Dendam Dan Gairah
Hari itu, hari yang gembira bagi keluarga Jendral Randolph. Karena hari itu kedatangan Jendral Muda Randolph, yaitu Reinhard Randolph dari perbatasan, dengan membawa kemenangan bagi kerajaan Cyrus.
Dia dan Ayahnya, sang Jendral besar, Gregory Randolph. Dengan gagahnya, di atas kuda perangnya. Yang berjalan berlahan memasuki gerbang kastil keluarga Randolph.
Sementara itu, putri semata wayangnya itu, melompat-lompat kegirangan di barisan orang-orang yang menyambut ke datangan ke dua Jendral tersebut.
"Ayah..! Kaka..! Ayah..! Kaka..!" Ucapnya sambil melompat dan melambaikan tangan.
Rambutnya yang ikal pendek, sudah berantakan ke mana-mana. Karena dia tidak bisa diam.
Ketika sudah di depan pintu kastil, mereka turun semua dari kudanya. Begitu juga dengan Jendral Besar Randolph dan putranya.
Dengan cepat Gracia langsung melompat ke pelukan ayahnya. Seandainya, ayahnya tidak menahan dengan kuat, mungkin mereka berdua sudah terjungkal kebelakang.
"Gracia, apakah kau pikir kau masih ringan seperti dulu? Lihat dirimu, tinggi mu hampir sama dengan ayah, kanapa kau cepat sekali tinggi?" Ucap ayahnya dengan memegang kedua pundak Gracia.
"Ayah, aku selalu makan tiap hari, dan sebentar lagi aku akan merayakan hari debutan ku."
"O.. iya, anak ayah sudah dewasa sekarang. Jadi dari itu jangan melompat-lompat seperti tadi, bisa jatuh kita."
"Ayah, itu karena aku bahagia, kita sudah 5 tahun tidak bertemu."
"Bagaimana dengan kakakmu ini?" Reinhard yang berjalan mendekat ke arah mereka juga tidak mau ketinggalan.
"Kakak.." ucap Gracia sambil memeluk kakaknya dengan kuat. Dia juga merasa rindu dengan kakaknya ini, sudah dua tahun pergi menyusul ayahnya ketika itu.
Dia tidak pergi dengan ayahnya secara bersamaan. Di karenakan, dia baru pengantin baru. Jadi, saat umur pernikahan mereka setahun, baru dia menyusul ayahnya ke perbatasan. Dia di beri kelonggaran dari kerjaan, karena ayahnya sang Jendral sudah di sana terlebih dahulu.
"Hei, di mana kakak iparmu? Kenapa dia tidak ada di sini untuk menyambut kami pulang?" Tanya kakaknya.
"Oh, dia pulang ke rumah Baron beberapa hari, karena ibunya sakit."
"Apakah dia sering pergi?"
Gracia diam sebentar, sambil berfikir mengingat - ingat, apakah kaka iparnya itu sering keluar.
"Sepertinya sering juga, terkadang bertemu dengan teman - temannya juga. Ck, soalnya saya jarang memperhatikan kakak ipar. Saya selalu di barak tempat pelatihan tentara. Saya harus berlatih biar kuat seperti kalian dan menjadi Jendral wanita." ucapnya dengan bangga. Ayah dan kakaknya geleng kepala.
"Mari masuk, makanan sudah di siapkan semua." ucap Gracia.
"Kalian makanlah dulu, saya ingin pergi melihat Meriam di rumah Baron."
"Iya, iya, pergi sana temui istri tercintamu."
Kemudian Gracia menggandeng tangan ayahnya dengan manja, dan membawanya kemeja makan. Beberapa pengawal dan asisten ayah dan kakaknya, juga turut makan bersama mereka.
Sementara itu, para prajurit sudah di persiapkan di halaman belakang. Sebuah meja besar dan hidangan prasmanan yang telah di sediakan di atasnya. Jadi, mereka bisa makan semua.
Sementara itu, Reinhard pergi ke rumah Baron Castan. Untuk melihat istrinya di sana. Tetapi, Meriam sebenarnya tidak mengetahui kedatangan suaminya tersebut. Karena, ketika datang surat pemberitahuan kedatangan Jendral, dia tidak di rumah sang Jendral. Gracia juga tidak ingat menyampaikan surat pemberitahuan itu.
Ketika Reinhard masuk, para penjaga mempersilahkan, karena mereka tahu bahwa dia adalah menantu Tuan besar mereka.
Dengan tersenyum dia melangkah memasuki area kamar istrinya, dan tanpa mengetuk pintu dia langsung membukanya.
Tapi, alangkah terkejutnya dia melihat pemandangan di dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
AI
Hari itu merupakan hari yang membahagiakan bagi keluarga Jenderal Randolph. Mereka menyambut kedatangan Jenderal Muda Randolph, Reinhard Randolph, yang baru saja kembali dari perbatasan setelah membawa kemenangan besar bagi Kerajaan Cyrus.
itu lebih enak dibaca.
2024-10-09
1
AI
Reinhard dan ayahnya, Jenderal Gregory Randolph yang termasyhur, dengan gagah menunggangi kuda perang mereka. Mereka berdua perlahan-lahan memasuki gerbang kastil keluarga Randolph diiringi oleh sorak sorai kemenangan.
2024-10-09
0
AI
Sementara itu, putri semata wayang keluarga Randolph melompat-lompat kegirangan di antara barisan orang-orang yang menyambut kehadiran kedua jenderal tersebut.
2024-10-09
1