Masa lalu Arneta yang begitu kelam, karena diceraikan dalam keadaan hamil anak dari pria lain. Membuat wanita itu memutuskan kembali ke Indonesia dan membesarkan anaknya seorang diri.
Wanita itu ingin mengubah masa lalunya yang penuh dengan dosa, dengan menjadi seorang Ibu yang baik bagi putri kecilnya. Tapi apa jadinya jika mantan pria yang membuatnya hamil itu justru menjadi atasannya di tempat Arneta bekerja?
Akankah pria itu mengetahui jika perbuatan semalam mereka telah membuat hadirnya seorang putri kecil yang begitu cantik? Dan akankah Arneta memberitahu kebenaran tersebut, di saat sang pria telah memiliki seorang istri.
Ini kisah Arneta, lanjutan dari You're Mine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sementara itu Arneta yang masih berada di luar gerbang, mencoba untuk terus bersabar meskipun tubuhnya terasa lelah karena tak beristirahat dengan baik. Ya, dia tidak pernah beranjak sedetik pun dari mansion Richard. Bahkan Arneta hanya meninggalkan tempat tersebut pada saat menemui pengacara, ataupun membuat laporan pada pihak yang berwajib demi mendapatkan Ivy kembali.
Namun sayang semua usahanya itu gagal, karena baik pengacara atau pun pihak yang berwajib tidak ada yang mau membantunya. Kuasa keluarga Richard yang nota bene bagian dari keluarga Arbeto, tidak bisa Arneta kalahkan seorang diri.
Sempat Arneta berpikir untuk meminta bantuan pada Candra, mengingat pria itu teman baik dari Lio Richard. Namun ia tersadar jika Candra pun pasti tengah sibuk di tempat barunya, dan Arneta tidak mau merepotkan pria itu lagi dengan semua masalahnya.
"Nona, silahkan masuk! Tuan Lio sudah menunggu Anda di dalam."
Arneta yang tengah melamun, langsung menatap pada penjaga keamanan mansion yang sedang membuka gerbang.
"Benarkah aku diijinkan masuk?" tanya Arneta dengan tak percaya.
"Ya, Tuan Lio sendiri yang memberikan perintahnya."
"Baik Pak, terima kasih," ucap Arneta dengan perasaan bahagia, karena akhirnya ia diijinkan masuk ke dalam mansion Richard untuk bertemu dengan putrinya.
Dengan cepat Arneta pun masuk ke dalam mansion dengan membawa mobilnya, karena sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Ivy yang sangat dirindukannya.
Namun sepertinya Arneta harus lebih bersabar untuk bertemu dengan putrinya itu, karena orang pertama yang dilihatnya saat menginjakkan kaki di mansion itu adalah sosok Lio Richard.
"Duduklah!" perintah Lio dengan raut datarnya.
Arneta pun duduk di hadapan pria itu, dengan menahan emosi yang sejak kemarin berkecamuk di dalam dada.
"Di mana Ivy? Aku ingin bertemu dengannya."
"Putriku ada di dalam kamarnya," jawab Lio masih dengan datar.
"Putriku?" Arneta mengulang perkataan Lio dengan sinis. "Ivy itu putriku, dia bukan—" perkataan Arneta terputus saat tiba-tiba saja Lio melempar sebuah kertas tepat di depan wajahnya.
"Bacalah! Di sana tertulis dengan jelas hasil tes DNA yang mengatakan sembilan puluh sembilan persen DNA kami cocok. Itu artinya aku Ayah biologis Ivy."
"Tidak...." Arneta membuang kertas tersebut tanpa membacanya lebih dulu, karena tanpa membacanya pun ia tahu jelas jika Lio adalah Ayah kandung Ivy. "Hasil tes DNA itu tidak akan mengubah apapun, karena bagiku Ivy hanyalah putriku seorang. Putriku!" ucapnya dengan penuh emosi.
"Benarkah tidak mengubah apapun? Tapi kau jangan lupa, dengan hasil tes DNA itu aku bisa mengambil hak atas Ivy sepenuhnya."
Arneta menggelengkan kepalanya. "Tidak Lio, aku mohon jangan lakukan itu?" pintanya dengan menahan tangis.
Tidak bisa Arneta bayangkan jika Lio sampai melakukan hal tersebut, karena jika sampai hal itu terjadi maka Arneta akan kalah. Ya, dari segi apa pun Lio lebih unggul darinya. Lio memiliki kekayaan yang akan menjamin kehidupan Ivy, dan Lio pun sudah berkeluarga yang akan semakin menguatkan posisi pria itu.
"Ivy adalah nyawaku, aku tidak bisa hidup tanpanya," lirih Arneta dengan air mata yang mulai menetes di kedua pipinya.
"Kau tidak bisa hidup tanpanya, tapi pernahkan kau berpikir tentang masa depan Ivy? Hidup Ivy akan lebih terjamin jika tinggal bersamaku."
Arneta lagi-lagi menggelengkan kepalanya dengan terisak. "Aku mempunyai tabungan, dan akan aku pastikan masa depan Ivy terjamin. Jadi aku mohon jangan pisahkan aku dengan putriku."
Kali ini Lio yang menggelengkan kepalanya. "Keputusanku tidak akan berubah. Aku mengijinkanmu masuk hanya untuk berpamitan pada Ivy. Dan buatlah ini lebih mudah bagi kita, dengan mengatakan pada Ivy untuk menerima aku sebagai Ayah kandungnya," ucap Lio dengan beranjak dari tempat duduknya.
"Tidak Lio..." Arneta berlari lalu bersimpuh di kedua kaki pria itu. "Aku mohon jangan ambil putriku, aku akan melakukan apa pun agar bisa hidup bersamanya," pinta Arneta dengan mendekap kedua kaki Lio Richard.
Ya, Arneta akan melakukan apapun bahkan mencium kaki Lio agar pria itu mau mengembalikan putrinya.
"Benarkah kau akan melakukan apapun?" tanya Lio dengan menatap Arneta yang terlihat tak berdaya di bawah kakinya.
"Ya, aku akan melakukan apapun," jawab Arneta dengan menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu jadilah jalangku!"