NovelToon NovelToon
CEO Dan Pengasuh Cantik

CEO Dan Pengasuh Cantik

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Pengasuh
Popularitas:22.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: mutia al khairat

Dyah permata baru saja menyelesaikan sekolahnya dia hanya berdua dengan adiknya yang berusia tujuh tahun. Dia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bagaimana jika dia bertemu dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun memanggilnya bunda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah Baru

Fathan hanya mengikuti kakaknya keluar dari kelasnya dia bertanya kenapa kakaknya membawa pulang pada saat jam belajar berlangsung.

" Kakak kenapa mengajakku pulang lebih cepat, apa kita pindah lagi atau kakak di pecat" kata Fathan. Dyah berjongkok agar sama tinggi dengan adiknya.

Dia mengelus rambut adiknya sambil tersenyum. " Kakak tidak pecat dan kita tak perlu pindah lagi, hanya sekolahmu yang pindah. Nyonya meminta kakak agar adik kakak yang pintar ini bersekolah milik keluarganya, bahkan ada mobil untuk antar jemput siswa" kata Dyah, tersenyum

" Benarkah kah kak Fathan senang karena kakak tak perlu lagi pagi 2 mengantar dan menjemput Fathan, kakak hanya fokus pada pekerjaan kakak saja" kata Fathan, memeluk Dyah.

" Ayo kita pulang kakak harus menyerahkan surat ini pada nyonya cepat di urus" kata Dyah. " Ayo kak nanti nyonya menunggu kita lama" seru Fathan.

Mereka menuju ke mobil dan menuju ke kediaman Alexanders.

Kediaman Alexanders.

Dyah sudah pergi selama satu jam membuat seisi kediaman Alexanders gusar karena nona kecil kesayangan majikan menangis mencari keberadaan Dyah, awalnya baik-baik saja karena bibi Sumi memberikan kue pada nona kecil.

Tapi setengah jam kemudian kembali menangis mengingat Dyah.

" Bibi kemana Dyah?" nyonya Atika, terlihat khawatir melihat cucunya menangis. " Dyah ke sekolah adiknya, nya " seru bibi Ina.

" Nya ini susunya" kata bibi Sumi, memberikan susu pada Aquira, berharap agar nona diam.

Tuan Ammar segera meninggalkan pekerjaannya setelah mendapatkan kabar dari bi Ina bahwa cucunya menangis.

" Mi apa belum ada kabar dari Dyah" kata tuan Ammar, yang sudah mengetahuinya dari bibi Ina.

Tin, tin, tin.

" Nya itu Dyah dan Fathan kembali" kata pelayan lain yang di tugaskan untuk menunggu di luar. Semua orang merasa lega mendengarnya.

" Assalamualaikum " seru Dyah. " Wassalamualaikum" seru lainnya.

" Dyah syukurlah kamu kembali, itu nona Aquira menangis mencarimu" kata bibi Sumi.

" Maaf tuan, nyonya jika saya keluarnya lama" kata Dyah tertunduk. Aquira mendengar suara Dyah menghentikan tangisannya membuat yang lainnya hanya menggelengkan kepalanya.

" Dyah lihat nona kecil sudah akrab denganmu, bahkan dengan bibi hanya sebentar maunya setelah itu menangis lagi" kata Bibi Sumi.

Nyonya Atika memberikan cucunya pada Dyah katena Aquira terus menggerakan kakinya dan merentangkan tangannya, kemudian mereka menuju ke kamar dan melanjutkan pekerjaannya.

" Dek ke kamar ya bersihkan diri nanti kakak akan mempersiapkan makanan untukmu" kata Dyah, pada Fathan.

" Baik kak" seru Fathan, tersenyum pada Aquira. " Dyah biar bibi yang memberikan adikmu makan, sebaiknya kamu urus nona saja" kata bibi Sumi.

Dyah melihat adiknya yang menanggukan kepalanya. " Terima kasih bi" kata Dyah.

" Ayo Fathan bibi akan memberimu makan yang banyak untuk merayakan sekolah barumu" kata Bibi Sumi, Fathan hanya tersenyum.

Dyah membawa Aquira bermain ayunan, nyonya dan tuan Alexanders sudah menyediakan banyak permainan untuk cucunya. Sedangkan sang putra berada di luar negeri mengurus perusahaan disana.

" Nona terlihat senang sekali" kata Dyah, duduk disamping Aquira. " Aku disini sudah seminggu di sini tapi belum pernah melihat ayah anak ini" kata Dyah berguuman dalam hatinya.

Tiba saja Aquira memukul muka Dyah dengan tangan mungilnya, membuat Dyah tersentak dari lamunannya.

Dyah tersenyum. " Ternyata nona berani ya mukul wajah cantik kakak ini" seru Dyah, tersenyum dan mencium wajah Aquira dengan gemesnya membuat Aquira tertawa.

Ternyata tuan dan nyonya Alexanders melihatnya dari atas kamarnya.

" Pi lihat cucu kita bahagia secara tulus, bahkan dengan kita saja tak sebahagia seperti ini. Ini karena anak itu sudah dua tahun dia pergi tak pernah melihat putrinya" kata Mami Atika, menangis melihat kebahagiaan cucunya.

1
Nur Ramadani
Luar biasa
Nur Ramadani
Buruk
R Baenah Yusof
menangguk ape thor. sepatutnya 'menganggukkan'
FATIMAH SIDIK
bagus
Nur Ramadani
Luar biasa
Nur Ramadani
Buruk
Nanda Limonu
Luar biasa
Nanda Limonu
Lumayan
Nul Khotimah
Luar biasa
Indah Awi
cerita nya bagus
Ira
j
etrie anny
si Fathan ini baru kelas 1 ya tp bahasa nya ky dewasa bgt gt
etrie anny
kalo pesawat pribadi ky nya ga perlu pesen tiket hmmm
Lilis Suryani
Luar biasa
Lilis Suryani
/Pray/sebelumnya tulisannya banyak yg salah bingung bacanya
Ervina T
Luar biasa
Heriyani Lawi
aneh, anak kecil dibiarkan di rmh sakit , apa ngga takut terserang virus
etna winartha
Lumayan
etna winartha
Kecewa
Nika Hidayah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!