Merubah kisa lama setelah penglihatan nya di dalam mimpi.
Perselingkuhan tunangannya dengan kaka iparnya membuat kaka laki - lakinya terpukul.
Kaka laki - lakinya menjadi pendiam dan dingin.
Gracia Randolph sangat sedih melihat kaka laki - lakinya menjadi seperti itu, tanpa dia sadari bahwa dia juga adalah korban.
kebenciannya terhadap mantan tunangnnya dan mantan kaka iparnya membuat dia ingin membalas dendam atas apa yang mereka lakukan terhadap kaka laki - lakinya.
Dia seorang putri Jendral dari Keluarga Randolph harus membersihkan orang - orang yang mengotori nama keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 7
"Jika memang seperti itu, ayah akan mengizinkanmu, tapi kamu harus membawa pengawal bayangan ayah ke sana. Dan dia tidak harus bersembunyi seperti biasanya, karena mereka pasti mengetahuinya. Buat dia menjadi pengawal biasa untukmu, karena dia lebih hebat dari ksatria dan prajurit yang ada. Dia sengaja ayah sembunyikan agar orang - orang istana tidak menargetkannya. Tapi kalau ke utara dia bisa tampil ke publik karena memang asalnya juga dari sana." ayahnya menjelaskan.
"Terima kasih ayah" ucap Gracia senang, kakaknya hanya menatapnya sendu, sebenarnya dia juga ingin menemani adiknya, kalau dia mengetahui lebih awal bahwa Gracia akan ke utara.
"Ayah, bagaimana kalau aku juga menemaninya ke utara?" tawar Rainhard.
"Tidak bisa, kamu memang di tugaskan Raja menjadi Jendral dan memimpin prajurit di wilayah Selatan. Sedangkan Ayah di tugaskan ke wilayah Timur."
"Jadi siapa yang menjada wilayah kerajaan?"
"Masih ada pengawal kerajaan dan sebentar lagi Raja akan mengangkat seorang Duke untuk memimpin di wilayah kerajaan ini. Kita tidak bisa memilih, seandainya Gracia tidak pergi ke utara, ayah juga tidak akan meninggalkannya di sini. Itu berbahaya karena Andreas pasti akan membuat kekacauan lagi."
"Jadi siapa yang akan menjaga Mansion Jendral Randolph?" Gracia bertanya lagi.
"Sepupumu akan tinggal di sini selama kita tidak ada."
"Oh, ok"
Akhirnya mereka menyelesaikan perbincangan mereka setelah selesai makan malam, dan kembali ke kamar masing - masing.
Setelah di kamar, pelayang pribadi Gracia membantu dia membersihkan diri dan mengganti pakaian.
"Nona, ketika anda ke Utara, apakah anda membawa saya juga?" Tanya pelayan pribadinya.
"Kenapa? Apakah kamu tidak suka ke sana?"
"Bukan, bukan nona, hamba akan selalu mengikut kemanapun anda pergi, jikalau anda membawa hamba, hamba ini hanya ingin tahu, saya mengira nona tidak akan membawa saya."
"Kenapa kamu berfikiran begitu?"
"Karena nona akan membawa pengawal."
"Dia hanya pengawal, bukan pelayan yang bisa masuk ke kamar tidur saya untuk membantu saya mandi. Katakan yang sebenarnya Elen, kamu tidak ingin ikut?"
Dia tertunduk lesu, sebenarnya dia ingin menemani nona-nya ini kemanapun. Hanya saja dia memiliki tambatan hati yang berada di wilayah kerajaan ini, dia seorang pedagang di pasar. Dia sangat berat meninggalkan lelaki itu.
"Sebenarnya saya ingin ikut kemanapun nona pergi, hanya saja, hanya saja... Saya memiliki kekasih di sini nona, dan dia ingin menikahi saya." ucapnya dengan menunduk
"Baiklah kalau begitu, lebih baik kamu berterus terang seperti ini. Jadi kamu tidak akan menyesal kedepannya."
"Kalau begitu saya tidak akan membawamu, siapa kira - kira yang bisa kamu rekomendasi untukku?"
"Baik nona, saya akan mencarikan pelayan yang baik dan setia untuk anda."
"hmm" Gracia mengangguk dan mengibaskan tangannya agar elen keluar.
Setelah pelayannya itu keluar dia menarik nafas dan meletakkan pantatnya di atas tempat tidur. Elen sudah lama ikut dengan dia dan sudah mengerti apa yang dia butuhkan setiap hari, kalau mencari orang lain berarti harus mengajar mereka dari awal lagi.
Tapi, apa boleh buat, Gracia juga tidak bisa egois, dia harus merelakan Elen mengejar cintanya. Kemudian dia menidurkan dirinya dan masuk kedalam selimut.
Dia berharap perjalanan ke Utara akan baik - baik saja, dan tidak ada kendala yang memberatkan langkahnya. Terkadang terbersit juga di hatinya bagaimana kalau dia mempelajari ilmu sihir, apakah masih bisa? Tapi sepertinya sihir itu bawaan dari dalam rahim ibu kita.
Dia mulai merencanakan semua di kepalanya apa yang perlu di persiapkan dalam perjalanan menuju ke utara, karena dua hari lagi dia akan memulai perjalannya. Tanpa sadar dia terlelap.