Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27.
Novita dan Rina masih belum terbangun dari rasa terkejut mereka, melihat Aleena menjadi istri seorang pria yang lebih kaya dari Alan.
"Ma, jangan tertipu dengan apa yang di katakannya, tidak mungkin dia menikah dengan pria baik-baik, pasti dia simpanan seorang pria tua!" kata Rina mencoba menenangkan rasa terkejut Ibunya, yang masih tersisa setelah Aleena keluar dari butik tersebut.
"Iya, benar kamu katakan itu, aku juga tidak percaya!" Novita merasa sedikit lega.
Ia akan malu, jika mantan menantu, yang sudah ia campakkan, karena tidak bisa melahirkan cucu untuknya, lebih kaya dari mereka.
"Ayo, kita pulang!" Novita menarik tangan Rina untuk pergi dari butik tersebut.
Sementara itu, Aleena di tengah jalan, saat akan kembali ke Mansion Stewart, Alfred meneleponnya untuk datang ke kantornya.
Aleena memandang gedung yang begitu tinggi menjulang, saat ia turun dari dalam mobil, tepat di depan pintu utama gedung.
Karena Bodyguard yang di berikan Alfred padanya, merangkap sebagai sopir, jadi hanya Aleena dan Asistennya saja yang masuk ke dalam gedung.
Aleena baru kali ini masuk ke dalam sebuah gedung, ia tidak menyangka gedung kantor Alfred begitu besar, dan tinggi menjulang.
"Nyonya, mari kita lapor pada resepsionis, untuk memberitahukan kepada Tuan Alfred, kalau kita telah datang!" ujar Asisten Aleena.
"Baik!" Aleena mengangguk.
Mereka berjalan menuju meja Resepsionis, dan dengan ramah Asisten Aleena pun, memberitahukan kedatangan mereka, ingin bertemu dengan Alfred.
Dua Resepsionis memandang mereka, lalu melihat penampilan mereka, kemudian memandang dari atas hingga bawah kaki.
"Mau bertemu siapa?" tanya salah satu Resepsionis tersebut, seakan mereka sepertinya salah dengar.
"Tuan Alfred Stewart!" jawab Asisten Aleena.
"Memangnya anda berdua siapa?" tanya Resepsionis lainnya dengan nada dingin.
"Ini Nyonya muda Stewart, istri Tuan Alfred Stewart!" jawab Asisten Aleena memberitahukan siapa Aleena sebenarnya.
Ke dua Resepsionis itu saling pandang, kemudian saling tersenyum lucu, dan kemudian memandang Aleena dengan tatapan mencemooh.
"Apakah anda ingin menipu kami? banyak sudah wanita yang datang, dengan alasan seperti kalian, mengaku sebagai istri, yang lain mengaku sebagai kekasih Tuan Alfred!" sahut salah satu Resepsionis tersebut dengan dingin.
Mata Asisten Aleena terbelalak mendengar, apa yang dikatakan Resepsionis tersebut.
Ia tidak menyangka Resepsionis, yang di pekerjakan di kantor Bos nya itu, ternyata wanita yang sangat sarkas.
"Anda berdua sangat tidak sopan terhadap Nyonya pemilik grup Stewart! apa anda berdua ingin di pecat?!" hardik Asisten Aleena, dengan nada tinggi.
"Sudah, biar aku yang akan menghubunginya langsung!" Aleena menyentuh bahu Asistennya.
Lalu Aleena mengambil ponselnya, dari dalam tas kecilnya.
"Huh! kita lihat saja, sampai di mana kebohongan kalian!" sahut salah satu Resepsionis tersebut.
"Sebelumnya Tuan Stewart, pernah berpesan, kalau ada wanita yang mengaku sebagai istri, ataupun kekasih, harus segera di usir!" sahut Resepsionis yang lainnya.
Aleena tidak menjawab, apa yang di katakan ke dua Resepsionis tersebut.
Baru satu kali deringan, panggilan Aleena sudah di angkat Alfred, dan suara senangnya terdengar dalam ponsel.
"Halo!"
"Aku sudah datang, di lobby depan meja Resepsionis!"
"Kenapa tidak naik ke atas?"
"Aku di tahan di sini, tidak di perbolehkan naik, karena mereka tidak percaya padaku!"
"Sungguh lancang!!" terdengar nada suara Alfred menahan geram, "Aku akan turun menjemputmu!"
Aleena memasukkan kembali ponselnya, "Alfred akan turun, dia sendiri yang akan membawa kita naik ke atas!" kata Aleena.
"Cih! kita lihat siapa yang akan di usir sebentar lagi!"
Tidak butuh dua menit, Alfred tampak keluar dari lift khusus, dan berjalan cepat menuju meja Resepsionis.
Ke dua Resepsionis itu membeku di tempatnya, melihat Alfred berjalan dengan cepat, menuju tempat mereka bertugas.
"Segera urus surat pengunduran kalian sekarang juga! sungguh lancang! tidak sopan pada istriku!!" bentak Alfred dengan suara baritonnya, memandang dingin penuh rasa marah kepada ke dua Resepsionis tersebut.
"Maafkan kami, Tuan!" ke dua wanita itu seketika pucat.
Ternyata wanita, yang mereka pikir pembohong, memang benar istri Bos mereka.
"Mereka hanya menjalankan tugas!" ujar Aleena memegang tangan Alfred, mengingatkan Alfred akan tugas ke dua wanita itu.
"Tidak! mereka harus di pecat! mereka seharusnya mengubungiku, untuk memastikan tentang siapa kamu sebenarnya!" Alfred tidak memberikan rasa iba kepada ke dua wanita itu.
Alfred memberi kode pada Asisten nya, lalu mengenggam tangan Aleena menuju lift khusus.
Bersambung.....