalau kakak disini merepotkan kamu. Kakak juga belum mendapatkan orang yang cocok untuk dikenalkan padamu." ujar Hana lembut.

"Gak apa kak, mungkin memang belum jodoh." Jawab Hasna tidak masalah. "Sebenarnya aku bosan kak ditanya kapan nikah? Bukan hanya di rumah, di kantor juga gitu. Kenapa sih memangnya?" Curhat Hasna.

"Kalau ada jodohku aku bakalan nikah kok, yang jalani aku kenapa mereka yang repot?" Tanyanya dengan nada kesal. Hana diam mendengarkan.

"Kayak kakak dulu kan, belum nikah ditanya kapan nikah? Nikah setahun, dua tahun, belum ada anak kapan punya anak? Nanti sudah  ada anak, toh kita juga yang urus. Mereka gak mau ikutan mengurus." Gerutu Hasna kesal.

Hasna hanya sama orang terdekatnya dia mau jujur, itu pun orang yang paling dia anggap dekat. Kakaknya karena pengganti sang ibu. Itu pun harus dipancing oleh Hana supaya Hasna mau cerita.

"Begitu lah kehidupan de, ada saja orang yang ingin ikut campur urusan kita. Sudah abaikan saja!" Ucap Hana menasehati.

"Aku sudah tidak memperdulikannya kak, apalagi sekarang ayah butuh berobat. Toh saya juga yang temani ke rumah sakit." Ucap Hasna lagi.

1
Hafizah
semangat update thor
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
bagus kok, tulisanmu rapih 😚 teruskan ya biar jadi penulis profesional ☺
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: oke 😚
Hani: Aamiin.. terima kasih Ketua /Good/
total 2 replies
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】
kota apaan nih, coba buat 1 huruf aja kayak kota A, B, atau C. jan buat dua huruf ya 👍
Hani: untuk saat ini tidak ada ketua, terima kasih
♕⃟ Ƙҽƚυα MT™【﷽】: apakah ada lagi yang ingin di tanyakan ☺
total 5 replies
Thoriq murtadho
gak mau tau ya... besok harus update!!! /Determined//Determined//Determined/
Hani: sip. update tiap hari dua bab lah kak insya Allah
total 1 replies
Hafizah
semangat selalu thor
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semoga mbk Maria sadar dan gak bergosip lg
Hafizah
Hasna jg kerja
Hafizah
semangat berkarya thor
Thoriq murtadho
cukup jadi penikmat cerita ini /Smile/

semangat kak hani /Determined//Determined//Determined//Determined/
Hani: Terima kasih kak Thoriq ♡
total 1 replies
Reogkhentir
Wah jangan bilang kalau keinginan ayahnya untuk yang terakhir kali, semoga Hasna tidak menyesali kelak. Lanjutkan kesahnya sungguh bagus sekali sangat menyentuh kalbu
Hani: ikuti terus ya kak sampai tamat /Pray/
total 1 replies
Reogkhentir
Entahlah seperti apa nasib ayahnya, semoga mereka tetap diberikan ketabahan kesabaran serta ikhlas dalam menghadapi semua dan penuh rasa syukur.
Hani: Aamiin. ikuti terus ya kak
total 1 replies
Reogkhentir
Basngsssssat sekali kau istri durhaka, memeras keringat suami demi kepentingan sendiri. Semoga azab segera menghampirimu, kota P itu Pinrang kah🤔
Hani: bukan kak. /Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Ya jelas saja Hasna malas berlama lama dikantor desa lah yang lain pada santai serta gibah semua ji, hanya Hasnah yang sibuk sendiri. Lapor saja ke camat Hasna, kelakuan kades Adi itu sudah berselingkuh dengan staff dikantornya.
Hani: Hasna gak mw ikut campur kak krna itu urusan orang, dia disitu hanya kerja.
total 1 replies
Reogkhentir
Tampa sadar sebenarnya mengerjakan pekerjaan orang orang yang ada dikantor desa itu, sungguh biadab sekali orang orang itu senang sekali memeras keringat orang lain.
Hani: Lama-lama Hasna gak mau disuruh² kak, dia hanya fokus pada pekerjaanya di bendahara. Bahkan Hasna tidak dibuatkan jadwal piket karena dia menolak.
total 1 replies
Reogkhentir
Dari kata kata ketusnya kelihatan sekali masih kerabat dari kades, sok berkuasa serta sombong sekali tingkahnya.
Hani: Hasna : iya kak. Ada salah satu selingkuhan pak Desa disitu, makanya dia bergaya.
total 1 replies
Reogkhentir
Wadah mbak Winda mana mau berkah serta barokah usaha mu lah gaji karyawan tak dibayarkan, hanya diminta jadi pemeras keringat orang saja. Yang sabar Hasnah jalani semua dengan penuh keikhlasan serta penuh syukur semoga kelah kesuksesan mu melebihi mereka
Hani: Hasna ; Aamiin. mksh kk
total 1 replies
Lucy
real banget, di dunia nyata pun banyak yg jalan hidup nya begitu, semangat Thor bikin ceritanya
Hani: Emang aku buatnya yg real kk, mksh dah mampir.
total 1 replies
Reogkhentir
Sudah terima saja jadi bendahara desa tak terlalu sulit itu, dari pada kau tinggal dengan dengan orang yang tak kau senangi bikin sakit hati terus
Hani: Hasna: Iya kak. aku terima tawaran itu. Aku datang ke rumahnya demi ayah kak/Smile/
total 1 replies
Reogkhentir
Kalau mau merebut hatinya ya yang tulus jangan modus, mau cuma sama bapaknya saja guna diperas tenaganya. Mana lagi mulut tukang gibah pula, jika anaknya Ahmad sukses paling minta jatah dengan berbagai alasan.
Hani: Hasna : Bener tuh kak, kenapa jg aku dapat Mak Tiri kek gitu ya! Enak kalau punya Mak Tiri kayak bunda Ashanty
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!