Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 Membawa Kiara Pergi
Sedangkan kiara yang saat ini menjalani hidup nya dengan tenang, banyak sekali orang orang baik disekitarnya yang membantu kiara.
Usahanya berkembang cukup bagus, sekarang rika juga membantu disini, ada beberapa orang yang bekerja dengannya.
Karena kehamilan kiara yang cukup besar membuat dia cepat lelah.
"Kak kita usg aja yuk biar tau jenis kelaminnya, lagian ini perut kakak gede banget kayak hamil kembar" ucap rika saat mereka lagi makan rujak buah
"Iya kak kita ke kota aja untuk periksa, mumpung mas deni lagi libur kita bisa minta tolong di anter ke kota" sahut yani
Kiara mengelus perutnya yang besar dia juga penasaran denga kehamilan nya ini, selama masa kehamilan di desa ini kiara tidak pernah usg, karena harus ke kota.
Kiara menghindari pergi ke kota takut bertemu dengan orang orang yang mengenalnya.
"Ayo kak, nah itu kebetulan mas deni kesini" kata rika yang melihat suaminya datang menghampirinya
"Mas ada apa?" Tanya rika
"Ini disuruh ibu anterin makanan untuk mbak kiara, katanya bagus buat ibu hamil" jawab deni sambil memberikan makanan yang yang ada ditangannya.
"Terimakasih den, bilang sama ibuk terimakasih banyak ya jadi sungkan" ucap kiara
"Iya mbak nanti deni sampaikan ke ibuk" balas deni
"Mas anterin kita ke kota yuk mau usg kak kiara, mau cek apa hamilnya anak kembar dan jenis kelaminnya" ajak rika pada suaminya
"Ayo kalau mau berangkat sekarang mumpung masih pagi" ucap deni
Akhirnya kiara pun menyetujuinya dan mereka siap siap untuk ke rumah sakit yang ada dikota, tidak terlýalu jauh hanya 1 jam dari desa mereka.
Setelah menempuh perjalanan dari desa mereka sampailah di rumah sakit.
Segera mereka berempat turun dari mobil segera masuk untuk mendaftar.
tidak berapa lama akhirnya tiba giliran kiara untuk diperiksa mereka masuk kedalam ruangan dokter bertiga, deni menunggu diluar
setelah diperiksa mereka keluar dari ruangan dokter dengan wajah gembira. deni yang melihatnya hanya diam saja dan mengikuti mereka berjalan dari belakang.
mereka pergi ke apotik untuk mengambil obat, setelah semua selesai merekapun kembali pulang ke rumah kedesa mereka.
"senangnya kak ada si kembar di sini" ucap yani sambil mengelus perut kiara dengan lembut.
"Alhamdulilah jadi ponakan deni nanti ada dua mbak?" tanya deni antusias mendengar kalau kiara hamil anak kembar.
"iya den, pantes peruk mbak besar ternyata ada 2 baby di dalam sini" jawab Kiara
“Kalian masih mau pacaran terus, ibuk sudah mau cucu itu Deni” ucap Kiara sambil tersenyum
“Iya kak , kami lagi usaha mbak doain ya biar cepat dedek bayinya ada disini” ucap Deni sambil memegang perut Rika
“amin ,,,ucap mereka serempak” mengamini doa Deni
mereka bercerita sepanjang jalan tidak terasa mereka sudah sampai di kediaman kiara. Setelah sampai dirumah mereka pun duduk sambil istirahat. Tidak lama muncul buk leha menghampiri mereka yang sedang duduk di teras rumah
“kalau sudah selesai istirahatnya masuk kedalam ya makan siang dulu, non Kiara jangan sampai telat makannya” ucap buk Leha
Orang tuanya Yani diajak tinggal bareng disini oleh Kiara karena dia membutuhkan mereka untuk membantu usahanya sekarang.
Keadaan rumah orang tua Yani yang sudah tidak layak membuat Kiara tidak tega akhirnya dia mengajak kedua orang tua Yani untuk tinggal dan bekerja dengan Kiara, pak teguh yang bisa membawa mobil jadi supir yang mengantarkan barang barang kedesa sebelah.
Dan ibuk Leha yang membantu membereskan rumah dan memasak sedangkan Yani focus mengelola usaha berdua dengan Kiara dibantu Rika.
Sedangkan kedua adik Yani ikut membantu kalau mereka sudah pulang sekolah, sekarang kehidupan keluarga Yani sudah membaik berkat bantuan Kiara pada keluarga mereka.
“ibuk masak apa buk?” tanya Kiara antusias karena memang sudah merasa lapar.
“itu non sayur asem sama ikan asin kesukaan non Kiara, ayo makan sudah siang” ajak buk Leha lagi, mereka semua beranjak masuk kedalam untuk makan siang bersama.
Mereka makan dengan lahap, karena hari ini hari libur yang bekerja hanya sedikit karena banyak yang libur. Setelah makan siang dilesehan diruang Tengah mereka kembali bercerita soal kehamilan kembar Kiara.
Tiba tiba ada bunyi suara mobil yang masuk kedalam halaman rumah Kiara, yang membuat mereka yang ada didalam saling pandang, tidak biasanya ada tamu yang pakai mobil mewah datang berkunjung kesini.
Deni langsung berjalan ke luar untuk melihat siapa tamu yang datang, sedangkan Kiara dan rika hanya saling pandang dengan pikiran masing masing.
“Selamat siang Tuan ada yang bisa kami bantu?” tanya Deni sopan pada Tuan Kalandra dan Istrinya
“Selamat siang mas, maaaf mengganggu kami mertuanya Kiara ingin ketemu” jawab Nyonya Ningrum langsung dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan menantu kesayangannya itu.
Deni yang mendengar kalau yang datang adalah mertua Kiara jadi diam dia bingung harus menjawab apa. Tiba tiba Kiara berjalan keluar rumah melihat siapa yang datang.
“siapa yang datang Den?” tanya Kiara sambil datang menghampiri mereka
“ini mbak …” belum selesai deni bicara Nyonya Ningrum langsung bergegas menghampiri Kiara dan memeluk nya dengan erat walaupun susah karena terhalang perut Kiara yang besar.
“mama, kok bisa tau Kiara disini?” tanya Kiara dia menoleh kearah Tuan Kalandra yang sedang melihat kearahnya.
“papa , apa kabar pa?” sapa Kiara lalu menyalami kedua orang tua itu.
“masuk ma, pah..oh ya ini Deni suami dari Rika, Rika dulu juga tinggal di panti mah” terang Kiara
“Rika sini dek ada Nyonya Ningrum” teriak Kiara memanggil Rika yang segera datang menghampiri mereka di depan.
“Rika ..Nyonya ningrum selamat datang di desa kami” sapa Rika sopan pada Nyonya ningrum yang dia kenal dulu sewaktu tinggal di panti, dia pun salim dengan Tuan Kalandra.
“kamu tinggal disini sama suami kamu nak?” tanya Nyonya ningrum lembut
“iya Nyonya menikah sama mas deni lalu di boyong kesini Nyonya” jawab Rika
Setelah berkenalan mereka semua masuk kedalam rumah, Rika dan Deni pamit pulang kerumah mereka sedangkan Yani dan orangtuanya pergi ke belakang rumah.
“mama sama papa jam berapa dari Jakarta?” tanya Kiara
“Pagi pagi papa sama mama jalan kesini, sudah berapa bulan kandungan mu sayang” tanya Nyonya Ningrum sambil mengelus perut Kiara dengan lembut.
“mau 8 bulan mah” jawab Kiara sambil mengelus perut buncitnya.
“tapi kok perut kamu besar sekali nak, kamu sudah usg belum?” tanya Nyonya ningrum lagi
“sudah mah tadi ke kota buat usg mah, dedek nya kembar mah didalam sepasang” terang Kiara sambil tersenyum bahagia.
“kembar sayang,alhamdullilah ..pah kita mau punya cucu kembar pah” teriak Nyonya ningrum sambil memeluk Kiara dari samping
“terimakasih sayang sudah menjaga dengan baik cucu mama, mama bahagia sekali” ucap Nyonya Kalandra sambil menangis, Kiara hanya tersenyum melihat kebahagiaan mama mertuanya itu.
Tiba tiba telpon tuan Kalandra berbunyi lalu dia mengangkatnya berbicara sebentar lalu mematikan sambungan telpon itu.