Amora Zevanya perempuan tangguh, licik, berbahaya dengan segala tipu muslihat nya, memiliki ilmu beladiri yang tinggi dan ahli bermain senjata tajam, harus merenggang nyawa, karena tertabrak mobil saat menyelamat kan se ekor kucing yang sedang berada di tengah jalan
bukan nya dapat pahala dan masuk surga, jiwa Amora Zevanya masuk kedalam raga pemeran Figuran lemah, seorang istri yang di abaikan oleh suaminya.
cuplikan
"Arthur Sagara Jonson, apa yang sebenar nya anda ingin kan hah!" sentak Zevanya, menarik kerah baju yang Arthur kenakan
"Bukan kah Sudah aku katakan, aku ingin bertemu anak-anak ku" Jawab Arthur tersenyum miring
"Dan sudah saya katakan, mereka bukan anak-anak mu" ucap Zevanya datar, dengan sorot mata dingin nya.
bagaimana kisah rumah tangga mereka? bertahan atau berpisah? mengingat jiwa sang istri sudah di ganti oleh jiwa perempuan yang memiliki watak keras dan pemberani.
bagaimana cara Amora Zevanya membalaskan dendam si pemilik tubuh pada suami brengsek nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LEPAS KONTROL
"baiklah" ucap Nyonya Daisy beranjak berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka nya
"berani sekali bocah ingusan itu membuat istri ku menangis, tunggu saja hukuman kamu bocah" ucap Tuan Danil lirih
"ah tidak sabar rasa nya ingin segera menggendong cucu-cucu ku itu, pasti mereka berdua tampan seperti Opa nya ini" ucap tuan Danil tersenyum membayangkan cucu-cucu kecil nya
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Sedangkan Arthur pria itu masih mematung di ruang kerja nya, bukan karena mendengar nada ancaman dari papa nya
tapi tangisan mama nya terus terngiang-ngiang di kepala nya, Arthur bisa mendengar dengan jelas tangisan mama nya yang terdengar sangat kecewa kepada diri nya
Arthur mengusap wajah nya kasar, perkataan mama nya tadi, membuat Arthur tertampar, Arthur juga tidak tahu ada apa dengan diri nya, kenapa bisa seperti ini, kenapa hati nya bisa sekeras ini
"AAAKKKHH"
Brak
Brak
Prank
Prank
Prank
Arthur berteriak dan menendang sebuah meja yang ada di ruang kerja nya, melempar semua barang yang ada di ruang kerja nya itu
"AAAAAKKKHHHHH"
PYAR
Arthur meninju kaca jendela, membuat tangan pria itu terluka dan mengeluarkan darah, tapi Arthur tidak memperdulikan luka nya, pria itu terus mengamuk seperti orang kesetanan
Brak
Brak
Prank
Arthur benci dengan keadaan nya, perkataan mama nya tadi terus terngiang-ngiang di kepala nya seperti kaset rusak, tidak ada yang salah dengan perkataan mama nya, karena Arthur sadar perkataan mama nya itu semua nya benar, tapi kenapa rasa nya berat sekali, pikir Arthur frustasi
Bhuk
Bhuk
"BRENGSEK KAMU ARTHUR!!!"
"BRENGSEK!!!!"
BRAK
"AAAKKKKKKHHHHHH "
"SIAL!!!!"
BHUK
BHUK
BHUK
Arthur mengamuk semakin tidak terkendali, dan meninju tembok sehingga membuat tangan pria itu semakin mengeluarkan darah
Ruang kerja Arthur sudah seperti kapal pecah, berkas-berkas yang tadi sudah Arthur kerjakan saat ini sudah berhamburan kemana-mana, pecahan barang memenuhi ruang kerja Arthur dengan tetesan darah di mana-mana
BRAK
"AAKKKHHHKKK"
"BRENGSEK!!!"
Arthur membanting dan menendang semua barang yang ada di ruang kerja nya, Arthur marah dengan diri nya sendiri, selalu saja seperti ini, Arthur benci dengan perasaan nya sendiri, Arthur benci mendengar tangisan mama nya, Arthur benci dengan kondisi nya sendiri, karena sampai saat ini Arthur sendiri tidak tahu ada apa dengan diri nya
Brak
"ASTAGA TUAN!!!!"
Teriak Ramos yang baru saja mendobrak ruang kerja Arthur
Awalnya Ramos pergi ke ruang kerja tuan nya untuk mengingatkan Arthur makan malam, karena sedari siang tuan nya itu belum makan, tapi betapa terkejut nya Ramos saat hendak mengetuk pintu ruang kerja Arthur, Ramos mendengar suara teriakan tuan nya di iringi dengan suara pecahan barang
"t-tuan tangan Anda" ucap Ramos gugup, Melihat tetesan darah dari tangan Arthur yang terluka
Arthur tidak menjawab perkataan asisten pribadi nya, Arthur hanya diam dengan Nafas yang memburu, jangan lupa tatapan mata nya begitu tajam membuat Ramos ketakutan
"t-tuan, biar saya panggilkan dokter untuk mengobati tangan anda" ucap Ramos, memberanikan diri walaupun sebenarnya Ramos sangat takut melihat tatapan tuan nya sudah seperti ingin menelan nya hidup-hidup
"tidak perlu" jawab Arthur dingin
"sial" batin umpat Arthur mengeraskan rahangnya
Arthur berjalan keluar dari ruang kerja nya, menuju ke arah kamar nya, Ramos yang melihat tuan nya pergi hanya menghela nafas nya panjang
sejujur Ramos sangat prihatin dengan kondisi tuan nya, tidak ada yang tahu kondisi Arthur selama ini, kecuali Romos
Ceklekk
Arthur berjalan masuk ke dalam kamar nya dan berjalan cepat kearah laci dan mengambil beberapa butir obat, dan menelan semua nya
kira-kira Arthur kenapa ya?
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari, di salah satu kamar mewah seorang wanita cantik masih terjaga, wanita cantik yang baru saja mendapatkan gelar mama muda
malam ini perempuan cantik itu sudah lebih dari empat kali terbangun karena mendengar tangisan bayi-bayi nya
Seperti sekarang ini Zevanya sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan kaki selonjoran, Zevanya mengayuh-ngayuh kan kaki nya agar putra sulung nya segera tidur, sedangkan putra bungsu nya saat ini sedang menyu*s*
Hoam
"ngantuk banget" ucap Zevanya lirih, menguap lebar
Zevanya melirik putra bungsu nya yang masih anteng meny*s*, mata bayi kecil itu terlihat sangat cerah tidak ada tanda-tanda untuk tidur, begitu pula dengan putra sulungnya yang di baring kan di selonjoran kaki nya, bayi-bayi nya itu seperti nya tidak akan tidur kembali dan malam ini Zevanya harus kembali begadang seperti malam-malam sebelumnya
Hoam
"gini amat jadi orang tua" ucap Zevanya mengelus lembut pipi putra bungsunya
"mau di tinggal tidur kasian ini bayi" lanjut Zevanya dengan mata terkantuk-kantuk
"boy sudah?" tanya Zevanya melihat putra sulung nya sudah berhenti meny*s*
Cup
"Tidur yuk" ucap Zevanya tersenyum mencium pipi putra bungsunya
Zevanya meletakkan putra bungsunya di samping nya, setelah itu Zevanya memindahkan putra sulung nya yang sedari tadi Zevanya letakkan di selonjoran kaki nya
"kalian tidak mengantuk Hem" ucap Zevanya melihat putra-putranya masih terjaga
"mami ngantuk sayang, Hoam" lanjut Zevanya menguap merebahkan tubuhnya di samping putra-putranya
Zayn dan Azka tidur satu Ranjang dengan Zevanya, karena Zevanya tidak tega membiarkan putra-putranya yang masih berumur beberapa hari harus tidur di box bayi nya sendiri, nanti setelah umur putra-putra nya agak besaran, mungkin Zevanya akan membiarkan putra-putra nya tidur sendiri, tapi untuk sekarang tidak dulu
Apalagi baby New brown seperti Zayn dan Azka lebih sering terbangun, dan menangis, entah karena lapar atau karena mereka pup, dan masih banyak lagi, jadi dengan tidur satu ranjang memudahkan Zevanya juga, Zevanya tidak perlu turun dari tempat tidur nya, seperti sekarang ini Zevanya tidur di samping putra-putra nya
Sedari tadi tangan nya mempuk-puk pelan putra-putranya berharap Zayn dan Azka akan segera tidur, jujur saja Zevanya sangat mengantuk, banyangkan saja ini masih pukul dua dini hari, dan Zevanya sudah terbangun sebanyak empat kali malam ini
Sebagai ibu baru tentu saja tidak mudah bagi Zevanya, yang biasa nya tidur pulas semalam, kali ini diri nya harus terjaga beberapa kali, kalau di tanya cape? Jelas cape, tapi mau bagaimana lagi, tidak mungkin juga Zevanya mengabaikan putra-putra kecil nya, Zevanya tidak sejahat itu
Hoam
"tidur ya sayang, ini masih malam nak" ucap Zevanya menguap untuk ke seratus kali nya
Bukan nya tidur bayi-bayi kecil itu malah tersenyum dan menggerakkan-gerakkan tangan dan kaki kecil mereka
"seperti nya malam ini aku akan begadang lagi" ucap Zevanya tersenyum paksa
Saking ngantuk nya tanpa sadar Zevanya ketiduran, sedangkan dua bayi nya masing terjaga, tidak ada tanda-tanda akan terlelap, beruntung nya bayi-bayi itu tidak rewel, mungkin Zayn dan Azka bisa merasakan kalau mami nya sangat lelah
lanjut up lagi thor