Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Sampai Kapan? ~ Zidan
Selepas kepergian sang kekasih dan memastikannya tetap aman hingga masuk ke dalam mobil, Zidan mengalihkan pandangannya ke arah Marsha yang masih berdiri di hadapannya. Tatapan pria itu sangat tajam dan terlihat jelas sekali jika tidak ingin terus berlama-lama berada di sana.
Selain karena malas dan sangat muak dengan istrinya itu, dia juga harus menjaga perasaan Chika dan tidak bisa membiarkannya sendiri terlalu lama. Tanpa dikatakan pun, dia sangat tahu jika wanita itu tidak baik-baik saja karena ucapan Marsha tadi.
" Cepat katakan apapun yang ingin kamu bicarakan! Aku masih banyak urusan dan tidak memiliki waktu untuk bicara denganmu " ucap Zidan yang pastinya ingin pergi dari sana secepatnya.
Dengan emosi yang sudah sedikit terpancing, sebisa mungkin Zidan menahan diri dan tetap sabar untuk menghadapi Marsha. Dia tidak ingin terjadi masalah di tempat umum seperti ini dan juga semuanya akan semakin rumit.
" Zidan, aku tidak peduli dia adalah calon istrimu atau siapa pun perempuan itu di dalam hidupmu, bahkan aku tidak peduli kalau pun kamu ingin menikah lagi. Tapi kamu harus ingat, jangan sampai Mama-mu atau siapa pun mengetahui tentang hal ini. Aku tidak akan ikut campur dan tidak akan mengganggu hubungan kalian selagi semua ini masih tertutup rapat " ucap Marsha dengan sangat serius.
Masih tetap pada kesepakatan di awal pernikahan, Marsha tidak akan mencampuri urusan Zidan atau pun melarangnya untuk menjalin hubungan dengan wanita lain. Namun, dia tetap harus mengingatkan pria itu agar bisa menyembunyikan hubungan itu dari Mama Naima dan semua orang.
Mendengar hal itu, Zidan pun menarik salah satu sudut bibirnya dam tersenyum sinis. Berbeda dengan sang istri, dia malah ingin segera memberitahukan tentang semua ini pada sang ibu. Semakin cepat ibunya tahu, maka mungkin akan secepat itu juga dirinya bisa menceraikan Marsha dan menikahi Chika.
" Sampai kapan, Marsha? Sampai kapan kita akan terus seperti ini? Apakah tidak sebaiknya kita mencari kebahagiaan masing-masing? Lagipula tidak ada yang bisa kita dapatkan dari pernikahan yang sedari awal tidak diinginkan ini " tanya Zidan pada Marsha.
Jujur saja, Zidan sudah sangat lelah dengan pernikahan yang tidak pernah membawa kebahagiaan ini. Menurutnya juga, jalan terbaik untuk mereka berdua adalah berpisah dan mencari kebahagiaan masing-masing.
" Aku tidak tahu, Zidan.. Aku ingin kita tetap mempertahankan pernikahan ini, karena aku masih membutuhkan status sebagai istrimu " jawab Marsha tidak ingin berpisah.
Tentu Zidan langsung berdecak kesal, karena ternyata istrinya itu sangat egois dan mengutamakan kepentingannya sendiri. Jika seperti itu, maka dirinya juga harus menjadi egois juga untuk mendapatkan kebahagiaannya.
" Maaf, Marsha, tapi aku tidak bisa terus-menerus tetap seperti ini. Aku juga ingin bahagia bersama dengan orang yang aku cintai dan terbebas dari pernikahan yang sangat menyiksa ini " ucap Zidan mengambil keputusan.
" Secepatnya, aku akan mengurus perceraian kita dan kamu tidak perlu memikirkan tentang apapun. Tentang Mama, aku yang akan bicara dan jujur tentang semua yang terjadi di antara juga. Namamu tidak akan buruk dan karirmu juga tidak akan hancur hanya karena perceraian kita " lanjut Zidan harus bergerak cepat.
.
.
.
Jelas saja Marsha merasa sangat terkejut dengan semua yang dikatakan oleh Zidan tersebut. Sama sekali tidak pernah wanita itu sangka jika sang suami memiliki rencana untuk menceraikannya.
Padahal selama ini setahunya Zidan menerima semua yang terjadi di dalam pernikahan mereka. Terlebih lagi dia juga tidak pernah mempermasalahkan dan mengizinkan suaminya itu untuk menikah lagi.
" Aku tidak mau kita bercerai, Zidan.. Aku masih membutuhkan status sebagai istrimu, jadi tolong jangan egois dan memikirkan tentang kebahagianmu sendiri. Aku sudah mengizinkanmu untuk menjalin hubungan dengan perempuan lain dan menikah lagi, apa itu masih kurang? " ucap Marsha yang tentunya tidak terima.
Lagi-lagi, Zidan tersenyum sinis dan benar-benar tidak habis pikir dengan istrinya itu. Bisa-bisanya Marsha malah memutar balikkan fakta dan berlagak seperti korban dengan semua ini.
" Bukan aku yang egois, tapi kamu, Marsha! Kamu tetap ingin mempertahankan pernikahan kita hanya karena butuh status sebagai istriku. Sedikit pun tidak pernah kamu pikirkan tentang perasaan dan keinginan ku. Sekali lagi aku katakan, kalau aku ingin bahagia bersama dengan orang yang aku cintai dan jalan untuk mendapatkan itu semua adalah bercerai denganmu. Aku tidak akan pernah menjadikan perempuan yang aku cintai sebagai yang kedua " sahut Zidan menatap istrinya itu dengan tajam.
Keputusannya sudah bulat dan pria itu akan tetap akan secepatnya mengurus perceraian mereka dengan atau tanpa persetujuan dari Marsha. Meskipun dirinya harus terlihat sebagai sosok yang bersalah, maka itu bukanlah sebuah masalah. Apapun akan dilakukan agar bisa berpisah dari Marsha dan bertanggung jawab pada Chika.
" Zidan_ " ucapan Chika terhenti karena dipotong oleh Zidan.
" Cukup, Marsha!! Jangan bicara apapun lagi, karena aku tetap ingin bercerai dari kamu. Jadi, tidak ada gunanya lagi kamu bicara " potong Zidan dengan cepat.
Setelah itu, Zidan pun langsung beranjak pergi dari sana tanpa berpamitan atau menunggu respon dari Marsha. Tidak ada hal yang perlu mereka bicarakan lagi dan dia juga sudah terlalu lama membiarkan Chika sendiri di dalam mobil.
" Aku yakin Marsha tidak akan tinggal diam dan pasti akan melakukan sesuatu, jadi aku harus bersiap-siap. Walaupun tidak akan mudah, tapi aku akan menghadapi itu semua demi bisa mendapatkan kebahagiaanku bersama dengan Chika " batin Zidan sembari terus berjalan menuju parkiran rumah sakit.
***
Baru bisa update lagi🙏🥺 Jujur, saya cukup kehilangan motivasi dan ide untuk menulis cerita ini, jadi mohon maaf dan bersabar ya😊 Sebisa mungkin saya berusaha untuk bangkit dan juga mohon dukungan dari kalian yang masih setia membaca kisah Zidan-Chika ini🥰
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘