Hidup sebatang kara karena kecelakaan orangtuanya memaksa Felysia seorang wanita cantik harus mengubur mimpi masa kecilnya dan membanting tulang dengan bekerja menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan besar, semuanya dilakukannya demi untuk melunasi semua hutang ayahnya yang sudah meninggal karena kecelakaan.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di kantornya di mana peristiwa yang membuat mahkota nya harus direnggut oleh bos nya sendiri dan membuatnya mengandung anak dari bosnya itu, karena tidak ingin sang bos tahu Felysia pun memilih untuk pergi jauh dari sana dan menghilang bagaikan di telan bumi.
Bagaimana kelanjutan dari kisah Felysia seorang office girl dan bosnya itu???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Setelah sampai ke ruangan barunya Zico segera menyuruh Adi untuk segera ke ruangannya karena ada sesuatu hal yang harus Zico bicarakan privat dengan sekertaris dan juga sekaligus asisten barunya itu.
"Ada apa tuan?" tanya Adi saat sampai di ruangan bosnya itu.
"Adi, saya ingin meminta semua rincian keuangan dan juga semua data data karyawan di sini," sahut Zico.
"Baik, tuan. Akan saya siapkan," sahut Adi kemudian keluar dari ruangan Zico.
Zico memang berencana untuk menyeleksi kembali apa karyawan yang kurang berkompeten di bidangnya karena bisa menjadi ulat bulu di dalam suatu tim jika masih di pertahankan saja karena Zico mendengar ada beberapa orang yang berperilaku seperti itu sehingga Zico harus tegas dan tidak terlalu kasihan.
Sedangkan di sisi lain jam makan siang sudah sebentar lagi akan tiba, beberapa karyawan menyuruh Felysia untuk memesankan makanan cepat saji di salah satu restoran dekat dengan kantor karena para karyawan sibuk dengan pekerjaan nya bahkan untuk makan siang pun beberapa tidak bisa ke kantin sehingga menyuruh cleaning servis untuk membelikannya.
"Fely, aku nitip burger seperti biasanya ya!" ucap salah satu karyawati dengan memberikan uang pecahan seratus ribu, karena sudah sering membelikannya Felysia sampai hafal apa saja yang harus ia pesan nantinya.
Setelah semua titipan sudah terkumpul Felysia pun segera menuju ke restoran dekat dengan kantor, untuk saja dekat sehingga dengan jalan kaki saja Felysia bisa dan tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih untuk bayar ojek.
Setelah semua pesanan nya sudah siap dan sudah ada semuanya, Felysia segera membawa makanan pesanan para karyawan kantor. Dengan dua tangan penuh dan juga membuat dia kesusahan dalam memegangnya namun Felysia tidak menyerah dia bisa mengabaikan rasa nyeri atau begal di tangannya namun ia akan mengeluarkan uang jika dia mengacaukan pesanan ini bukan.
Dengan tergesa gesa Felysia menuju ke kantor dengan barang bawaannya yang sangat banyak ini, sedangkan Zico yang akan mengadakan meeting dengan klien di hari pertamanya bekerja melihat ada seorang cleaning servis yang sedang kesusahan membawa barang bawaannya namun Zico tak melihat jelas wajah cleaning servis tersebut, Zico seperti cuek-cuek bebek dan berlalu begitu saja meninggalkan lobi dan masuk ke mobilnya sedangkan Felysia tak tahu kalau tadi saat dia berjalan menuju ke kantor dia di lihat oleh bos nya tadi.
Di mobil Zico diam saja dengan Adi yang mengemudikan mobilnya, Zico sedikit kesal jika melihat pemandangan di sana tadi seorang cleaning servis yang membawakan banyak makanan untuk karyawan nya bagaimana pun tidak pantas bukan kalau sesama karyawan di perlakuan seperti itu meski pun jabatan cleaning servis lebih rendah dari pada pegawai kantoran lainnya di kantor.
"Adi," panggil Zico membaut Adi yang dari tadi fokus menyetir pun melihat ke bosnya dari kaca depan.
"Iya, tuan." sahut Adi.
"Saya sangat terganggu dengan sesuatu," sahut Zico yang dapat Adi simpulkan bahwa bos nya ini terganggu dengan cleaning servis yang membawa banyak makanan restoran di dekat kantornya.
"Akan hal apa tuan?" tanya Adi yang sok sok an tidak tahu.
"Sama cleaning servis perempuan tadi, saya harap saya tidak melihat lagi kejadian seperti tadi!" tegas Zico.
"Baik, tuan." jawab Adi yang mengerti sifat sang bos yang tidak suka dengan hal hal seperti itu.
Sedangkan di sisi lain Felysia masuk ke ruangan karyawan dan membagikan pesanan para karyawan, setelah selesai Felysia pun kembali ke ruangan cleaning servis di mana di sana sudah ada mbk suci dan juga wulia yang sedang asyik menyantap makan siangnya.
"Fely, kamu dari mana aja sih kok lama banget?" tanya mbk suci.
"Kayak gak tahu Felysia aja mbk, kalau kantor sedang sibuk kayak gini ya dia cari sampingan lah!" sahut wulia yang tahu sifat rekan kerja nya ini.
"Ih, wulia ini emang tahu aja deh!" sahut Felysia.
"Ya udah mending buruan makan siang deh sebelum habis jam makan siangnya," sahut mbk suci menyodorkan bekal yang kebetulan ia siapkan untuk Felysia.
Memang beberapa kali mbk suci atau pun wulia pasti akan membungkus kan bekal makan siang untuk Felysia karena mereka tahu kalau Felysia itu kekurangan bahkan pernah waktu itu sebelum mereka saling mengenal dekat Felysia tidak memiliki uang sama sekali dan mbk suci dan wulia juga tak membawa lauk lebih Felysia tidak akan makan siang dan hanya minum air putih saja, mengingat hal itu maka dari itu mbk suci dan wulia kadang membawakan bekal meski pun kadang Felysia juga membawa bekal nya sendiri.
Felysia pun makan siang dengan para rekan kerja nya yang lain sekali mbk suci dan juga wulia, rasanya meski pun pekerjaan ini berat namun Felysia harus tetap menjalaninya karena hutang yang di tinggalkan ayahnya belum sepenuhnya lunas, masih butuh beberapa tahun lagi agar dia bisa membayar hutang tersebut capek memang tapi Felysia tidak ada pilihan lainnya.
Sore harinya semua karyawan sudah kembali ke rumah mereka masing masing dan hanya tersisa para cleaning servis yang harus membereskan barang barang yang berantakan di ruangan para karyawan dan juga sampah yang menumpuk di sana.
Setelah itu mereka berganti pakaian dan bersiap untuk pulang karena sekarang sudah menunjukkan pukul 6 sore di mana kantor mulai sepi.
"Fely," panggil Bu asri salah satu cleaning servis senior di sini, beliau mengambil tugas untuk membersihkan lantai presdir yaitu lantai yang paling banyak orang yang ingin ke sana namun juga lantai yang paling menakutkan juga di sana.
Bu asri memang bertugas untuk membersihkan kantor presdir sekitar jam 6 an ke atas karena biasanya presdir akan pulang terlambat sehingga harus lebih menunggu jam pulang kerjanya.
"Iya, Bu. Ada apa?" tanya Felysia karena seharusnya sekarang Bu asri harusnya berada di lantai 30 di mana ruangan presdir harus di bersihkan bukan.
"Fel, tolongin ibu ya nak! anak ibu baru saja kecelakaan ibu harus segera ke rumah sakit, kamu bisa gantiin ibu kan buat ngebersihin ruangan presdir!" sahut Bu asri.
Awalnya Felysia ingi menolak karena sangat beresiko untuk membersihkan ruangan paling berharga di Adiguna Company namun Felysia juga tak tega untuk menolaknya karena sekarang Bu asri sedang di landa musibah dengan sang anak yang sedang mengalami kecelakaan.
Felysia melihat ke arah mbk suci dan juga wulia yang juga berada di sana, semuanya hanya dia tak menjawab namun tiba-tiba mbk suci dan wulia menganggukkan kepalanya dan menyuruh untuk Felysia mengiyakan nya karena bagaimana pun musibah siapa yang tahu.
"Ya sudah Bu, kalau begitu lebih baik Bu asri ke rumah sakit saja biar fely aja yang gantiin kerjanya ibu." sahut Felysia.
"Makasih nak, kalau begitu ibu pergi dulu." sahut bu asri kemudian pergi meninggalkan Felysia dan yang lainnya menuju ke ruang sakit.
.
.
Bersambung..........
kurang konsen penulisnya
.agak bertele2 juga.....bos kayaraya nyari bukti nyeliki aja dak berhasil