Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Rencana Membangun Kekuatan
...“Itulah fakta kejadian yang aku alami sendiri dengan berkali-kali lolos dari maut, hingga saat ini. Aku memang selalu menghindari kejaran anak buah Victor dan Javas, tetapi aku akan selalu berada di dekat Tuan muda Glenn untuk mengawasi dan melindunginya kemanapun Tuan-Ku pergi. Sebab saat terakhir pertemuanku dengan Jivin, dia berpesan untuk memastikan bahwa Tuan muda Glenn selalu aman, meski dikelilingi oleh para musuhnya.”...
“SIALAN!”
Brakk … Prangg ….
Sam tak tahan untuk mengumpat, bahkan dia tanpa sadar memukul meja kaca di depannya sampai hancur berbentuk serpihan. Jelas Sam sangat tidak terima Tuan mudanya di permainkan sampai sekejam itu, bahkan hampir mati di tangan Victor dan Javas saat itu. Ternyata musuh dalam selimut lebih berbahaya daripada musuh yang selalu menunjukkan kebenciannya secara langsung.
Jelas merekka terkejut akan kemarahan Sam, tetapi mereka juga dapat memakluminya. Sebab mereka semua juga sangat marah ketika mendengar betapa kejamnya Victor dan Javas yang sudah sangat keterlaluan. Namun, Chia berusaha untuk tetap berpikir tenang mencari jalan keluar yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ternyata lebih rumit dan sulit, bahkan sangat berbahaya dari yang dia bayangkan sebelumnya.
“Sam, tenanglah! Kita harus memikirkan jalan terbaik untuk menangani permasalahan ini dengan hati dan pikiran yang tenang,” ujar Janice yang berusaha menekan kemarahannya, sebab tidak akan ada gunanya juga mereka melampiaskan kemarahan mereka seperti ini.
“Apa yang Janice katakan benar! Kita harus mulai menyusun rencana untuk menyelesaikan permasalahan ini.” Tuan Rendra membenarkan ucapan Janice.
“Bibi, maaf sudah menuduhmu yang tidak-tidak sebelumnya,” ucap Keenan penuh penyesalan.
“Lian juga minta maaf, Bibi! Sudah berpikiran buruk tentangmu.” Lian juga meminta maaf.
“Kai juga! Sorry, Aunty!” ucap Kaisar lirih.
“Baiklah, aku akan memaafkan kalian bertiga. Bukan karena kalian bertiga putra dari Tuan muda Glenn, tapi karena kalian anak-anak yang tahu cara menyadari kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus,” ujar Eve seraya tersenyum bangga pada para Tuan muda kecilnya.
Chia tampak menyunggingkan senyumannya, melihat ketiga putranya yang tahu bagaimana menyadari kesalahannya dan meminta maaf tanpa harus disuruh lebih dulu. Meski kedepannya akan menjadi sangat sulit, apalagi dia sudah menantang Devon tanpa mengetahui bahwa orang yang dia hadapi sangat berbahaya untuknya bahkan untuk ketiga putra kembarnya.
“Chia, apa akan kau rencanakan sekarang? Jelas kedepannya kau akan menghadapi berbagai macam bahaya, bahkan ketiga putra kembarmu tidak akan lepas dari bahaya itu.” Tuan Rendra menanyakan apa yang Chia pikirkan sekarang.
“Bukankah sudah sangat jelas, Kakek! Kita harus harus membuat atau mengumpulkan kekuatan untuk bisa menghadapi mereka,” celetuk Lian, sang genius dalam menyusun strategi.
“Kai setuju dengan apa yang Lian katakan.” Kaisar langsung sependapat dengan saudara kembarnya, “Mungkin orang kepercayaan papah yang saat ini tengah mereka jadikan tawanan, bisa menambah kekuatan yang sangat penting untuk pihak. Mereka bahkan mungkin lebih mengetahui apa saja kelemahan musuh,” sambungnya mengutarakan rencana yang terlintas di otak kecilnya yang genius.
“Hmm, aku setuju ide itu!” Keenan dengan gampangnya menyetujui rencana tersebut.
“Hai, bocah! Kau pikir bisa semudah itu melakukan rencana yang kalian bicarakan barusan. Jelas mereka akan menempatkan keamanan terbaik. Aku saja bahkan berulang kali hampir mati hanya untuk melarikan diri dari tempat itu,” cecar Eve yang belum mengetahui kemampuan ketiga putra kembar Tuannya.
“Kita lakukan sesuai yang Kai katakan saja! Sam, aku akan mempercayakan misi ini kepadamu dan Eve, apakah kalian bersedia?”
Chia percaya pada kemampuan ketiga putra kembarnya dan dia sudah terlanjur melangkah sampai sejauh ini, maka tidak ada alasan lagi untuk dirinya mundur.
“Tentu, Nyonya Chia!” Keduanya serentak menjawab.
“Lalu bagaimana dengan Nyonya Mira, Chia! Sudah delapan tahun berlalu mereka terus menerus menyuntikan obat pelumpuh syaraf padanya. Mungkin bisa jadi Nyonya Mira sudah beneran koma saat ini,” ujar Janice yang mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya.
“Apakah kau bisa mengatasinya bersama dengan Tuan Rendra, karena mereka akan merasa curiga jika Zafran dan Liana tidak berada di sisiku untuk sementara waktu ini. Dan seperti yang kalian ketahui, hanya aku saja ancaman untuk mereka pada saat ini,” ujar Chia yang dengan terpaksa harus menyeret Tuan Rendra dalam masalah.
“Tentu, Chia! Jangan ragu meminta bantuanku, karena kita berada di perahu yang sama saat ini,” ujar Tuan Rendra yang tidak keberatan sama sekali.
“Benar, Chia! Percayakan tentang Nyonya Mira kepada kami,” ujar Janice yang percaya diri bisa melakukan itu.
“Namun, bagaimana bisa kita bisa mengetahui lokasi rumah sakit tempat Nyonya besar di rawat sekarang?” tanya Eve yang tidak mengetahui keberadaan Mamah Mira, tapi dia mengetahui dengan pasti dimana Jivin dan yang lainnya di tawan saat ini.
“Keenan yang akan mengurusnya,” ujar Chia menatap bangga pada putra keduanya.
“Siap laksanakan, Mah!” Keenan menerima tugasnya dengan senang hati.
“Untuk sementara waktu aku akan mempercayakan ketiga putra kembarku kepada kalian. Mereka akan menjadi bantuan terbesar untuk kalian, sedangkan aku akan lebih mendekati Glenn dan mencari cara agar ingatannya bisa kembali,” ujar Chia yang tidak punya pilihan lain, karena orang-orangnya yang terbatas.
“Apakah hanya kita yang akan melakukannya? Bersama anak-anak ini? Atau kalian sudah menyiapkan pasukan bantuan di luar sana?” Eve bertanya karena rasa penasarannya.
“Hanya kita dan beberapa orang anak buah setiaku yang masih tersisa, tapi kau tenang saja. selama ada hacker andalan kita, Keenan. Sang ahli strategi, Killian dan Sang eksekutor terbaik kita Kaisar semuanya akan aman dalam kendali,” ujar Janice yang tidak meragukan kemampuan ketiga putra kembar genius Glenn dan Chia.
“Hah? Kalian yakin ini akan berhasil?” Eve masih tak dapat mempercayainya.
“Tenang saja, kau tidak akan diambang kematian lagi kali ini,” ujar Sam menyakinkan, begitu juga yang lainnya.
Bersambung....
up lagi ga nih klo ga aq nangis kejerrrr
Devon ada di pihakmu kok Glenn, iya kan kak Author 😩
jangan buat kesalahan yang kedua kali Devon