Ini lanjutan dari Novel keduaku yang berjudul "Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh"
Edgar merasa ada yang aneh dalam dirinya, dia mencoba memeriksakan dirinya ditemani oleh asisten setianya yang bernama Leo. Begitu ia datang kerumah sakit Edgar menemui dokter Andrologi, betapa terkejutnya ia mendapati hasilnya yang menyatakan kalau dirinya impoten.
Dibalik kesedihan pasti ada kebahagian yang telah di persiapkan oleh Tuhan, Edgar di pertemukan dengan seorang gadis tomboy bernama Zalea yang berasal dari keluarga broken home. Sebuah keajaiban datang ketika Edgar dan Zalea tak sengaja bertemu disuatu tempat, ia yang dinyatakan impoten tiba-tiba bereaksi ketika melihat Zalea.
Bagaimana kisah cinta Edgar dan juga Zalea? Apakah mereka akan bersatu?
Yuk simak ceritanya 💃🥰🤗
HAPPY READING 😚
Jangan lupa bintang 5 nya ya readers 🙏😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita Zalea
Zalea mengerucutkan bibirnya kesal, Edgar berkacak pinggang seraya menggelengkan kepalanya.
"Masih bocil tahu blaem-blaem dari mana lu?" omel Edgar.
"Ya tahu lah om, kan udah umur 18 tahun." jawab Zalea.
"Am-om am-om aja lu, mau di jitak lagi kepalanya?" kesal Edgar.
"Enggak lah, terus siapa yang ganti baju Leo kalo bukan om?" tanya Zalea.
"Tanya saja pada rumput yang bergoyang." jawab Edgar asal.
"Emang rumput bisa pargoy om?" tanya Zalea cengo.
"Lu lama-lama nyebelin juga yah," ucap Edgar semakin jengkel.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk." sahut Edgar dari dalam.
Adel masuk dengan semangkuk bubur yang sudah dimasaknya, dia meletakkannya diatas nampan beserta segelas air minum. Adel menghampiri Zalea yang tengah bersandar di atas kasur, Edgar menggeserkan tubuhnya memberikan jalan untuk Adel.
"Apa sudah mendingan?" tanya Adel pada Zalea.
"I-iya, lebih baik." jawab Zalea ragu.
"Ed kleuarlah, tadi Leo bilang makanan yang kalian pesan sudah datang." ucap Adel.
"Yasudah, aku keluar dulu." ucap Edgar.
Adel menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, Edgar melangkahkan kakinya keluar dari kamar miliknya.
"Makanlah dulu, aku tahu kau pasti lapar." ucap Adel.
"Kalau boleh tahu, apakah kakak yang sudah mengganti pakaianku?" tanya Zalea.
"Iya, pakaian yang kau pakai juga dariku." jawab Adel.
"Terimakasih." ucap Zalea tersenyum.
"Kau berkelahi?" tanya Adel.
"Iya, tadi saat aku pulang balapan dan mendapatkan uang, aku pergi ke toko perlengkapan sekolah lalu mampir ke warung nasi, saat hendak pulang ternyata aku di hadang oleh ayah kandungku." jawab Zalea jujur.
"Wow, sesuai dengan penampilanmu kau pembalap ternyata. Asal kau tahu aku juga suka balapan, tapi tunggu dulu, kau bilang dihadap ayah kandungmu? Jadi dia yang menyerangmu? Coba cerita, anggap saja aku kakakmu jadi jangan sungkan." ucap Adel, dia jufa memberikan pertanyaan pada Zalea karena rasa keponya yang sudah mendarah daging.
Sebelum Zalea menceritakan kejadian yang dialaminya, Adel menyodorkan segelas air pada Zalea, Zalea menerima gelas tersebut kemudian menenggaknya sampai tinggal tersisa setengahnya.
"Ayahku seringkali mabuk-mabukan, dia juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga, berselingkuh, dan yang terakhir dia ingin menjualku pada pria hidung belang." jelas Zalea dengan tenggorokan tercekat.
Adel membulatkan matanya tak percaya, dia berpikir apakah ada krangtua yang tega menjual putrinya sendiri hanya ingin di tukar dengan sebuah uang. Adel mengepalkan tangannya, sungguh dia paling tidak suka jika ada pria yang menindas wanita, terlebih lagi perlkuan ayah Zalea menurutnya sudah tidak patut di beri ampun lagi.
"Brengsek! Kau tenang saja, jika terjadi sesuatu padamu maka jangan segan-segan menghubungiku, aku menganggapmu sebagai adikku sendiri maka siapapun yang mengganggumu maka dia akan menerima akibatnya, tidak ada yang berani menentang seorang Adelia jika ia sudah bertindak." geram Adel.
"Terimakasih kak, aku juga tidak akan tinggal diam saja melihat ibuku di tindas oleh pria brengsek itu, aku juga akan menjaga ibu dan adikku meskipun nyawa taruhannya." ucap Zalea.
'Wah, cocok ini buat di jadiin calon istri Edgar' batin Adel.
"Aku setuju dengan pemikiranmu, jangan mau dianggap remeh oleh pria. Tunjukkan pada mereka kalau kita bisa, sekarang kau makanlah bubur yang sudah aku buat, jangan sampai kau kelaparan karena tubuhmu pasti butuh asupan setelah berkelahi, tenagamu pasti habis terkuras makanya pingsan." ucap Adel.
"Iya kak, terimaksih kau baik sekali." ucap Zalea berkaca-kaca.
"Makanlah. Tidak usah sungkan denganku, sesama manusia harus saling tolong menolong." ucap Adel tersenyum.