Apa yang akan terjadi jika seorang gadis yang bernama Alicia Putri Alexa dengan sejuta bakat yang dimilikinya tiba-tiba melakukan perpindahan jiwa saat tertidur.
Lalu apa yang akan dilakukan Alicia saat mengetahui fakta di balik penyebab transmigrasi nya. Ikuti terus kisah perjalanan hidup seorang Alicia Putri Alexa dalam mengungkap semua misteri dan rahasia kehidupannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Saya pak..."suara itu adalah suara perempuan mereka semua kemudian menoleh untuk melihat siapa yang berbicara termasuk Dimas karena menurutnya soal pertanyaan nomor tiga cukup sulit. Sehingga saat mendengar salah satu teman kelasnya ingin menjawab Dimas kemudian menoleh untuk melihat suara tersebut, dia terkejut saat melihat ternyata murid baru itu yang berbicara.
Banyak tatapan kini mengarah ke Alicia yang saat ini sudah berjalan ke depan papan tulis. Alicia kemudian menulis jawaban dari soal nomor tiga dengan sangat cepat hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga menit lalu kembali ke mejanya untuk duduk
Sedangkan guru matematika yang melihat jawaban dari Alicia tercengang, karena cara Alicia menjawab dan jawabannya itu sangat mudah di mengerti guru itu yakin jika cara mengerjakannya ini hanya dapat dipelajari di perguruan tinggi.
Guru matematika yang bernama pak Samsul itu kemudian ingin berbicara, saat melihat siswa-siswi nya tercengang tidak terkecuali Dimas dan Maira karena mereka sangat tahu sulitnya menjawab soal nomor tiga, bagaimana pun mereka ini juga merupakan salah satu orang yang masuk peringkat tiga besar di kelas ini, dimana Dimas kedua dan Maira ketiga. Sedangkan untuk yang pertama tidak hadir di kelas saat ini mungkin sedang sibuk mempersiapkan dan belajar untuk lomba Olimpiade antar sekolah minggu depan.
"Baiklah jawaban yang di tulis oleh Alicia benar dan mudah dimengerti, bapak sangat yakin jika cara mengerjakannya ini biasanya hanya bisa dipelajari di perguruan tinggi, siswa Alicia boleh bapak tanya siapa yang mengerjakan mu rumus dan cara mengerjakannya" kata guru itu kemudian bertanya ke Alicia siapa yang mengajarinya rumus tersebut
Sedangkan Alicia yang mendengar pertanyaan dari guru di depannya kemudian mengangguk lalu menjawab
"Guru homeschooling saya pernah mengajarkan dan menjelaskannya kepada saya tentang rumus dan cara-cara mengerjakan" jawab Alicia menjawab pertanyaan dari guru matematika itu, tidak mungkinkah dirinya mengatakan dia mempelajarinya saat di perguruan tinggi dulu, bagaimana Alicia dikehidupannya dulu sudah lulus S2 saat berumur 18 tahun dan S3 saat berumur 20 tahun
"Jadi begitu..." kata guru itu mengangguk mengerti, lalu kemudian kembali bertanya
"Siswi Alicia apakah kamu bisa mengikuti lomba Olimpiade matematika untuk mewakili sekolah kita nanti, melihat dari caramu menjawab pertanyaan tadi dengan mudah. Bapak cukup yakin dengan kamu dengan adanya kamu pasti bisa memenangkan lomba itu atau setidaknya masuk tiga besar" kata guru itu cukup antusias kepada Alicia, sedangkan para siswa yang mendengar perkataan guru itu cukup terkejut termasuk Dimas dan Maira tetap setelah mengingat bagaimana Alicia tadi yang dengan mudah menjawab soal yang tidak mereka mengerti mereka kemudian mengangguk mengerti
Sedangkan Alicia yang mendengarkan perkataan dari guru di depannya ini, mengerutkan kening tidak senang. Hei, diri nya sudah cukup sibuk untuk mengerjakan misi yang diberikan oleh Kaizy tadi. Alicia ingin langsung menolak, tetapi saat melihat banyak pasang mata melihat ke arah nya dan tatapan antusias dari guru di depannya dia mengurungkan nya dan menjawabnya dengan seolah mempertimbangkannya
"Akan saya pikirkan nanti pak" jawab Alicia sopan dan seolah sedang berfikir
"Baiklah... bapak akan memberikan kamu waktu dua hari untuk memikirkannya karena lomba olimpiade itu akan diadakan seminggu dari sekarang. Jika kamu setuju kamu bisa datang ke ruangan guru melapor" kata guru yang biasa di panggil pak Samsul itu kepada Alicia, lalu melihat jam tangannya kemudian lanjut berbicara
"Oke, untuk pelajaran matematika hari ini cukup sampai disini, sekian dari bapak" kata guru itu lagi, kemudian berjalan keluar dari kelas sambil membawa beberapa buku yang memang dia bawa tadi. Untuk botol airnya pak Samsul sudah membuangnya ke tempat sampah setelah meminum habis air mineral tadi
Setelah pak Syamsul keluar kelas, kelas itu tidak lagi belajar dikarenakan guru mata pelajaran terakhir tidak bisa hadir karena sakit, sehingga kelas untuk pelajaran berikut nya kosong. Meskipun begitu bukan berarti mereka bisa berisik dan bisa keluar dari kelas karena Maira selalu ketua kelas tersebut tidak akan membiarkan mereka keluar kelas kecuali izin ke toilet, juga mengawasi para siswa agar tidak berisik sehingga tidak mengganggu kelas lain yang sedang belajar
Kanaya, Rosa dan Jessica berjalan menuju ke arah meja Alicia lalu mereka duduk disamping dan di depan Alicia
"Fel, lo benar-benar ingin mengetahui tentang kejadian 2 tahun lalu itu?" Tanya Jessica memastikan kepada Alicia setelah mengambil kursi milik Maira yang berada di depan meja Alicia kemudian menghadap ke arah Alicia saat ini
"Hm, gue mau tahu terlebih sekarang kita sudah menjadi teman" kata Alicia menjawab pertanyaan dari Jessica yang duduk didepannya saat ini
"Oke, kamu akan memberitahumu kejadian saat itu" kata Kanaya setelah melihat Rosa mengangguk kepalanya tanda setuju
"Sebenarnya saat itu..." kata Kanaya mencoba menjelaskannya tetapi terhenti saat seseorang menyela ucapannya
"Biar gue yang menceritakannya bagaimana pun kejadian itu berkaitan dengan gue" kata seseorang itu yang tak lain merupakan Rosa. Kanaya dan Jessica menatap ke arah Rosa terkejut, bagaimana pun mereka berdua tahu betapa sakitnya kejadian itu untuk seorang Rosa. Rosa yang melihat tatapan khawatir Jessica dan Kanaya tersentuh dan merasa bersyukur menjadi teman mereka berdua. Kemudian berbicara
"Tidak apa-apa, bagaimanapun cepat atau lambat gue juga harus menerima kenyataan" kata Rosa kepada Kanaya dan Jessica, kemudian menjelaskannya kepada Alicia tentang kejadian itu
"Dua tahun lalu, gue juga merupakan siswa yang baik tidak seperti sekarang yang terlihat seperti bad girls, rambut gue juga belum gue cat. Pada malam itu tepatnya malam minggu, gue dengan pacar gue juga salah satu dari peserta balap..." kata Rosa kemudian menceritakan tentang kejadian saat itu kepada Alicia yang sedang mendengarkan
Sedangkan di tempat lain disebuah ruangan bawah tanah seorang pria sedang mengeksekusi beberapa orang yang telah melakukan kejahatan karena telah mengkhianatinya.
"Ampun bos saya tidak akan melakukannya lagi, to-tolong beri saya kesempatan" kata seseorang pria paru baya dengan banyak luka dan darah di seluruh tubuh terlihat sangat menyebalkan
Saat pria yang dipanggil dengan sebutan bos itu mendengar perkataan dari pria paru baya uang telah di siksanya sedang memohon ampun dan kesempatan untuk nya, boss itu hanya terkekeh
"Tuan Gani yang terhormat, kamu juga harusnya tahu bahwa aku seorang Xavi Axelio Smith paling benci dengan yang namanya pengkhianatan, tapi kamu dan beberapa orang lainnya malah melakukan hal tersebut. Kamu juga harusnya tahu bahwa saat mereka memohon ampun dan memohon untuk diberikan kesempatan aku tetap tidak mengampuni mereka, lihat tubuh mereka sekarang karena aku tidak akan membiarkan seseorang yang sudah mengkhianati ku, hidup" kata Xavi dengan nada dingin kepada lelaki paru baya didepannya lalu menunjuk ke arah beberapa orang yang sudah dirinya eksekusi terlebih dahulu
Sedangkan lelaki paru baya yang mendengar perkataan dari boss didepannya saat ini, seluruh tubuhnya gemetaran dan karena merasa tidak ada kesempatan baginya untuk hidup kemudian memaki orang tersebut.
"Dasar iblis, kamu memang layak untuk tidak berumur panjang, bagaimana pun orang itu sudah mengetahui kelemahan kami Xavi, saat bulan purnama nanti, itu adalah hari kematianmu, hahaha" maki lelaki paru baya itu kepada Xavi yang saat itu hanya memandangnya rendah dan tanpa ekspresi lalu tak berselang lama Xavi mengambil katanya yang diberikan oleh orang-orang nya kemudian menebas kepala lelaki paru baya itu menggunakan katana yang dipegangnya
Setelah memotong motong tubuh lelaki paru baya itu beserta beberapa orang yang sudah dia eksekusi sebelumnya Xavi kemudian berbicara
"Buang dan berikan sebagai makanan peliharaan" kata Xavi kepada orang yang berada dibelakangnya, lalu berjalan keluar dari ruang bawah tanah itu.
Xavi kemudian berjalan menuju kamar miliknya, tidak berselang lama handphone disakunya bergetar. Xavi kemudian melihat orang yang menatapnya yang bertuliskan mommy lalu segera menjawab
"Halo mom..." ucap Xavi setelah mengangkat telepon dari mommy nya
"Halo soon, bagaimana kabarmu di negara I, kamu baik-baik saja kan di sana?" Tanya ibu Xavi disisi lain telepon yang dapat diketahui dari suaranya bahwa dia sedang khawatir
Bersambung...
agak terganggu bacanya. gemeesshh banget seh..!
lanjut up lagi thor