Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Sudah siap?", tanya Zaki pada Kinar.
"Ya...Mas",jawab Kinar tersenyum tipis.
"Ayo...",ujar Zaki menggandeng tangan Kinar keluar dari kamar mereka.
Kedua menuruni tangga rumah dengan hati hati.Zaki takut sang istri terjatuh dan mengakibatkan apa yang ia harapkan sirna.
"Mulai besok jangan lagi memakai high heels Kinar",ujar Zaki.
"Maaf Tuan Muda sarapannya sudah siap",ujar pelayan.
"Kalian makan saja,kita akan sarapan diluar",jawab Zaki.
"Baik Tuan muda", timpal pelayan itu patuh.
Keduanya berangkat menuju rumah sakit seperti janji pria itu tadi malam.Ia akan menemani sang istri ke Dokter untuk memastikan kehamilan Kinar.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit kedua sampai di rumah sakit terdekat.Zaki dengan sigap menuntun Kinar keluar dari mobil.
"Kamu kenapa sih Mas memperlakukan aku kayak orang sakit?", tanya Kinar.
"Aku takut terjadi sesuatu sama kamu dan dia",jawab Zaki mengusap perut Kinar.
"Kita pastikan dulu Mas",ujar Kinar.
"Aku sudah yakin jika kamu hamil",jawab Zaki membawa Kinar masuk kedalam rumah sakit.
"Mas kok sepi begini?", tanya Kinar menatap area rumah sakit yang sepi.
"Mungkin karena masih pagi",jawab Zaki.
"Masa sih?",balas Kinar mengerutkan keningnya.
"Hmmm",jawab Zaki berdehem pelan sembari terus berjalan menuju poli obgyn.
Zaki langsung memasuki ruangan itu tanpa harus mengantri karena ia telah membuat janji sebelumnya dengan Dokter.
"Selamat datang Tuan muda Iskandar",sapa Dokter yang bernamtag Atika itu.
"Hmmmm",jawab Zaki berdehem pelan.
"Nona muda silahkan berbaring,kita akan melakukan USG terlebih dahulu",ujar Dokter Atika.
"Ya Dokter...",jawab Kinar melangkah menuju tempat tidur rumah sakit diruangan itu.
Setelah mengolesi gel diperut bagian bawah Kinar, Dokter Atika mulai melakukan USG.
"Lihatlah Tuan terdapat dua titik disini, seperti Nona Muda mengandung bayi kembar",ujar Dokter Atika menunjuk layar monitor.
Zaki menatap layar monitor dengan tatapan berkaca-kaca.Untuk pertama kalinya Dokter Atika melihat senyuman dibibir pria dingin itu.
"Dok...jadi benar saya sedang hamil?",tanya Kinar.
"Ya Nona muda, selamat ya",jawab Dokter Atika.
"Mas..."
"Kita akan jadi orangtua sayang",ujar Zaki memeluk Kinar erat.
Deg
Kinar membeku untuk pertama kalinya Zaki memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Aku akan jadi ayah Kinar untuk dua anak sekaligus", sambung Zaki saat mengurai pelukannya.
"Ya Mas...",jawab Kinar yang masih berdebar.
"Dok... mereka sehat kan?",tanya Zaki pada Dokter Atika.
"Sehat Tuan,tapi Nona muda harus menjaga kandungannya dengan baik,karena kehamilan kembar sangat rentan dari kehamilan tunggal",jawab Dokter Atika kembali membersihkan sisa gel di perut Kinar.
"Baik Dok...",jawab Kinar.
"Ada keluhan, Nona", tanya Dokter Atika.
"Gak ada Dokter",jawab Kinar menggeleng pelan.
"Baiklah saya akan meresepkan vitamin serta penguat kandungan.Karena trisemester pertama kandungan masih sangat lemah",ujar Dokter Atika.
"Dan juga hindari makanan berprotein tinggi seperti seefood dan sejenisnya", sambung Dokter Atika.
"Baik Dok...",jawab Kinar turun dari tempat tidur dibantu Zaki.
"Ini resep obat yang harus ditebus Tuan",ujar Dokter Atika pada Zaki.
"Ya..."
"Ada pertanyaan Tuan?",tanya Dokter Atika.
"Bagaimana dengan berhubungan suami istri?",tanya Zaki membuat Kinar melotot tak percaya jika suaminya itu berani menanyakan hal seambigu itu pada Dokter.
Dokter Atika tersenyum karena memang pertanyaan itu yang ia tunggu.Karena pertanyaan itu paling sering ditanyakan para suami.
"Boleh...asal bisa menjaga durasinya",jawab Dokter Atika.
"Ada lagi Tuan?",tanya Dokter Atika.
"Cukup itu saja",jawab Zaki.
"Kita permisi dulu Dokter",ujar Kinar.
"Ya silahkan...",jawab Dokter Atika.
Kinar berjalan lebih dahulu keluar dari ruangan Dokter Obgyn dengan wajah memerah menahan malu karena pertanyaan Zaki tadi.
"Kinar, pelan pelan",ujar Zaki mengejar sang istri yang berjalan begitu cepat.
Kinar tak mempedulikan ucapan sang suami dan terus berjalan.
"Aaa Mas...apa yang kamu lakukan?",pekik Kinar saat tubuhnya di gendong Zaki.
"Menggendong kamu",jawab Zaki berjalan keluar dari rumah sakit.
"Malu Mas...",ujar Kinar menyembunyikan wajahnya di dada bidang Zaki.
Sepasang mata menatap tajam keduanya dengan tatapan penuh kebencian.
"Aku tak akan membiarkan kamu bahagia sementara putriku saat ini menderita.Harusnya Ivanka lah diposisi kamu saat ini Kinar dan begitu sebaliknya", gumam wanita paruh baya itu mengepalkan kedua tangannya.
"Jangan membuat Mommy sakit sayang",ujar Zaki mengusap perut Kinar dengan tangan kirinya saat mereka didalam mobil.
Kinar tersenyum tipis karena perlakuan Zaki mengusap perutnya membuatnya berdebar.
"Mau makan sesuatu atau kamu selalu sedang menginginkan sesuatu saat ini?, katakan saja!",ujar Zaki.
"Aku lapar Mas",jawab Kinar.
"Maaf...kita belum sarapan,mau makan dimana?", tanya Zaki.
"Kita kerumah Bunda aja yuk Mas",jawab Kinar.
"Kamu mau makan masakan Bunda?",tanya Zaki.
"Enggak...aku mau makan dirumah Bunda tapi kamu yang masak",jawab Kinar.
"Baiklah...kita ke rumah Bunda sekarang", timpal Zaki.
***
"Silahkan pergi dari sini Mas!",ujar Jian mengeluarkan koper berisi barang barang Fandi.
"Jian apa apaan ini?",pekik Fandi.
"Kenapa?,ini rumahku dan aku sudah memutuskan untuk bercerai dengan kamu Mas",ujar Jian.
"Jika aku tidak mau?",tantang Fandi.
Jian tersenyum tipis."Kamu masih punya muka untuk tetap berada dirumah ini setelah semua kebusukan kamu terbongkar", tanya Jian.
"Aku--
"Fandi ada apa ini?",tanya Tia yang baru saja datang.
"Jian...ada apa?", tanya Tia karena tak mendapatkan jawaban sang Kakak.
"Kemasi juga barang barang kamu Tia juga putri kamu itu dan pergi dari sini",jawab Jian.
"Apa?", pekik Tia.
"Aku tak akan mengulangi ucapanku Tia",ujar Jian.
"Jian...kamu--
"Pergi!",ujar Jian.
"Fandi, lakukan sesuatu!", pekik Tia.
"Jian...aku minta maaf, tolong jangan lakukan ini pada kami", lirih Fandi.
"23 tahun kalian membohongiku,dan putrimu sudah berusaha mencelakai putriku Mas.Dan yang lebih parahnya saat semua keluarga kamu membenci putriku karena dia lahir dari luar pernikahan.Sementara mereka menyanyangi Ivanka.Apa aku marah?, tidak Mas.Aku diam Mas, diam.Tapi kali ini adalah yang paling menyakitkan untukku", tutur Jian.
"Ayo Fandi...kita pergi dari sini.Tak ada gunanya memohon pada wanita sombong seperti dia",ujar Tia melangkah menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya.
Jian tersenyum lega melihat kepergian suaminya yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami.Bertahun tahun ia hidup dengan pria yang selalu mendeskriminasikan putrinya.Kinar tak mendapat kasih sayang sepenuhnya dari Fandi sejak ia lahir.Kini rumah ini akan ia jual karena Jian telah memutuskan akan tinggal di pulau Dewata,kampung halamannya.Untuk perusahaaan ia telah menunjuk seseorang yang ia percaya untuk mengelolanya.
Dan mengenai Kinar ia yakin Fira akan menjaga putrinya itu.Sesekali nantinya ia akan mengunjungi putrinya itu dikota ini.Ia membutuhkan waktu saat ini untuk memulihkan luka hatinya atas kebohongan serta pengkhianatan yang dilakukan Fandi.
...****************...